Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 2, No.

2, (2014)

ANALISA KOMPENSASI PADA PT. X MOJOKERTO

Linda Listyani dan Ratih Indriyani


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: lindalistyani92@yahoo.com, ranytaa@peter.petra.ac.id

Abstrak² Persaingan dunia bisnis semakin ketat terutama Pertumbuhan permintaan pangan kemasan dalam lima tahun
pada bisnis makanan dan minuman dimana semakin banyak terakhir adalah akibat adanya dorongan atas terealisasinya
varian produk yang inovatif. Karena ketatnya persaingan pada investasi-investasi baru serta ditunjang dengan adanya
industri ini, pengusaha dituntut untuk terus berkembang dan kenaikan daya beli masyarakat bersamaan hal tersebut adalah
berinovasi. Pengusaha dalam hal ini harus memanfaatkan karena dengan adanya perkembangan terhadap pertumbuhan
sumber daya yang ada dengan sebaik ± baiknya dalam hal ini ekonomi nasional.
sumber daya manusia dimana sumber daya manusia merupakan Karena merupakan bisnis yang menjanjikan maka banyak
salah satu faktor terpenting yang berpengaruh terhadap perusahaan yang berupaya untuk memproduksi makanan
kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu sudah seharusnya
ringan yang praktis dan berkualitas. Pesaing tak hanya datang
dari kalangan produsen skala besar, namun juga home
pengusaha juga memberikan kompensasi yang sesuai untuk
industry. Untuk mengatasi persaingan, tentu saja pelaku usaha
karyawan mereka. Skripsi ini dilakukan untuk mengetahui
harus memberikan mutu terbaik untuk setiap produknya, mulai
bagaimana kompensasi pada PT. X pada divisi produksi dan
dari bahan baku, cara produksi, kehigienisan dan kualitas rasa.
pemasaran. Selain itu juga untuk menggambarkan metode
Mereka bersaing untuk menjadi pilihan konsumen.
evaluasi dan analisis pekerjaan sebagai dasar penetapan Selain persaingan dalam skala besar maupun home
kompensasi di PT. X pada divisi produksi dan pemasaran, untuk industry lokal, pelaku usaha di sektor makanan ringan ini juga
menggambarkan kompensasi langsung dan tidak langsung di PT. bersaing dengan produk impor. Agar menang dalam
X pada divisi produksi dan pemasaran. Skripsi ini menggunakan persaingan tersebut, produsen makanan ringan yang ada dalam
metode kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. negeri untuk mengedepankan kualitas. Untuk menciptakan
Hasil penelitian dan pengamatan pada PT. X menunjukkan kualitas yang baik perlu adanya kinerja karyawan yang baik
bahwa dalam penetapan kompensasi yang diberikan kepada dalam produksi serta operasional perusahaan.
pekerja menggunakan evaluasi pekerjaan. Hal ini dapat Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan tidak dapat
dijelaskan dan dijabarkan dari analisis survei gaji dan upah, menghindari persaingan dengan perusahaan lain. Suatu
evaluasi pekerjaan, pengelompokan pekerjaan, pemberian perusahaan yang ingin berkembang harus mampu
kompensasi pada tingkat pembayaran baik kompensasi financial memanfaatkan sumber daya yang telah ada secara optimal.
