Anda di halaman 1dari 11

AGORA Vol. 2, No.

2, (2014)

KETERLIBATAN ANGGOTA KELUARGA DALAM FAMILY BUSINESS DAN


HUBUNGANNYA TERHADAP KINERJA BISNIS (STUDI PADA
PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN
DI SURABAYA DAN SIDOARJO

Reizka Arthadian dan R.R. Retno Ardianti


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: reizkaarthadian@yahoo.com, retnoa@peter.petra.ac.id

Abstrak—Dalam perusahaan keluarga, anggota dengan akhir tahun 2012 telah berhasil bertambah menjadi 6,8
keluarga yang terlibat dalam usaha merupakan sumber juta pengusaha (Hasana, 2014).
daya yang penting, baik sebagai sumber daya manusia Produksi industri makanan dan minuman menyumbang
maupun sumber daya keuangan. sekitar 22,3% dari total produksi manufaktur Pulau Jawa pada
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tahun 2010 (data Kementerian Dalam Negeri Republik
bagaimana hubungan keterlibatan anggota keluarga Indonesia). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman
dalam family business dengan kinerja bisnis. Kinerja (GAPMMI) memperkirakan nilai penjualan makanan dan
bisnis dalam penelitian ini menggunakan pengukuran minuman tahun 2013 tumbuh sebesar 10% mencapai Rp 770
Dynamic Multi-dimensional Performance. Teknik tn (dalam Industri Update, vol 9 Mei 2013). Dirjen Industri
pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner Alat Agro, Kementerian Perindustrian, Benny Wahyudi (dalam
analisa yang digunakan adalah teknik tabulasi silang atau Suara Pembaruan, 22 Maret 2013) mengatakan bahwa
cross tab dan chi-square untuk melihat apakah ada pertumbuhan industri makanan dan minuman tetap tumbuh
hubungan antara 2 variabel. Hasil penelitian dan menjadi sektor andalan karena didukung oleh kuatnya
menunjukkan, bahwa secara keseluruhan tidak terdapat permintaan di dalam negeri yang diakibatkan oleh semakin
hubungan signifikan antara variabel keterlibatan anggota meningkatnya konsumen kelas menegah di dalam negeri.
keluarga dalam family business dengan kinerja bisnisnya. Pertumbuhan pada sektor makanan dan minuman masih
Namun terdapat hubungan yang signifikan pada berpusat di Pulau Jawa sekitar 58% (Ciu, 22 Januari 2014).
keterlibatan posisi anggota keluarga (orang tua dan anak Dalam suatu bisnis keluarga, anggota keluarga
laki-laki) dan keterlibatan sumber modal koperasi dengan merupakan sumber daya yang berharga dalam perusahaan,
kinerja bisnis. baik fisik, keuangan dan modal sosial serta membawa sumber
daya dan kemampuannya yang ada untuk perusahaan mereka,
Kata Kunci—Keterlibatan anggota keluarga, misalnya komitmen, loyalitas, kepercayaan, pengetahuan
Perusahaan keluarga, Kinerja bisnis perusahaan, jaringan sosial yang berkualitas dan asset
keuangan (dalam Kim & Gao, 2013). Untuk itu anggota
keluarga yang ikut berkecimpung dalam suatu usaha
I. PENDAHULUAN memberikan dukungan yang besar terhadap usahanya
Entrepreneur sendiri Menurut Zimmerer & sehingga kinerjanya menjadi baik.
Scarborough (2008) adalah orang yang menciptakan bisnis Perusahaan keluarga dengan ukuran kecil dapat
baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian bertujuan mencapai kinerja yang unggul karena hubungan kekerabatan
untuk mencapai keuntungan pertumbuhan dengan yang dekat memungkinkan pemilik untuk lebih mengelola
mengidentifikasi peluang yang signifikan dan merakit sumber antara bisnis dengan keluarga (Chu, 2011) dan untuk
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan mereka. memverifikasikan perilaku agen mrereka agar lebih efektif
Entrepreneur di Indonesia meningkat pada tahun 2012 (Dyer, 2006; Eisenhardt, 1989) (dalam Kim & Gao, 2013).
sebesar 1,56 persen di bandingkan pada tahun 2009 sebesar Selain itu dalam perusahaan keluarga banyak juga perusahaan
0,24 persen. Pada tahun 2013 sektor UMKM menyerap lebih yang memperkerjakan anggotanya dalam usaha tersebut,
dari 93 juta orang atau hampir 40 persen dari total penduduk karena sumber daya dari anggota keluarga dapat mengurangi
Indonesia (pikiran-rakyat.com, 20 November 2013). kebutuhan perusahaan untuk mencari karyawan diluar
Jumlah UMKM di Jawa Timur pada tahun 2011 perusahaan. Struktur unik yang dimiliki oleh perusahaan
berjumlah 4.211.562 unit UMKM yang terdiri dari 3.583.699 keluarga ini lah yang memotivasi manajer keluarga untuk
atau 85,09 persen merupakan usaha mikro, 597.737 unit usaha bekerja menuju tujuan perusahaan yang terpusat dan
kecil atau 14,19 persen merupakan usaha kecil, 24.128 unit memberikan kontribusinya untuk kinerja perusahaan keluarga
usaha menengah atau 0,57 persen merupakan usaha (dalam Kim & Gao, 2013).
menengah, sisanya 0,15 persen atau sebanyak 5.998 termasuk Keterlibatan anggota keluarga dalam family business
dalam kategori pelaku usaha skala besar (Massi & Arif, 2011). ini dapat dilihat dari 3 penelitian sebelumnya. Dalam
Berdasarkan data Dinkop Jatim pada tahun 2010 jumlah penelitian Kim & Gao (2013), keterlibatan keluarga dalam
pengusaha kecil berjumlah sekitar 4,2 juta orang, sampai family business diukur dengan ada atau tidaknya posisi senior
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

