Anda di halaman 1dari 25

MALPRAKTIK DALAM

KEPERAWATAN
Issue Saat ini
 Pengetahuan klien tentang keperawatan
semakin meningkat dan ekspektasi lebih
tinggi
 Banyaknya tenaga-tenaga perawat non
profesional
 Otonomi perawat dalam praktik semakin
bertambah tj menjadi lebih besar
 Tuntutan hukum menuntut bekerja
berdasarkan standar
Definisi Malpraktek Medis
(World Medical Association 1992)

Medical malpractice involves the physician failure to


conform the standard of care for treatment of the
patient condition, or lack of skill or negligence in
providing care to the patient which is the direct cause
of an injury to the patient

“ Malpraktek medis berhubungan dengan kegagalan


tenaga medis dalam melakukan prakteknya sesuai
dengan standar pelayanan terhadap kondisi pasien,
atau kurangnya kemampuan atau ketidakpedulian
dalam penyediaan pelayanan terhadap pasien yang
menjadi penyebab utama terjadinya cedera terhadap
pasien “
3
MALPRAKTEK
INTENTIONAL
◦ Professional Misconducts
NEGLIGENCE
◦ Malfeasance,
◦ Misfeasance,
◦ Nonfeasance
LACK OF SKILL
◦ Di bawah standar kompetensi
◦ Di luar kompetensi
4
I. MISCONDUCT

◦ KETERANGAN PALSU
◦ PENAHANAN PASIEN
◦ BUKA RAHASIA
KEDOKTERAN TANPA
HAK
◦ ABORSI ILEGAL
◦ EUTHANASIA
◦ PENYERANGAN
SEKSUAL

5
II. NEGLIGENCE
Jenis malpraktik
tersering
Bukan kesengajaan
Tidak melakukan yg
seharusnya dilakukan,
melakukan yg
seharusnya tidak
dilakukan oleh orang2
yg sekualifikasi pada
situasi dan kondisi yg
identik
6
BENTUK KELALAIAN
MALFEASANCE
◦ Melakukan tindakan yg melanggar (unlawful /
improper)
◦ Sejajar dengan error of planning
◦ Mis. Tindakan medis tanpa indikasi
MISFEASANCE
◦ Improper performance yg akibatkan cedera
◦ Sejajar dengan error of execution
◦ Mis. Tindakan medis tak sesuai prosedur
NONFEASANCE
◦ Gagal melakukan tindakan yg merupakan kewajiban
7
Syarat Kelalaian (4D)
Vestal, 1995
1. DUTY (Duty of care)
Kewajiban Profesi
Kewajiban kontrak dg pasien
2. DERELICTION / BREACH OF
DUTY
Pelanggaran kewajiban tersebut
3.D DAMAGES
Cedera, mati atau kerugian
4. DIRECT CAUSALSHIP
Hubungan sebab- akibat,
setidaknya Proximate cause
III. LACK OF SKILL

Kompetensi kurang atau di luar


kompetensi / kewenangan
◦ Sering menjadi penyebab error atau
kelalaian
◦ Sering dikaitkan dengan kompetensi
institusi (locality rule, limited resources)
◦ Kadang dapat dibenarkan pada situasi-
kondisi lokal tertentu
9
BIDANG PEKERJAAN
PERAWAT YANG BERISIKO
1. Assessment errors :
mengumpulkan data/info 
berdampak pada ketidaktepatan
menentukan diagnosa kp.
kesalahan dalam bertind
2. Planning errors : pendokumentasian
rencana, mengkomunikasikan secara
efektif, memberikan askep krn kurangnya
info dari renpra, memberi instruksi yg
dapat dimengerti oleh pasien

3. Intervention errors :Interpretasi dan


kolaborasi, askep secara hati-hati, mencatat
order
Beberap contoh kesalahan perawat :
1. Usia lanjut  disorientasi.Perawat tidak
memasang penghalang tempat tidur. Akibat
disorientasipasien jatuh pada malam hari 
fraktur tungkai.
2. Pasien pasca bedah  ambulasi. Perawat
melakukan mobilisasi sesuai rencana tanpa
memonitor tanda-tanda vital. Pasien bangun dan
berjalan, mengeluh pusing dan jatuh  trauma
kepala.
3. Pasien tidak sadar  tidak dilakukan pengawasan
ketat, jatuh dari tempat tidur dan meninggal.
4. Pasien prabedah diberikan transqulizertirah
baring ?, dibiarkan ke kamar mandi, jatuh
dikamar mandi
DASAR HUKUM GUGATAN SECARA PERDATA

Gugatan dugaan malpraktek umumnya Perbuatan Melawan Hukum

 Ps. 55 UU 23 1992 tentang Kesehatan (Tiap orang berhak ganti rugi


atas kelalaian tenaga kesehatan)

 Ps. 1365 KUH Perdata (PMH dpt diminta ganti rugi atas kelalaian)
 Ps. 1366 KUH Perdata (Ganti rugi akibat kelalaian / kurang hati-hati)
 Ps. 1367 KUH Perdata (Atasan bertanggung jawab atas tindakan
bawahan)

Tuntutan Ganti Rugi :


- Materil : (Biaya RS, Honor Dokter, Biaya akomodasi, Biaya Obat dll)
- Imateril : (Pengganti rasa sakit, rasa malu, sedih, penderitaan batin
dll)
13
DASAR GUGATAN MALPRAKTEK SEBAGAI
KASUS PIDANA

 Mulai digeser ke kasus pidana


 Keluarga melapor ke Polisi  Kejaksaan, Pengadilan
 Dasar KUHP :
- 359, kelalaian menyebabkan meninggal
- 360, kelalaian menyebabkan luka berat
- 304, membiarkan orang yang perlu pertolongan
- 349, aborsi
- 344, euthanasia
- 284, penyerangan seksual
- 267-268, keterangan palsu
- 322 jo PP 10/66, membocorkan rahasia kedokteran

14
TENTANG GUGAT PERDATA
TANGGUNG GUGAT

Ganti Rugi Ganti Rugi

PERBUATAN WANPRESTASI
MELANGGAR HUKUM INGKAR JANJI

15
TANGGUNG JAWAB PIDANA
PENYELIDIKAN

PENYIDIKAN

TUNTUTAN

PERSIDANGAN

KEPUTUSAN

16
TINDAKAN ADMINISTRASI
MASYARAKAT/
ORANG PROFESI/
TENAGA KESEHATAN

GUGATAN

PENGADILAN

KEPUTUSAN
TINDAKAN
ADMINISTRASI
17
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (1)

 SOMASI DARI PASIEN / KEL / LSM


- Terjadi kelalaian, perbuatan melawan hukum
 MENELITI KEBENARAN SOMASI
- Periksa Rekam Medis
- Informasi yg diberikan dokter, perawat
- Informasi ttg penanganan pasien (perawatan)
 MENJAWAB SOMASI
- Sesuai informasi medik dalam RM, keterangan
dokter, perawat
- Upaya membuktikan kebenaran

18
 MELAKUKAN MEDIASI
- Upaya dan saling pengertian
- Buktikan kebenaran informasi medis (RM, Ket.dokter,
perawat)
 HASIL MEDIASI
- Terjadi perdamaian
- Tidak terjadi perdamaian  tuntutan, gugatan
ke  Kepolisian (Pidana)
ke  Pengadilan Negeri (Perdata)

19
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (2)

 TIMBUL SURAT PENGADUAN (SP) KE POLISI


- Terjadi tindakan melawan hukum, kelalaian
 PROSES PEMERIKSAAN DI KEPOLISIAN
- Panggilan Polisi ke dokter atau pihak terkait
- Antisipasi panggilan dengan persiapan bukti
- Penuhi panggilan dengan didampingi Kuasa Hukum (sering
diminta RM tapi diberikan Resume Medis)
- Jelaskan dan buktikan kebenaran informasi medis (dlm RM,
keterangan dokter, perawat)
 TINDAK LANJUT POLISI
- Pemeriksaan saksi lain
- Second opinion  buktikan dengan RM
- SP3 atau lanjutkan penanganan kasus ke Kejaksaan

20
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (3)

 KEJAKSAAN
- Pemeriksaan Tersangka, Saksi
- Mencari bukti  RM, keterangan dokter, perawat
- Dapat terjadi penahanan  tahanan di LP
tahanan Kota dll
- Tersangka tetap didampingi Penasehat Hukum
- Bila cukup bukti ke PN

21
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (4)

 PENGADILAN
- Berkas Perkara dilimpahkan Kejaksaan ke
Pengadilan (pidana)
- Gugatan dari Pasien / Kel. / Kuasa pasien
- Pengadilan bentuk Majelis Hakim
- Pemeriksaan dalam persidangan
- Pembuktian melalui RM dan keterangan dokter,
perawat, second opinion dll
- Tuntutan Jaksa
- Eksepsi Penasehat Hukum
- Replik JPU
- Duplik  Penasehat Hukum
22
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (5)
PEMBUKTIAN DI PENGADILAN
 DUGAAN MALPRAKTEK
- Kelalaian, Perbuatan Melawan Hukum
 DALIL PENGGUGAT (PASIEN, KEL / KUASA HUKUM)
- Informasi medis yang didapat / didengar
- Keterangan second opinion
- Hal-hal yang dialami dalam perawatan pasien
 KETERANGAN SAKSI AHLI
- sesuai keahliannya
 JAWAB DALIL PENGGUGAT
- Buktikan informasi medis (RM, Keterangan dokter, perawat)
- Keterangan ahli
- Dokumen pendukung
 KESIMPULAN SESUAI FAKTA JURIDIS
23
KESIMPULAN
 Malpraktik bersifat sangat kompleks
Perawat diperhadapkan pada tuntutan pelayanan
profesional.
 Perawat Indonesia sangat berisiko melakukan
malpraktik krn tidak didukung kemampuan
yg.memadai
 Maksimalkan kegiatan PPNI dari pusat—
daerah. Lakukan pembinaan.
 Lembaga pendidikan kep berkualitas
25

Anda mungkin juga menyukai