Anda di halaman 1dari 20

CHEMICAL REACTOR

MODELLING
MEDAN, 13 JANUARI 2020

RIVALDI SIDABUTAR, S.T., M.T.


Mata Kuliah Teknik Reaksi/Reaktor Kimia

Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kinetika reaksi kimia (laju reaksi, mekanisme
reaksi), baik untuk reaksi homogen maupun heterogen, dan mampu menentukan persamaan
laju reaksi serta memahami fenomena permukaan dan katalisis
Silabus

1. Pengantar Rancangan Reaktor

2. Reaktor Ideal untuk Reaksi Tunggal

3. Rancangan untuk Reaksi Tunggal

4. Rancangan untuk Reaksi Jamak

5. Keterkaitan berbagai Reaksi

6. Efek Temperatur dan Tekanan

7. Pemilihan Reaktor
Rujukan

 Fogler, H.S, 2006, Element of Chemical Reaction


Engineering, Edisi ke-4, Prentice Hall, New Jersey.
 Levenspiel O, 1999, Chemical Reaction Engineering,
Edisi ke-3, Jhon Wiley & Sons, New York.
 Ronald W. Missen, Charles A. Mims, Bradley A. Saville.
1999. Introduction to Chemical Reaction Engineering and
Kinetics. John Wiley.
 J.M. Smith. 1981. Chemical Engineering Kinetics.
McGraw Hill.
Kontrak Kuliah

 20% Tugas
 20% Kuis
 30% UTS
 30% UAS
Pengantar…
Reaktor adalah sebuah bejana tempat terjadinya reaksi baik reaksi kimia,
nuklir, maupun biologis. Adapun klasifikasi reaktor adalah sbb:
…reaktor
Tahap perancangan reaktor
Neraca Massa
... massa

 Jika komposisi di dalam reaktor seragam dan diketahui,


maka perhitungan dapat dilakukan untuk keseluruhan
reaktor.
 Sebaliknya jika komposisi tidak diketahui, maka
perhitungan harus dilakukan dari satu elemen volume (yang
kecil) selanjutnya diintegrasikan untuk keseluruhan reaktor
 Jika kondisi operasi tak-isotermal maka neraca massa
harus digunakan bersamaan dengan neraca energi
Neraca Energi
…pengantar

 Sama halnya dengan neraca massa, perhitungan neraca energi


juga tergantung pada keadaan.

 Neraca massa (pers. 1) dan neraca energi (pers. 2) terhubung-


kait oleh persamaan lain karena efek panas diproduksi oleh
reaksi itu sendiri.
Simbol-simbol dan Hubungan
CA = konsentrasi dan XA = konversi

Kondisi Pertama :
Densitas Fluida konstan (εA = 0) maka hubungan CAdan XA

Sehingga hubungan A, B, dan R :


Kondisi Kedua : Densitas Berubah fasa gas
Pada kondisi ini gunakan perubahan volume yang linear dengan konversi yaitu : V = V0
(1 + εA XA), maka Hubungan CA dan XA :

Untuk perubahan komponen lainnya :


Contoh soal
…contoh soal
Tugas
Pertemuan Selanjutnya…

Reaktor Ideal untuk Reaksi Tunggal

 Reaktor Batch

 Reaktor Alir Tangki Berpengaduk

 Reaktor Aliran Sumbat


Thank You

Anda mungkin juga menyukai