Teknik Sampling
Dewi Setianingsih
Intan Permata Dewi
Riddo Kurnessa
Zanetta Nourma Sya’bani
POPULASI
O Seorang peneliti wajib mengetahui siapa, apa,
dimana, dan seberapa besar populasinya
O Popuasi adalah kumpulan semua individu atau
item yang dipertimbangkan dalam studi
statistic.
O populasi adalah sebuah elem (individu-
individu, objek, kejadian ataupun substansi
yang cocok dengan criteria inklusi sampel
dalam sebuah studi.
Tipe Populasi
O The target population atau populasi target merupakan
kelompok yang luas di mana target populasi ini merupakan
tempat di mana hasil penelitian akan diaplikasikan.
O The source population atau populasi sumber merupakan
bagian dari target populasi di mana individu-individu yang
akan dijadikan sampel berada.
O The sample population atau populasi sampel merupakan
populasi di mana terdapat individu-individu yang akan
ditanyakan untuk berpartisipasi dalam penelitian, yang berasal
dari populasi sumber.
O The study population atau populasi penelitian merupakan
individu-individu yang memenuhi syarat yang berasal dari
sample population yang bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
Sample
O Sampel adalah bagian dari populasi yang
dipilih secara random maupun non- random
sekaligus dapat digunakan untuk
menggambarkan keadaan populasi.
Metode Pengambilan Sampel
secara Random dan Non Random
1. Teknik Sampling
Cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-
sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang representatif.
O 2 teknik pengambilan sample
1. Sample Acak atau Random
2. Sample tidak Acak atau Non Random
Sample Acak
O Cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada
setiap elemen populasi. Artinya jika elemen
populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan
sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
Probability/Random Sampling
O Simple Random Sampling atau Sampel Acak
Sederhana
O Stratified Random Sampling atau Sampel
Acak Distratifikasikan
O Cluster Sampling atau Sampel Gugus
Simple Random Sampling atau
Sampel Acak Sederhana
O Teknik untuk mendapatkan sampel yang
langsung dilakukan pada unit sampling. Setiap
unsur populasi harus mempunyai kesempatan
sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Stratified Random Sampling atau
Sampel Acak Distratifikasikan
O Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang
mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-
lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa
tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi
diperhatikan, mula-mula harus dipastikan
strata yang ada, kemudian tiap strata diwakili
sampel penelitian.
Cluster Sampling atau Sampel
Gugus
O Teknik ini digunakan jika populasi tidak
terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya,
penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar
SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak
dilakukan secara langsung pada semua pelajar,
tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok
atau cluster.
Sampel Tidak Acak
O setiap elemen populasi tidak mempunyai
kemungkinan yang sama untuk dijadikan
sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai
sampel karena letaknya dekat dengan rumah
peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh,
tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Nonprobability/Nonrandom
Sampling atau Sampel Tidak Acak
O Convenience Sampling atau sampel yang
dipilih dengan pertimbangan kemudahan
O Purposive Sampling
O Quota Sampling
O Snowball Sampling – Sampel Bola Salju
O Systematic Sampling atau Sampel Sistematis
Convenience Sampling atau sampel yang
dipilih dengan pertimbangan kemudahan
O Ada beberapa penulis menggunakan istilah
accidental sampling – tidak disengaja – atau
juga captive sample (man-on-the-street). Jenis
sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk
penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti
oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil
secara acak (random). Beberapa kasus
penelitian yang menggunakan jenis sampel ini,
hasilnya ternyata kurang obyektif.
Purposive Sampling
O Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti
bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk
dijadikan sampel penelitiannya. Misalnya, untuk
memperoleh data tentang bagaimana keadaan
atau karakteristik suatu sekolah, maka kepala
sekolah merupakan orang yang terbaik untuk
bisa memberikan informasi. Jadi, judment
sampling umumnya memilih sesuatu atau
seseorang menjadi sampel karena mereka
mempunyai “information rich”.
Quota Sampling
O Dalam teknik ini jumlah populasi tidak
diperhitungkan akan tetapi diklassifikasikan
dalam beberapa kelompok. Sampel diambil
dengan memberikan jatah atau quorum
tertentu pada setiap kelompok. Pengumpulan
data dilakukan langsung pada unit sampling.
Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data
dihentikan.
Snowball Sampling – Sampel Bola
Salju
O Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak
banyak tahu tentang populasi penelitiannya.
Dia hanya tahu satu atau dua orang yang
berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan
sampel. Karena peneliti menginginkan lebih
banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel
pertama untuk menunjukan orang lain yang
kira-kira bisa dijadikan sampel.
Systematic Sampling atau Sampel
Sistematis
O Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi
yang banyak dan tidak memiliki alat
pengambil data secara random, cara
pengambilan sampel sistematis dapat
digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti
untuk memilih unsur populasi secara
sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa
dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.
DISTRIBUSI SAMPLING
Distribusi Sampling
Distribusi sampling adalah distribusi dari mean-
mean yang diambil secara berulang kali dari
suatu populasi. Bila pada suatu populasi tak
terhingga dilakukan pengambilan sampel secara
acak berulang-ulang hingga semua sampel yang
mungkin dapat ditarik dari populasi tersebut.
Proses ini dilakukan berulang-ulang dalam
jumlah yang sangat banyak sehingga dihasilkan
sampel :
N!
Sebanyak buah sampel
n!(N-n)!
Bila sampel-sampel yang dihasilkan dihitung rata-ratanya
maka akan menghasilkan nilai rata-rata yang berbeda
hingga dapat disusun menjadi suatu distribusi yang disebut
distribusi rata-rata sampel.Bila dihitung deviasi standarnya
dinamakan deviasi standar distribusi rata-rata sampel atau
kesalahan baku rata-rata (standard error rata-rata).
Keterangan :
n : ukuran sampel N : ukuran populasi
x : rata-rata sampel μ : rata-rata populasi
s : standar deviasi sampel σ : standar deviasi populasi
μx: rata-rata antar semua sampel
σx : standar deviasi antar semua sampel = standard error = kesalahan
baku
Contoh
O :
O Diberikan sebuah populasi dengan N=10 yang datanya :
98, 99, 97, 98, 99, 98, 97, 97, 98, 99. Jika dihitung,
populasi ini mempunyai µ = 98 dan σ = 0,78. Diambil
sampel berukuran n=2 . Semuanya ada = 45 buah sampel.
Untuk setiap sampel kita hitung rata-ratanya. Data dalam
tiap sampel dan rata-rata tiap sampel diberikan dalam
daftar berikut ini.
Semua Sampel Berukuran n = 2
Rata-ratanya Diambil dari Populasi Berukuran N = 10
Sampel Rata-rata Sampel Rata-rata Sampel Rata-rata
yang menghasilkan
atau n ≥ 70,58.
X(9) ………………
X(10) ………………
𝑠 −𝜎
𝑧=
𝜎𝑠
Contoh:
O
O Varians sebuah populasi yang berdistribusi normal 6,25.
Diambil sampel berukuran 225. Tentukan peluang sampel
tersebut akan mempunyai simpangan bakulebih dari 3,5.
Jawab :
O Varians = 6,25 = 2,5. Ukuran sampel cukup besar, maka
distribusi simpangan baku mendekati distribusi normal
dengan rata-rata dan simpangan baku .
O Bilangan z untuk s = 3,5 adalah
O Jika dalam populasi yang kecil (dimana setiap item data dapat
diukur) kita mengenal frequency distribution, maka dalam
populasi yang besar dengan lebih dari satu samples ini kita
menyebutnya Sampling Distribusi, yaitu grafik yang menunjukkan
berapa frequency (banyak sample) untuk tiap-tiap nilai Sample
Mean.
DATA HITUNG
O Jika dalam populasi yang kecil (dimana setiap
item data dapat diukur) maka dapat
menggunakan frequency distribution, dalam
populasi yang besar dengan lebih dari satu
samples ini kita menyebutnya Sampling
Distribusi, yaitu grafik yang menunjukkan
berapa frequency (banyak sample) untuk tiap-
tiap nilai Sample Mean.