KASUS
Vertigo
Jesaya D. I. Saranga
(N 111 20 029)
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Alamat : Jl Kampung baru
Tgl Pemeriksaan : 29 - 5 - 2021
ANAMNESIS
Keadaan umum
Kesan : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Pernapasan : 22x / menit
Nadi : 92x/menit
Suhu : 36,6˚C
TORAKS
Paru-paru
Inspeksi : simetris bilateral
Palpasi : vokal fremitus kanan= kiri
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchi (-)/(-), wheezing (-)/(-)
Jantung
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ SI & SII murni reguler
ABDOMEN :
Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
Palpasi/Perkusi : Lemas/Tegang: Lemas
Hepar : Tidak teraba pembesaran
Lien : Tidak teraba pembesaran
Pemeriksaan Psikiatris
Emosi dan afek : eutimia/appropriate
Proses berfikir : baik
Kecerdasan : sesuai dengan taraf pendidikan
Penyerapan: baik
Kemauan: baik
Psikomotor : baik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kepala
Posisi : central
Penonjolan : (-)
Bentuk/ukuran : normocephal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
N.II (optikus) : OD OS
- Ketajaman Penglihatan >3/60 >3/60
- Lapangan Penglihatan Normal Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
OD OS
N.III, IV, VI
Celah kelopak mata
- Ptosis - -
- Exoftalmus - -
Pupil :
Ukuran/bentuk Sentral Sentral
Isokor/anisokor Isokor Isokor
-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
- N. VIII (Auskultasi)
*Pendengaran : Normal
- N. IX/X (Glossopharingeus/vagus)
*Posisi arkus pharinks (istirahat/AAH) : Simetris
*Refleks telan/muntah :+
*Pengecap 1/3 lidah bagian belakang : TDE
*Fonasi : Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
- N. XI (Accecorius)
*Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan : Normal
*Angkat bahu : Normal
- N. XII (Hypoglosus)
*Deviasi lidah :-
*Fasciculasi :-
*Atrofi :-
*Tremor :-
*Ataxia :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Leher
Meningeal sign
Kaku kuduk: (-)
Kernig’s sign : (-/-)
Kelenjar lymphe: pembesaran (-)
Arteri karotis
Palpasi: teraba
Kelenjar tiroid: pembesaran (-)
Abdomen
Refleks kulit dinding perut : normal
Kolumna vertebralis :
Inspeksi : Lurus
Palpasi : Massa (-), NT (-)
Pergerakan : Bebas
Perkusi : Normal
MOTORIK
EKSTREMITAS Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Motorik
Pergerakan B B B B
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Otot N N N N
Bentuk Otot Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Refleks fisiologis
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Radius ++ ++
Ulna ++ ++
Patella ++ ++
Achilles ++ ++
Fungsi Kortikal
Rasa diskriminasi N N N N
Stereognosis N N N N
PEMERIKSAAN FISIK
Gangguan keseimbangan : Tes Romberg : (+) pasien terjatuh pada saat menutup mata
Tendem Gait : Menyimpang dari garis lurus.
PEMERIKSAAN FISIK
Pasien MRS dengan keluhan dizziness yang dirasakan sejak sehari SMRS. Keluhan dirasakan secara tiba-
tiba dan hilang timbul, setiap serangan hilang sendiri 10-15 detik dan memberat ketika pasien menggerakkan
kepalanya, seperti saat bangun tidur, tidur menyamping, dan membungkuk saat sholat dan memberat ketika
pasien menggerakkan kepalanya dan ketika menutup mata pusing berkurang. Pasien juga merasa nausea dan
berkeringat dingin. Dizziness dirasakan pasien seperti kepalanya ringan dan ketika berjalan pasien
sempoyongan. Riwayat trauma (-), pendengaran normal. BAB dan BAK normal.
Keadaan umum pasien sakit sedang, tanda – tanda vital dalam batas normal, rangsang meningeal (-), tidak
ada defisit neurologi. Pada pemeriksaan didapatkan nystagmus (+) timbul setelah periode latensi (2-5 detik) dan
menghilang dalam 1 menit , Pada Romberg test (+) Pasien terjatuh pada saat menutup mata dan tes tandem gait
menunjukan lesi vestibular.
DIAGNOSIS
Terapi
Non medikamentosa :
1. Bedrest
Medikamentosa:
2. Betahistin 3x8 mg
Prognosis
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad Sanationam : Bonam
DEFINISI
Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual surround) berlawanan
dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Mabuk gerakan akan sangat bila sekitar individu
bergerak searah dengan gerakan badan. Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok
Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness). Pada
keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan otolit.
Vertigo ketinggian (height vertigo) Adalah uatu instabilitas
subjektif dari keseimbangan postural dan lokomotor oleh
karena induksi visual, disertai rasa takut jatuh, dang gejala-
gejala vegetatif
2. Patologik :
sentral
Perifer
a. Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau cerebellum
b. Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear
(N. VIII)
c. Medical vertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah , gula darah yang rendah,
ANAMNESIS:
1. Bentuk vertigonya : melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya.
2. keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo : Perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan dan
ketegangan.
3. Profil wakti : apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang timbul, paroksismal, kronikm
progresif atau membaik.
4.Apakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai/ditemukan pada lesi alat
vestibuler atau n. vestibularis.
5. Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin, kanamisin, salisilat, antimalaria dan lain-lain yang
diketahui ototoksik/vestibulotoksik
6. Adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru dan
kemungkinan trauma akustik
Pemeriksaan Fisik :
Ditujukan untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atau
neurologik-vestibuler atau serebeler, dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dan
keseimbangan, gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum. Pendekatan klinis
terhadap keluhan vertigo adalah untuk menentukan penyebab, apakah akibat kelainan
sentral yang berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat (korteks serebrim serebelum,
batang otak atau berkaitan dengan sistim vestibuler/otologik, selain itu harus
dipertimbangkan pula faktor psiikologik/psikiatrik yang dapat mendasari keluhan vertigo
tersebut
Pemeriksaan Neurologis :
a. Uji Romberg
b. Tandem gait
c. . Uji Unterberger
d. Past-ponting test
e. Uji Babinsky-Wei
Terima Kasih