Anda di halaman 1dari 11

METODE

ILMIAH DAN
PERKEMBANGA
N IPAKelompok 5
1. Fitriani Simanjuntak
2. Nur Faiza
3. Zipora Situmorang
A. Metode Ilmiah Sebagai Dasar
IPA
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan
suatu permasalahan, serta menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan
terkontrol.

Metode Ilmiah, yaitu gabungan antara dua pendekatan rasional (deduktif) dan pendekatan
empiris (induktif). Metode Ilmiah, merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Descartes adalah pelopor dan tokoh rasionalisme. Menurut dia, rasio merupakan
sumber dan pangkal dari segala pengertian. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang
pada kebenaran dan dapat memberi pimpinan dalam segala jalan pikiran.
Ciri Metode Ilmiah
Ciri-ciri metode ilmiah yaitu : obyektivitas
(bebas keyakinan, perasaan dan prasangka
pribadi serta bersifat terbuka) , konsisten
dan sistimatik
Kriteria Sebuah Metode Ilmiah
Yang Baik:
Menggunakan teknik kuantitatif.
Berdasarkan Fakta Bebas dari prasangka.
1 3 5

2 4
Menggunakan prinsip-prinsip Menggunakan ukuran
analisis. objektif.
Langkah-langkah Operasional
Metode Ilmiah
1. Perumusan masalah 3. Pengujian hipotesis

01 Yang dimaksud dengan masalah yaitu


pernyataan apa, mengapa, ataupun
bagaimana tentang obyek yang teliti
02 Yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta yang relevan
dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis tersebut atau tidak

2. Penyusunan hipotesis 4. Penarikan kesimpulan

03 Yang dimaksud hipotesis yaitu suatu


pernyataan yang menunjukkan
kemungkinan jawaban untuk memecahkan
04 Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian
melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat
apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau
masalah yang telah ditetapkan tidak.
Keunggulan metode ilmiah
01 02 03
Metode ilmiah dapat Menempuh sikap yang baik, jujur, Menolak paham takhayul dan
memberikan latihan dan obyektif terbuka, didiplin dan toleran pendapat apriori atu menolak suatu
kebiasaan berpikir sistematis, pendapat tanpa adanya bukti
logis, dan analitis nyata
Keterbatasan metode ilmiah

Kelemahan dari Keterbatasan dari Kebenarannya hanya


panca indera alat yang digunakan bersifat sementara
(tentative)

Sulit memilih fakta yang benar Dua fakta yang tampak


benar berkaitan dengan masalah belum tentu berkaitan
yang akan dipecacahkan menunjukkan hubungan sebab
akibat.
B. PERKEMBANGAN
IPA
Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula
terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia mampu
melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu
pengetahuan. Dari hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang
baru. Setelah manusia mempu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang
mantap.
Sejarah Perkembangan Ilmu
Zaman Kuno
Pengetahuan Alam
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno
berasal dari kemampuan mengamati dan membeda-
Zaman Alkimia (abad 1-2)
bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya Ahli alkimia menerima pendapat empat
spekulatif atau trial and error. buah unsur dan bahkan menambahkan tiga
lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam.

Zaman Yunani Kuno


Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang
pesat sekali pada zaman Yunani, disebabkan oleh Zaman Modern
Nicolas Copernicus (1473-1543)
kemampuan berpikir rasional dari bangsa Johannes Keppler (1571-1630)
Yunani. Galileo Galilei (1546-1642)

Zaman Pertengahan
C. PERKEMBANGAN IPA
KLASIK DAN IPA MODERN
IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling
melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni
mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara
tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih
mendahulukan eksperimen dari pada teori.

IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada
praktek. IPA modern memiliki telahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat
detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia
menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
03
THANK
S!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai