Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

solektasi
Kelas c4
Alfifi yahya f201901176 Risnawati
f201901180
Findi rahmawati syahadat f201901149 Sufiati
f202002004
Lavera sura’mairing f201901128 Nova marlin
f201901181
Yang fitri paliasi f201901163 yunda syahda ms
f201901186
Sokletasi adalah suatu metode / proses
pemisahan suatu komponen yang terdapat
dalam zat padat dengan cara penyaringan
berulang ulang dengan menggunakan pelarut
tertentu, sehingga semua komponen yang
diinginkan akan terisolasi.

2
1
keuntungan
SOKLETASI
Keuntungan :
 Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang
ulang.
 Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
 Proses sokletasi berlangsung cepat.
 Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
 Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.

4
2
kerugian
SOKLETASI
Kerugian :
✗ Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah
menguap
✗ Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan
pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen - reagen lainnya.
✗ Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan - bahan tumbuhan yang
mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan
terjadi penguraian.

6
• Prinsip sokletasi ini yaitu penyaringan
yang dilakukan secara berulang- ulang
sehingga hasil yang didapat sempurna
dan pelarut yang digunakan relatif
sedikit.
• Bila penyaringan ini telah selesai, maka
pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya
adalah zat yang terekstrak.
• Metode sokletasi menggunakan suatu
Prinsip kerja
pelarut yang mudah menguap dan dapat
melarutkan senyawa organik yang solektasi
terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak
melarutkan zat padat yang tidak
diinginkan.

7
• Proses yang terjadi dalam ekstraksi
sokletasi yaitu ketika pelarut dididihkan,
uapnya naik melewati soklet menuju ke
pipa pendingin.
• Air dingin yang dialirkan melewati
bagian luar kondensor mengembunkan
uap pelarut sehingga kembali ke fase cair,
kemudian menetes ke thimble.
• Pelarut melarutkan lemak dalam thimble,
Prinsip kerja
ekstrak minyak ini terkumpul dalam
thimble dan bila volumenya telah solektasi
mencukupi, ekstrak minyak akan
dialirkan lewat sifon menuju labu alas
bulat

8
Sokletasi dihentikan apabila :
1. Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi.
2. Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan
bercak lagi.
3. Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan
yang spesifik.

9
Fungsi dari masing-masing komponen dari instrumen alat sokletasi yaitu :

1. Kondensor berfungsi sebagai pendingin dan juga untuk mempercepat


proses pengembunan.

2. Timbal berfungsi sebagai wadah sampel yang ingin diambil zatnya.

3. Pipa F berfungsi sebagai jalannya uap bagi pelarut yang menguap dari
proses penguapan.

4. Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya


penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan satu
siklus.

5. Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.

6. Hot plate berfungsi sebagai pemanas larutan.

Alat sokletasi
10
Alat Sokletasi

11
Perlu
diingat !!!
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari
pipa kapiler, karena ada kemungkinan saluran
pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh
terlalu tinggi dari pipa kapiler karena sampel
tidak terendam seluruhnya.

12
Syarat - syarat pelarut yang digunakan
dalam proses sokletasi

1 2 3 4 5

Pelarut yang Titik didih pelarut Pelarut terbaik untuk Pelarut tersebut akan Sifat sesuai dengan
mudah menguap rendah, Pelarut tidak bahan yang akan terpisah dengan cepat senyawa yang akan
Ex : heksan, eter, melarutkan senyawa diekstraksi, setelah pengocokan. diisolasi, polar atau
petroleum eter, yang diinginkan nonpolar
metil klorida dan
alkohol

13
Syarat - syarat sampel yang digunakan
dalam proses sokletasi
1

Sampel yang
2
digunakan
mempunyai pori – 3
Sampel yang
pori yang lebih
digunakan tidak
besar. Ex : tea
dapat dilarutkan Sampel yang
oleh pelarut yang digunakan mudah
digunakan ditembus oleh
pelarut

14
Perlu
diingat !!! Sampel yang digunakan dalam sokletasi harus
dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika
sampai terkena sinar matahari, senyawa dalam
sampel akan berfotosintesis hingga terjadi
penguraian atau dekomposisi. Hal ini akan
menimbulkan senyawa baru yang disebut
senyawa artefak, hingga dikatakan sampel
tidak alami lagi.

15
Sekian
&
terima
kasih
16

Anda mungkin juga menyukai