dan kompensasi non financial. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mendukung
pembangunan negara dibidang ekonomi dan perusahaan
Kata Kunci² Kompensasi, Financial, Non Financial, tersebut memerlukan faktor ± faktor yang saling terkait satu
Sumber daya manusia. sama lain. Faktor ± faktor tersebut antara lain modal, bahan
baku, teknologi, dan sumber daya manusia. Diantara faktor
tersebut, sumber daya manusia merupakan faktor penting yang
merupakan aset berhaga dan sangat besar pengaruhnya
I. PENDAHULUAN terhadap keberhasilan perusahaan. Karena walaupun
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. perusahaan memiliki bahan baku yang melimpah, modal yang
Banyak industri makanan yang bermunculan dengan berbagai besar, teknologi yang canggih tidak akan bermanfaat apabila
varian produk yang inovatif. Menurut Gabungan Pengusaha tidak ada sumber daya manusia sebagai pengelola. (Sadili
Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) tercatat ekspor Samsudin, 2006)
naik 6,7% sementara impor naik 5,9% (Gabungan Pengusaha Sumber daya manusia merupakan orang ± orang yang
Makanan dan Minuman Indonesia, 2014, Januari). Perusahaan menjalankan aktivitas dalam sebuah organisasi untuk
berlomba ± lomba ingin mendapatkan reputasi dan image mencapai tujuan organisasi. Kemampuan sumber daya
produk yang baik di mata masyarakat maupun publiknya. manusia merupakan kunci utama sebuah perusahaan dalam
Dalam meraih reputasi dan image produk yang baik, menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu perusahaan
perusahaan dituntut untuk dapat memaksimalkan kinerja selayaknya memberikan timbal balik bagi karyawan dalam
perusahaan agar memiliki output yang baik. bentuk kompensasi. Kompensasi selain memberikan imbalan
Menurut Asosiasi Pengusahan Industri Pangan Indonesia atas pekerjaan yang dilakukan juga merupakan salah satu cara
(AsPiPin) mengungkapkan, tahun 2012 merupakan tahun yang yang efektif untuk mempertahankan karyawan.
cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis di sektor industri Suatu organisasi dituntut untuk terus mengembangkan
makanan dan minuman, hal demikian ditandai dengan performanya dan hal itu harus didukung pula oleh karyawan
banyaknya investasi baru dan kondisi pasar industri makanan yang profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi. Untuk
dan minuman yang terus mengalami perkembangan. mencapai hal tersebut, maka pemberian kompensasi yang
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

memuaskan dapat mengurangi timbulnya hal ± hal yang sedangkan pekerjaan yang berat terbengkalai seperti mensortir
sifatnya merugikan perusahaan. Selain itu efek lain dari kacang dan menjemur. Oleh karena itu kompensasi pada PT.
ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi adalah dampak X menarik untuk diteliti karena adanya pemerataan
psikologis yang dialami oleh karyawan, salah satu contohnya kompensasi pada perusahaan namun pekerjaan yang
keinginan untuk pindah dari perusahaan tersebut. Keinginan dibebankan pada karyawan berbeda ± beda tanpa
tersebut tentunya tidak mudah untuk diwujudkan mengingat memperhitungkan produktifitas yang dihasilkan oleh
berbagai kondisi yang tidak atau kurang memungkinkan bagi karyawan tersebut. Sehingga karyawan tidak merasa
karyawan untuk pindah dari satu perusahaan ke perusahaan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan mencari
lain, misalnya kondisi persaingan di pasar tenaga kerja yang aktivitas yang dirasa lebih ringan.
semakin ketat. Akibat dari bentuk ketidakmampuan mereka Pengertian kompensasi menurut Amstrong, Murlis (1999)
untuk keluar tersebut diwujudkan dengan tidak peduli adalah salah satu bentuk penghargaan suatu organisasi
terhadap pekerjaan mereka serta tidak merasa bertanggung terhadap sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya.
jawab terhadap kemajuan organisasi dan hal tersebut tentu saja Menurut S. Mangkuprawira (2011) kompensasi merupakan
membawa dampak negatif bagi perusahaan. sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari
Kompensasi adalah sebuah sistem yang diterapkan kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Sehingga kompensasi
perusahaan untuk memberikan timbal balik atas pekerjaan tidak sekedar hanya dalam bentuk financial secara langsung
yang telah dilakukan seseorang untuk kepentingan organisasi dan yang secara tidak langsung saja tetapi juga dalam bentuk
atau perusahaan. Tingkat kompensasi biasanya menentukan non financial. Jika disimpulkan maka pengertian dari
gaya hidup, status, harga diri, dan sikap karyawan terhadap kompesasi adalah salah satu bentuk penghargaan suatu
organisasi. Kompensasi juga merupakan faktor penting yang organisasi terhadap sumber daya manusia yang terlibat di
mempengaruhi bagaimana dan mengapa seseorang memilih dalamnya baik financial baik langsung maupun tidak langsung
untuk bekerja pada sebuah organisasi (Robert L. Mathis & namun juga dalam bentuk non financial. Menurut Gary
John H. Jackson, 2006). Dessler (2003) management kompensasi dapat diterapkan
Kompensasi juga penting bagi organisasi, karena hal itu dalam beberapa hal antara lain survey gaji dan upah, evaluasi
mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan pekerjaan, pengelompokan pekerjaan, memberikan
sumber daya manusia yang dimilikinya dan juga agar kompensasi pada setiap tingkat pembayaran dimana dibagi
karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi menjadi dua yaitu kompensasi financial dan kompensasi non
pada organisasi. Faktor utama ketidakpuasan kerja karyawan financial.
adalah kompensasi yang tidak sesuai dengan harapan Survey Gaji dan Upah
karyawan. Disamping itu adanya ketidakpuasan karyawan Survey gaji dan upah merupakan sebuah metode yang
terhadap kompensasi yang diterima dapat menimbulkan digunakan untuk mengetahui apakah karyawan diberikan
perilaku negatif karyawan terhadap organisasi, yaitu pembayaran yang sesuai dengan pekerjaannya. Hal ini agar
menurunnya komitmen karyawan terhadap organisasi. pengusaha mampu berkompetisi dalam memperoleh karyawan
Kompensasi merupakan faktor yang dapat memengaruhi atau tenaga kerja yang berkualitas dengan memberikan
kinerja karyawan, dimana pemberian kompensasi sangat kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan.
penting bagi karyawan yang diharapkan mampu memberikan Survey upah dan gaji merupakan data dasar dalam
kesejahteraan hidup bagi karyawan tersebut sehingga dapat penetapan gaji atau upah. Sebagai sebuah hasil dari proses
mendorong karyawan agar bekerja lebih baik lagi yang akan evaluasi pekerjaan, maka pekerjaan diurutkan sesuai dengan
berdampak pada peningkatan kinerja. Pemberian kompensasi nilai dari pekerjaan. Untuk menentukan tarif perusahaan yang
yang layak bukan saja dapat mempengaruhi kondisi materi adil dan sesuai, sebagian besar perusahaan menggunakan
para karyawan, tetapi juga dapat menentramkan batin sistem survey gaji dan upah secara rutin untuk mendapat hasil
karyawan untuk bekerja lebih tekun dan mempunyai inisiatif. yang komparatif tentang kebijakan, praktik, dan metode
(Sutrisno, 2009) pembayaran gaji dari organisasi lain.
Sebuah fenomena yang peneliti temukan pada PT. X Evaluasi Pekerjaan
adalah perusahaan ini merupakan perusahaan yang sedang Untuk menentukan sebuah management kompensasi yang
berkembang dalam industri makanan ringan. Produksi serta sesuai dibutuhkan metode evaluasi dan analisis pekerjaan
distribusi yang baik menjadi kunci utama akan kemajuan melalui beberapa tahapan yaitu penyusunan peringkat
perusahaan. Sebagai perusahaan yang sedang berkembang, pekerjaan dimana metode ini disusun berdasarkan informasi
PT. X mengakui bahwa management kompensasi pada analisis pekerjaan dan kemudian dibuat penyusunan dari tiap
perusahaan belum tersusun dengan baik dan teratur sehingga pekerjaan tersebut secara subjektif. Metode ini dapat
masih banyak masalah yang dihadapi terkait dengan karyawan dilakukan dengan 5 tahapan yaitu informasi pekerjaan yaitu
perusahaan. Karyawan merupakan aset yang berharga bagi informasi yang dikumpulkan berupa deskripsi pekerjaan,
perusahaan sehingga perusahaan harus berusaha sedemikian spesifikasi pekerjaan, dan semacamnya, memilih dan
rupa untuk menjaga kinerja karyawan tersebut. Namun mengelompokan pekerjaan dimana hal ini dilakukan biasanya
seringkali perusahaan harus mengalami keterlambatan diurutkan berdasarkan kedudukan atau kelompok pekerjaan,
pengiriman yang disebabkan karena lambatnya aktifitas faktor kompensasi dimana faktor kompensasi biasanya
produksi. Hal ini jelas berdampak negatif pada perusahaan. ditentukan berdasarkan faktor tertentu misal tingkat kerumitan
Berdasarkan wawancara awal dengan pemilik perusahaan, hal pekerjaan atau menilai tingkat berdasarkan tugas keseluruhan,
tersebut dikarenakan banyak karyawan yang berebut pekerjaan tingkatan pembayaran dilakukan dengan pembuatan tabel dan
yang lebih ringan seperti packing, menimbang kacang menyusun tingkatan pekerjaan tersebut, dan penggabungan
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

rating yaitu hal ini merupakan langkah terakhir untuk Peneliti menggunakan metode kuantitatif karena ingin
melakukan evaluasi pekerjaan dan langkah ini merupakan megetahui dan mendeskripsikan kompensasi pada PT. X
merata ± rata nilai dari masing ± masing pekerja. Metode dengan metode analisis pekerjaan.
