Anda di halaman 1dari 29

REFLEKSI

KASUS
Vertigo
Jesaya D. I. Saranga
(N 111 20 029)

Pembimbing Klinik : dr. Magdalena S, Sp.S

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RUMAH SAKIT UNDATA PALU
IDENTITAS

 Nama : Tn. B
 Umur : 50 tahun
 Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Suku/bangsa : Indonesia
 Alamat : Jl Kampung baru
 Tgl Pemeriksaan : 29 - 5 - 2021
ANAMNESIS

 Keluhan utama : Pusing Berputar


 Riwayat penyakit sekarang
Pasien MRS dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan sejak sehari SMRS.
Keluhan dirasakan secara tiba-tiba dan hilang timbul, setiap serangan hilang
sendiri 10-15 detik dan memberat ketika pasien menggerakkan kepalanya, seperti
saat bangun tidur, tidur menyamping, dan membungkuk saat sholat dan ketika
menutup mata pusing berkurang. Pasien juga merasa mual dan berkeringat dingin.
Pusing dirasakan pasien seperti kepalanya ringan dan ketika berjalan pasien
sempoyongan. Riwayat trauma (-), pendengaran normal. BAB dan BAK normal.
 Riwayat Penyakit dahulu
Pasien sudah sering mengeluhkan hal yang sama, riwayat HT (-), riwayat DM
(-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Kesan : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Pernapasan : 22x / menit
 Nadi : 92x/menit
 Suhu : 36,6˚C
 TORAKS
Paru-paru
Inspeksi : simetris bilateral
Palpasi : vokal fremitus kanan= kiri
Perkusi : sonor (+/+)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchi (-)/(-), wheezing (-)/(-)
Jantung
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ SI & SII murni reguler
 ABDOMEN :
Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
Palpasi/Perkusi : Lemas/Tegang: Lemas
Hepar : Tidak teraba pembesaran
Lien : Tidak teraba pembesaran
 Pemeriksaan Psikiatris
Emosi dan afek : eutimia/appropriate
Proses berfikir : baik
Kecerdasan : sesuai dengan taraf pendidikan
Penyerapan: baik
Kemauan: baik
Psikomotor : baik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

 Kepala
Posisi : central
Penonjolan : (-)
Bentuk/ukuran : normocephal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

 Pemeriksaan nervus cranialis


 N.I (olfaktorius) : Normosmia

 N.II (optikus) : OD OS
- Ketajaman Penglihatan >3/60 >3/60
- Lapangan Penglihatan Normal Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
OD OS
 N.III, IV, VI
Celah kelopak mata
- Ptosis - -
- Exoftalmus - -
Pupil :
 Ukuran/bentuk Sentral Sentral
 Isokor/anisokor Isokor Isokor

 Refleks cahaya langsung +/+ +/+ /tak


langsung
Refleks akomodasi Normal Normal

Gerakan bola mata :


- Parese kearah - - -
Nistagmus + Horizontal + Horizontal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

- N.V (Trigeminus) - N.VII (Facialis)


*Sensibilitas : Istirahat : Simetris
- N.V1 : Normal Bergerak : kerut dahi : (+)/(+)
- N.V2 : Normal Menutup mata : (+)/(+)
- N.V3 : Normal Angkat sudut bibir : (+)/(+)
*Motorik : Inspeksi Tersenyum : simetris
(istirahat/menggigit) : Normal
*Refleks dagu/masseter :+
*Refleks Cornea :+

-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

- N. VIII (Auskultasi)
*Pendengaran : Normal
- N. IX/X (Glossopharingeus/vagus)
*Posisi arkus pharinks (istirahat/AAH) : Simetris
*Refleks telan/muntah :+
*Pengecap 1/3 lidah bagian belakang : TDE
*Fonasi : Normal
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
 
- N. XI (Accecorius)
*Memalingkan kepala dengan/tanpa tahanan : Normal
*Angkat bahu : Normal
 
- N. XII (Hypoglosus)
*Deviasi lidah :-
*Fasciculasi :-
*Atrofi :-
*Tremor :-
*Ataxia :-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
 Leher
Meningeal sign
Kaku kuduk: (-)
Kernig’s sign : (-/-)
Kelenjar lymphe: pembesaran (-)
Arteri karotis
Palpasi: teraba
Kelenjar tiroid: pembesaran (-)
 Abdomen
Refleks kulit dinding perut : normal
 Kolumna vertebralis :
Inspeksi : Lurus
Palpasi : Massa (-), NT (-)
Pergerakan : Bebas
Perkusi : Normal
MOTORIK
EKSTREMITAS Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Motorik
Pergerakan B B B B
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Otot N N N N
Bentuk Otot Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Refleks fisiologis
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Radius ++ ++
Ulna ++ ++
Patella ++ ++
Achilles ++ ++

Refleks Patologis Babinski : - Babinski : -


Hoffman - - Chaddock: - Chaddock: -
Tromner - - Gordon: - Gordon: -
Schaefer: - Schaefer: -
Oppenheim: - Oppenheim: -
SENSIBILITAS
Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Ekstroseptif
Nyeri N N N N
Suhu TDE TDE TDE TDE
Rasa raba halus N N N N
Proprioseptif
Rasa sikap N N N N
Rasa nyeri dalam N N N N