di dalam perusahaan yang diisi oleh anggota keluarga. Dalam Banyaknya karyawan senior yang tetap bekerja (dalam
Cruz et al (2012), keterlibatan anggota keluarga dalam family Matlz, 2001).
business diukur dengan adanya anggota keluarga yang ikut 5. Future Performance
bekerja dalam perusahaan. Terakhir, dalam Shinnar et al Mengukur kesiapan untuk masa depan suatu organisasi.
(2013) keterlibatan anggota keluarga dalam family business Indikator yang digunakan antara lain: Persentase
diukur dengan keterlibatan keluarga dalam hal keuangan. penjualan dari produk baru (<5 tahun dipasaran),
Saat ini banyak sekali alat yang digunakan untuk Persentase penjualan dari lini bisnis baru (<5 tahun
mengukur suatu kinerja bisnis maupun kinerja perusahaan, dipasaran), Pemahaman dan kemampuan meramalkan
seperti Balance Scorecard dan Success Dimensions. Namun trend pasar, Kemampuan perusahaan dalam
ada keterbatasan pada kedua alat ukuran diatas. Atkinson, mengantisipasi dan mempersiapkan perubahan-
Waterhouse, dan Wells mencatat bahwa kurangnya focus pada perubahan lingkungan eskternal yang tidak diharapkan,
dimensi sumber daya manusia membuat kedua alat ukur ini Investasi perusahaan dalam penelitian dan
menjadi lemah (dalam Maltz, 2003 p. 190). Dynamic Multi- pengembangan (R&D), Kedalaman dan kualitas
dimensional Performance Model menjadi alat ukur yang perencanaan strategis, Investasi pada proyek-proyek
berorientasi kedepan yang akan melengkapi Balance dengan resiko tinggi (dalam Maltz, 2001).
Scorecard dan Success Dimensions.
Dynamic Multi-dimensional Performance Model ini memiliki Keterlibatan anggota Kinerja Bisnis
5 dimensi Menurut Maltz (2003), yaitu: keluarga pada Perusahaan (DMP)
1. Financial Measure keluarga: 1. Financial
Merupakan pendekatan tradisional yang digunakan untuk 1. Jumlah anggota performance
mengukur keberhasilan suatu organisasi. Indikator yang keluarga yang terlibat 2. Market/custom
digunakan antara lain: Penjualan, Penjualan per tenaga dalam perusahaan er
kerja (=nilai penjualan/jumlah tenaga kerja), Total 2. Posisi anggota 3. Process
pendapatan, Pendapatan per tenaga kerja (=total keluarga dalam measurement
pendapatan/jumlah tenaga kerja), Cash flow (likuiditas perusahaan 4. People
dan kemampuan menambah sumber daya keuangan), 3. Keterlibatan anggota development
Besar profit, Profit per tenaga kerja (=total profit/jumlah keluarga dalam hal 5. Preparing for
tenaga kerja), Return on Equity (ROE), Return on keuangan the future
Invesment (ROI), Return on Assets (ROA) (dalam Maltz,
2001) Gambar 1. Kerangka berpikir hubungan keterlibatan anggota
2. Market/Customer Performance keluarga dalam family business dan kinerja bisnis
Merepresentasikan hubungan antara organisasi dengan Sumber: Cruz, Christina., Justo, Rachida., De Castro., Julio O.
pelanggannya. Indikator yang digunakan antara lain: (2012); Kim, Y., Gao, F.Y. (2013); Shinnar, Rachel. S., Cho,
Tingkat kepuasan pelanggan, Kemampuan memperoleh Seonghee., Rogoff, Edward G. (2013); Matlz (2003). Diolah
pelanggan baru, Pertumbuhan pangsa pasar, oleh Penulis (2014
Pesanan/orderan yang belum dapat dipenuhi, Reputasi Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan rumusan
perusahaan, Banyaknya konsumen yang loyal, Kualitas masalahnya untuk mengetahui bagaimanakah deskripsi
layanan (dalam Malz, 2001). keterlibatan anggota keluarga dalam pengelolaan family
3. Process Performance business usaha mikro dan kecil sektor makanan dan minuman
Mencerminkan efisiensi organisasi dan melihat perbaikan. di Surabaya dan Sidoarjo?, bagaimanakah kinerja bisnis pada
Indikator yang digunakan antara lain: Durasi waktu yang usaha mikro dan kecil sektor makanan dan minuman di
diperlukan bagi produk baru untuk dapat memasuki pasar, Surabaya dan Sidoarjo?, dan bagaimanakah hubungan antara
Kualitas pembelajaran diantara karyawan pada divisi yang keterlibatan anggota keluarga dalam pengelolaan family
sama, Kualitas pembelajaran diantara karyawan pada business dengan kinerja bisnis pada usaha mikro dan kecil
divisi yang berbeda, Kualitas dan kedalaman standarisasi sektor makanan dan minuman di Surabaya dan Sidoarjo?
produk, Kualitas dan kecepatan dalam menterjemahkan Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk
produk yang baru dikembangkan ke dalam proses mendeskripsikan keterlibatan anggota keluarga dalam
pengolahan, Kualitas proses pengolahan (dalam Maltz, pengelolaan family business pada usaha mikro dan kecil sektor
2001) makanan dan minuman di Surabaya dan Sidoarjo, untuk
4. People Development Performance mendeskripsikan kinerja bisnis pada usaha mikro dan kecil
Mengakui peran panting dari para stakeholder dalam sector makanan dan minuman di Surabaya dan Sidoarjo, dan
keberhasilan suatu organisasi. Indikator yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antara keterlibatan anggota
antara lain: Kepuasan karyawan, Pelatihan bagi pekerja keluarga dalam pengelolaan family business dengan kinerja
(hari per tahun), Dorongan kepada karyawan untuk bisnis pada usaha mikro dan kecil sektor makanan dan
menyarankan dan menguji ide-ide baru, Kualitas minuman di Surabaya dan Sidoarjo.
pengembangan kepemimpinan, Kualitas pengembangan
teknikal, Kualitas porses administrasif sumber daya II. METODE PENELITIAN
manusia, Kualitas benefit-benefit yang diperoleh sumber Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan
daya manusia (contoh: jaminan kesehatan, pensiun), penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Metode ini
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

disebut metode kuantitatif karena data penelitiannya berupa pengukuran kinerja Dynamic Multi-dimensional Performance
angka-angka dan analisis mengunakan statistik (Sugiyono, (DMP).
2010). Sementara metode penelitian deskriptif adalah metode Tabel 1. Uji Validitas item Variabel Kinerja Bisnis Dynamic
yang berupaya untuk memperoleh deskripsi yang lengkap dan
Multi-dimensional Performance (DMP)
akurat dari suatu situasi (Boyd, et al, 1989, p.129, dalam
Kuncoro, 2003). Financial Performance r Pearson Sign Keterangan
Dalam penelitian ini, populasi yang akan diteliti FP1. Penjualan 0.849 0.000 Valid
adalah pemilik usaha mikro dan kecil pada sektor makanan FP2. Penjualan per tenaga
0.835 0.000 Valid
kerja
dan minuman di Surabaya. Dalam penelitian ini jumlah
FP3. Total Pendapatan 0.797 0.000 Valid
sampel yang digunakan sebanyak 40 responden yang memiliki
FP4. Pendapatan per tenaga
usaha mikro dan kecil sektor makanan dan minuman di 0.808 0.000 Valid
kerja
Surabaya. Teknk pengambilan sampel dari penelitian ini FP5. Cash flow 0.578 0.000 Valid
menggunakan Non Probability Sampling yang merupakan FP6. Besar Profit 0.714 0.000 Valid
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi FP7. Profit per tenaga kerja 0.896 0.000 Valid
peluang/kesempatan dama bagi setiap unsur atau anggota FP8. Return On Equity
0.821 0.000 Valid
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008). Jenis (ROE)
dari teknik Non Probability Sampling yang akan digunakan FP9. Return On Investment
0.885 0.000 Valid
adalah Purposive Sampling, adalah teknik penetuan sampel (ROI)
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Samplingnya FP10. Return On Assets
0.906 0.000 Valid
terbatas pada orang-orang jenis tertentu yang dapat (ROA)
memberikan informasi yang dinginkan oleh peneliti, baik Market and Customers
FP12. Tingkat kepuasan
karena satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi atau 0.743 0.000 Valid
Pelanggan
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti (Sekaran, FP13. Kemampuan
2013). Dalam penelitian ini kriteria usaha mikro dan kecil 0.781 0.000 Valid
memperoleh pelanggan baru
ditetapkan berdasarkan karakteristik: FP14. Pertumbuhan pangsa
1. Usaha mikro dan kecil di Surabaya 0.717 0.000 Valid
pasar
2. Usaha mikro dan kecil bergerak di sektor makanan dan FP15. Pesanan/orderan
0.555 0.000 Valid
minuman yang belum dapat dipenuhi
3. Umur usaha minimal satu tahun FP16. Reputasi perusahaan 0.690 0.000 Valid
4. Memiliki tenaga kerja sekurang-kurangnya satu orang FP17. Banyaknya
0.693 0.000 Valid
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan konsumen yang loyal
data sekunder. Data primer yang digunakan peneliti adalah FP18. Kualitas Layanan 0.652 0.000 Valid
data yang diperoleh dari hasil jawaban kuisioner yang Process Measures
disebarkan pada responden. sedangkan data sekunder FP20. Durasi waktu yang
diperlukan bagi produk baru
diperoleh dari buku, jurnal dan surat kabar online. Teknik unutk dapat memasuki
0.430 0.006 Valid
pengumpulan data pada penelitian dengan menggunakan pasar
kuesioner (questionnaire). Teknik pengujian data dalam FP21. Kualitas
penelitian ini adalah dengan menggunakan uju validitas dan pembelajaran diantara
realibilitas. Sedangkan untuk menganalisa hubungan 0.467 0.002 Valid
karyawan pada divisi yang
keterlibatan anggota keluarga dengan kinerja bisnisnya sama
menggunkan teknik analisis deskriptif kuantitatif (mean, cross FP22. Kualitas
tabulation dan chi-square). Sehingga pada penelitian ini akan pembelajaran diantara
0.686 0.000 Valid
membentuk hipotesa: karyawan pada divisi yang
berbeda
H0 = Tidak terdapat hubungan antara keterlibatan anggota FP23. Kualitas dan
keluarga pelaku usaha mikro dan kecil dengan kedalaman standarisasi 0.390 0.013 Valid
kinerja bisnis produk
FP24. Kualitas dan
H1= Terdapat Hubungan antara keterlibatan anggota
kecepatan dalam
keluarga pelaku usaha mikro dan kecil dengan menterjemahkan produk 0.609 0.000 Valid
kinerja bisnis yang baru dikembangkan ke
dalam proses pengolahan
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN FP25. Kualitas proses
0.629 0.000 Valid
pengolahan
Untuk mengukur validitas di dalam penelitian ini di
People Development
gunakan korelasi Pearson dengan kriteria jika korelasi pearson
FP27. Kepuasan Karyawan 0.433 0.005 Valid
antara masing-masing pertanyaan dengan skor total FP28. Pelatihan bagi
menghasilkan nilai signifikasi r pearson lebih kecil dari nilai 0.583 0.000 Valid
pekerja (hari per tahun)
signifikasi 0.05 (α= 5%), maka item pertanyaan tersebut dapat FP29. Dorongan kepada
dikatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas item karyawan untuk 0.768 0.000 Valid
pertanyaan pada variabel kinerja bisnis menggunakan menyarankan dan menguji
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

ide-ide baru menggunakan Dynamic Multi-dimensional Performance


FP30. Kualitas (DMP) nilainya kurang dari 0,6. Sehingga dengan demikian
pengembangan 0.713 0.000 Valid dapat disimpulkan bahwa kuesioner pada penelitian ini dapat
kepemimpinan dinyatakan kurang memenuhi persyarataan kehandalan atau
FP31. Kualitas reliabel.
0.500 0.001 Valid
pengembangan teknikal
Berikut ini adalah deskripsi hasil jawaban responden
FP32. Kualitas proses
administratif sumber daya 0.602 0.000 Valid
mengenai variabel keterlibatan anggota keluarga dilihat dari
manusia kepemilikan usahanya:
FP33. Kualitas benefit- Tabel 3. Jumlah Anggota Keluarga
benefit yang diperoleh 0.734 0.000 Valid Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase
sumber daya manusia 0 0 20.0
FP34. Banyaknya karyawan 1 23 57.5
0.573 0.000 Valid
senior yang tetap bekerja
2 6 15.0
Preparing For The Future
FP36. Persentase penjualan 3 3 7.5
dari produk baru (< 5 tahun 0.601 0.000 Valid Total 40 100.0
dipasaran) Sumber: Lampiran 4
FP37. Persentase penjualan Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat usaha
dari lini bisnis baru (< 5 0.594 0.000 Valid yang dimiliki oleh seluruh respoden usaha mikro dan kecil
tahun dipasaran) pada penelitian ini paling sedikit melibatkan 1 orang dari
FP38. Pemahaman dan
keluarganya untuk ikut mengelola usaha.
kemampuan meramalkan 0.555 0.000 Valid
trend pasar
Dimana menurut Kidwell et al (2012, p.15)
FP39. Kemampuan menyatakan bahwa keluarga adalah sumber penting yang
perusahaan dalam membantu mempromosikan dan mempengaruhi penciptaan
mengantisipasi dan usaha baru dan pertumbuhan perusahaan (dalam Shinnar,
mempersiapkan perubahan- 0.564 0.000 Valid 2013).
perubahan lingkungan Tabel 4. Deskripsi Sumber Modal Usaha dan Persentasenya
eksternal yang tidak Frekuensi
diharapkan Persentase
FP40. Investasi perusahaan Sumber Modal Pemerintah 0 40 100%
dalam penelitian dan 0.483 0.000 Valid
Total 40 100%
pengembangan (R&D)
FP41. Kedalaman dan 0 2 5%
kualitas perencanaan 0.637 0.000 Valid
100% 27 67.5%
strategis
FP42. Investasi pada 25% 1 2.5%
proyek-proyek dengan 0.687 0.000 Valid Sumber Modal Pribadi 40% 1 2.5%
resiko tinggi
Sumber: Lampiran 2 50% 4 10%
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 70% 2 5%
seluruh item pada variabel kinerja bisnis menggunakan
80% 3 67.5%
Dynamic Multi-dimensional Performance (DMP)
menghasilkan nilai signifikansi r pearson yang lebih kecil dari Total 40 100%
0.05 (α= 5%), sehingga dengan demikian dapat disimpulkan 0% 39 97.5%
bahwa item-item pertanyaan yang mengukur variabel pada Sumber Modal Teman/Saudara 20% 1 2.5%
penelitian ini dapat dinyatakan valid atau memiliki
kemampuan pengukuran yang diharapkan untuk penelitian ini.
Reliabilitas data dapat dikatakan baik apabila nilai Total 40 100%
koefisien reliabilitas alpha cronbach > 0.6 (Rangkuti. 2002, p.
0% 31 77.5%
77). Jika nilai alpha cronbach > 0.6, maka item-item
pertanyaan variabel penelitian dikatakan reliabel. 100% 1 2.5%
Tabel 2. Uji Reliabilitas Kinerja Bisnis 30% 1 2.5%
Cronbach’s Sumber Modal Keluarga
Dimensi Keterangan
Alpha 50% 4 10%
Financial Performance 0.940 Reliable
60% 2 5%
Market and Customer 0.801 Reliable
Process Measure 0.504 Kurang Reliable 75% 1 2.5%
People Development 0.759 Reliable
Preparing For The Future 0.681 Reliable Total 40 100%
Sumber: Lampiran 3 0% 39 97.5%
Sumber Modal Koperasi
Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya nilai alpha cronbach
40% 1 2.5%
pada dimensi kinjer bisnis process measure yang
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Total 40 100% Staff Bagian Admin 1 2.5%


Sumber Modal Kenalan dengan
Bunga 0% 40 100% Staff Bagian Pemasaran 3 7.5%

Total 40 100% Total 40 100%

0% 39 97.5% Anak Tidak memiliki Posisi 39 97.5%


Sumber Modal Bank Perempuan
20 1 2.5% Owner 1 2.5%

Total 40 100% Total 40 100%


Sumber Modal Lembaga Tidak memiliki Posisi 35 87.5%
Lainnya 0% 40 100%
Operasional 1 2.5%
Total 40 100% Saudara Staff Bagian Distribusi
Sumber: Lampiran 6 Laki-laki Produk 1 2.5%
Dari keseluruhan tabel 4 , dapat disimpulkan bahwa Staff Bagian Keuangan 2 5%
sumber modal dengan freuensi terbanyak ada pada asal
sumber modal pribadi dan sumber modal keluarga (sumber Staff Bagian Produksi 1 2.5%
modal formal). Total 40 100%
Asal sumber modal terbesar pertama berasal dari
Tidak memiliki Posisi 37 92.5%
sumber modal pribadi, sebesar 100% atau sebanyak 27 dari Saudara Staff Bagian Keuangan dan
40 responden. Karena modal pribadi adalah modal yang paling Perempuan Stok Barang 1 2.5%
utama atau paling mudah untuk didapatkan dalam
Staff Bagian Produksi 2 5%
menjalankan suatu usaha. Asal sumber modal kedua berasal
dari sumber modal keluarga. Namun dalam penelitian ini Total 40 100%
sumber modal keluarga bukan menjadi pilihan utama oleh 40 Sumber: Lampiran 5
responden yang ada. Sebanyak 31 responden tidak melibatkan Jika dilihat keseluruhan, posisi yang dijabat oleh
sumber modal yang berasal dari keluarga dalam usahanya. anggota keluarga merupakan posisi yang krusial atau penting
Ini sejalan dengan penelitian pada pengusaha dalam menjalankan usahanya, baik sebagai pemilik, bagian
kelompok ras/ etnis Hispanic yang cenderung mengandalkan keuangan, bagian produksi, maupun bagian pemasaran. Hal ini
sumber pendanaan formal (seperti tabungan pribadi, pinjaman sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kim
dari keluarga dan teman-teman) daripada bank dan modal & Gao (2013) pada 158 perusahaan di Cina. Danes et al
ventura) (Feldman, Koberg, & Dean, 1991; Huck, Rhine, (2009) mengemukakan bahwa memperkerjakan keluarga
Townsend, & Bond, 1999; Shinnar & Young, 2008) dalam dalam perusahaan terutama perusahaan keluarga dapat
(Shinnar, 2013). mewakili keunggulan kompetitif karena keterlibatan anak-
Berikut ini adalah deskripsi hasil jawaban responden anak dalam perusahaan dapat menghasilkan tingkat
mengenai variabel keterlibatan anggota keluarga dilihat dari pengetahuan yang lebih di perusahaan tertentu (dalam Shinaar,
posisi anggota keluarga yang terlibat dalam pengelolaan 2013).
usaha: Tabel 6. Deskripsi Variabel Kinerja Bisnis Dynamic Multi-
Tabel 5. Deskripsi Posisi Anggota Keluarga
dimensional Performance
Frekuensi Persentase St.
No. Pertanyaan Mean Kategori
Tidak memiliki Posisi 35 87.5% Deviasi
Orang Tua Financial Performance
Owner 5 12.5% FP1. Penjualan 3.70 T 0.608
FP2. Penjualan per tenaga kerja 3.55 S 0.597
Total 40 100%
FP3. Total Pendapatan 3.72 T 0.679
Tidak memiliki Posisi 21 52.5% FP4. Pendapatan per tenaga kerja 3.60 S 0.591
FP5. Cash flow 3.50 S 0.716
Administrasi 2 5% FP6. Besar profit 3.67 T 0.694
Kepala Bagian Keuangan 4 10% FP7. Profit per tenaga kerja 3.53 S 0.640
FP8. ROE 3.50 S 0.679
Kepala Bagian Produksi 1 2.5% FP9. ROI 3.45 S 0.714
Suami/Istri
FP10. ROA 3.50 S 0.716
Operasional 3 7.5%
Keseluruhan 3.57 S 0.535
Owner 4 10% Market and Customer
FP12 Tingkat kepuasan pelanggan 3.93 T 0.656
Staff Bagian Keuangan 4 10% Kemampuan memperoleh 3.55 S 0.846
FP13
Staff Bagian Produksi 1 2.5% pelanggan
FP14 Pertumbuhan pangsa pasar 3.40 S 0.810
Total 40 100% Pesanan atau orderan yang 3.08 S 1.023
FP15
belum dapat dipenuhi
Tidak memiliki Posisi 32 80% FP16 Reputasi perusahaan 3.83 T 0.636
Anak
Laki-laki Kepala Bagian Kasir 1 2.5% Banyaknya konsumen yang 3.97 T 0.698
FP17
loyal
Owner 3 7.5% FP18 Kualitas layanan 4.02 T 0.660
Keseluruhan 3.68 T 0.521
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Process Measure dengan rerata sebesar 3.68 dengan kategori tinggi. Sedangkan
FP20. Durasi waktu yang diperlukan 2.90 S 0.744 tingkat kinerja terendah adalah pada dimensi preparing for the
bagi produk baru untuk dapat
memasuki pasar future dengan rerata sebesar 3.24 dengan kategori sedang.
FP21. Kualitas pembelajaran 3.07 S 0.694 Tabel 7. Cross-tab Jumlah Anggota dengan Total Kinerja
diantara karyawan pada divisi Bisnis
yang sama
FP22. Kualitas pembelajaran 3.02 S 0.698 Total Kinerja Bisnis
Total
diantara karyawan pada divisi Rendah Sedang Tinggi
yang berbeda
FP23. Kualitas dan kedalaman 3.80 T 0.564 Jumlah Rendah 0 6 2 8
standarisasi produk Anggota
FP24. Kualitas dan kecepatan dalam 3.45 S 0.714 Sedang 0 24 5 29
Keluarga
menterjemahkan produk yang Tinggi 0 1 2 3
baru dikembangkan ke dalam
proses pengolahan Total 0 31 9 40
FP25. Kualitas proses pengolahan 3.85 T 0.662 Sumber: Lampiran 8
Keseluruhan 3.35 S 0.366 Dari tabel diatas, terlihat bahwa jumlah anggota
People Development
FP27. Kepuasan karyawan 3.88 T 0.563
keluarga yang terlibat dalam usaha mempunyai total kinerja
FP28. Pelatihan bagi pekerja (hari 3.15 S 1.001 bisnis sedang dari responden usaha mikro dan kecil sektor
per tahun) makanan dan minuman di Surabaya dan Sidoarjo.
FP29. Dorongan kepada karyawan 3.28 S 1.086 Tabel 8. Cross-tab Anggota Keluarga dan Posisinya dengan
unutk menyarankan dan
menguji ide-ide baru
Total Kinerja Bisnis
FP30. Kualitas pengembangan 3.62 S 0.667 Total Kinerja Bisnis
kepemimpinan Total
Rendah Sedang Tinggi
FP31. Kualitas pengembangan 3.52 S 0.716
teknikal Tidak memiliki
35
FP32. Kualitas proses administratif 3.55 S 0.639 Orang Tua Posisi 0 28 7
sumber daya manusia
Owner 0 3 2 5
FP33. Kualitas benefit-benefit yang 3.40 S 0.871
diperoleh sumber daya Total 0 31 9 40
manusia (contoh: jaminan
kesehatan, pensiun) Total Kinerja Bisnis
Total
FP34. Banyaknya karyawan senior 3.40 S 1.008 Rendah Sedang Tinggi
yang tetap bekerja
Tidak memiliki
Keseluruhan 3.48 S 0.512 Posisi 0 16 5 21
Preparing For The Future
FP36. Persentase penjualan dari 3.52 S 0.679 Administrasi 0 2 0 2
produk baru (< 5 tahun Kepala Bagian
dipasaran) Keuangan 0 2 2 4
FP37. Persentase penjualan dari lini 3.47 S 0.716 Kepala Bagian
bisnis baru (< 5 tahun Suami/Istri Produksi 0 1 0 1
dipasaran)
FP38. Pemahaman dan kemampuan 3.28 S 0.877 Operasional 0 3 0 3
meramalkan trend pasar Owner 0 4 0 4
FP39. Kemampuan perusahaan 3.53 S 0.816 Staff Bagian
dalam mengantisipasi dan Keuangan 0 2 2 4
mempersiapkan perubahan- Staff Bagian
perubahan lingkungan Produksi 0 1 0 1
eksternal yang tidak
diharapkan Total 0 31 9 40
FP40. Investasi perusahaan dalam 3.02 S 0.891
penelitian dan pengembangan Total Kinerja Bisnis
Total
(R&D) Rendah Sedang Tinggi
FP41. Kedalaman dan kualitas 3.22 S 0.862 Tidak memiliki
perencanaan strategis Posisi 0 24 8 32
FP42. Investasi pada proyek-proyek 2.60 S 0.955 Kepala Bagian
dengan resiko tinggi Kasir 0 1 0 1
Keseluruhan 3.24 S 0.488 Anak
Sumber: Lampiran 7 Laki-laki Owner 0 3 0 3
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa Staff Bagian
Admin 0 1 0 1
rerata dari jawaban responden pada masing-masing indikator Staff Bagian
pertanyaan adalah dengan kategori sedang. Hal ini Pemasaran 0 2 1 3
menunjukkan bahwa responden penelitian yang dalam hal ini Total 0 31 9 40
adalah para entrepreneur usaha mikro dan kecil sektor
makanan dan minuman memiliki tingkat kinerja bisnis yang Total Kinerja Bisnis
Total
sedang pula. Diketahui bahwa tingkat kinerja bisnis tertinggi Rendah Sedang Tinggi
dari para entrepreneur usaha mikro dan kecil sektor makanan Anak Tidak memiliki
dan minuman adalah pada dimensi market and customer, yaitu Perempuan Posisi 0 30 9 39
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Owner 0 1 0 1
pada kategori rendah mempunyai kinerja bisnis yang sedang.
Pada sumber modal koperasi, di kategori rendah memiliki
Total 0 31 9 40 kinerja bisnis yang sedang. Untuk sumber modal terakhir,
Total Kinerja Bisnis sumber modal bank dengan pada kategori rendah memiliki
Total
Rendah Sedang Tinggi kinerja bisnis yang rendah. Dapat disimpulkan dari data diatas,
Tidak memiliki dengan sumber modal pribadi yang pada kategori tinggi
Posisi 0 28 7 35 mempunyai kinerja bisnis yang sedang pada responden usaha
Operasional 0 1 0 1
mikro dan kecil sektor makanan dan minuman di Surabaya
Staff Bagian dan Sidoarjo.
Saudara Distribusi Tabel 10. Chi-square Keterlibatan Jumlah Anggota Keluarga
Laki-laki Produk 0 1 0 1 dengan Total Kinerja Bisnis
Staff Bagian
Keuangan 0 1 1 2 Pearson
Staff Bagian
Produksi 0 0 1 1 Value df Sig Keterangan
Hubungan Keterlibatan
Total 0 31 9 40 Jumlah Anggota Tidak ada
0.198a 1 0.656
Keluarga dengan total hubungan
Total Kinerja Bisnis kinerja bisnis
Total
Rendah Sedang Tinggi Sumber: Lampiran 8
Tidak memiliki Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang
Posisi 0 29 8 37 signifikan antara keterlibatan anggota keluarga dengan total
Staff Bagian
Saudara
Keuangan dan
kinerja bisnis.
Perempuan Tabel 11. Chi-square Keterlibatan Jumlah Anggota Keluarga
Stok Barang 0 1 0 1
Staff Bagian dengan Dimensi Kinerja Bisnis
Produksi 0 1 1 1
Pearson
Total 0 31 9 40 Keterangan
Value df Sig
Sumber: Lampiran 9
Hubungan keterlibatan
Dari tabel diatas, terlihat bawah seluruh posisi yang jumlah anggota Tidak ada
dijabat oleh anggota keluarga dari responden usaha mikro dan 0.392 a 2 0.822
keluarga dengan hubungan
kecil sektor makanan dan minuman di Surabaya dan Sidorajo financial performance
pada penilitian ini rata-rata memiliki kinerja yang sedang Hubungan keterlibatan
jumlah anggota Tidak ada
dengan total kinerja bisnisnya. 0.515 a 2 0.773
keluarga dengan hubungan
Tabel 9. Cross-tab Sumber Modal dengan Total Kinerja Bisnis market and customer
Hubungan keterlibatan
Total Kinerja Bisnis jumlah anggota Tidak ada
3.297 a 2 0.192
keluarga dengan hubungan
Rendah Sedang Tinggi Total process measure
Sumber Rendah 0 2 1 3 Hubungan keterlibatan
Modal Pribadi Sedang jumlah anggota Tidak ada
0 5 0 5 0.901 a 1 0.343
keluarga dengan hubungan
Tinggi 0 24 8 32 people development
Total 0 31 9 40 Hubungan keterlibatan
jumlah anggota
Total Kinerja Bisnis Tidak ada
keluarga dengan 1.327 a 2 0.515
Total hubungan
Rendah Sedang Tinggi preparing for the
future
Sumber Rendah 0 25 8 33
Sumber: Lampiran 8
Modal Sedang 0 4 1 5
Keluarga Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak ada hubungan
Tinggi 0 2 0 2
antara keterlibatan jumlah anggota keluarga dengan dimensi
Total 0 31 9 40 kinerja bisnisnya.
Total Kinerja Bisnis Tabel 12. Chi-square Keterlibatan Posisi Anggota Keluarga
Total
Rendah Sedang Tinggi dengan Total Kinerja Bisnis
Sumber Rendah 0 31 8 39
Pearson
Modal Sedang 0 0 1 1
Koperasi Value df Sig Keterangan
Tinggi 0 0 0 0
Hubungan posisi anggota
Total 0 31 9 40 Tidak ada
keluarga (orang tua) 1.004 1 0.316
hubungan
Sumber: Lampiran 10 dengan total kinerja bisnis
Hubungan posisi anggota
Dari data diatas, terlihat bahwa sumber modal pribadi keluarga (suami/istri) 6.684 a 7 0.463
Tidak ada
dengan kategori tinggi mempunyai kinerja bisnis yang sedang hubungan
dengan total kinerja bisnis
dibandingkan dengan sumber modal pribadi dengan kategori Hubungan posisi anggota
Tidak ada
tinggi. Untuk sumber modal teman, dengan kategori rendah keluarga (anak laki-laki) 1.768 a 4 0.778
hubungan
dengan total kinerja bisnis
memiliki kinerja bisnis yang sedang. Sumber modal keluarga,
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Hubungan posisi anggota