lainnya adalah penilaian kelas pekerjaan atau klasifikasi Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data
pekerjaan lebih spesifik dibandingankan dengan penentuan kualitatif dimana penelitian ini dilakukan dengan teknik
peringkat pekerjaan, metode perbandingan faktor merupakan pengumpulan data dengan wawancara untuk memperoleh data
komite evaluasi pekerjaan membandingkan antar faktor ± dari narasumber yang bersangkutan pada PT. X.
faktor pekerjaan yang saling terkait dimana faktor ± faktor ini Objek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja
meliputi unsur ± unsur yang umum untuk semua pekerjaan pada divisi produksi dan divisi pemasaran pada PT.X dimana
yang dievaluasi seperti tanggung jawab, keahlian atau jumlah karyawan pada divisi ini terdiri dari 53 karyawan
keterampilan, upaya mental, dan fisik, dan syarat ± syarat sebanyak 39 karyawan wanita dan 14 karyawan pria. Peneliti
pekerjaan, dan sistem point yang mengevaluasi faktor ± faktor akan menggambil sampel dari kedua divisi ini masing ±
tiap pekerjaan dengan menggunakan unsur upah sebagai masing 1 kepala bagian produksi dan 1 kepala bagian
metode pembanding faktor. pemasaran serta 1 karyawan bagian produksi dan 1 kepala
Pengelompokan Pekerjaan bagian pemasaran. Teknik pengambilan sampel ini
Saat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk menentukan menggunakan metode purposive sampling dimana teknik ini
nilai relatif sebuah pekerjaan, komite dapat beralih kepada menentukan sampel dengan pertimbangan kebutuhan
tugas yang memberikan taraf pembayaran kepada setiap informasi yang hendak diperoleh yaitu kompensasi pada
pekerjaan, tetapi biasanya lebih dahulu mengelompokan karyawan divisi pemasaran dan divisi produksi (Sutrisno,
pekerjaan tersebut dalam tingkat pembayaran. Tingkat 2011).
pembayaran terdiri dari pekerjaan yang kira ± kira memiliki Sumber data yang peneliti peroleh adalah sumber primer
tingkat kesulitan yang sama. dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang peneliti
Memberi Kompensasi Setiap Tingkat Pembayaran peroleh berasal dari pemimpin perusahaan dan para karyawan
Langkah berikutnya adalah memberikan taraf pembayaran di setiap divisi pada divisi pemasaran dan divisi produksi yang
kepada tingkatan pembayaran. Organisasi akan melakukan telah ditentukan pada PT. X. Sedangkan sumber data sekunder
pembayaran upah kepada setiap karyawan atas pekerjaan yang yang peneliti peroleh berasal dari data perusahaan.
telah mereka hasilkan sesuai dengan kelas atau divisi yang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
telah ditentukan sebelumnya. Biasanya perusahaan akan dengan melakukan wawancara (interview) dengan karyawan
menggunakan kurva upah untuk membantu mengalokasikan pada divisi produksi dan pemasaran yang telah ditentukan,
tingkat upah ke setiap tingkatan pembayaran atau kepada observasi partisipasi aktif dimana peneliti datang ke
setiap pekerjaan. perusahaan namun tidak ikut terjun dalam kegiatan
Dessler (2009) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis perusahaan, dan juga tinjauan literatur yang membantu
kompensasi yaitu kompensasi financial dan kompensasi non peneliti sebagai teori pembanding untuk melakukan analisa
financial. Kompensasi financial adalah pembayaran langsung terhadap kompensasi perusahaan.
dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus. Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan
Kompensasi non financial ini disebut juga kompensasi menggunakan triangulasi sumber yang memberikan hasil
pelengkap karena berfungsi melengkapi kompensasi yang perbandingan dan pengujian sumber untuk membuktikan
diterima karyawan melalui upah atau gaji. Kompensasi non apakah data dan informasi yang didapatkan memiliki
financial merupakan balas jasa yang diberikan dalam bentuk kebenaran atau sebaliknya . Sedangkan teknik analsis data
penghargaan karyawan yang tidak dikaitkan dengan prestasi adalah dengan menggunakan teknik analisis berupa reduksi
kerja sebagai bagian dari keuntungan perusahaan yang sesuai data, display data, dan kesimpulan serta verifikasi.
dengan kemampuan perusahaan. Kompensasi non financial
diberikan pada karyawan dengan tujuan memberikan
dorongan kerja dan memberikan kepuasan pada karyawan III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sehingga diharapkan karyawan merasa nyaman bekerja dalam Analisa Kompensasi pada PT. X dengan menggunakan
perusahaan. Selain itu kompensasi tidak langsung juga evaluasi jabatan.
diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja dan Survey gaji dan upah
kesetiaan para karyawan terhadap perusahaan tersebut. Berdasarkan teori survey gaji dan upah digunakan untuk
Dalam penelitian ini, tujuan dari penelitian ini adalah menentukan standart upah karyawan. Survey dan upah bisa
untuk mendeskripsikan metode evaluasi pekerjaan sebagai dilakukan dengan menggunakan survei kuesioner tertulis yang
dasar penetapan kompensasi di PT. X pada divisi produksi dan formal namun bisa dilakukan juga dengan menggunakan
pemasaran dan juga untuk mendeskripsikan kompensasi survey melalui telpon atau iklan dan surat kabar. PT. X
langsung dan tidak langsung di PT. X pada divisi produksi dan melakukan survey upah dan gaji karyawan untuk menentukan
pemasaran. stardart upah untuk karyawan baik kepala bagian maupun
karyawan. PT. X menentukan gaji dan upah karyawan dari
informasi standart UMK yang berlaku untuk kota mojokerto.
II. METODE PENELITIAN Berdasarkan informasi starndart UMK upah kota mojokerto
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan sebesar Rp. 2.050.000.
penelitian ini adalah metode kuantitatif (quantitative method).
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Jika dilihat berdasarkan teori mengenai survey gaji dan tugas yang memberikan taraf pembayaran kepada setiap
upah, PT. X belum sepenuhnya melakukan survey gaji dan pekerjaan, tetapi biasanya lebih dahulu mengelompokan
upah untuk karyawan. Seharusnya survey gaji dan upah pekerjaan tersebut dalam tingkat pembayaran. Tingkat
dilaksanakan dengan menggunakan perbandingan gaji atau pembayaran terdiri dari pekerjaan yang kira ± kira memiliki
upah dengan organisasi lain disamping membandingkan tingkat kesulitan yang sama. Pengelompokan pekerjaan
dengan UMK yang berlaku khususnya untuk kota domisili merupakan tahap dimana perusahaan dapat memberikan
yaitu di mojokerto. Jika hanya membandingkan dari UMK kompensasi karyawan bersadarkan jenis pekerjaan yang
yang berlaku maka perusahaan belum bisa melihat persaingan diberikan kepada karyawan berdasarkan tingkat kesulitan.
kompensasi dengan perusahaan lain. Perusahaan lain mungkin Tingkat pembayaran terdiri dari pekerjaan yang kira ± kira
saja menerapkan kompensasi yang lebih tinggi dengan jenis memiliki tingkat kesulitan yang sama. Namun pada PT. X
pekerjaan yang sama dari PT. X sehingga menimbulkan pengelompokan pekerjaan bukan merupakan penentuan dasar
adanya kemungkinan pegawai memilih bekerja diperusahaan dalam pemberian kompensasi karyawan. Pengelompokan
lain yang memiliki standart upah yang lebih tinggi. pekerjaan pada PT. X hanya sebagai susunan pekerjaan yang
Evaluasi Jabatan dilakukan oleh karyawan.
Evaluasi pekerjaan merupakan salah satu bentuk Dalam hal pengelompokan pekerjaan, PT. X memang
penerapan management kompensasi. Evaluasi pekerjaan tidak melakukannya sebagai dasar penetapan gaji karyawan.
bertujuan agar perusahaan dapat menentukan kompensasi Seharusnya pengelompokan pekerjaan sifatnya penting karena
secara adil untuk karyawan. Pada evaluasi pekerjaan terdapat menyangkut tingkat pekerjaan yang seharusnya dibagi
4 metode yaitu Penyusunan Peringkat Pekerjaan, Penilaian berdasarkan tingkat kesulitan yang kemudian digunakan
Kelas Pekerjaan, Perbandingan Faktor, Sistem Point. Biasanya sebagai dasar penentuan kompensasi agar kompensasi baik
metode penyusunan peringkat pekerjaan berdasarkan jabatan financial maupun non financial dapat terbagi dengan adil bagi
karyawan pada perusahaan. Sedangkan pada PT. X evaluasi masing ± masing karyawan tidak dapat terlaksana. Jika
jabatan dengan metode penyusunan peringkat pekerjaan ini pengelompokan ini tidak dilaksakan maka permasalahan
berdasarkan jabatan yang terdiri dari kepala bagian dan perusahaan yang menyebutkan bahwa karyawan cenderung
karyawan serta lama bekerja karyawan tersebut di perusahaan. mengerjakan pekerjaan yang ringan sehingga pekerjaan yang
Dalam menerapkan sistem evaluasi pekerjaan diperlukan dirasa cenderung berat terbengkalai tidak dapat teratasi.
4 tahapan yaitu yang pertama informasi pekerjaan dimana Memberi Kompensasi Setiap Tingkatan Pembayaran
pada PT. X pekerjaan pada bagian produksi dan pemasaran Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu kompensasi
tidak ditetapkan secara tetap oleh pimpinan atau kepala bagian financial dan non financial. Kompensasi financial merupakan
namun melihat pekerjaan mana yang dirasa membutuhkan kompensasi berupa pembayaran langsung dalam bentuk upah,
karyawan. Yang kedua evaluasi pekerjaan juga membutuhkan gaji, insentif, komisi dan bonus. Sedangkan kompensasi non
pemilihan dan pengelompokan pekerjaan dimana pada PT. X financial disebut juga kompensasi pelengkap karena berfungsi
pengelompokan pekerjaan telah ditentukan pimpinan selaku melengkapi kompensasi yang diterima karyawan melalui upah
owner dengan pembagian pekerjaan menjadi 4 divisi. Namun atau gaji. Kompensasi non financial merupakan balas jasa
PT. X tidak memberikan kompensasi berdasarkan yang diberikan dalam bentuk penghargaan karyawan yang
pengelompokan pekerjaan ini yang justru penting untuk tidak dikaitkan dengan prestasi kerja sebagai bagian dari
memberikan upah yang adil bagi karyawan berdasarkan keuntungan perusahaan yang sesuai dengan kemampuan
tingkat kesulitan pekerjaan. Ketiga, penentuan faktor perusahaan. Kompensasi non financial biasanya berupa
kompensasi. Penentuan faktor kompensasi pada PT. X yaitu benefit dan tunjangan.
berdasarkan jabatan dan lama kerja karyawan tersebut. Dan PT. X memberikan kepada karyawan kompensasi
yang terakhir merupakan penentuan tingkatan pembayaran. financial dan non financial. Kompensasi financial yang
Tingkatan pembayaran yang dilakukan oleh PT. X diberikan kepada karyawan PT. X berupa gaji, upah, komisi
berdasarkan waktu kerja yaitu pekerja yang bekerja kurang dan bonus. Gaji diberikan bagi kepala bagian seluruh divisi
dari 1 tahun, pekerja yang telah bekerja 2 ± 3 tahun, pekerja pada perusahaan. Besar gaji yang diberikan untuk kepala
yang telah bekerja selama 4 -5 tahun, dan pekerja yang telah bagian sebesar Rp. 4.500.000. Untuk upah, diberikan kepada
bekerja lebih dari 5 tahun. Selain itu juga ditentukan oleh jenis karyawan semua divisi. Pembagian upah pada karyawan
kelamin pekerja karena pekerja pria biasanya melakukan diberikan berdasarkan lama kerja karyawan tersebut. Lama
pekerjaan yang lebih berat dibanding pekerja wanita. bekerja karyawan dibagi menjadi 4 yaitu kurang dari 1 tahun,
Jika dilihat dari evaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh 2 sampai 3 tahun, 4 sampai 5 tahun, dan diatas 5 tahun kerja.
PT. X, evaluasi tersebut belum dilakukan pengelompokan Selain lama kerja, juga dibedakan berdasarkan jenis kelamin
pekerjaan untuk mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan karyawan karena dirasa pekerja pria cenderung mengerjakan
tingkatan pekerjaan. Hal tersebut membuat tidak adanya pekerjaan yang lebih berat dibanding pekerja wanita. Untuk
pembagian yang spesifik terhadap karyawan perusahaan. karyawan wanita yang bekerja kurang dari 1 tahun diberikan
Tentu hal tersebut berpengaruh terhadap operasional upah sebesar Rp. 70.000 perharinya, untuk karyawan yang
perusahaan seperti fenomena perusahaan yang ada dimana telah bekerja 2 sampai 3 tahun akan diberikan upah Rp.
pekerjaan yang berat sering terbengkalai akibat karyawan 75.000 perharinya, untuk karyawan yang bekerja 4 sampai 5
lebih cenderung mengerjakan pekerjaan yang lebih ringan. tahun akan diberikan upah sebesar Rp. 80.000 perharinya, dan
Pengelompokan Pekerjaan untuk karyawan yang bekerja diatas 5 tahun akan diberikan
Saat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk menentukan upah sebesar Rp. 85.000 perharinya. Sedangkan untuk pekerja
nilai relatif sebuah pekerjaan, komite dapat beralih kepada pria, untuk yang telah bekerja kurang dari 1 tahun akan
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

diberikan upah sebesar Rp. 75.000 perhari, untuk yang telah IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
bekerja selama 2 sampai 3 tahun akan diberikan upah sebesar Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab
Rp. 80.000 perharinya, untuk karyawan yang telah bekerja sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
selama 4 sampai 5 tahun akan diberikan upah sebesar Rp. 1. PT. X Mojokerto sudah melakukan metode evaluasi
85.000 rupiah dan untuk karyawan pria yang telah bekerja pekerja. Kompensasi pada PT. X sudah cukup
lebih dari 5 tahun akan diberikan upah sebesar Rp. 90.000 terstruktur namun belum sempurna. Evaluasi
perharinya. Dari hasil wawancara yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan yaitu survey gaji dan upah
narasumber yang menjabat sebagai karyawan menyatakan untuk karyawan dimana PT. X melakukan survey gaji
cukup puas dengan kompensasi yang diterima dan hal ini dan upah dengan standart Upah Minimum Kota
menandakan bahwa kompensasi baik dari gaji maupun upah (UMK) dengan mencari informasi melalu website
yang diterima karyawan sudah cukup memadai walaupun yang membuat informasi mengenai standart Upah
seharusnya akan lebih efektif apabila diterapkan Minimum Kota yang berlaku khususnya untuk
pengelompokan pekerjaan yang akan memberikan job desk wilayah Mojokerto. Namun survey tersebut belum
pada masing ± masing karyawan dan kompensasi sesuai akurat karena seharusnya survey upah dan gaji tidak
pekerjaan karyawan tersebut. Dengan metode demikian akan hanya berdasarkan UMK yang berlaku saja, namun
lebih adil baik bagi karyawan maupun dari pihak perusahaan. juga berdasarkan perbandingan antara kompensasi di
Untuk komisi perusahaan memberikan baik untuk kepala perusahaan lain yang memiliki jenis pekerjaan yang
bagian atau karyawan sebagai bentuk sharing profit. Biasanya sama. PT. X melakukan evaluasi pekerjaan dimana
pada PT. X memberikan komisi saat selesai musim panen evaluasi pekerjaan dilakukan dengan menggunakan
namun dengan jumlah yang berubah ± upah tergantung metode penyusunan peringkat pekerjaan yang
perhitungan owner. berdasarkan jabatan dan lama kerja karyawan karena
Jika dilihat dari bentuk kompensasi financial pada PT. X, menyangkut pertimbangan perusahaan mengenai
PT. X hanya memberikan gaji bagi kepala bagian, upah bagi pengalaman serta loyalitas pekerja. Namun PT. X
karyawan dengan tingkat pembayaran berdasarkan lama kerja tidak melakukan pengelompokan pekerjaan untuk
karyawan tersebut, dan juga komisi dalam bentuk sharing penetapan kompensasi karena pekerjaan yang
profit untuk karyawan berdasarkan perhitungan pemilik. PT. X dilakukan khususnya pada divisi produksi dan
tidak memberikan bonus dan juga insentif bagi karyawan. pemasaran tidak ditentukan secara tetap untuk masing
Secara teori, sifat komisi dan bonus memang hampir sama ± masing karyawan tetapi sesuai kebutuhan pekerjaan
namun memiliki arti yang sedikit berbeda. Bonus sebagai yang seharusnya dilakukan oleh karyawan tersebut.
