Anda di halaman 1dari 9

BAB 1 PROGRAMA BILANGAN BULAT

I.1. PENDAHULUAN
Programa bilangan bulat (integer programming/IP) adalah bentuk lain dari programa linier (LP)
dimana asumsi divisibilitasnya melemah atau hilang sama sekali. Ada 2 jenis bilangan bulat,
yaitu :
1. bilangan bulat umum (general integer)
yaitu setiap bilangan positif yang bukan pecahan
2. bilangan bulat biner (binary)
yaitu bilangan bulat yang nilainya 0 atau 1

Jenis persoalan IP :
1. Persoalan IP campuran
Asumsi divisibilitas melemah. Hanya sebagian variabel keputusan yang integer.
2. Persoalan IP murni
Asumsi divisibilitas hilang. Semua variabel keputusan harus integer.
3. Persoalan IP nol-satu
Persoalan keputusan “ya” atau “tidak”. Variabel keputusan yang berharga 1 menyatakan “ya”
dan berharga 0 menyatakan “tidak”.

Contoh persoalan IP :
1. Penjadwalan tenaga kerja
2. Perencanaan penugasan
3. Pengalokasian sumber
4. Perencanaan produksi
5. Perencanaan pembelian
6. Persoalan-persoalan yang melibatkan jaringan

Contoh soal :
A. Penjadwalan Tenaga Kerja
Sebuah perusahaan akan menetapkan jumlah karyawan yang harus bekerja pada setiap hari (Senin
s.d. Minggu). Ada ketentuan bahwa setiap karyawan harus mendapat libur selama dua hari
berturut-turut. Upah yang diterima akan berbeda tergantung pada hari libur yang dipilihnya.
Bagaimana formulasi ILP untuk meminimumkan total upah?

B. Perencanaan Penugasan
Tiga pekerjaan akan dikerjakan oleh tiga orang dengan konsekuensi ongkos kerja berbeda seperti
terlihat pada tabel di bawah ini :

Pekerjaan
Pekerja
1 2 3
A $ 11 $ 14 $6
B $8 $ 10 $ 11
C $9 $ 12 $7

Bagaimanakah penugasan pekerjaan sebaiknya dilakukan agar diperoleh total ongkos minimum?

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 1


C. Pengalokasian Sumber
Seseorang akan menginvestasikan uang sebesar $ 14,000. Ada 4 proyek yang sedang
dipertimbangkan dengan data cash outflow dan NPV sebagai berikut :

Proyek Cash Out Flow NPV


1 5,000 16,000
2 7,000 22,000
3 4,000 12,000
4 3,000 8,000

Bagaimanakah formulasi untuk menentukan proyek mana yang harus dipilih?

Beberapa syarat tambahan :


 Jika tidak lebih dari 3 proyek yang boleh dipilih, tambahkan pembatas :
X1 + X 2 + X 3 + X 4 ≤ 3
 Jika persis hanya 2 proyek yang dipilih, tambahkan pembatas :
X1 + X 2 + X 3 + X 4 = 2

D. ALGORITMA BRANCH AND BOUND

LP RELAKSASI
Jika dari formulasi persoalan ILP syarat integernya dihilangkan, maka akan diperoleh formulasi
persoalan LP yang disebut sebagai persoalan LP – Relaksasi.

Contoh :
 Persoalan ILP
Maksimasi Z = 2X1 + 3X2
Dengan pembatas
X1 + 3X2 ≤ 8.25
2.5X1 + X2 ≤ 8.75
X1, X2 ≥ 0
X1, X2 integer

 Formulasi LP-Relaksasi
Maksimasi Z = 2X1 + 3X2
Dengan pembatas
X1 + 3X2 ≤ 8.25
2.5X1 + X2 ≤ 8.75
X1, X2 ≥ 0

PENYELESAIAN PERSOALAN ILP


Kadang-kadang solusi optimal dari persoalan LP-Relaksasi merupakan variabel dengan nilai
integer. Jika ini terjadi, maka solusi optimal persoalan LP-Relaksasi adalah juga solusi optimal
persoalan ILP sehingga perhitungan sudah selesai.

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 2


Contoh Soal :
Maksimasi Z = 350X1 + 300X2
Dengan pembatas :
X1 + X 2 ≤ 200
9X1 + 6X2 ≤ 1.566
12X1 + 16X2 ≤ 2.880
X1, X2 ≥ 0
X1, X2 integer

X2 = 120
200 Z = 64.000

Daerah
150 Fisibel

(200,0)
100 (180,0) (261,0)

50

0 50 100 150 200 250

PENYELESAIAN PERSOALAN ILP

Cara mudah untuk memperoleh nilai integer untuk setiap variabel adalah dengan melakukan
pembulatan, tetapi hal ini tidak akan dilakukan karena hasil pembulatan bisa berada di luar daerah
fisibel atau memberikan solusi yang tidak optimal.