Tidak ada Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang
keluarga (anak perempuan) 0.298 a 1 0.585 signifikan antara posisi anggota keluarga (suami/istri) dengan
hubungan
dengan total kinerja bisnis
Hubungan posisi anggota masing-masing dimensi kinerja bisnis.
Tidak ada Tabel 15. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Anak Laki-
keluarga (saudara laki-laki 5.018 a 4 0.285
hubungan
) dengan total kinerja bisnis laki) dengan Dimensi Kinerja Bisnis
Hubungan posisi anggota
Pearson
keluarga (saudara Tidak ada
1.174 a 2 0.556 Keterangan
perempuan) dengan total hubungan Value Df Sig
kinerja bisnis
Hubungan posisi anggota
Sumber: Lampiran 9 keluarga (anak laki-laki) Tidak ada
Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang 15.331 a 8 0.053
dengan financial hubungan
signifikan antara posisi anggota keluarga dalam usaha dengan performance
total kinerja bisnis. Hubungan posisi anggota
keluarga (anak laki-laki)) Ada
Tabel 13. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Orang Tua) 15.888 a 8 0.044
dengan market and hubungan
dengan Dimensi Kinerja Bisnis customer
Pearson Hubungan posisi anggota
Tidak ada
Keterangan keluarga (anak laki-laki) 1.765 a 8 0.987
hubungan
Value df Sig dengan process measure
Hubungan posisi Hubungan posisi anggota
anggota keluarga Ada keluarga (anak laki-laki) Tidak ada
7.202 a 2 0.027 1.935 a 4 0.748
(orangt tua) dengan Hubungan dengan people hubungan
financial performance development
Hubungan posisi Hubungan posisi anggota
anggota keluarga Ada keluarga (anak laki-laki) Tidak ada
7.304 a 2 0.026 2.306 a 8 0.970
(orangt tua) dengan Hubungan dengan preparing for the hubungan
market and customer future
Hubungan posisi Sumber: Lampiran 9
anggota keluarga a Tidak ada Data diatas menunjukkan ada hubungan yang
0.417 2 0.812
(orangt tua) dengan hubungan signifikan antara posisi anggota keluarga (anak laki-laki)
process measure
Hubungan posisi dengan dimensi market and customer pada kinerja bisnis.
anggota keluarga Tidak ada Tabel 16. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Anak
3.288 a 1 0.070
(orangt tua)dengan hubungan Perempuan) dengan Dimensi Kinerja Bisnis
people development
Pearson
Hubungan posisi Keterangan
anggota keluarga df Sig
a Ada Value
(orangt tua) dengan 7.18 2 0.028
Hubungan Hubungan posisi anggota
preparing for the
future keluarga (anak Tidak ada
1.254 a 2 0.534
perempuan) dengan hubungan
Sumber: Lampiran 9 financial performance
Data diatas menunjukkan ada hubungan yang Hubungan posisi anggota
signifikan antara posisi anggota keluarga (orang tua) dengan keluarga (anak
1.538 a 2 0.463
Tidak ada
dimensi financial performance, market and customeri, dan perempuan) dengan hubungan
market and customer
preparing for the future pada kinerja bisnis. Hubungan posisi anggota
Tabel 14. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Suami/Istri) keluarga (anak Tidak ada
0.181 a 2 0.913
dengan Dimensi Kinerja Bisnis perempuan) dengan hubungan
Pearson process measure
Keterangan Hubungan posisi anggota
Value df Sig keluarga (anak Tidak ada
0.389 a 2 0.823
Hubungan posisi anggota perempuan) dengan hubungan
keluarga (suami/istri) Tidak ada people development
15.820 a 14 0.324
dengan financial hubungan Hubungan posisi anggota
performance keluarga (anak Tidak ada
3.488 a 8 0.900
Hubungan posisi anggota perempuan) dengan hubungan
keluarga(suami/istri) Tidak ada preparing for the future
13.507 a 14 0.487
dengan market and hubungan Sumber: Lampiran 9
customer Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang
Hubungan posisi anggota
keluarga (suami/istri) 14.16 a 14 0.438
Tidak ada signifikan antara posisi anggota keluarga (anak perempuan)
hubungan dengan masing-masing dimensi kinerja bisnis.
dengan process measure
Hubungan posisi anggota
Tidak ada
Tabel 17. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Saudara Laki-
keluarga (suami/istri) 7.653 a 7 0.364 laki) dengan Dimensi Kinerja Bisnis
hubungan
dengan people development
Hubungan posisi anggota Pearson
keluarga (suami/istri) Tidak ada Keterangan
a
10.256 14 0.743 Value df Sig
dengan preparing for the hubungan
future Hubungan posisi anggota
Tidak ada
Sumber: Lampiran 9 keluarga (saudara laki-laki) 3.488 a 8 0.900
hubungan
dengan financial performance
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Hubungan posisi anggota


