Anda di halaman 1dari 29

KONSEP

BERPIKIR KRITIS

Ns. Najihah, S. Kep.M. Kep.


Konsep
 Berpikir Kritis
 Pemecahan Masalah
 Pengambilan Keputusan
LATAR BELAKANG
 Cara membangkitkan semangat, kebahagiaan, dan
pengharapan.
 Berpikir bukan proses yang statis tetapi dapat
berubah setiap hari bahkan setiap jam.
 Karena berpikir merupakan sesuatu yang dinamis
dan karena tindakan keperawatan selalu
membutuhkan berpikir, hal ini sangat penting untuk
memahami berpikir secara umum.
 Dan sangat diperlukan pula untuk menghadapi
klien dengan gaya yang unik dan untuk
mengidentifikasi apa yang bisa membuat mereka
lebih baik.
Berpikir ‘Think’
 Menurut Gordon (1995) Berpikir adalah
menggunakan pikiran dan mencakup
membuat pendapat, membuat keputusan,
menarik kesimpulan dan merefleksikan.
 Sedangkan menurut Chaffe (1994),
berfikir merupakan suatu proses yang
aktif dan terkoordinasi.
What its critical thinking?
 Ini adalah sesuatu yang anda lakukan setiap hari
 Ini adalah keterampilan hidup anda pelajari ketika
anda berkembang menjadi dewasa
 Ini bukan tugas yang sulit
 Ini adalah cara anda membuat keputusan dalam
kehidupan sehari-hari
 Hal ini juga dapat disebut penalaran deduktif
 Berpikir kritis tidak hanya merupakan suatu
keterampilan, tetapi juga didasarkan pada
komponen etika yang kuat
Critical Thinking
Berpikir kritis merupakan sebagai satu set
keterampilan kognitif termasuk interpretasi, analisis,
evaluasi, kesimpulan, penjelasan, dan pengontrolan diri
(Huber, 2010).

Jadi dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis harus


memiliki tujuan, sistematis, menggunakan sudut
pandang alternatif, terjadi dalam bingkai referensi, dan
didasarkan pada informasi.
Pemikir Kritis
 Pemikir kritis adalah pemikir aktif,
berpikiran adil, terbuka, terus-menerus,
empati, independen dalam pikiran,
komunikator yang baik, jujur,
terorganisir dan sistematis, proaktif,
fleksibel, realistis, rendah hati, menyadari
aturan logika, penasaran dan
berwawasan, kreatif, berkomitmen untuk
keunggulan
Karakteristik Pemikir Kritis

 Kebenaran  Berpikir Sistematik


 Analisis  Dewasa/Matang
 Percaya Diri  Kreatif
 Berfikir Terbuka

8
 Menerima ide-ide orang lain
 Memperhatikan masalah dan memiliki
perencanaan
 Menjadi terorganisir dan bekerja menuju hasil
yang baik
 Memiliki Kepercayaan dengan kemampuan
sendiri
 Mencari peluang untuk belajar
 Menyadari bahwa mungkin ada cara lain selain
yang dipikirkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berpikir
Kritis
 Kondisi Fisik
 Keyakinan diri/motivasi
 Kecemasan
 Kebiasaan dan rutinitas
 Perkembangan Intelektual
 Konsistensi
 Perasaan
 Pengalaman
Components of Critical Thinking

