Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PAGI

17 JUNI 2021
IDENTITAS PASIEN
∙ : An. A
Nama
∙ Jenis Kelamin : Laki –
laki

∙ Usia : 16 bulan

∙ BB: 7,7 kg
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak
Riwayat penyakit sekarang
Pasien anak perempuan datang ke Poli anak Bekasi dengan keluhan sesak yang memberat
sejak 2 bulan SMRS, sesak dirasakan terus-menerus, napas pendek dan cepat, sesak tidak disertai
mengi dan tidak dipengaruhi oleh cuaca dan aktifitas. Pasien sudah pernah dirawat di RS lainya
sebelum dibawah ke poli anak RSUD Bekasi. Tidak ada sianosis. Keluhan disertai demam yang
hilang-timbul, batuk tidak berdahak. Ibu juga mengatakan anak sangat sering menangis. ASI dan
nafsu makan tidak baik. Riwayat menelan benda asing maupun tersedak disangkal. Riwayat
trauma disangkal. T BAB BAK tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

• Diare dan muntah


• Tuberkulosis
Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Keluarga pasien mengaku belum pernah mengalami keluhan yang sama dan
kedua orang tua.
Riwayat Kehamilan
Morbiditas -
Kehamilan

Kehamilan Perawatan Ibu pasien rutin kontrol ke RS dan


Antenatal Puskesmas selama masa kehamilan.
Rutin konsumsi tablet besi dan
vitamin
Tempat Kelahiran Di Puskesmas
Penolong Kelahiran Bidan
Cara Persalinan Spontan
Kelahiran Masa Gestasi 38 minggu
Keadaan Bayi BBL 4200 gram
PBL 51 cm
Riwayat Imunisasi
Vaksin Umur
0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 6 bulan 9 bulan 18 bulan
BCG V - - - - - - -
DPT - - V V - - -
Polio V V V V - - - -
Campak - - - - - - - -
Hepatitis V - - - - - - -
B
PEMERIKSAAN FISIK
◦ menangis

88
40

98%

Z score BB/U : <-2 (Gizi kurang)


Z Score PB/U : >-2
7,7 Kg
Z Score BB/PB : <-3 (Gizi Buruk)
78 cm
PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS
● Kepala dan Leher
o Kepala: normocephali, pertumbuhan rambut merata, tidak mudah dicabut
o Wajah: warna kulit sama dengan sekitar
o Mata: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema periorbita -/-, cekung -/-
o Hidung: hiperemis (-), concha eutrofi/eutrofi, nyeri tekan tragus (-), napas cuping hidung (+)
o Telinga: liang telinga lapang, membrane timpani intak
o Mulut: geographic tongue (-), mukosa kering (-)
o Tenggorokan: tonsil T1/T1 , mukosa hiperemis (-)
o Leher: tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening
PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS
● Thoraks

o Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris


o Palpasi : vocal fremitus simestris, pergerakan dinding dada simteris,
o Perkusi : sonor-sonor
o Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, bunyi ronki -/-, bunyi wheezing -/-
● Jantung

● Inspeksi : Ictus cordis terlihat

● Palpasi : Ictus cordis teraba

● Perkusi : Batas kanan dan kiri jantung dalam batas normal (tidak dilakukan)

● Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, gallop (-) murmur (+)


PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS
● Abdomen :
● Inspeksi: perut tampak mendatar
● Auskultasi: bising usus 4x/menit
● Perkusi: Timpani, nyeri ketok (-)
● Palpasi: nyeri tekan (-), defense muscular (-), nyeri ketok CVA (-), turgor kulit normal

● Ekstremitas

● Superior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik


● Inferior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik
Hasil Lab
Hasil rontgen thoraks
◦ Infiltrat di kedua paru
◦ Kesan: Bronkopneumonia
Diagnosis Kerja
Bronkopneumonia + Penyakit Jantung Bawaan
(PJB)

Anemia Defisiensi Besi


Penatalaksanaan
◦ Pro rawat inap
◦ IVFD: Kaen 3A 7 tetes mikro
◦ Antibiotik Cefotaxim 3x200mg
(IV)
◦ Captopril 2x3.125 mg (PO)
◦ Anjuran : Cathlab
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan kelainan
berupa lubang atau celah pada septum di antara
rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau
penyambungan sekat intraventrikel
EMBRIOLOGI

• Septum jantung terbentuk mulai hari ke 27-37 dari


perkembangan embrio
• Pembentukan septum  dua massa jaringan aktif
tumbuh mendekati satu sama lainnya 🡪memisahkan
lumen menjadi dua canal
• Massa jaringan (tubero endocardica) tergantung dari
matriks ekstraseluler dan prliferasi sel.
• Kelainan pada tubero endocardiaca  VSD dan ASD
PATOFISIOLOGI

FAKTOR ENDOGEN FAKTOR EKSOGEN

1. Kelainan kromosom 1. Riwayat kehamilan ibu:


- Trisomi 21 Riwayat mengikuti KB oral
- Trisomi 18 atau suntik, minum obat-
- Trisomi 13 obatan
2. Penyakit dalam keluarga (thalidmide,dextroamphetamin
GANGGUAN
- Diabetes melitus, e, aminopterin, jamu) PEMBENTUKAN
- Hipertensi 2. Ibu menderita penyakit infeksi JANTUNG
- Ayah/ibu penyakit Rubella atau infeksi virus
jantung atau kelainan lainnya
bawaan 3. Gizi yang buruk selama hamil
- Anak yg lahir 4. Ibu yang alkoholik
sebelumnya menderita 5. Usia ibu diatas 40 tahun
PJB 6. Ibu menderita diabetes.
KLASIFIKASI

TYPE I – Conal, supracristal,


Infundibular, subarterial

TYPE II -
Paramembranous

TYPE III – INLET / AV


CANAL TYPE

TYPE IV - MUSCULAR
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS ANTENATAL, POST-NATAL, SEKARANG
• KELUHAN :
• Sesak  nafas cepat, berkeringat, sering berhenti saat minum
• Gangguan pola makan-minum
• Debaran jantung cepat
• Hambatan aktifitas/cepat Lelah
• ISPA berulang
• Gangguan Tumbuh kembang
• Edema pada ekstremitas bawah
• Sianosis
• VSD umumnya asimptomatik, tergantung besar kecilnya defek
DIAGNOSIS
• Asianosis
• VSD berat  kenaikan berat badan tidak sesuai usia atau tanda-tanda
CHF
• Sianosis  pasien dengan pulmonary vascular obstructive disease
(Eisenmengers syndrome)
• AUSKULTASI SMALL • Holosystolic murmur

• Holosystolic murmur
MODERATE • Diastolic rumble

• Murmur pendek
SEVERE
• Diastolic rumble
CHEST X-RAY
VSD dengan kebocoran kecil
• Normal-appearing CXR

Pasien dengan kebocoran yang


besar
• Cardiomegali
EKG
• VSD kecil  EKG Normal
• Moderate VSD  Menunjukkan hipertrofi ventricular kanan/kiri atau
kombinasi, Enlargement left ventricle
• Large defect VSD  biventricular hyperthrohy (BVH) dengan atau tanpa LAH
• Pulmonary vascular obstructive disease develops  RVH
ECHOCARDIOGRAM
CARDIAC CATHERIZATION
• Menilai anatomi dan fisiologi yang meragukan dari evaluasi non-invasif
atau untuk intervensi
• Indikasi : penilaian PVR, fungsi diastolik ventrikel (termasuk fisiologi
konstriktif dan restriktif), gradien tekanan, kuantifikasi besarnya pirau,
angiografi koroner, dan evaluasi pembuluh darah ekstra-kardiak
seperti major aorto-pulmonary collateral arteries (MAPCAs)
TATALAKSANA (MEDIKAMENTOSA)
• Tidak perlu terapi khusus  VSD berukuran kecil dan tidak
menimbulkan gangguan hemodinamik
• Diueretik hemat kalium  mencegah hipokalemia
• ACE-inhibitor  menurunkan afterload jantung yang
berguna menurunkan left to right shunt
• Digoxin  defek yang besar
TATALAKSANA (NON
MEDIKAMENTOSA)
Transcatheter Closure
• Prosedur dilakukan dengan bius total dan dengan panduan TEE.
• Komplikasi yang dilaporkan : regurgitasi aorta dan trikuspid, embolisasi,
LBBB, hemolisis, dan perforasi.

INTERVENSI BEDAH
• Operasi dilakukan dengan sternotomi median dengan bantuan mesin
jantung-paru.
TERAPI NUTRISI
• Energi kalori 150 - 200 kkal/KgBB/hari
• Protein 3-4 gr/ kgBB diperlukan untuk pembentukan otot jantung.
• Gagal jantung  1-2 gr/KgBB
• Zat besi dapat meningkatkan kebutuhan vitamin E
• Memastikan cukup vitamin dan mineral
PROGNOSIS
• VSD yang terdiagnosis sejak dini memberikan prognosis
dubia ad bonam
• VSD yang tidak terdiagnosis hingga dewasa, memberikan
gejala klinis seperti cepat Lelah dan nafas pendek, palpitasi
dan manifestasi gagal jantung
• Perbaikan meningkatkan prognosis  dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai