Anda di halaman 1dari 13

MANAJEME

N
PENDAPATA
N DAERAH
Kelompok 5 : - nurjannah
- amelia soviana
- nelly fitria
- rifa mauliza
SIKLUS MANAJEMEN PENDAPATAN DAERAH

IDENTIFIKASI ADMINISTRASI KOLEKSI


PENDAPATAN PENDAPATAN PENDAPATAN

‐ Identifikasi sumber ‐ Penentuan dan ‐ Dihitung dan dipungut


pendapatan penetapan wajib pajak oleh petugas
‐ Menghitung basis retribusi ‐ Dihitung dan dibayarkan
pendapatan ‐ Penetapan nomor wajib sendiri oleh wajib
‐ Pendataan objek, subjek pajak dan nomor pokok pajak/retribusi
wajib retribusi ‐ Dipungut oleh pihak
dan wajib pajak/retribusi
‐ Perhitungan potensi ‐ Penerbitan surat ketiga yang ditunjuk
ketetapan pajak daerah penda
masing-masing sumber
dan surat ketapan
pendapatan
retribusi
2
SIKLUS MANAJEMEN PENDAPATAN DAERAH
(LANJUTAN)

ALOKASI AKUNTANSI
PENDAPTAN PENDAPATAN

‐ Pengumpulan pendapatan ‐ Penentuan jumlah


dalam rekening kas umum alokasi pendapatan
daerah untuk pengeluaran
‐ Pencatatan dalam sistem belanja daerah, meliputi
akuntansi pemerintah belanja operasi dan
daerah belanja modal
‐ Pelaporan pendapatan ‐ Penentuan jumlah
dalam laporan keuangan alokasi pendapatan
pemerintah daerah untuk pembiayaan
daerah
3
MENGENALI SUMBER-SUMBER PENDAPATAN
DAERAH
Sumber pendapatan daerah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Sumber pendapatan yang saat ini ada dan


sudah ditetapkan dengan peraturan
perundangan.

2. Sumber pendapatan di masa datang yang


masih potensial/ tersembunyi dan baru akan
diperoleh apabila sudah dilakukan upaya-
upaya tertentu.

4
Adapun sumber pendapatan daerah menurut
ketentuan perundang-undangan adalah:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3. Transfer Pemerintah Provinsi
 Pajak Daerah  Bagi Hasil Pajak
 Reribusi Daerah  Bagi Hasil Sumber Daya Alam
 Bagian Laba Pengelolaan Aset  Bagi Hasil Lainnya
Daerah yang dipisahkan
 Lain-lain PAD yang sah

2. Transfer Pemerintah Pusa 4. Lain-Lain Pendapatan Daerah


Yang Sah          
 Bagi Hasil Pajak
 Bagi Hasil Sumbeer Daya Alam
 Dana Alokasi Umum
 Dana Alokasi Khusus
 Dana Otonami Khusus
 Dana Penyesuaian 5
Prinsip dasar manajemen penerimaan daerah
1. Perluasan Basis Penerimaan
Perluasan Basis Penerimaan yaitu memperluas sumber penerimaan. Untuk memperluas
basis penerimaan, maka pemerintah daerah dapat melakukannya dengan cara berikut.
 Mengidentifikasi pembayar pajak/ retribusi dan menjaring wajib pajak/ retribusi baru
 Mengevalusi tarif pajak/ retribusi
 Meningkatkan basis data objek pajak/ retribusi
 Melakukan penilaian kembali (appraisal) atas objek pajak/ retribusi.

6

2. Pengendalian atas Kebocoran Pendapatan
Kebocoran pendapatan bias disebabkan karena penghindaran pajak (tax avoidance),
Penggelapan pajak (tax evasion), pungutan liar/ korupsi petugas. Untuk mengurangi
kebocoran pendapatan ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya:
‐ Melakukan audit, baik rutin maupun incidental
‐ Memperbaiki sistem akuntansi penerimaan daerah
‐ Memberikan penghargaan yang memadai bagi masyarakat yang taat pajak dan
hukuman (sanksi) yang berat bagi yang tidak mematuhinya
‐ Meningkatkan disiplin dan moralitas pegawai yang terlibat dalam pemungutan
pendapatan.

7
3. Peningkatan efesiensi administrasi pajak
Efisiensi administrasi pajak sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
penerimaan daerah. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah
untuk meningkatkan efisiensi adminitrasi pajak, yaitu:
 Memperbaiki prosedur administrasi pajak sehingga lebih mudah dan sederhana.
 Mengurangi biaya pemungutan pendapatan.
 Menjalin kerjasama dengan berbagi pihak, seperti bank, kantor pos, koperasi dan
pihak ketiga lainnya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
membayar pajak.

4. Transparasi dan Akuntabilitas


Untuk melaksanakan prisip transparasi dan akuntabilitas ini memang membutuhkan
beberapa persyaratan, diantaranya :
 Adanya dukungan Teknologi (TI) untuk membangun Sistem Informasi Manajemen
Pendapatan Daerah.
 Adanya staf yang memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai.
 Tidak adanya korupsi sistematik di lingkungan entitas pengelola pendapatan daerah.
Manajemen Pendapatan Asli Daerah
Manajemen Pajak Daerah
Pajak daerah memberikan kontribusi terbesar pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
Kontribusi pajak daerah pada total penerimaan daerah juga terus mengalami peningkatan.
Pemerintah daerah juga masih akan menerima bagi hasil PPh Wajib Pribadi, PBB dan BPHTB
yang jumlahnya cukup besar bagi daerah.

Prinsip Pajak Daerah :


• Prinsip Elastisitas.
• Prinsip Keadilan.
• Prinsip Kemudahan Administrasi.
• Prinsip Keterterimaan Politis.
• Prinsip Nonditorsi Terhadap Perekonomian
9
Manajemen Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah (otonom) untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.

10
Dana perimbangan ini diklasifikasikan menjadi tiga bagian utama yaitu:
1. Dana bagi hasil
Dana bagi hasil pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Dana bagi hasil pajak, meliputi:
• Bagi hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
• Bagi hasil dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB)
• Bagi hasil dari pajak penghasilan pasal 25 dan 29 serta PPh wajib pajak orang
pribadi pasal 21.
b. Dana bagi hasil sumber daya alam, diantaranya meliputi:
• Bagi hasil dari iuran hak pwngusahaan hutan
• Bagi hasil dari provinsi sumber daya hutan
• Bagi hasil dari dana reboisasi

11
2. DanaBagi hasil PBB dan BPHTB
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
PBB dan BPHTB merupakan pajak daerah. Namun untuk pbb yang menjadi pajak
daerah hanya PPB pendesaan dan perkotaan, sedangkan PBB perkebunan,
kehutanan, dan pertambangan masih menjadi pajak pusat yang mengutamakannya
bisa melibatkan pemerintah daerah.

3. Bagi hasil SDA pada umumnya lebih bersifat fluktuatif dan berbeda-beda untuk
masing-masing daerah. Untuk daeerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam
tertentu akan memperoleh bagi hasil SDA yang besar.

12
Terima kasih .

13

Anda mungkin juga menyukai