Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN PERAN KOMPENSASI DI ERA INDUSTRI 4.

0
DENGAN 5.0 PADA PENGEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGI
BOOK CHAPTER
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Semester
Dosen Pengampu : Dr. Rizki Febriani, S.E., MM

Oleh Kelompok 8 :
Zabrina Sofie Az Zahra 202010160311393
Luthfiyahya Muhammad 202010160311394
Helmi Ikhsan F. 202010160311414
Fabilla Ananda Alifia 202010160311469

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas book chapter ini. Book
chapter yang berjudul “PERBANDINGAN PERAN KOMPENSASI DI ERA
INDUSTRI 4.0 DENGAN 5.0 PADA PENGEMBANGAN MANAJEMEN
STRATEGI”. Tidak lupa peneliti berterima kasih kepada kedua orang tua kami, Ibu
Dr. Rizki Febriani, S.E., MM dan seluruh teman-teman yang telah memberi
dukungan, semangat, serta bimbingan yang luar biasa.

Peneliti mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Dosen


Pengampu, karena peneliti yakin book chapter ini masih belum maksimal. Peneliti
telah berusaha menyuguhkan tugas ini secara lengkap. Namun, peneliti menyadari
bahwa masih banyak kekurangan karena pengalaman yang peneliti miliki terbatas.
Peneliti menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini, semoga tugas
ini bisa bermanfaat untuk umat, dan semoga Allah Swt. senantiasa meridhai usaha
kita. Aminn.

Malang, 18 Juni 2023

Peneliti

i
ABSTRAK

Pada era industri 4.0, kompensasi dianggap sebagai salah satu unsur penting
dalam manajemen strategi untuk memberikan insentif kepada karyawan. Selain itu,
sistem kompensasi juga harus disesuaikan dengan tuntutan pasar yang terus
berubah. Namun, di era industri 5.0, kompensasi akan memiliki peran yang lebih
besar dalam pengembangan strategi perusahaan. Di sini, kompensasi bukan hanya
tentang memberikan insentif kepada karyawan, tetapi juga menjadi alat untuk
mendorong inovasi dan kreativitas dalam bisnis. Perusahaan harus mampu
menciptakan sistem kompensasi yang mampu mengakomodasi perubahan yang
cepat di pasar. Peran kompensasi dalam pengembangan manajemen strategi sangat
penting di era industri 4.0 dan 5.0. Di era 4.0, kompensasi merupakan unsur penting
dalam memberikan insentif kepada karyawan dalam rangka mengikuti perubahan
pasar. Namun, di era 5.0, kompensasi akan menjadi salah satu faktor kunci dalam
mendorong inovasi dan kreativitas dalam bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus
dapat mengembangkan sistem kompensasi yang adaptif dalam menghadapi
perubahan pasar dan teknologi.

Kata Kunci : Kompensasi, 4.0 era industry, 5.0 era society

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pengertian Kompensasi ................................................................................ 2

B. Upaya Perusahaan Dalam Menghadapi Era Industri 4.0 ............................. 3

C. Karakteristik Society 5.0 .............................................................................. 4

D. Tantangan Sumber Daya Manusia Menuju Era Society 5.0 ........................ 5

E. Perbandingan Era Industri 4.0 Dengan Era Society 5.0 ............................... 6

F. Upaya Pengembangan SDM menuju Kompetensi yang Unggul Pada Era


Digital .................................................................................................................. 7

KESIMPULAN ....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 10

iii
PENDAHULUAN

Salah satu bidang manajemen SDM yang paling sulit dan menantang karena
melibatkan banyak elemen dan berdampak yang cukup besar pada tujuan strategis
perusahaan. Jika dikelola dengan benar, kompensasi atau balas jasa dapat
membantu perusahaan mencapai tujuannya, seperti mendapatkan, memelihara,
dan mempertahankan pekerja yang unggul dan produktif. Kompensasi dapat
berupa pembayaran uang tunai secara langsung atau imbalan tidak langsung dalam
bentuk manfaat tambahan (benefit), layanan, dan insentif untuk mendorong
pekerja untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
Sangat sulit untuk mengukur pentingnya kompensasi sebagai indikator
kepuasan kerja karena perspektif karyawan tentang uang atau kompensasi
langsung tampaknya sangat subjektif. Namun, pada dasarnya, keyakinan bahwa
kompensasi tidak adil menyebabkan karyawan tidak puas, yang pada akhirnya
dapat menyebabkan konflik dan semangat rendah.
Mengembangkan dan menjalankan sistem kompensasi atau imbalan yang
efektif bukanlah tugas yang mudah. Kekuatan termasuk faktor pasar tenaga kerja,
kompetisi, kesepakatan kerja, peraturan pemerintah, dan filosofi manajemen
puncak tentang gaji, upah, dan maslahat, antara lain, yang memengaruhi
kompensasi. Karena pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai adalah untuk
memberikan kompensasi yang adil dan layak bagi seluruh anggota organisasi,
penerapan manajemen dan sistem kompensasi seringkali menjadi masalah sensitif
bagi sebuah organisasi.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan salah satu elemen yang paling sensitif di dalam


hubungan kerja, kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam
manajemen sumber daya manusia. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja
mengandung masalah kompensasi dan berbagai aspek yang terkait, seperti
tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi.
Banyak bisnis belum benar-benar memahami sistem kompensasi. Sistem
kompensasi membantu organisasi mempertahankan prinsip-prinsipnya dan
mencapai tujuan.
Kompensasi adalah jumlah uang yang diberikan kepada pekerja sebagai
kompensasi atas pekerjaan mereka atau kontribusi mereka kepada organisasi.
Menurut Singodimedjo (2011), kompensasi adalah semua balas jasa yang
diterima oleh seorang karyawan dari perusahaannya sebagai tanggapan atas
jasa atau tenaga yang diberikannya kepada perusahaan tersebut. Sering disebut
sebagai penghargaan, kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap jenis
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusi mereka kepada organisasi. Menurut Panggabean (2005:181),
kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap jenis penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi mereka kepada
organisasi.
Mondy dan Noe (2008:374) membagi kompensasi menjadi dua bagian.
Kompensasi keuangan langsung terdiri dari gaji, upah, dan insentif, seperti
komisi dan bonus. Kompensasi tidak langsung terdiri dari berbagai fasilitas dan
tunjangan.
a. Gaji
Gaji adalah imbalan finansial yang diberikan kepada karyawan secara
berkala, seperti tahunan, caturwulan, bulanan, atau mingguan.
b. Upah

2
Upah adalah imbalan langsung secara finansial yang diberikan kepada
pekerja berdasarkan jam kerja mereka, jumlah barang yang diproduksi,
atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
c. Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada
karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.

B. Upaya Perusahaan Dalam Menghadapi Era Industri 4.0

Perkembangan peradaban manusia adalah hasil dari perkembangan akal


budi dan pengetahuan manusia untuk menginvensi cara – cara keberlangsungan
hidupnya dengan menginvensi alat dan mesin, yakni revolusi industri.
Perkembangan society 1.0 hingga 5.0 menurut Haupt (2018) dan Keidanren
(2018). Society 1.0 adalah masyarakat berburu kira – kira 1,9 juta tahun yang
lalu. Demi keberlangsungan hidupnya, manusia harus berburu dan hidup
berpindah – pindah mengikuti sumber makanan yang ada.
Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 mempunyai karakteristik yang berbeda.
Sejalan dengan kemajuan zaman ataupun untuk menjawab kebutuhan
konsumen, maka perusahaan diharuskan berkembang agar selalu bisa
berkompetisi dengan perusahaan atau organisasi ataupun instansi lainnya,
diantaranya dengan mengupgrade atau Sejalan dengan kemajuan ataupun
untuk menjawab kebutuhan konsumen, maka perusahaan diharuskan
berkembang agar selalu bisa berkompetisi dengan perusahaan atau organisasi
ataupun instansi lainnya, diantaranya dengan mengupgrade ata meningkatkan
aset sumber daya manusia yang dimiliki sampai saat ini. Manajemen sumber
daya manusia dapat dilakukan dengan salah satunya meningkatkan pada aspek
Skill (Physical and Manual; Basic Coqnitive: Higher Coqnitive merupakan
keahlian yang ditunjang dengan kretivitas serta kemampuan dalam
mengintreprestasi dan memproses informasi; Social and emotional).
Globalisasi dan pertumbuhan teknologi informasi yang pesat dipergunakan
untuk memudahkan kehidupan menjadi lebih praktis. Perkembangan teknologi

3
sampai saat ini telah menjangkau seluruh aspek dalam kehidupan. Tak bisa
disangkal dipungkiri Era Revolusi Industri 4.0 akan menuju ke Era Society 5.0
dengan bisnis digitalnya memaksa perusahaan untuk berinvestasi pada
kebutuhan solusi internet solusi yang beragam jenisnya, diawali dari Internet
of Think (loT), Artificial Intelligence (AI), serta berbagai teknologi internet
untuk industri lainnya.
Karyawan merupakan salah satu asset yang paling penting dalam kemajuan
perusahaan, dan adaptasi di era industry 4.0 harus dilakukan agar perusahaan
tidak tertinggal dan dapat bertahan di tengah persaingan. Dalam adanya era
industry 4.0 saat ini, Upaya CEO/atasan perusahaan diharapkan untuk tidak
boleh terlalu rendah, karena lebih sedikit dari dana yang dialokasikan untuk
pelatihan, maka kinerja industry tidak akan terdorong. Dengan demikian,
dalam penentuan upah/kompensasi harus mempertimbangkan kebutuhan
pekerja dan keluarga, biaya hidup, upah lain, standar kehidupan kelompok
sosial. Selain itu, faktor ekonomi termasuk kebutuhan pembangunan ekonomi,
produktivitas, dan keinginan untuk mencapai tingkat pekerjaan tinggi.

C. Karakteristik Society 5.0

Dengan ambisi dan ide, individu dapat merealisasikan mimpi dan


imajinasinya yang mungkin dinilai tidak realistis, tapi merekalah yang akan
merubah masyarakat. Kemajuan dunia digital yang mentransformasi kehidupan
masyarakat. Kemajuan teknologi digital dan data digunakan, agar setiap orang
bebas memiliki gaya hidup yang beragam untuk mencapai kebahagiannya
masing – masing. Dimensi lain yang ditransformasi adalah setiap individu
memiliki akses untuk mendapatkan “kemampuan terdepan”.
Buah – buah hasil dari Society 5.0 (Kaidanren, 2018) :
a. Bebas dari efisiensi Pada society 5.0, orang tidak fokus lagi pada
efisensi tapi mengutamakan pemenuhan kebutuhan individu.
b. Bebas berekspresi Dengan data yang banyak, maka setiap orang
memiliki banyak pilihan untuk mencari gaya hidupnya masing –
masing, dan bentuk kebahagiannya masing – masing.

4
c. Bebas dari kesenjangan Kekayaan dan informasi akan terdistribusi
secara merata ke seluruh lapisan masyarakat, kesenjangan akan sangat
dihindari dan setiap orang memiliki kesempatan untuk mengambil
bagian kapan dan dimana saja.
d. Bebas dari rasa takut Pemerataan kekayaan dan ekonomi membentuk
mental society 5.0 yang tahan banting dan mendorong pertumbuhan
yang berkelanjutan
e. Bebas dari keterbatasan sumber daya dan lingkungan Dengan
pemerataan yang adil, individu bisa hidup di tempat – tempat yang jauh
dari hidup perkotaan.

D. Tantangan Sumber Daya Manusia Menuju Era Society 5.0

Globalisasi menjadikan lingkungan dan kontekstual menghadirkan


sejumlah tantangan bersifat kompetitif untuk organisasi yang artinya bahwa
sumber daya manusia harus terlibat membantu membangun kemampuan baru,
antara lain :

a. Globalisasi
Organisasi harus dapat berpindah-pindah atau mpbile untuk hal
pemindahkan orang, ide, produk, dan informasi di seluruh dunia untuk
memenuhi kebutuhan loal. Bahan-bahan baku baru dan sangat penting
diharuskan ditambahkan kedalam siklus saat akan membuat suatu
strategi dalam hal ini (situasi politik yang terus bergejolak, masalah
perdagangan global yang kontroversial, nilai tukar mata uang yang
berfluktuasi, dan budaya lokal dan asing).
b. Profitabilitas
Dorongan pertumbuhan pendapatan yang mengharuskan perusahaan
terus kreatif dan inovatif dan ini berarti mendorong aliran informasi
bebas untuk berbagi pembelajaran diantara karyawan.
c. Teknologi
Tantangannya adalah menjadikan teknologi sebagai bagian yang
Layak dan produktif dari pengatu an kerja.

5
d. Modal Intelektual
Adalah sumber keunggulan kompetitif bagi organisasi.
Tantangannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki
kemampuan untuk menemukan, mengasimilasi, mengimbangi dan
mempertahankan modal manusia dalam bentuk individu-individu
berbakat mereka membutuhkan siapa yang dapat menggerakkan
organisasi global yang responsive.
e. Perubahan
Berubah dan selalu berubah terhadap perubahan merupakan
tantangan paling besar yang dihadapi perusahaan atau organisasi
ataupun institusi adalah penyesuaian diri dan berkelanjutan. merangkul
perubahan tiada henti. Wajib bisa belajar dengan cepat dan terus
menerus, dan mengambil langkah strategis baru yang inspiratif dengan
lebih cepat dan lebih banyak lagi dengan aman terkendali dalam
kenyamanan.

E. Perbandingan Era Industri 4.0 Dengan Era Society 5.0

Industri 4.0 adalah masyarakat informasi yang dimulai sekitar tahun


1980an. Kehidupan masyarakat sekali lagi direvolusi oleh penemuan internet di
1986, dan smartphone di tahun 1990an. Pada masa ini muncul finansial
teknologi (fintech), kemajuan teknologi yang diterapkan dalam dunia finansial.
Sehingga pada masyarakat ini transaksi keuangan dapat dilakukan secara digital
via internet pada smartphone. Dengan adanya internet informasi dunia tersebar
cepat dan smartphone mendistribusi informasi ini dengan nyaman dan personal
ke setiap individu di masyarakat. Hampir semua penduduk dunia terkoneksi
dalam internet, dan jumlah pengguna internet meningkat signifikan tiap
tahunnya di seluruh negara. Pencemaran lingkungan dan kesenjangan sosial
hasil dari perkembangan revolusi industri 1.0 hingga 3.0 menjadi isu penting
pada masyarakat informasi, karena fakta – fakta sudah terpaparkan secara
transparan dan menyebar luas dengan cepat.

6
Konsep society 5.0 juga muncul untuk mendukung 17 Sustainable
Development Goals dari United Nations di tahun 2030. Bila mau mencapai 17
tujuan ini, masyarakatnya harus mampu menggunakan kecanggihan dunia
digital untuk mentransformasi kehidupan dan memecahkan permasalahan
lingkungan dan sosial yang ada disekelilingnya (Keidanren, 2018). Teknologi
pendukung konsep society 5.0 adalah :

a. Internet of Things (IOT) Pada masyarakat ini segala sesuatu, semua


orang, setiap peristiwa akan terkoneksi dan terekam dengan internet,
sehingga riil data dapat diambil dengan cepat.
b. Artificial Intellegence AI pertama kali ditemukan pada tahun 1960an,
dan terus distudi dan pada tahun – tahun terakhir berkembang pesat di
bidang machine learning dan kemampuan program komputer untuk
bersensori, membaca data dari lingkungannya, menganalisa dan
membuat argument dari data dan mengkomunikasikan hasil analisanya.
c. Robotik AI berbeda dengan robot. AI adalah program komputer yang
dirancang untuk pekerjaan yang membutuhkan kepandaian manusia.
d. Distributed Ledger Technology (teknologi distribusi pencatatan) yang
lebih dikenal dengan istilah blockchain. Menurut Fortney (2019)
blockchain adalah rangkaian block data yang ditaruh di database
publik, yang terdiri dari tiga tipe bagian.

F. Upaya Pengembangan SDM menuju Kompetensi yang Unggul Pada Era


Digital

Dalam dunia kerja menyongsong era society 5.0 para individu ditempat
kerja diharapkan meningkatkan softskill untuk beradaptasi dengan era digital
saat ini. Untuk mensukseskan dalam mencapai society 5.0 ada tiga level
kompetensi individu yang harus dikembangkan :

a. Kompetensi interpersonal

Kompetensi interpersonal meliputi komunikasi, kolaborasi (virtual),


kecerdasan sosial dan kompetensi antarbudaya

7
b. Kompetensi intrapersonal

Kompetensi intrapersonal meliputi berpikir kritis, membuat akal,


berpikir adaptif dan integrasi, transdisipliner dan pengarahan diri
sendiri

c. Meningkatkan keterampian TIK

Keterampilan TIK termasuk keahlian dalam teknologi informasi


komunikasi, pemikiran komputasi, literasi medoa sosial dan kesadaran
keamanan informasi

KESIMPULAN

Perkembangan peradaban manusia adalah hasil dari perkembangan akal budi dan
pengetahuan manusia untuk menginvensi cara – cara keberlangsungan hidupnya
dengan menginvensi alat dan mesin, yakni revolusi industri. Dengan adanya
revolusi industry 4.0 dan society 5.0, dapat memudahkan perusahaan dalam
melakukan beberapa pekerjaan,contohnya kompensasi. Sehingga karyawan juga
tidak merasa terbebani dalam bekerja. Berdasarkan pembahasan diatas dapat
disimpulkan beberapa hal :

Buah – buah hasil


Teknologi
dari Society 5.0
pendukung konsep
Tantangan Sumber
1. Bebas dari Daya Manusia Menuju society 5.0
efisiensi society Era Society 5.0
1. Internet Of
Kompensasi 5.0
1. Globalisasi Things (IOT)
2. Bebas
1. Gaji 2. Profitabilitas 2. Artificial
berekspresi
2. Upah 3. Teknologi Intelligwnce
3. bebas daei
3. Insentif 4. Model (AI)
kesenjangan
Intelektual 3. Robotik AI
4. bebas dari rasa
5. Perubahan 4. Distributed
takut
Ledger
5. bebas dari 8
Technology
keterbatasan
sumber daya dan
lingkungan
Pada perusahaan, karyawan merupakan asset yang paling penting untuk
keberlangsungan bisnisnya. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan
kompensasi yang dapat memuaskan karyawan agar kinerja karyawan dapat
meningkat. Dengan adanya revolusi industry 4.0 dan society 5.0 perusahaan dapat
beradaptasi dengan memberikan kompensasi menggunakan teknologi. Seperti yang
sudah di jelaskan diatas, kompensasi di era revolusi industry 4.0 dan society 5.0
yaitu dengan memberikan kompensasi berupa gaji karyawan dengan menggunakan
bank. Dan juga perusahaan memanfaatkan teknologi AI dimana perusahaan
merekrut karyawan yang memahami AI untuk mempermudah karyawan dalam
mengerjakan pekerjaannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Boxall, P. e. (2007). The Oxford Handbook of Human Resource Management. New


York, United States: Oxford University Perss.

Cho, S. D. (2018). The Ministry in the Age of the Fourth Industrial Revolution.
Theol Pras: pp.

Dessler, G. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Indeks.

Haupt, M. (2018). The Sevoluationary Journey to Scoiety 4.0 Retrieved from


Mediums .

Kinsey, M. (2016). Digital technology menuju revolusi industri 4.0. Digit Tecnol.

L., F. (2019). Blockchain, Explained, Retrieved from Investopedia.

Panggabean, S. M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit


Ghalia.

Ren, K. D. (2018). Society 5.0 cocreating the future. Japan.

Robbin, S. P. (2012). Management 11th Edition. New Jersey, United States: Prentice
Hall.

Sibarani Panggabean, M. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta,


Indonesia: Ghalia.

Singodimedjo. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta:


STIE.

Syafri, W. d. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.

10

Anda mungkin juga menyukai