 Left brain thinking Right brain thinking


 Logical  Creative
 Problem solving  Intuitive
 Prevents problems
from happening

11
Standar Berpikir Kritis
 Standar Intelektual  Standar Profesional
 Jelas, tepat, spesifik,  Kriteria etik untuk
akurat, relevan, masuk penilaian keperawatan
akal, konsisten, logis,  Kriteria untuk evaluasi
mendalam, luas,  Tanggung jawab
komplit, signifikan, professional
adekuat dan terbuka.
Proses Berpikir Kritis
 Berpikir untuk suatu tujuan
 Mengidentifikasi tujuan pemikiran dan harus memeriksa
memastikan target tujuan tersebut
 Dalam sudut pandang
 Pendapat orang lain harus tetap dievaluasi, mendengarkan dengan
seksama dan dengan pikiran terbuka
 Berdasarkan asumsi
 Memeriksa asumsi dan menilai validitas dan akurasi asumsi
tersebut
 Menyebabkan implikasi dan konsekuensi
 Mempertimbangkan hasil keputusan yang telah dipilih di awal
proses dan mengidentifikasi ketidakkonsistenan.
 Menggunakan data, fakta, dan pengalaman
 Mengumpulkan informasi tanda, gejala, dan dibedakan menjadi data
normal dan data yang menyimpang dari standar normal untuk
mengidentifikasi masalah
 Membuat kesimpulan dan penilaian
 Mengambil kesimpulan hanya berdasarkan bukti yang tersirat dan
yang memberikan makna
 Didasarkan pada konsep dan teori-teori
 Membandingkan data dengan pengalaman masa lalu atau informasi
teori yang telah dipelajari untuk memastikan pemikiran yang akurat.
Untuk memverifikasi pemikiran, informasi yang lebih harus
dikumpulkan. Situasi sekarang harus dibandingkan.
 Untuk menjawab pertanyaan
 Melakukan verbalisasi yang relevan dan memberikan penjelasan
yang akurat untuk hubungan sebab dan akibat
Langkah-langkah dalam
berpikir kritis
1. Mengenali masalah (defining and clarifying
problem) meliputi mengidentifikasi isu-isu
atau permasalahan pokok, membandingkan
kesamaan dan perbedaan-perbedaan, memilih
informasi yang relevan, merumuskan masalah.
2. Menilai informasi yang relevan yang
meliputi menyeleksi fakta maupun opini,
mengecek konsistensi, mengidentifikasi
asumsi, mengenali kemungkinan emosi
maupun salah penafsiran kalimat, mengenali
kemungkina perbedaan orientasi nilai dan
ideologi.
3. Pemecahan masalah atau penarikan
kesimpulan yang meliputi mengenali data-
data yang diperlukan dan meramalkan
konsekuensi yang mungkin terjadi dari
keputusan/ pemecahan masalah/ kesimpulan
yang diambil.
Pemecahan Masalah
 Masalah timbul jika terjadi perbedaan atau
kesenjangan antara apa yang ada dan tujuan.
 Jadi MASALAH adalah kekurangan atau
suatu keadaan yang tidak diinginkan

 Pemecahan masalah didefinisikan sebagai


pemikiran diarahkan pada pencapaian tujuan
dengan cara baru dan ide yang tepat
Prinsip Pemecahan masalah

 Menunda pengambilan keputusan


 Menghentikan kritik untuk sementara atau melakukan
evaluasi.
 Berpikir secara sistematis
 Memberi berbagai alternative yang kemudian diikuti
dengan pemilihan alternative yang paling menjanjikan
Gaya Pemecahan Masalah
 Adaptor
 Adaptor mencari solusi untuk masalah dengan cara
mencoba dan menerima metode tersebut. Mereka
berfokus pada penyelesaikan masalah daripada
menemukannya. Mereka jarang menantang aturan dan
metodis, handal, dan efisien.
 Inovator
 Inovator mencari solusi untuk masalah secara murni,
kreatif ,dan menantang metode. Mereka menemukan
masalah dan mempromosikan suatu perubahan
Tahap proses pemecahan masalah
 Mendefenisikan Masalah
 Apakah masalah tersebut benar-benar perlu
dipecahkan?.
 Mengumpulkan informasi
 Mengumpulkan sebanyak mungkin masukan dan
informasi dari berbagai sumber
 Menetukan tujuan keseluruhan atau hasil yang
diinginkan .
 Menentukan tujuan keseluruhan dapat memberikan
kejelasan tentang kebutuhan untuk informasi yang lebih
lanjut, serta memfasilitasi kemungkinan solusi
berikutnya,
 Mengembangkan Solusi
 Masalah menunjukkan lebih dari satu solusi alternatif. Ini
membantu menghindari reaksi spontan yang terjadi ketika masalah
diidentifikasi tanpa pertimbangan hati-hati
 Mempertimbangkan konsekuensi
 Membuat daftar konsekuensi dari masing-masing potensial
alternatif. Ini adalah strategi berpikir kritis.
 Membuat Keputusan.
 Memilih satu dari beberapa pilihahan yang ada. Salah satu strategi
yang digunakan adalah membuat daftar mengapa pilihan tersebut
dipilih disbanding dengan pilihan yang lainnya,
 Melaksanakan dan mengevaluasi solusi.
 Melakukan pengecekan dan menanyakan apakah ada sesuatu yang
tidak terjawab. Ukuran mengoreksi diri ini akan membantu
memastikan bahwa keputusan terbaik telah dibuat
Hambatan dalam pemecahan masalah
 Ego
 Menyangkut harga diri seseorang yang dapar menghambat
proses pemecahan masalah.
 Kecemasan
 Perasaan tidak menyenangkan yang meliputi rasa khawatir,
takut, dan was-was. Hal itu disebabkan karena merasa tidak
pasti atau merasa terancam pada suatu siytuasi tertentu
 Semantik
 Tidak memahami akan arti suatu perkataan dalam kalimat
yang mempunyai arti lebih dari satu.
 Ritual
 Peraturan, kebiasaan, atau prosedur yang harus dilalui,
Pengambilan Keputusan
 Keputusan adalah pilihan dari berbagai alternatif
 Menurut Drummond (2001) pengambilan
keputusan adalah membuat pilihan yang akan
memberikan manfaat maksimal

 Pengambilan keputusan adalah proses kognitif yang


tidak tergesa-gesa, suatu rangkaian tahapan yang
dianalisis, diperlukan dan dipadukan yang pada
akhirnya dihasilkan ketepatan serta ketelitian dalam
meneyelesaikan masalah
Pengambilan Keputusan
Menurut Finkelman (2001), proses
pengambilan keputusan
Mengumpulkan data atau informasi yang relevan .
Mengidentifikasi solusi atau opsi yang mungkin
untuk memecahkan masalah atau berurusan dengan
masalah .
Mencapai keputusan .
Mengevaluasi hasil .
Uji atau menilai solusi
Hasil Keputusan
 Menyingkirkan masalah
 Memastikan bahwa semua yang terlibat
dalam masalah ini puas dengan solusi dan
mendapatkan beberapa manfaat
 Mendapatkan solusi yang ideal.
Contoh Berpikir Kritis
Pukul 3 pagi, perawat melihat lampu kamar Tn.
X masih menyala. Kemudian perawat mendekati
pasien dan menanyakan “Selamat pagi Tn.X,
saya melihat lampu kamar anda masih menyala,
apa yang anda lakukan? ada yang bisa saya
bantu?” Tn. X tersenyum dan menjawab “saya
baik-baik saja.” Perawat mengobservasi dan
menemukan tissue di lantai dan melihat bahwa
mata Tn. X merah dan bengkak.
Contoh Berpikir Kritis...
Dari kasus tersebut bisa kita dapatkan kesimpulan
sementara (sedikitnya 4 kesimpulan dari proses
berpikir kritis perawat), yaitu:
 Klien baik-baik saja, memang normal klien bangun
pada jam tersebut dan mata klien merah mungkin
karena klien menggosok matanya akibat alergi
 Klien baik-baik saja tetapi tidak bisa tidur karena rasa
bosan. Sehingga mata terlihat merah dan bengkak
 Klien tidak dalam keadaan baik tetapi tidak ingin
berbicara kepada siapapun tentang masalahnya
 Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu
bagaimana untuk minta bantuan kepada orang lain.
Contoh Berpikir Kritis...
 Disini peran perawat adalah memvalidasi:
“Anda bicara kalau anda baik-baik saja, tetapi saya
melihat mata anda merah dan bengkak”.
Kemudian bandingkan dengan informasi yang
diperoleh teman kita.

Yang perlu dipelajari :


 Apakah kita mendapat jawaban yang sebenarnya dari
pertanyaan kita? Kapan kita membandingkan jawaban
yang kita peroleh dengan jawaban teman kita apakah
ada perbedaan?

Anda mungkin juga menyukai