Anda di halaman 1dari 35

KESELAMATAN PROSES

(MKDK-D3015)

Pengajar : Ir. Pahlizatra MM


KESELAMATAN PROSES
(MKDK-D3015)

Dosen Pengampu : Ir. Pahlizatra MM


Email : zatra64@gmail.com
Mobile phone : 08121188935
WA : 08121188935, 088223916578
IG : Pahlizatra
FB : Pahli Zatra
MATERI - 9 : PEMAHAMAN RESIKO &
BAHAYA

• Pengertian Resiko dan Bahaya


• Informasi Bahaya Proses
• Identifikasi Bahaya dan Analisa resiko
• Implementasi Hazops
PENGERTIAN RESIKO

Apa itu risk atau resiko ?


•Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur
bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses
yang sedang berlangsung maupun kejadian yang akan datang.
•Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung
resiko di dalamnya karena mengandung unsur ketidakpastian.
resiko tersebut bisa terjadi karena tidak ada atau kurangnya
informasi tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik
itu hal yang menguntungkan atau merugikan.
JENIS-JENIS RESIKO

Secara umum, jenis resiko dapat dibedakan dalam empat


kelompok, yaitu :
1. Resiko Murni (Pure Risk)
Pengertian resiko murni adalah suatu resiko yang bila terjadi
akan mengakibatkan kerugian dan bila tidak terjadi tidak
mengakibatkan keuntungan. Ada 2 hal yang dapat diakibatkan
resiko ini, yaitu rugi atau break even.
Contoh resiko murni : kecelakaan lalu lintas, kebakaran,
pencurian, dan lain-lain
2. Resiko Spekulatif (Speculative Risk)
Resiko spekulatif adalah resiko yang dapat menimbulkan
kerugian dan juga keuntungan.
JENIS-JENIS RESIKO

Ada 3 hal yang dapat diakibatkan resiko ini, yaitu rugi,


untung, break even.
Contoh : resiko spekulasi; judi, bursa efek, membeli undian
berhadiah
3. Resiko Partikular
resiko partikular merupakan resiko yang sumbernya dari
individu dan berdampak secara lokal.
Contohnya kecelakaan kendaraan.
4. Resiko Fundamental
resiko fundamental merupakan resiko yang bersumber dari
alam atau lingkungan dan berdampak besar. Contohnya :
tsunami, gempa bumi, banjir bandang, dll.
RESIKO DALAM PERUSAHAAN

Menurut Jorion (1997) ada tiga jenis resiko dalam suatu


perusahaan, yaitu:
1. Resiko Bisnis (Business Risk)
Pengertian resiko bisnis adalah resiko yang dihadapi perusahaan
terhadap kualitas dan keunggulan produk mereka yang beredar
di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi, desain produk,
dan pemasaran, mengakibatkan adanya ketidakpastian pada
berbagai aktivitas bisnis.
2. Resiko Strategi (Strategic Risk)
Resiko strategi merupakan resiko yang dihadapi perusahaan
akibat dari adanya perubahan fundamental pada lingkungan
ekonomi atau politik.
RESIKO DALAM PERUSAHAAN

Resiko ini sulit untuk diprediksi karena sangat berkaitan


dengan berbagai hal makro di luar perusahaan. Contohnya
kebijakan ekonomi negara, kebijakan politik, dan lain-lain.
3. Resiko Keuangan (Financial Risk)
Pengertian resiko keuangan adalah resiko yang muncul karena
adanya pergerakan pasar finansial yang tidak bisa diprediksi.
resiko ini berhubungan dengan kerugian yang mungkin
dialami pasar finansial, misalnya kegagalan “defaults” dalam
obligasi finansial, kerugian karena pergerakan tingkat suku
bunga.
RESIKO DALAM PERUSAHAAN