3 Hasil pembulatan yang


tidak fisibel

Solusi yang belum integer


2

1
Daerah
Fisibel

0 1 2 3 4 5

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 3


BRANCH AND BOUND

Dua langkah yang dilakukan :


1. Branching (pencabangan), yaitu pemecahan persoalan ke dalam dua sub persoalan
2. Bounding, yaitu penentuan batas atas atau batas bawah nilai variabel keputusan yang dicari

BATAS NILAI VARIABEL KEPUTUSAN


1. Untuk persoalan dengan fungsi tujuan memaksimumkan, nilai optimal variabel
keputusan persoalan LP-Relaksasi adalah batas atas nilai optimal variabel keputusan
persoalan ILP
2. Untuk persoalan dengan fungsi tujuan meminimumkan, nilai optimal variabel keputusan
persoalan LP-Relaksasi adalah batas bawah nilai optimal variabel keputusan persoalan ILP

LANGKAH PENYELESAIAN

1. Buat formulasi LP-Relaksasi


2. Selesaikan persoalan LP-Relaksasi dengen metode grafis/ simpleks
3. Jika solusi optimal LP-Relaksasi sudah memenuhi syarat integer, STOP.
Solusi optimal persoalan ILP sudah diperoleh. Jika tidak, lanjutkan ke langkah 4
4. Pilih salah satu variabel yang syarat integernya belum terpenuhi. Lakukan pencabangan
terhadap variabel tersebut.
5. Tetapkan batas nilai variabel pada setiap cabang (sub persoalan)
6. Pilih satu cabang untuk diselesaikan hingga cabang tersebut tidak dapat dilanjutkan
(fathomed)
7. Jika suatu cabang telah fathomed, perhitungan dilakukan untuk cabang yang lain, hingga
tidak ada lagi cabang yang harus diselesaikan
8. Tentukan solusi optimal diantara calon-calon solusi pada setiap cabang.

Contoh :

FT Minimasi z = 5x1 + 10x2

Berdasarkan pembatas
7x1 + 2x2 ≥ 28
2x1 + 12x2 ≥ 24
X1 ≥ 0; integer
X2 ≥ 0; integer

Dengan solusi grafik :

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 4


(0,14) A

DF

(0,2) B
C
(4,0) (12,0)

Titik A : x1 = 0, x2 = 14, maka Z = 140


Titik B : x1 = 3,6; x2 = 1,4; maka Z = 32
Titik C : x1 = 12, x2 = 0, maka Z = 60

Oleh karena ini adalah persoalan minimasi, maka solusi fisibel awal adalah titik B, yaitu x1 = 3,6; x2 =
1,4; maka Z = 32.
x1 = 3,6
x2 = 1,4
Z = 32

x1 ≤ 3 x1 ≥ 4
Keterangan :
Untuk mencari x2, sesuaikan dengan
x1 =3 x1 = 4 masing-masing pembatas. Nilai x2 yang
x2 = ..... x2 = ditentukan harus memenuhi semua
Z = ..... Z = pembatas.

..........................................................................(cabang-cabang selanjutnya)

Atau :
x1 = 3,6
x2 = 1,4
Z = 32

x2 ≤ 1 x2 ≥ 2
Keterangan :
Untuk mencari x1, sesuaikan dengan
x2 =1 x2 = 2 masing-masing pembatas. Nilai x1 yang
x1 = ..... x1 = ditentukan harus memenuhi semua
Z = ..... Z = pembatas.

..........................................................................(cabang-cabang selanjutnya)

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 5


Sehingga, kesimpulannya :
Solusi dari persoalan

FT Minimasi z = 5x1 + 10x2

Berdasarkan pembatas
7x1 + 2x2 ≥ 28
2x1 + 12x2 ≥ 24
X1 ≥ 0; integer
X2 ≥ 0; integer

adalah x1 = ............ dan x2 = ......................, dengan nilai z = ...........................

FATHOMING

Ada 3 alasan suatu cabang dinyatakan fathomed, yaitu :


1. solusi sudah fisibel dan menjadi calon solusi
2. solusi tidak fisibel
3. solusi belum fisibel tapi nilai fungsi tujuan tidak lebih baik dari calon solusi yang sudah
diperoleh

E. ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK KNAPSACK PROBLEM

KNAPSACK PROBLEM

1. Persoalan ILP yang hanya mempunyai satu fungsi pembatas disebut knapsack problem
2. Umumnya merupakan persoalan pengalokasian sumber
3. Fungsi tujuan berupa maksimasi atau minimasi
4. Variabel bisa general integer atau binary
5. Knapsack problem dengan variabel biner diselesaikan dengan konsep Branch and
Bound, sedang untuk knapsack problem dengan variavel general integer diselesaikan
dengan Programa Dinamis

LANGKAH PENYELESAIAN

1. Hitung ratio koefisien ruas kanan terhadap koefisien fungsi pembatas


2. Urutkan nilai rasio dari besar ke kecil
3. Tetapkan rangking nilai rasio (rangking 1 untuk nilai rasio terbesar)
4. Lakukan pengalokasian sumber (penetapan nilai variabel) dengan memperhatikan rangking
5. Lakukan proses algoritma branch and bound (pencabangan terhadap variabel yang belum
memenuhi syarat integer, penetapan batas nilai variabel pada setiap cabang, penetapan nilai
variabel, fathoming, dan penetapan solusi optimal).

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 6


Contoh Soal :

FT Maksimasi z = 16X1 + 22X2 + 12X3 + 8X4

Dengan kendala
5X1 + 7X2 + 4X3 + 3X4 ≤ 14
Xj = 0 atau 1 (j = 1, 2, 3, 4)

F. ALGORITMA BRANCH AND BOUND DENGAN ENUMERASI IMPLISIT

 Digunakan untuk menyelesaiakan persoalan ILP Nol-Satu dengan sejumlah pembatas


 Fungsi tujuan berupa maksimasi atau minimasi

DEFINISI

Dua jenis variabel


 Variabel bebas, yaitu variabel yang nilainya bisa apa saja (nol atau satu) karena belum
ditetapkan oleh proses perhitungan
 Variabel tetap, yaitu variabel yang nilainya sudah ditetapkan melalui proses perhitungan
 Penyelesaian terbaik pada Metode Enumerasi Implisit
Adalah penentuan nilai-nilai variabel berdasarkan jenis fungsi tujuan
(memaksimumkan atau meminimumkan) dan berdasarkan nilai koefisien masing-masing
variabel (negatif atau positif)

Aturan Pengujian Pembatas

Tanda Pembatas Nilai Koefisien Nilai Variabel


≥ + 1
≥ - 0
≤ + 0
≤ - 1

LANGKAH PENYELESAIAN METODE ENUMERASI IMPLISIT

0. Pada awalnya (pada node 1) semua variabel adalah variabel bebas


1. Tentukan penyelesaian terbaik untuk variabel bebas pada node tersebut
2. Jika penyelesaian terbaik itu fisibel untuk setiap fungsi pembatas, STOP. Diperoleh calon
solusi. Jika tidak, lanjut ke langkah 3
3. Untuk variabel bebas, tentukan nilai variabel berdasarkan aturan yang berlaku untuk
pengujian fisibilitas fungsi pembatas
4. Jika nilai variabel pada langkah 3 tidak memenuhi fungsi pembatas, STOP. Nyatakan node
yang bersangkutan fathomed karena tidak fisibel. Jika tidak fisibel, lanjut ke langkah 5
5. Pilih salah satu variabel bebas untuk dicabangkan, dengan nilai 0 atau 1
6. Pilih salah satu node untuk diselesaikan. Nilai variabel yang dinyatakan pada setiap cabang
menjadikan variabel tersebut berstatus sebagai variabel tetap. Kembali ke langkah 1

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 7


Contoh soal :

FT Maksimasi z = X1 + 2X2 + 3X3

Berdasarkan pembatas
20X1 + 15X2 – 3X3 ≤ 10
12X1 – 3X2 + 4X3 ≤ 20
X1,X2, X3 = 0 atau 1

Penyelesaian :
1. Penyelesaian terbaik
X1 = X 2 = X 3 = 1

2. Pengujian :
Pembatas 1 : (20 + 15 - 1 = 34 > 10) TF

3. Penetapan nilai variabel:


(1) : X1 =0; X2 = 0; X3 = 1
(2) : X1 =0; X2 = 1; X3 = 0

4. Pengujian fisibilitas pembatas


(1) : X1, =0; X2 = 0; X3 = 1
-1 < 10 F

(2) : X1, =0; X2 = 1; X3 = 0


-3 < 20 F

Maka sub persoalan 1 : X1 = X2 = X3 = 1 dengan Z = 6

5. Pencabangan akan dilakukan terhadap X1


6. dst..

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 8


X1 = 1; X2 = 1,
X3 = 1, Z = 6

X1 = 1

X1 = 1; X2 = 1,
X3 = 1, Z = 6

Penyelesaian :
1. Penyelesaian terbaik
X1 = 1

2. Pengujian :
Pembatas 1 : (20 + 15 - 1 = 34 > 10) TF

3. Penetapan nilai variabel:


(1) : X1 =1; X2 = 0; X3 = 1
(2) : X1 =1; X2 = 1; X3 = 0

4. Pengujian fisibilitas pembatas


(1) : X1, =1; X2 = 0; X3 = 1
-1 < 10 F

(2) : X1, =0; X2 = 1; X3 = 0


-3 < 20 F

Maka sub persoalan 1 : X1 = X2 = X3 = 1 dengan Z = 6

5. Pencabangan akan dilakukan terhadap X1

Stokastik – Prodi Tek. Industri - UMC Halaman - 9

Anda mungkin juga menyukai