menyelenggarakan
pembukuan
pembukuan
Pengertian Pembukuan yaitu proses pencatatan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi tentang:
Keadaan harta;
Kewajiban atau utang;
Modal;
Penghasilan dan biaya
Harga perolehan dan penyerahan Barang/Jasa yang:
Terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
Tidak terutang PPN;
Dikenakan PPN dengan Tarif 0%; dan
Dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah;
Pembukuan ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan perhitungan laba rugi pada setiap akhir Tahun Pajak.
Pengertian Pencatatan
yaitu pengumpulan data
secara teratur tentang
peredaran bruto
dan/atau penerimaan
penghasilan sebagai
dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang
terutang.
Pencatatan dikenal juga
dengan istilah Norma
Perhitungan Sederhana
wajib menyelenggarakan
pembukuan
Wajib Pajak (WP) Badan
WP Orang Pribadi yang melakukan
kegiatan usaha/pekerjaan bebas *)
*) Khusus untuk WP Orang Pribadi yang
peredaran brutonya di bawah empat milyar
delapan ratus juta rupiah
(Rp4.800.000.000,00) diperkenankan
menggunakan norma penghitungan
penghasilan netto berdasarkan pencatatan.
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
harus
Adil dan wajar
Pengenaan Pajak sesuai
Kemampuan
Wajib Pajak ekonomis WP
Untuk
Badan Orang Memudahkan Informasi
BUT Pribadi mengunakan Penghasilan
norma Harus
BENAR dan
Tidak Semua Tidak wajib LENGKAP
HARUS Menyelenggarakan
mampu
Pembukuan
Harus
Menyelenggarakan
DIBUAT DAN DISEMPURNAKAN TERUS-MENERUS Pembukuan
SERTA DITERBITKAN OLEH DIRJEN PAJAK
(KEP DIRJEN NO. KEP-536/PJ./2000)
5
syarat-syarat penyelenggaraan
pembukuan
Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad
baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan
usaha yang sebenarnya.
Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan yang
dikerjakan secara teratur tentang :
Keadaan kas dan bank;
Daftar utang-piutang;
Daftar persediaan barang;
Pada setiap akhir Tahun Pajak membuat
neraca dan perhitungan laba rugi.
syarat-syarat … (lanjutan)
Tujuan Pencatatan
Adalah untuk mempermudah :
Pengisian SPT
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Penghitungan PPN dan PPn BM
sanksi tidak menyelenggarakan pembukuan
Sanksi Kenaikan
a. 50 % dari PPh tidak/kurang dibayar
b. 100 % dari PPh tidak/kurang dipotong/dipungut;
tidak/kurang disetor
c.100 % dari PPN/PPn BM tidak/kurang dibayar