Selain itu, resiko juga dapat diklasifikasian berdasarkan


konsekuensi yang diakibatkan, yaitu :
•Resiko yang tidak bisa diterima (unacceptable risk), yaitu resiko
yang harus dihilangkan atau bila memungkinkan ditransfer pada
pihak lain karena tidak dapat diterima.
•Resiko yang tak diinginkan (undesirable risk), yaitu jenis resiko
yang membutuhkan penanganan/ mitigasi resiko sampai pada
level yang dapat diterima.
•Resiko yang dapat diterima (acceptable risk), yaitu resiko yang
dapat diterima karena dampaknya masih dalam batas yang dapat
diterima.
•Resiko yang dapat diabaikan (negligible risk), yaitu resiko yang
dampaknya sangat kecil/dapat diabaikan.
BAHAYA PROSES

Pengertian (definisi) bahaya (hazard) adalah semua sumber,


situasi ataupun aktifitas yang berpotensi menimbulkan cedera
(kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) -
definisi berdasarkan OHSAS 18001 : 2007.
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya yang me-nyangkut
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, antara lain :
•faktor bahaya biologi,
•faktor bahaya kimia,
•faktor bahaya fisik/mekanik,
•faktor bahaya biomekanik
•faktor bahaya sosial-psikologis.
BAHAYA PROSES

1.Jamur.
2.Virus.
Faktor Bahaya Biologi 3.Bakteri.
4.Tanaman.
5.Binatang.
1.Bahan/Material/Cairan/Gas/
Debu/ Uap Berbahaya.
2.Beracun.
3.Reaktif.
Faktor Bahaya Kimia 4.Radioaktif.
5.Mudah Meledak.
6.Mudah Terbakar/Menyala.
7.Iritan.
8.Korosif.
BAHAYA PROSES

1. Ketinggian.
2. Konstruksi (Infrastruktur).
3. Mesin/Alat/Kendaraan/ Alat
Berat.
4. Ruangan Terbatas
(Terkurung).
Faktor Bahaya Fisik/Mekanik 5. Tekanan.
6. Kebisingan.
7. Suhu.
8. Cahaya.
9. Listrik.
10. Getaran.
11. Radiasi.
BAHAYA PROSES

1. Gerakan Berulang.
2. Postur/Posisi Kerja.
Faktor Bahaya Biomekanik 3. Pengangkutan Manual.
4. Desain tempat kerja/alat/
mesin.

1. Stress.
2. Kekerasan.
Faktor Bahaya Sosial- 3. Pelecehan.
Psikologis 4. Pengucilan.
5. Intimidasi.
6. Emosi Negatif.
INFORMASI BAHAYA PROSES

Informasi terkait bahaya yang tersedia di tempat kerja biasanya


meliputi :
•Panduan manual pengoperasian mesin dan peralatan
•Material Safety Data Sheet (MSDS) yang disediakan oleh
produsen bahan kimia
•Laporan inspeksi langsung di lapangan dan laporan inspeksi
dari lembaga pemerintah atau tim audit
•Catatan kecelakaan dan penyakit akibat kerja sebelumnya, serta
laporan investigasi kecelakaan kerja
•Catatan dan laporan kompensasi pekerja yang mengalami
kecelakaan atau terkena penyakit akibat kerja
INFORMASI BAHAYA PROSES

• Pola kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang sering terjadi


• Hasil pemantauan terkait paparan, penilaian kebersihan industri
(industrial hygiene), dan rekam medis pekerja
• Program K3 yang ada mencakup lockout/tagout, ruang terbatas,
proses manajemen keselamatan, alat pelindung diri (APD) dll.
• Saran dan masukan dari pekerja, termasuk survei atau notulen
pada pertemuan komite K3
• Hasil analisis Job Hazard Analysis (JHA), juga dikenal sebagai
Job Safety Analysis (JSA).
ANALISA BAHAYA PROSES

Analisa bahaya yang dilakukan secara komprehensif dapat


mengurangi resiko dari aspek keselamatan, proses dan operasi
serta dapat memperkecil konsekuensi kecelakaan karena hasil
analisa merupakan informasi yang penting bagi pengambil
keputusan untuk mengendalikan potensi bahaya yang
diidentifikasi dan dianalisa.
Terdapat sistem untuk mengidentifikasi potensi bahaya di area
Operasi (Analisa Bahaya Proses/Process Hazards Analysis),
yang bertujuan menaksir resiko bahaya yang ditimbulkan dan
mengevaluasi cara-cara pencegahan dan pengendalian resiko
yang diperlukan.

Hal. 16
Analisa Bahaya Proses harus dilakukan dengan
menggunakan satu atau lebih metodologi berikut yang
sesuai untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya di
Area Operasi yang dianalisis :
•What-If Analysis.

•Checklist.

•What-If Checklist.

•Hazard and Operability Study (HAZOP).

•Failure Mode and Effects Analysis (FMEA).

•Fault Tree Analysis (FTA), atau

•Metodologi lain yang sesuai.


Hal. 17
Analisa Bahaya Proses akan mereview hal-hal berikut :
• Bahaya di Area Operasi;

• Identifikasi kejadian kecelakaan sebelumnya apakah


berpotensi menimbulkan konsekwensi yang lebih dashyat
• Sistem kendali yang dilakukan apakah memadai antara
potensi bahaya yang diidentifikasi dengan konsekwensi yang
ditimbulkannya. Sistem kendali mencakup secara engine-
ering (detection, control instrumentation alarms) dan secara
administratif (process monitoring & operating procedures).
• Konsekuensi yang terjadi jika sistem kendali engineering dan
administratif mengalami kegagalan.
• Merekomendasikan kelengkapan sistem kendali yang sesuai
untuk mengurangi atau memperkecil potensi bahaya dan
konsekuensi yang ditimbulkannya. Hal. 18
• Petugas yang berkompeten telah mengidentifikasi dan
menilai potensi bahaya dan resiko keselamatan proses yang
berkaitan dengan operasi.
• Perencanaan strategi keselamatan proses perusahaan
telah ditetapkan dan diterapkan untuk mengendalikan potensi
bahaya dan resiko keselamatan proses yang telah
teridentifikasi, yang berhubungan dengan operasi.
• Rencana khusus yang berkaitan dengan produk, operasi,
penerimaan, penyimpanan dan distribusi proyek atau tempat
kerja tertentu telah dibuat.
• Rencana didasarkan pada potensi bahaya dan insiden serta
catatan keselamatan proses sebelumnya.
• Rencana sudah menetapkan tujuan keselamatan proses yang
Hal. 19
terukur, ada prioritas dan menyediakan sumber daya.
• Rekomendasi Analisa Bahaya Proses harus dipantau untuk
menjamin implementasinya di area Operasi.
• Hasil Analisa Bahaya Proses dan Status Tindak Lanjut
Rekomendasinya harus didokumentasikan.
• Rekomendasi hasil Analisa Bahaya Proses dikomuni-kasikan
dengan pekerja operasi, pemeliharaan dan pekerja lainnya
yang tugasnya terkait dengan rekomendasi yang disampaikan.
• Analisa Bahaya Proses dilaksanakan untuk operasi yang
sedang berjalan, kegiatan modifikasi di area Operasi dan
kegiatan proyek baru.
• Analisa Bahaya Proses diperbaharui (updated) dalam jangka
waktu tertentu bila ada perubahan.
LANGKAH IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
RESIKO (SESUAI STANDAR OSHA)

Sistem manajemen K3 yang baik tidak hanya melihat


salah satu bahaya dan pengendalian saja, tapi membuat
sebuah sistem atau prosedur yang tepat yang
memungkinkan semua bahaya dan risiko di tempat kerja
teridentifikasi dan pengendaliannya dilaksanakan secara
berkelanjutan.
LANGKAH IDENTIFIKASI BAHAYA DAN
RESIKO (SESUAI STANDAR OSHA)

Enam langkah identifikasi Bahaya dan Resiko (sesuai standar


OSHA) adalah
1)Kumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di
tempat kerja
2)Lakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi
bahaya yang ada di tempat kerja
3)Lakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
4)Lakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
5)Lakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi
darurat dan aktivitas non-rutin
6)Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tetap-kan
langkah-langkah pengendalian sementara, dan prioritas bahaya
yang perlu pengendalian permanen.
PEMANTAUAN BAHAYA

• Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara


teratur.
• Inspeksi dilaksanakan bersama oleh pengawas dan pekerja
terkait yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi
potensi bahaya.
• Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas
di tempat yang diperiksa.
• Daftar periksa (Check list) tempat kerja telah disusun untuk
digunakan pada saat inspeksi.
• Laporan inspeksi diajukan kepada fungsi terkait sesuai
dengan kebutuhan.
• Tindakan korektif dipantau efektifitasnya.
Hal. 23
HAZARD & OPERABILITY STUDIES

• Hazard and Operability Studies (HAZOPS) pertama kali


dikembangkan oleh ICI, sebuah perusahaan kimia di Inggris.
Karena itu pula, HAZOPs lebih sering diimplementasikan
pada industri kimia. Namun seiring dengan makin
dibutuhkannya teknik-teknik analisis hazard, beberapa
industri lain, misalnya industri makanan, farmasi, dan
pertambangan juga mulai banyak menerapkan HAZOPS
• Hazard and Operability Study  adalah standar teknik analisis
bahaya yang digunakan dalam persiapan penetapan
keamanan dalam  sistem baru atau modifikasi untuk suatu
keberadaan potensi bahaya atau masalah operability nya
APA ITU HAZOPS ???

• Hazops adalah pengujian yang teliti oleh group


Spesialis atau Ahli, dalam bagian sebuah sistem
apakah yang akan terjadi jika komponen tersebut
dioperasikan melebihi dari desain normal komponen
yang telah ada sehingga Hazops didefinisikan sebagai
system dan bentuk penilaian dari sebuah perancangan
dan proses atau operasi yang telah ada dengan
maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-
masalah yang mewakili resiko-resiko perorangan atau
peralatan atau mencegah operasi yang tidak efisien.
• Hazops merupakan teknik kualitatif yang berdasarkan
pada Guide-Words dan dilaksanakan oleh tim dari
berbagai disiplin ilmu saat proses HazOps berlangsung
APA ITU HAZOPS ???

HAZOPS merupakan tools untuk melakukan penilaian


sekaligus pengidentifikasian risiko.
HAZOPS digambarkan sebagai :
•Alat untuk melakukan brainstorming
•Alat penilaian risiko kualitatif
•Alat penilaian risiko induktif, yang merupakan
pendekatan identifikasi risiko "bottom-up", yang artinya
kesuksesan bergantung pada kemampuan pakar untuk
memprediksi penyimpangan berdasarkan pengalaman
masa lalu.
KONSEP HAZOPS

• Proses Hazops didasarkan pada prinsip bahwa


pendekatan kelompok dalam analisis bahaya akan
mengidentifikasi masala-masalah yang lebih banyak
dibandingkan ketika individu-individu bekerja secara
terpisah kemudian mengkombinasikan hasilnya.
• Tim HazOps dibentuk dari individu-individu dengan
latar belakang dan keahlian yang bervariasi. Keahlian
ini digunakan bersama selama pelaksanaan HazOps
dan melalui usaha pengumpulan “brainstorming” yang
menstimulasi kreatifitas dan ide-ide baru, keseluruhan
ulasan dari proses dibuat menurut pertimbangan.
METODOLOGI HAZOPs

Metodologi HAZOPS di antaranya adalah :


1. Pendefenisian :
Fase ini melakukan pendefenisian terhadap cakupan dan
tujuannya, pendefenisian tanggung jawab, dan pemilihan tim
untuk identifikasi dan penilaian.
2. Preparation (Persiapan) :
Fase ini mempelajari studi terkait tentang identifikasi risiko,
mengumpulkan data, persetujuan jenis perekaman data,
pengestimasian waktu, dan penyusunan jadwal.
METODOLOGI HAZOPs

3. Examination (Pengeksekusian) :
Hal-hal yang dilakukan pada fase ini di antaranya adalah :
Membagi sistem menjadi beberapa bagian, memilih bagian itu
serta mendefenisikan maksud dari desain bagian itu,
identifikasi penyimpangan dengan menggunakan arahan dari
beberapa elemen, identi-fikasi konsekuensi dan penyebabnya,
identifikasi permasalahan yang memungkinkan untuk terjadi,
identifikasi mekanisme proteksi dan indikator, identifikasi
pencegahan permasalahan yang memungkinkan, persetujuan
akan aksi pencegahan, dan mengulangi setiap elemen dan
bagian itu.
METODOLOGI HAZOP

4. Dokumentasi dan follow-up :


Fase ini merupakan fase akhir yang bertujuan untuk
menyimpan hasil eksekusi, penandatanganan dokumentasi,
menghasilkan laporan studi, follow up aksi yang sudah
diimplementasikan.
Dokumentasi merupakan laporan akhir mengenai
pengidentifikasian risiko serta mitigasinya.
JENIS-JENIS HAZOPS

Hazard and Operability terdefinisi menjadi beberapa jenis sebagai


berikut:
1.Proses Hazop merupakan teknik Hazop yang dikembangkan untuk
menilai peralatan dan mesin-mesin di pabrik sistem proses produksi.
2.Human Hazop adalah teknik Hazop yang lebih fokus menilai
kesalahan manusia dari pada kegagalan teknik.
3.Prosedure Hazop merupakan teknik Hazop yang lebih digunakan
untuk menilai ulang prosedur kerja atau rangkaian operasi dan
kadang-kadang ditandai dengan safe operation study (SAFOPs).
4.Software Hazop merupakan teknik Hazop yang digunakan untuk
mengidentifikasi kemungkinan kesalahan-kesalahan dalam
pengembangan perangkat lunak.
TERMINOLOGY HAZOPs

Istilah terminologi yang dipakai untuk mempermudah


pelaksanaan HAZOP antara lain sebagai berikut:
•Proses : Proses apa yang sedang terjadi atau lokasi dimana
proses tersebut berlangsung.
•Sumber Hazard : Sumber bahaya (hazard) yang ditemukan di
lapangan.
•Deviation (Penyimpangan) : Hal-hal apa saja yang
berpotensi untuk menimbulkan risiko.
•Cause (Penyebab) : Penyebab adalah sesuatu yang
kemungkinan besar akan mengakibatkan penyimpangan.
TERMINOLOGY HAZOPs

• Consequence (akibat/konsekuensi) : Akibat dari deviation yang


terjadi yang harus diterima oleh sistem.
• Action (tindakan) : dibagi menjadi dua kelompok yaitu tindakan
yang mengurangi atau menghilangkan akibat (konsekuensi),
sedangkan apa yang terlebih dahulu diputuskan hal ini tidak selalu
memungkinkan terutama ketika berhadapan dengan kerusakan
peralatan.
• Severity : merupakan tingkat keparahan yang diperkirakan dapat
terjadi.
• Likelihood : adalah kemungkinan terjadinya konsekuensi dengan
sistem pengaman yang ada.
• Risk : merupakan nilai risiko yang didapatkan dari kombinasi
kemungkinan likelihood dan severity.
IMPLEMENTASI HAZOPS

Hazard & Operability (Hazops) Analysis :


Hazop adalah teknik analisis yang secara sistematik membagi
system atau proses ke dalam serangkaian seksi atau node untuk
mengetahui penyimpangan dari kondisi design, konsekuensi
potensial, pengaman saat ini atau yang direkomendasikan, bila
ada.
Hazard didefinisikan sebagai kondisi operasi yang mungkin
terjadi secara katastropik mengeluarkan racun, bahan kimia yang
mudah terbakar, atau meledak yang bisa menyebabkan cedera
bagi pekerja
Operability : didefinisikan sebagai kejadian dalam batas design
operasi, yang apabila terjadi shutdown akan menimbulkan :
pencemaran lingkungan, melampaui aturan safety dan kesehatan
kerja, serta menimbulkan kerugian.
TAHAPAN HAZOP

Tahap-tahap dalam study Hazop meliputi :


1) Mengumpulkan informasi
2) Identifikasi Node
3) Ketahui kandungan design dari node
4) Identifikasi penyimpangan dari kandungan desain
menggunakan guide word
5) Identifikasi penyebab terjadinya penyimpangan
6) Identifikasi akibat (konsekuensi) dari penyimpangan
7) Identifikasi safeguard eksisting (yang sudah terpasang)
8) Berikan rekomendasi
9) Buat prioritasi rekomendasi sesuai matriks resiko

Anda mungkin juga menyukai