Tidak ada Tabel 20. Cross-tab Sumber Modal Usaha dengan Total
keluarga (saudara laki-laki) 3.116 a 8 0.927 Kinerja Bisnis
hubungan
dengan market and customer
Hubungan posisi anggota Total Kinerja
Tidak ada Total
keluarga (saudara laki-laki) 7.758 a 8 0.457
hubungan Rendah Sedang Tinggi
dengan process measure
Hubungan posisi anggota Sumber Tidak
Tidak ada Melibatkan 0 1 1 2
keluarga (saudara laki-laki) 4.925 a 4 0.295 Modal
hubungan
dengan people development Pribadi Melibatkan 0 30 8 38
Hubungan posisi anggota
Tidak ada
keluarga (saudara laki-laki) 7.235 a 8 0.511 Total 0 31 9 40
hubungan
dengan preparing for the future Tidak
Sumber
Sumber: Lampiran 9 Modal Melibatkan 0 24 7 31
Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang Keluarga Melibatkan 0 7 2 9
signifikan antara posisi anggota keluarga (saudara laki-laki)
Total 0 31 9 40
dengan masing-masing kinerja bisnis.
Sumber Tidak
Tabel 18. Chi-square Posisi Anggota Keluarga (Saudara Melibatkan 0 31 8 39
Modal
Perempuan) dengan Dimensi Kinerja Bisnis Koperasi Melibatkan 0 0 1 40
Pearson
Keterangan Total 0 31 9 40
df Sig
Value Sumber: Lampiran 10
Hubungan posisi anggota Tabel 21. Chi-square Sumber Modal Pribadi dengan Dimensi
keluarga (saudara Tidak ada
1.334 a 4 8.56 Kinerja Bisnis
perempuan) dengan hubungan
financial performance Pearson
Hubungan posisi anggota Keterangan
keluarga (saudara Tidak ada Value Df Sig
4.865 a 4 0.301
perempuan) dengan hubungan Hubungan sumber modal
Tidak ada
market and customer pribadi dengan financial 0.868 a 4 0.929
hubungan
Hubungan posisi anggota performance
keluarga (saudara Tidak ada Hubungan sumber modal
0.572 a 4 0.966 Tidak ada
perempuan) dengan hubungan pribadi dengan market 9.73 a 4 0.45
hubungan
process measure and customers
Hubungan posisi anggota Hubungan sumber modal
Tidak ada
keluarga (saudara Tidak ada pribadi dengan process 1.765 a 4 0.779
0.794 a 2 0.672 hubungan
perempuan) dengan hubungan measure
people development Hubungan sumber modal
Tidak ada
Hubungan posisi anggota pribadi dengan people 1.773 a 2 0.412
hubungan
keluarga (saudara Tidak ada development
3.916 a 4 0.417
perempuan) dengan hubungan Hubungan sumber modal
Tidak ada
preparing for the future pribadi dengan preparing 3.209 a 4 0.523
hubungan
Sumber: Lampiran 9 for the future
Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang Sumber: Lampiran 10
signifikan antara posisi anggota keluarga (saudara perempuan) Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang
dengan masing-masing dimensi kinerja bisnis. signifikan antara sumber modal pribadi dengan masing-
Tabel 19. Chi-square Sumber Modal Usaha dengan Total masing dimensi kinerja bisnis.
Kinerja Bisnis Tabel 22. Chi-square Sumber Modal Keluarga dengan
Dimensi Kinerja Bisnis
Pearson
Keterangan
Pearson
Value Df Sig Keterangan
Hubungan sumber modal Value Df Sig
Tidak ada
pribadi dengan total 0.913 a 2 0.339 Hubungan sumber modal
hubungan Tidak ada
kinerja bisnis keluarga dengan 4.029 a 4 0.402
hubungan
Hubungan sumber modal financial performance
Tidak ada
keluarga dengan total 0.001 a 1 0.982 Hubungan sumber modal
hubungan Tidak ada
kinerja bisnis keluarga dengan market 7.643 a 4 0.106
hubungan
Hubungan sumber modal and customers
Tidak ada
koperasi dengan total 3.533 a 1 0.060 Hubungan sumber modal
hubungan Tidak ada
kinerja bisnis keluarga dengan process 1.497 a 4 0.827
hubungan
Sumber: Lampiran 10 measure
Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang Hubungan sumber modal
Tidak ada
keluarga dengan people 0.059 a 2 0.971
signifikan antara sumber modal anggota keluarga dengan total hubungan
development
kinerja bisnis. Namun pada sumber modal koperasi Hubungan sumber modal
Tidak ada
mempunyai nilai signifikansi hampir mendekati nilai keluarga dengan 1.647 a 4 0.8
hubungan
signifikan 5% (0.05). pada tabel dibawah responden yang preparing for the future
melibatkan lembaga keuangan formal seperti koperasi Sumber: Lampiran 10
mempunyai kinerja yang tinggi pada kinerja bisnisnya.
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang IV. KESIMPULAN/RINGKASAN


signifikan antara sumber modal keluarga dengan masing- Dari hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan
masing dimensi kinerja bisnis. bahwa:
Tabel 23. Chi-square Sumber Modal Koperasi dengan 1. Dari hasil analisa deskriptif keterlibatan anggota
Dimensi Kinerja Bisnis keluarga pada penelitian usaha mikro dan kecil di
Pearson Surabaya dan Sidoarjo, dapat diketahui bahwa terdapat
Keterangan
Value Df Sig
paling sedikit satu anggota keluarga yang ikut terlibat
Hubungan sumber modal dalam mengelola usaha. Anggota keluarga menduduki
Tidak ada
koperasi dengan 0.928 a 2 0.629 jabatan/posisi yang penting dalam keterlibatannya di
hubungan
financial performance usaha mikro dan kecil. Sumber modal yang paling
Hubungan sumber modal dominan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
Tidak ada
koperasi dengan market 1.538 a 2 0.463
hubungan modal yang berasal dari pribadi dan keluarga.
and customers
Hubungan sumber modal 2. Dari hasil analisa deskriptif kinerja bisnis menggunakan
Tidak ada
koperasi dengan process 0.181 a 1 0.913 Dynamic Multi-dimensional Performance, dapat
hubungan
measure diketahui bahwa kinerja bisnis responden usaha mikro
Hubungan sumber modal
koperasi dengan people 1.388 a 1 0.239
Tidak ada dan kecil sektor makanan dan minuman di Surabaya dan
hubungan Sidoarjo pada penelitian ini berada pada kategori sedang.
development
Hubungan sumber modal
Tidak ada
Jika dilihat dari per dimensi, dimensi yang memiliki nilai
koperasi dengan 3.077 a 2 0.215 tertinggi adalah dimensi market and customer sedangkan
hubungan
preparing for the future
dimensi yang memiliki nilai terendah ada pada dimensi
Sumber: Lampiran 10 preparing for the future.
Data diatas menunjukkan tidak ada hubungan yang 3. Dari hasil analisa Chi-square yang telah dilakukan,
signifikan antara sumber modal koperasi dengan masing- bahwa secara keseluruhan tidak ada hubungan yang
masing dimensi kinerja bisnis. signifikan antara keterlibatan anggota keluarga dalam
Pada hasil perhitungan chi-square, didapatkan hasil usaha mikro dan kecil dengan kinerja bisnis, baik pada
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keterlibatan variabel jumlah anggota keluarga, posisi anggota
jumlah anggota keluarga baik dengan kinerja bisnisnya keluarga dalam usaha dan sumber modal usaha. Namun
maupun dengan dimensi kinerja bisnis DMP. Untuk pada keterlibatan posis anggota keluarga pada orang tua
keterlibatan posisi anggota keluarga dengan kinerja bisnis juga dan anak laki-laki ditemukan adanya hubungan dengan
tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan. Namun kinerja bisnisnya serta pada keterlibatan sumber modal
pada hasil perhitungan antara anggota keluarga (orang tua) koperasi yang nilainya hampir mendekati nilai
dengan dimensi kinerja bisnis ditemukan adanya hubungan signifikansi.
yang signifikan, yaitu pada dimensi financial performance,
market and customers, dan dimensi preparing for the future. DAFTAR PUSTAKA
Pada anggota keluarga (anak laki-laki) juga ditemukan adanya
Ciu, Bung. (22 Januari 2014). Market Size Industri Makanan
hubungan signifikan dengan dimensi market and customers
dan Minuman Rp 745 Triliun. Info Moneter. Retrieved
pada dimensi kinerja bisnisnya. Pada hubungan keterlibatan
April, 06 2014 from (http://infomoneter.com/market-
sumber modal usaha yang terdiri dari sumber modal keluarga, size-industri-makanan-minuman-rp745-triliun/)
pribadi dan sumber modal koperasi tidak terdapat hubungan Cruz, Christina., Justo, Rachida., De Castro., Julio O. (Januari,
yang signifikan dengan kinerja bisnisnya. Namun pada
2012). Does Family Employment Enchance MSEs
hubungan sumber modal koperasi dengan kinerja bisnis
Performance?: Integrating Socioemotional Wealth and
terdapat hasil yang hampir mendekati nilai signifikansi yang Family Embeddedness. Jornal of Business Venturing,
digunakan dalam penelitian ini dan hasil tersebut diperkuat 27 (1), 62-76. ScienceDirect Database
dengan perhitungan cross-tab yang menunjukkan bahwa Hasana, Anik. (25 Maret 2014). Jatim Targetkan Pengusaha
responden yang menggunakan sumber modal koperasi Kecil Bertambah 30%. RRI. Retrieved March, 31 2014
mempunyai kinerja bisnis yang tinggi.
from (http://rri.co.id/index.php/berita/95117/Jatim-
Hasil keseluruhan pada penelitian ini didapat bahwa Targetkan-Pengusaha-Kecil-Bertambah-30-
tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel #.U0ewxqiSySo)
keterlibatan anggota keluarga dengan kinerja bisnis pada Kim, Y., Gao, F.Y. (Februari, 2013). Does family involvement
usaha mikro dan kecil sektor makanan dan minuman di increase business performance? Family-longevity
Surabaya dan Sidoarjo. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis goals’ moderating role in Chinese family firms.
H0 diterima pada penelitian ini. Sama dengan penelitian Daily Journal of Business Research, 66 (2), 265-274.
& Dollinger, (1992); Villalonga & Amit, (2006) yang ScienceDirect Database
menemukan bahwa keterlibatan anggota keluarga tidak Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan
berhubungan dengan kinerja perusahaan (dalam Kim & Gao, Ekonomi. Jakarta: Erlangga
2013). Maltz, A. C. (2001). Defining and measuring organizational
success: A multi-dimensional framework. (Order No.
3010758, Stevens Institute of Technology). ProQuest
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Dissertations and Theses, , 244-244 p. Retrieved April,


11 2014 from
(http://search.proquest.com/docview/304754648?accou
ntid=45762. (304754648)).
Maltz, Alan C., Shenhar, Aaron J., Reilly, Richard R. (2003).
Beyond the Balance Scorecard: Refining the Search for
Organizational Success Measures. Long Range
Planning, (36), 2, 187-204
Massi, Arif K (28 Maret 2011). Pengembangan Wirausahawan
Jatim Melalui Klinik UKM. Sekertariat Kabinet
Republik Indonesia. Retrieved March, 31 2014 from
(http://www.setkab.go.id/pro-rakyat-1341-
pengembangan-wirausahawan-jatim-melalui-klinik-
ukm.html)
Perlu Lebih Banyak Wirausaha Muda. (20 Nov. 2013). Pikiran
Rakyat Online. Retrieved March, 31 2014 from
(http://www.pikiran-rakyat.com/node/259378)
Sanusi. (18 Februari 2013) (eds). Perusahan Keluarga
Cenderung Dekati Pengusaha. Tribunnews.com.
Retrieved April, 06 2014 from
(http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/02/18/perusa
haan-keluarga-cenderung-dekati-penguasa)
Sekaran. Uma, Bougie. Roger. (2013). Research methods for
Business: a Skill-building approach 7th ed. John Wiley
& Sons, Ltd.
Shinnar, Rachel. S., Cho, Seonghee., Rogoff, Edward G.
(2013). Outcome of Family Involvement in Minority
Owned Family Business. Journal of Familiy Business
Strategy, 4 (1), 22-33. Retreived 19 April 2014 from
ScienceDirect Database.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cet. 5. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D cet. 15. Bandung:
Alfabeta
Susanto, AB, (2007). The Jakarta Consulting Group on
Family Business. Jakarta: The Jakarta Consulting
Group.
Zimmerer, Thomas W. (2008). Essentials of Entrepreneursip
and Small Business Management 5th ed. New Jersey:
Pearson Education, Inc

Anda mungkin juga menyukai