bentuk penghargaan bagi karyawan sedangkan komisi Seharusnya PT. X memperbaiki penerapan kinerja
penghargaan bagi karyawan yang didasarkan oleh pencapaian karyawan di perusahaan dimana telah ada persoalan
perusahaan. mengenai operasional perusahaan yang kurang
Sedangkan untuk kompensasi non financial PT. X berjalan dengan lancar akibat kinerja karyawan yang
memberikan benefit dalam bentuk cuti dan juga tunjangan lebih memilih untuk melakukan pekerjaan yang ringan
untuk karyawan. Namun, benefit yang diberikan dalam bentuk dibanding pekerjaan yang berat. Perusahaan dapat
cuti tidak dalam waktu yang ditentukan karena kondisi pabrik melakukan pengelompokan untuk membagi pekerjaan
yang cenderung sibuk namun sekali waktu karyawan akan karyawan secara adil dan memberikan kompensasi
diberikan cuti secara bergantian. Untuk tunjangan, karyawan yang sesuai berdasarkan pembagian pekerjaan
PT. X diberikan tunjangan hari raya sesuai dengan tersebut.
kepercayaan masing ± masing karyawan tersebut. Contoh 2. PT. X juga menerapkan pembagian kompensasi untuk
untuk karyawan yang beragama Kristen akan diberikan karyawan baik kompensasi financial berupa gaji, upah,
tunjangan pada saat perayaan natal, dan untuk yang beragama dan komisi maupun kompensasi non financial yaitu
islam akan diberikan tunjangan pada hari raya lebaran. Selain benefit untuk karyawan berupa cuti dan juga tunjangan
itu juga perusahaan juga memberikan tunjangan kesehatan berupa tunjangan kesehatan dan tunjangan hari raya.
bagi karyawan yang mungkin cidera atau sakit saat bekerja. Namun PT. X belum memberikan kompensasi berupa
Perusahaan tidak memberikan dalam bentuk asuransi namun bonus dan insentif sebagai penunjang kinerja
perusahaan bersedia menanggung biaya yang dibutuhkan karyawan. Apabila perusahaan menerapkan
untuk menanggung karyawan tersebut. kompensasi yang sesuai dengan pembagian kerja yang
Seharusnya perusahaan bisa menambahkan jenis sesuai maka perusahaan dapat mempertahankan
kompensasi non financial pada karyawan seperti memberikan karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan dan
karyawan tunjangan yang menjamin keluarga karyawan atau tentu saja hal tersebut akan berdampak pada kemajuan
memberikan simpanan untuk karyawan sebagai tunjangan perusahaan pula.
pensiun yang menjamin masa tua karyawan tersebut. Jika
perusahaan memberikan kompensasi yang memperhatikan DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan karyawan baik secara financial maupun non Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
financial maka perusahaan dapat terus mempertahankan Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks.
karyawan yang potensial dan membuat kinerja karyawan Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
semakin baik. Pertama. Cetakan Kedua. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
AGORA Vol. 2, No. 2, (2014)

Malayu,S.P. Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Malthis, Robert L., Jackson, John. H. Human Resource
Management. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Mangkunegara Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan , Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mangkuprawira, Sjafri T.B. 2003. Management Sumber Daya
Manusia Strategic, Edisi Kedua. Bogor : Penerbit
Ghalia Indonesia.
Samsudin, Sadili, 2005. Management Sumber Daya Manusia,
Bandung : CV. Pustaka Setia
Sunyoto, Danang, 2012. Management Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT. Buku Seru
Tohirin, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam
Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai