Anda di halaman 1dari 34

GANGGUAN PENDENGARAN

PENGERTIAN

mengacu pada ketidakmampuan


untuk mendengar, mulai dari suara
yang pelan sampai yang sangat
keras, termasuk didalamnya tuli
(deaf) dan sukar mendengar (hard of
hearing).
1. Gangguan Pendengaran Derajat Ringan
2. Gangguan Pendengaran Derajat Sedang
3. Gangguan Pendengaran Derajat Berat
4. Gangguan Pendengaran Derajat Sangat
Berat

MACAM – MACAM GANGGUAN


PENDENGARAN
1.Gangguan Pendengaran Derajat Ringan

Range ambang dengar hantaran udara


berkisar 26 dB s/d 40 dB
 Mengalami kesulitan mendengar dan
memahami bunyi dan suara percakapan yang
pelan.
Dianjurkan menggunakan alat bantu (hearing
solutions digital )ketika gangguan
pendengaran derajat ringan juga tidak bisa
ditangani secara medis.
2.Gangguan Pendengaran Derajat Sedang
 Range ambang dengar hantaran udara berkisar
41 dB s/d 70 dB.
 Biasanya sulit mengikuti percakapan khususnya
pada lingkungan suara yang bising.
 merasa kesulitan untuk mendengarkan :
· suara percakapan pada saat mendengarkan
pembicaraan dalam kelompok (lebih dari 1
orang lawan bicara)
· suara dari belakang
· suara yang pelan
3.Gangguan Pendengaran Derajat Berat

Range ambang dengar hantaran udara


berkisar 71 dB s/d 90 dB.
 Tidak dapat mendengarkan suara yang
pelan maupun sedang, suara kicau
burung ataupun suara percakapan
normal
4.Gangguan Pendengarn Derajat Sangat Berat

Ambang dengar hantaran udara > 90 dB


 Orang dengan gangguan pendengaran
derajat sangat berat juga sering disebut
dengan “tuli”.
Biasanya mereka hanya dapat
mendengar bunyi yang sangat keras
seperti (suara petir, bantingan pintu,
mesin pesawat,dsb)
TIPE – TIPE GANGGUAN
PENDENGARAN

1. Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif


2. Gangguan Pendengaran Tipe Sensori
Neural
3. Gangguan Pendengaran Tipe Campur
1.Gangguan Pendengaran Tipe Konduktif
1. Adanya serumen/kotoran telinga
2. Gendang telinga yang mengalami perforasi (bolong)
akibat penggunaan cotton bud atau benda lainnya
3. Infeksi telinga tengah yang menimbulkan ada cairan
4. Dimana biasanya dapat mengakibatkan penurunan
pendengaran derajat ringan sampai dengan sedang
5. Seringkali dapat ditangani secara medis, bahkan
banyak ditemukan pendengaran dapat kembali normal
2.Gangguan Pendengaran Tipe Sensori
Neural
• Gangguan pendengaran yang timbul akibat
adanya masalah pada telinga bagian dalam.
• Kasus ini paling sering terjadi akibat rusaknya
sel-sel rambut bagian dalam.
• Gangguan pendengaran tipe sensorineural
dapat menyebabkan kehilangan pendengaran
dengan derajat ringan sampai dengan
profound.
3.Gangguan Pendengaran Tipe Campur

• Gelombang suara dapat menemui


hambatan disepanjang jalur
pendengaran.
• Gangguan pendengaran yang terjadi
disebabkan adanya masalah pada telinga
bagian luar/tengah dan telinga bagian
dalam sekaligus.
GEJALA – GEJALA GANGGUAN
PENDENGARAN

1. Gejala-gejala gangguan pendengaran tipe


konduktif
2. Gejala-gejala gangguan pendengaran tipe
sensori
1.Gejala-gejala gangguan pendengaran tipe
konduktif
1. Suka menaikan volume (diatas volume rata-rata
orag dengan pendengaran normal) pada saat
menonton TV ataupunmendengarkan radio
2. Meminta lawan bicara untuk mengulang
percakapan
3. Merasa mendengar lebih baik di salah satu telinga
4. Sulit mendengar percakapan melalui telepon
Tergantung dari penyebabnya, gejala gangguan
pendengaran konduktif juga dapat terjadi seperti :
1. Merasakan sakit pada telinga
2. Keluar cairan dari telinga
3. Telinga merasa tersumbat
 
2.Gejala-gejala gangguan pendengaran tipe
sensori

1. Suka menaikan volume (diatas volume rata-rata orag


dengan pendengaran normal) pada saat menonton TV
ataupunmendengarkan radio
2. Meminta lawan bicara untuk mengulang percakapan
3. Menganggap orang lain berbicara tidak jelas atau
bergumam
4. Tidak jelas mendengar suara percakapan
5. Sulit mendengar ditempat bising
KARAKTERISTIK TUNA RUNGU /
GANGG PENDENGARAN
• Egosentrisme melebihi anak normal
• Mempunyai perasaan takut dg lingk yg luas
• Ketergantungan pd orang lain
• Perhatian mereka sukar dialihkan
• Memiliki sifat yg polos, sederhana dan tanpa
banyak masalah
• Lebih mudah marah dan tersinggung
MASALAH KOMUNIKASI PD PASIEN
TUNA RUNGU
• Mengalami kesulitan dalam menerima
dan memberikan informasi dlm
interaksinya
• Mudah marah dan tersinggung
• Kurangnya kesadaran akan aspek diri 
mempengaruhi interaksi dg org lain
TERAPI PASIEN PADA GANGGUAN PENDENGARAN

1. Orientasikan kehadiran anda dengan cara menyentuh


klien atau memposisikan diri di depan klien
2. Gunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah
dengan perlahan untuk memudahkan klien membaca
gerak bibir anda.
3. Usahakan berbicara dengan posisi tepat didepan klien
dan pertahankan sikap tubuh dan mimik wajah yang
lazim

 
 
4. Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang
mengunyah sesuatu (permen karet)
5. Bila mungkin gunakan bahasa pantomim dengan
gerakan sederhana dan wajar.
6. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda
bisa dan diperlukan
7. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk
dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar (simbol).
 
TEKNIK KOMUNIKASI PD KLIEN TUNA
RUNGU/ GANGGUAN PENDENGARAN

1. Penekanan intonasi dan gerak bibir


2. Menurunkan jarak
3. Gunakan isyarat
4. Pengulangan kata
5. Menyentuh klien
6. Menjaga kontak mata
Lanjutan
7. Jangan berbicara saat mengunyah

8. Gunakan gerakan pantomim

9. Gunakan bahasa isyarat

10.Jika sulit pakai kom bentuk tulisan, gambar,


simbol

11.Gunakan kalimat, kata yg sederhana


CARA Komunikasi PADA PASIEN
Dengan GANGGUAN PENDENGARAN
1. Simbol
komunikasi dengan tuna wicara maupun tuna
rungu, gambar symbol digunakan untuk
menyampaikan sesuatu hal yang sulit
dikomunikasikan dengan bahasa isyarat
2. Sikap tubuh/gesture
Isyarat atau gestures merupakan bentuk
perilaku nonverbal pada gerakan tangan,
bahu, jari - jari.
3. Bahasa tubuh
Tuladha simbol:
Contoh ISYARAT TANGAN
• Menjalin jari-jari tangan

• Menggosok jari tangan dan jempol tangan

• Mencengkeram pergelangan tangan, lengan dan bahu

• Memperlihatkan jempol

• Jari tangan mengetuk dahi atau dagu

• Menggenggam tangan
ABJAD TANGAN

• SIBI (SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA)

• BIM ( BAHASA ISYARAT MALAYSIA )

• ASL ( AMERIKA SERIKAT LANGUAGE )


ISYARAT YANG LAIN
• Lambaian tangan atau acungan jempol
sebagai pemberian rasa hormat.
• OK sebagai tanda setuju.
• Jari telunjuk yang diarahkan.
Contoh gerak tubuh
• Gerak Kepala
1. Menoleh.
Tidak suka terhadap sesuatu yang berada
di depannya.
2. Mencondongkan kepala ke arah lawan
bicara.
Menunjukkan persetujuan dan
ketertarikan dengan yang dibicarakan.
3. Memiringkan kepala dan melihat dari
samping.

Curiga, tidak percaya.

4. Menoleh ke kiri dan ke kanan.

Tidak konsentrasi dan ingin menyudahi


pembicaraan.
5. Menganggukkan kepala.
Menunjukkan persetujuan, paham.
6. Menggelengkan kepala.
Menunjukkan tidak setuju, tidak
percaya.
• Gerak Tangan
1. Tangan terbuka dan menghadap ke atas.
Mau menerima dan terbuka terhadap ide, gagasan,
usulan atau isi pembicaraan.
2. Tangan di saku.
Menunjukkan ada yang sedang disembunyikan.
3. Jari-jari menggenggam.
Menunjukkan sedang dalam keadaan tegang, tidak
nyaman, atau bahkan hati sedang panas.
4. Tangan menutup mulut.
Menunjukkan ada sesuatu yang
disembunyikan.
5. Jari-jari mengetuk pipi / dagu.
Mempertimbangkan.
6. Jari mengetuk meja.
Bosan dengan pembicaraan.
7. Tangan di atas meja.

Siap untuk melakukan persetujuan.

8. Tangan di belakang punggung.

Keinginan untuk mengontrol dan

menguasai keadaan.

Anda mungkin juga menyukai