Fungsi Kortikal
Rasa diskriminasi N N N N
Stereognosis N N N N
PEMERIKSAAN FISIK

 Pergerakan abnormal yang spontan : Tidak ditemukan


 Gangguan koordinasi
- Tes jari hidung : Normal
- Tes pronasi-supinasi : Normal
- Tes tumit : Normal
- Tes pegang jari : Normal

 Gangguan keseimbangan : Tes Romberg : (+) pasien terjatuh pada saat menutup mata
 Tendem Gait : Menyimpang dari garis lurus.
PEMERIKSAAN FISIK

 Pemeriksaan fungsi luhur


Reaksi emosi : baik
Fungsi bicara : baik
Intelegensia : baik
Fungsi psikosensorik : TDP
Fungsi psikomotorik : TDP
 Pemeriksaan lain – lain
RESUME

Pasien MRS dengan keluhan dizziness yang dirasakan sejak sehari SMRS. Keluhan dirasakan secara tiba-
tiba dan hilang timbul, setiap serangan hilang sendiri 10-15 detik dan memberat ketika pasien menggerakkan
kepalanya, seperti saat bangun tidur, tidur menyamping, dan membungkuk saat sholat dan memberat ketika
pasien menggerakkan kepalanya dan ketika menutup mata pusing berkurang. Pasien juga merasa nausea dan
berkeringat dingin. Dizziness dirasakan pasien seperti kepalanya ringan dan ketika berjalan pasien
sempoyongan. Riwayat trauma (-), pendengaran normal. BAB dan BAK normal.

Keadaan umum pasien sakit sedang, tanda – tanda vital dalam batas normal, rangsang meningeal (-), tidak
ada defisit neurologi. Pada pemeriksaan didapatkan nystagmus (+) timbul setelah periode latensi (2-5 detik) dan
menghilang dalam 1 menit , Pada Romberg test (+) Pasien terjatuh pada saat menutup mata dan tes tandem gait
menunjukan lesi vestibular.
DIAGNOSIS

 Diagnosa klinis : vertigo perifer


 Diagnosa topis : organ vestibuler
 Diagnosa etiologi : BPPV
Terapi

 Terapi
Non medikamentosa :
1. Bedrest

Medikamentosa:
2. Betahistin 3x8 mg

 Prognosis
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad Sanationam : Bonam
DEFINISI

 Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari


tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran
yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar
atau badan yang berputar.
ETIOLOGI

 Penyebab umum dari vertigo:


1. Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
2. Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
3. Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga
bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional.
4. vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere,
5. peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
6. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis, sklerosis multipel,
dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.
7. Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke
salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basiler
Klasifikasi

1. Fisiologik : ketinggian, mabuk udara

 Mabuk gerakan (motion sickness)

 Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual surround) berlawanan

dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Mabuk gerakan akan sangat bila sekitar individu

bergerak searah dengan gerakan badan. Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok

belakang mobil, atau membaca waktu mobil bergerak

 Mabuk ruang angkasa (space sickness)

 Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness). Pada

keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan otolit.
 Vertigo ketinggian (height vertigo) Adalah uatu instabilitas
subjektif dari keseimbangan postural dan lokomotor oleh
karena induksi visual, disertai rasa takut jatuh, dang gejala-
gejala vegetatif
 2. Patologik :

 sentral

 Perifer

 Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau cerebellum

b. Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear

(N. VIII)

c. Medical vertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah , gula darah yang rendah,

atau gangguan metabolic karena pengobatan atau infeksi sistemik.


Penegakkan Diagnosis

 ANAMNESIS:

 1. Bentuk vertigonya : melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya.

 2. keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo : Perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan dan
ketegangan.

 3. Profil wakti : apakah timbulnya akut atau perlahan-lahan, hilang timbul, paroksismal, kronikm
progresif atau membaik.

 4.Apakah juga ada gangguan pendengaran yang biasanya menyertai/ditemukan pada lesi alat
vestibuler atau n. vestibularis.

 5. Penggunaan obat-obatan seperti streptomisin, kanamisin, salisilat, antimalaria dan lain-lain yang
diketahui ototoksik/vestibulotoksik

 6. Adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru dan
kemungkinan trauma akustik
 Pemeriksaan Fisik :

 Ditujukan untuk meneliti faktor-faktor penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atau
neurologik-vestibuler atau serebeler, dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dan
keseimbangan, gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum. Pendekatan klinis
terhadap keluhan vertigo adalah untuk menentukan penyebab, apakah akibat kelainan
sentral yang berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat (korteks serebrim serebelum,
batang otak atau berkaitan dengan sistim vestibuler/otologik, selain itu harus
dipertimbangkan pula faktor psiikologik/psikiatrik yang dapat mendasari keluhan vertigo
tersebut
 Pemeriksaan Neurologis :
a. Uji Romberg
b. Tandem gait
c. . Uji Unterberger
d. Past-ponting test
e. Uji Babinsky-Wei
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai