Anda di halaman 1dari 15

Dr.

Nur Hidayat, SE, ME, Ak, BKP


aktiva tetap [fixed asset]
Aktiva yang perputaran/siklus penggunaannya
dalam proses usaha perusahaan berjangka
waktu lebih dari satu tahun, dimaksudkan
untuk mendukung operasionalisasi perusahaan.

Contoh:
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Mesin-mesin
Peralatan kantor
harga perolehan [HP]

Harga yang lazim dipakai untuk


mengakui harta kepemilikan
(asset).
HP adalah yang direkomendasikan
oleh SAK dan PABU dalam
mengakui asset perusahaan.
Komponen HP terdiri dari:
Harga barang + Ongkos-ongkos
nilai buku (book value)

Nilai asset yang memperhitungkan


adanya penurunan nilai/penyusutan.
Nilai buku disajikan dalam neraca.
Nilai buku didapatkan dari perhitungan
penyusutan aktiva tetap, dengan rumus:
Nilai Buku = HP – Akumulasi penyusutan
pencatatan & pengakuan aktiva

Dimuka telah disinggung bahwa akuntansi


mencatat dan mengakui aktiva sesuai
dengan harga perolehan (at cost).
HP = harga barang + ongkos*)

*) biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka


memperoleh aktiva tersebut sampai dengan
aktiva tersebut dapat digunakan
penyusutan [depreciation]
Penggantian nilai prestasi (manfaat) yang
hilang karena penggunaan assets, yang
mengakibatkan berkurangnya nilai assets
tersebut.
berkurangnya prestasi (nilai) assets
disebabkan oleh kerusakan, keausan, out
off date atau karena sebab ekonomis
(tidak seimbangnya antara manfaat
dengan beban yang dikeluarkan
metode penyusutan
Garis Lurus (Straight Line)
Saldo Menurun (Declining Balance)
Angka Tahun (Sum of the Year)
Unit Produksi (Unit of Production)
contoh kasus
Kendaraan yang diperoleh pada tanggal
02/01/2012 dengan harga Rp.
100.000.000 punya masa manfaat 5 tahun
nilai residu Rp. 10.000.000. Bila diukur
dengan jarak tempuh kendaraan tsb akan
dapat dijalankan dalam 900.000 km.
perhitungan
Metode Garis Lurus
Rumus: HP – NR / UE
HP = Harga Perolehan
NR = Nilai Residu
UE = Umur Ekonomis
100.000.000 – 10.000.000 / 5
= 18.000.000 per tahun
perhitungan
Metode Saldo Menurun
Rumus: (HP – AP) x Tarif*)
HP = Harga Perolehan
AP = Akumulasi Penyusutan
*) 2 x dari tarif garis lurus
penyusutan tahun pertama
(100.000.000 – 0) x 40% = 40.000.000
Penyusutan tahun kedua
(100.000.000 – 40.000.000) x 40% =
24.000.000
perhitungan

Metode Angka Tahun


1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Tahun I 5/15 x 90.000.000 = 30.000.000


Tahun II 4/15 x 90.000.000 = 24.000.000
Tahun III 3/15 x 90.000.000 = 18.000.000
Tahun IV 2/15 x 90.000.000 = 12.000.000
Tahun V 1/15 x 90.000.000 = 6.000.000
Jumlah = 90.000.000
perhitungan
Unit Produksi
HP – NR / UP = PU
UPn x PU = BP

HP = Harga Perolehan
NR = Nilai Residu
UP = Unit Produksi/Hasil
UPn = Unit Produksi selama satu tahun
PU = Penyusutan Per Unit
BP = Beban Penyusutan

Contoh: Tahun I mobil menempuh jarak 200.000 km


100.000.000 – 10.000.000/900.000 = 100
200.000 km x Rp 100 = 20.000.000
metode penyusutan
yang diperkenankan oleh
aturan pajak
Hanya terdapat dua metode penyusutan
yang diperkenankan oleh aturan pajak
Garis Lurus (Straight Line)
Saldo Menurun (Declining Balance)
tarif penyusutan pajak
Jenis Aktiva Umur Garis Lurus Sado
Ekonomis Menurun
Bangunan:
Permanen 20 th 5% -
Tidak Permanen 10 th 10% -

Bukan Bangunan:
Kelompok 1 4 th 25% 50%
Kelompok 2 8 th 12,5% 25%
Kelompok 3 16 th 6,25% 12,5%

Kelompok 4 20 th 5% 10%
revaluasi aktiva tetap
UU Pajak memperkenankan adanya
revaluasi assets, revaluasi didasarkan
pada:
Nilai pasar
Nilai pengganti
Nilai appraisal (nilai yang diharapkan dari
aktiva ybs)
Atas revaluasi tersebut dikenakan pajak
bersifat final dengan tarif 10% dari
selisih antara nilai buku dengan nilai
setelah revaluasi

Anda mungkin juga menyukai