GENAP 2019/2020
BinarDhiani@2020
2
ENZIM II
1. Pendahuluan (penggolongan dan nomenklatur enzim)
2. Fungsi dan Cara Kerja Enzim
3. Kinetika Enzim (Persamaan Michaelis-Menten)
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
5. Aksi Inhibitor dalam Menghambat Kerja Enzim
6. Hubungan Vitamin-Koenzim
Nelson, et al, 2017, Lehninger: Principle of Biochemistry, 7th ed, Macmillan Publisher, USA
BinarDhiani@2020
REVIEW
Apa itu Kd?
Dissociation constant (Konstanta disosiasi)
dan
BinarDhiani@2020 3
REVIEW
Apa itu kcat?
Catalytic constant (Konstanta katalitis)
Menggambarkan limiting rate dari suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim pada saat kondisi
jenuh
Bila reaksi tersebut merupakan reaksi yang bertahap-tahap, dan salah satu tahap merupakan rate-
limiting step, maka kcat setara dengan konstanta dari limiting step tersebut.
Berdasarkan reaksi berikut:
kcat disebut juga turn-over number, yaitu jumlah senyawa substrat yang berubah menjadi
produk dalam satuan waktu tertentu, pada sebuah enzim ketika enzim berada pada kondisi
jenuh (saturated) dengan substrat.
BinarDhiani@2020 4
Fungsi kcat dan Km:
mempelajari dan membandingkan beberapa enzim, apakah mekanisme reaksinya
simple atau kompleks
Mengevaluasi efisiensi kinetika suatu enzim
Dilakukan dengan menghitung rasio kcat/Km dari suatu reaksi (rasio tersebut disebut
juga specificity constant (konstanta spesifisitas)
Ada batas atas dari kcat/Km yang ditunjukan dari kecepatan dimana E dan S dapat berdifusi
Bersama pada larutan air (108-109 M-1s-1) dan enzim memiliki rasio kcat/Km dekat dengan nilai
ini.
BinarDhiani@2020 5
FAKTOR-FAKTOR YANG
6 MEMPENGARUHI KERJA
ENZIM
BinarDhiani@2020
1.KONSENTRASI ENZIM
Kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada konsentrasi
enzim tersebut
Pada konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi meningkat dengan
bertambahnya konsentrasi enzim
Berdasarkn reaksi tersebut, dengan konsentrasi substrat yang tetap dan semakin besar
konsentrasi enzim, maka reaksi akan terdorong untuk berjalan ke arah pembentukan ES. Ini
artinya kecepatan reaksi k1 semakin meningkat
BinarDhiani@2020 7
2. KONSENTRASI SUBSTRAT
Pada konsentrasi enzim yang tetap, meningkatnya konsentrasi
substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. Namun, pada
batas konsentrarasi tertentu kecepatan reaksi tidak akan
bertambah meskipun konsentrasi substrat diperbesar.
Hal tersebut dapat terlihat pada grafik di sebelah.
BinarDhiani@2020 8
3. SUHU
Pada suhu rendah, reaksi berjalan lambat, pada suhu tinggi reaksi berjalan cepat
Mengingat enzim adalah suatu protein maka kenaikan suhu akan membuat protein
terdenaturasi.
Apabila denaturasi terjadi maka bagian aktif dari enzim akan berubah dan tidak akan
dapat menerima substrat untuk mengkatalisis reaksi, sehingga reaksi akan berjalan
lambat
Sebelum terjadi denaturasi kenaikan suhu akan memepercepat kecepatan reasi
Koefisien suhu diartikan sebagai kenaikan kecepatan reaksi sebagai akibat kenaikan
suhu sebesar 10o C (simbol Q10)
Reaksi yang menggunakan enzim, Q10 berkisar antara 1,1 -3,0. artinya setiap
kenaikan suhu 10oC kecepatan reaksi akan meningkat 1,1 hingga 3,0 kali.
Setelah terjadi denaturasi, kecepatan reakai akan melambat.
Dengan adanya dua efek yang berlawanan ini , maka akan terjadi suhu optimum
dimana suhu tersebut adalah suhu yang paling tepat bagi suatu reaksi menggunakan
enzim tertentu.
BinarDhiani@2020 9
4. pH
Enzim memiliki pH optimal (atau kisaran pH)
dimana aktivitasnya maksimal.
Pada pH lebih rendah atau lebih tinggi dari pH
optimal tersebut, aktivitas enzim akan
berkurang
Rantai samping pada asam amino pada bagian • pH optimal yang menentukan aktivitas
aktif enzim dapat beraksi sebagai asam atau suatu enzim biasanya mendekati pH
basa lemah dalam keadaan ionisasi tertentu. lingkungan dimana enzim tersebut
ditemukan.
Perubahan pH akan merubah keadaaan • Pepsin, biasa ditemukan di
ionisasi dari asam amino tersebut sehingga lambung, pH optimalnya 1,6 (pH
akan mengubah konformasi aktif dari enzim cairan asam lambung antara 1-2)
enzim tidak aktif • Glucose 6-phosphatase di sel hati
pH optimalnya 7,8 (pH sitosol sel
BinarDhiani@2020 hati sekitar 7,2) 10
5. INHIBITOR
Inhibitor enzim adalah
Senyawa yang dapat mengganggu katalisis, memperlambat dan memberhentikan reaksi
enzimatis.
Inhibitor enzim merupakan senyawa farmasetik yang paling penting karena inhibitor
enzim dapat menghambat katalisis reaksi oleh enzim yang mengatur semua aktivitas
sel.
Contoh: aspirin (asetilsalisilat)
Menghambat enzim yang mengkatalisis tahap pertama sintesis prostaglandin, senyawa yang
terlibat dalam banyak proses termasuk proses menghasilkan nyeri.
Untuk mengetahui lebih detail bagaimana inhibitor dapat menghambat kerja enzim, kita perhatikan bagian berikutnya
BinarDhiani@2020 11
AKSI INHIBITOR
DALAM MENGHAMBAT
ENZIM
BinarDhiani@2020 12
MACAM-MACAM INHIBITOR ENZIM
Inhibitor Enzim
Competitive
inhibitor
Uncompetitive
reversibel inhibitor
BinarDhiani@2020 13
REVERSIBLE
1.COMPETITIVE INHIBITION
Suatu inhibitor kompetitif akan bersaing dengan
substrat untuk menduduki bagian aktif enzim.
Ketika inhibitor menduduki bagian aktif, maka
substrat akan terhalang untuk berikatan dengan
enzim
Inhibitor yang terikat tidak akan menginaktivasi
enzim.
Ketika inhibitor terlepas, maka substrat akan terikat
dan bereaksi
BinarDhiani@2020 14
PERSAMAAN MICHAELIS-MENTEN
AKIBAT ADANYA COMPETITIVE INHIBITOR
Dengan kehadiran inhibitor kompetitif, persamaan
Michaelis-Menten menjadi
dimana
BinarDhiani@2020 15
2.UNCOMPETITIVE INHIBITION
Sering ditemui dalam bentuk enzim yang memiliki
dua atau lebih substrat
Inhibitor non-kompetitif akan terikat pada bagian
tertentu yang berbeda dari bagian aktif substrat
enzim
Inhibitor non-kompetitif terikat pada ES kompleks
BinarDhiani@2020 16
PERSAMAAN MICHAELIS-MENTEN
AKIBAT ADANYA UNCOMPETITIVE INHIBITOR
Dengan adanya uncompetitive inhibitor, maka persamaan Michaelis-Menten
berubah menjadi
dimana
Dimana
BinarDhiani@2020 18
IRREVERSIBLE INHIBITION
Irreversible inhibitor berikatan secara kovalen dengan, atau menghancurkan, gugus fungsi
dari suatu enzim yang penting bagi aktivitas enzim.
Irreversible inhibitor juga dapat membentuk ikatan non-kovalen yang stabil.
Kelompok senyawa irreversible inhibitor adalah suicide inactivators. Kelompok senyawa ini
akan menjalani beberapa tahap awal kimiawi pada reaksi enzim normal, namun reaksi ini
tidak menghasilkan produknyayang normal, tapi berubah menjadi senyawa reaktif yang
dapat berikatan dengan enzim secara irreversible.
Senyawa-senyawa ini disebut juga mechanism-based inactivators (inactivator berdasar
mekanisme), karena senyawa-senyawa ini membajak mekanisme reaksi enzim yang
normal untuk menginaktivasi enzim
Irreversible inhibitor merupakan pendekatan modern untuk mendapatkan obat baru dimana
senyawa baru disintesis berdasarkan pengetahuan mengenai substrat dan mekanisme
reaksinya.
BinarDhiani@2020 19
CONTOH
IRREVERSIBLE INHIBITOR
DIFP pada enzim chymotrypsin
BinarDhiani@2020 20
ALLOSTERIC
INHIBITOR
Merupakan inhibitor yang dapat
memodulasi enzim menjadi lebih aktif atau
kurang aktif akibat perubahan konformasi
dari enzim.
Biasanya modulator tersebut adalah
substratnya. Bila modulatornya bukan
substratnya maka enzimnya disebut enzim
heterotropik.
Dapat dibedakan dengan uncompetitive
dan mixed inhibitor, karena perubahan
konformasi enzim yang terjadi setelah Ket.
berikatan dengan modulator ini. C = catalytic subunit, bagian dimana substrat
(S) terikat
R = regulatory subunit, bagian dimana
modulator (M) terikat
BinarDhiani@2020 21
22
HUBUNGAN
KOENZIM-VITAMIN
BinarDhiani@2020
APA ITU ENZIM?-
ISTILAH
Koenzim atau ion logam yang terikat
kuat ( membentuk ikatan kovalen)
disebut GUGUS PROSTETIK
Enzim yang aktif katalitik yang terikat
dengan koenzim dan/atau ion logamnya
disebut HOLOENZIM
Bagian protein dari suatu holoenzim,
disebut APOENZIM atau APOPROTEIN
BinarDhiani@2020 23
BinarDhiani@2020 24
VITAMIN-KOENZIM
Vitamin: golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tapi
mempunyai arti penting, karena kekurangan viatmain akan menyebabkan penyakit
Beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan vitamin tertentu
Pada koenzim tertentu, molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut
Contoh: Niasin
Nama vitamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam nikotinat
Molekul nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+ dan NADP+
Koenzim NAD+ dan NADP+ dikenal sebagai koenzim bagi enzim dehydrogenase yang
merupakan katalisis pada reaksi oksidasi-reduksi
BinarDhiani@2020 25
Molekul NAD+ atau NADP+ adalah bentuk
teroksidasi nikotinamida adenin
dinukelotida, sedangkan bentuk
tereduksinya ialah NADH atau NADPH
Reaksi oksidasi-reduksi oleh koenzim
NAD+ dan NADP+ umumnya merupakan
reaksi reversible
Contoh reaksi:
Oksidasi gliseraldehida-3-fosfat dengan
enzim gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase
BinarDhiani@2020 26
END
BinarDhiani@2020 27