Anda di halaman 1dari 26

Nama : Seli Karisma Oktaviani

Npm/Kelas : A1D019019/4A

HUBUNGAN AIR
DENGAN TANAH DAN
TMUBUHAN
Tumbuhan tergantung pada tanah untuk tumbuh dan bertahan
hidup
Kondisi fisik tanah : tekstur dan struktur tanah
Tanah berubah secara kontinu seiring dengan waktu dan iklim
BAHAN-BAHAN FUNGSI TANAH
PENYUSUN TANAH
 Bahan mineral  Penopang mekanis
 Bahan organik  Tempat pertukaran gas, air dan
 Air mineral
 Udara  Habitat bagi organisma mikroba
SIFAT – SIFAT TANAH
 Warna ; tergantung pada kandungan mineral, organik
 Tekstur tanah : ukuran partikel : pasir, debu, liat-
lempung paling baik untuk tanaman pertanian

SRTUKTUR TANAH
 Merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah
 Gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir,
debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat
seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain
BAHAN ORGANIK
 Memperbaiki aersi dan porositas tanah
 Suplay hara bagi pohon dan mikroba
 Memegang dan mempertukaran hara
 Serasah : bahan organik diurai menjadi unsur-unsur
(hemiselulosa, lignin, minerals)

AIR TANAH
 Berperan pentning dalam aerasi, temperatur,
aktivitas mikrobial, erosi
 Efisiensi penggunaan air (ditenjukan oleh Rasio
Transpiras/TR) : gram air yang di transpirasikan
untuk menghasilkan 1 gram bahan kering.
ORGANISME TANAH
 Mendekomposisi tanah dan menyediakan hara
 Memperbaiki struktur yanah dan aerasi ( cacing, tikus,
dll.)

SIFAT-SIFAT KIMIA
 Koloid tanah
 Mineral liat
 Koloid organik
 Kapasitas tukar kation : tanah punya kemapuan untuk
memegang dan mempertukarkan ion-ion
BENTUK AIR TERSEDIA
 Air kapiler, terletak antara titik layu tetap dan
kapasitas lapangan
 Air tidak tersedia, air higroskopis dan air gravitasi

AIR PADA KAPILER LAPANGAN


MENGUNTUNGAN
 Adanya imbangan antara pori makro dengan mikro
 Sebagian besar nutri dalam bentuk terlarut
 Permukaan akar memliki luasan terbesar untuk
menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion
AIR MEMBATASI PERTUMBUHAN
 Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan)
sering menimbulkan cekaman aerasi
 Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan
cekaman kekeringan
 Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya
optimum, melalui pembuatan saluran drainase
(mencegah terjadinya genangan) maupun saluran
irigasi (mencegah cekaman kekeringan)
 Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi,
mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas
 Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial
Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat
lambat
Energi potensial tinggi, penjumlahan dari
potensial gravitasi, potensial matrik, potensial
tekanan, dan potensial solut
Status air tanah digambarkan oleh kandungan
lengas
Status air tanah tergantung pada tekstur dan
struktur tanah
 Tanah lempung menyimpan air lebih banyak
daripada tanah pasir, kekeringan di tanah
lempung terjadi lebih lambat
KAPASITAS LAPANGAN

 Yaitu keadaan tanah dimana gerak kapiler, gaya grafitasi tidak


mampu lagi menurunkan air lebih lanjut
 Seluruh pori mikro terisi air
 Batas atas air tersedia bagi tanaman
 Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh
dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 - 3 hari
TITIK LAYU TETAP
 Air yang ada berupa air higroskopis
 Batas bawah air tersedia
 Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada saat
tanaman indikator layu, dan tidak dapat segar kembali setelah
dibiarkan semalam di udara basah
 Titik layu tetap bukan merupakan tetapan tanah, lebih merupakan
tetapan tanaman
 Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor sel-sel
tanaman. Tekanan turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik
daun, cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan komponen yang
mempengaruhi ketersediaan air tanah
 Tidak ada batas bawah ketersediaan air yang tegas untuk berbagai
tanaman
GENANGAN
 Kandungan lengas tanah di atas kapasitas
lapangan
 Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman
 Dampak genangan: menurunkan pertukaran
gas antara tanah dan udara yang
mengakibatkan menurunnya ketersediaan O,
bagi akar, menghambat pasokan O, bagi
akar dan mikroorganisme (mendorong udara
keluar dari pori tanah maupun menghambat
laju difusi)
KEKERINGAN
 Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering
 Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap
 Kondisi di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan
maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetap berlangsung
 Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk penyesuaian osmotik pada tanaman
yang tahan cekaman kekeringan adalah senyawa prolin yang terakumulasi di
jaringan daun
 Kandungan prolin pada daun yang mengalami cekaman kekeringan 10 - 100 kali
lipat dibandingkan tanaman yang kecukupan air
 Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin merupakan komponen asam
amino terbesar dalam jaringan (30% dari total nitrogen terlarut)
 Peranan prolin: sebagai penampung nitrogen dari berbagai senyawa nitrogen
yang berasal dari kerusakan protein, sebagai senyawa pelindung untuk
mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di sel. Begitu tanaman terlepas
dari cekaman air, senyawa prolin akan segera terdegradasi menjadi glutamat
AIR TANAH
Kekuatan ikatan antara molekul air dengan partikel tanah dinyatakan
dengan tegangan air tanah. Ini merupakan fungsi dari gaya-gaya adesi dan
kohesi di antara molekul-molekul air dan partikel tanah
LINGKARAN TANAH AIR
TANAMAN
Lingakaran tanah air tanaman merupakan sistem dinamik dan
terpadu dimana air mengalir dari tempat dengan tegangan rendah
menuju tempat engan tegangan air tinggi
KLASIFIKASI AIR TANAH
Air bebas Air Kapiler Air Higroskopis
 Air yang berada di  Air antara kapasitas  Air diikat pada
atas kapasitas lapang lapang dan koefisien
 Air yang ditahan koefisien higroskopis
tanah dengan
higroskopis  Tegangan berkisar
tegangan kurang dari
0.1-0.5 atm
 Tegangan lapisan antara 31-10.00
 Tidak diingkian, hilang air berkisar 0.1 – 31 atm
dengan drainase atm  Diikat oleh koloid
 Bergerak sebagai  Bergerak dari tanah
respon terhadap lapisan tebal ke  Sebagian besar
tegangan dan tarikan lapisan tipis bersifat non cairan
gravitasi bumi  Berfungsi sebagai  Bergerak sebagai
 Hara tercuci
larutan tanah uap air
bersamanya
STATUS AIR TANAH
Perubahan status air dalam tanah, mulai dari kondisi jenuh
hingga titik layu

KANDUNGAN AIR DAN TEGANGAN


KURVA ENERGI-LENGAS TANAH
 Tegangan air menurun secara gradual dengan
meningkatnya kadar air tanah
 Tanah liat menahan air lebih banayak dibanding tanah pasir
pada nilai tegangan air yang sama
 Tanah yang strukturnya baik mempunyai total pori lebih
banyak, sehingga mampu menahan air lebih banyak
 Pori medium dan mikro ebih kuat menahan air dari pada pori
makro
GERAKAN AIR TANAH TIDAK JENUH
 Gerakan tidak jenuh = gejala kapilaritas = air bergerak dari muka air tanah ke atas
melalui pori mikro
 Gaya adhesi dan kohesi bekerja aktif pada kolom air (dalam pori mikro), ujung kolam
air berbentuk cekung
 Perbedaan tegangan air tanah akan menentukan arah gerakan air tanah secara tidak
jenuh

 Air bergerak dari daerah dengan tegangan rendah ( kadar air tinggi) ke daerah yang
tegangannya tinggi (kadar air rendah, kering)
 Gerakan air ini dapat terjadi ke segala arah dan berlangsung secara terus menerus

 Pelapisan tanah berpengaruh terhadap gerakan air tanah


 Lapisan keras atau lapisan kedap air memperlambat gerakan air
 Lapisan berpasir menjadi penghalang bagi gerakan air dari lapisan yang bertekstur
halus
 Gerakan air dalam berpasir sangat lambat pada tegangan
GERAKAN JENUH (PERKOLASI)
 Air hujan dan irigasi memasuki tanah, menggantikan udara dalam pori makro -
medium - mikro. Selanjutnya air bergerak ke bawah melalui proses gerakan
jenuh dibawah pengaruh gaya gravitasi dan kapiler.
 Gerakan air jenuh ke arah bawah ini berlangsung terus selama cukup air dan
tidak ada lapisan penghalang
JUMLAH AIR PERKOLASI
Faktor yg berpengaruh:
 Jumlah air yang ditambahkan
 Kemampuan infiltrasi permukaan tanah
 Daya hantar air horison tanah
 Jumlah air yg ditahan profil tanah pd kondisi kapasitas lapang
Keempat faktor di atas ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah
 Tanah berpasir punya kapasitas ilfiltrasi dan daya hantar air sangat tinggi,
kemampuan menahan air rendah, shg perkolasinya mudah dan cepat
 Tanah tekstur halus, umumnya perkolasinya rendah dan sangat beragam;
faktor lain yg berpengaruh: Bahan liat koloidal dapat menyumbat pori mikro dan
medium
LAJU GERAKAN AIR TANAH
Kecepatan gerakan air dlm tanah dipengaruhi oleh dua faktor:
 Daya dari air yang bergerak
 Hantaran hidraulik = Hantaran kapiler = daya hantar
i = k.f
dimana i volume air yang bergerak; f = daya air yg bergerak dan k = konstante.

Daya air yg bergerak daya penggerak, ditentukan oleh dua faktor:


 Gaya gravitasi, berpengaruh thd gerak ke bawah
 Selisih tegangan air tanah, ke semua arah
Gerakan air semakin cepat kalau perbedaan tegangan semakin tinggi.
Hantaran hidraulik ditentukan oleh beberapa faktor:
 Ukuran pori tanah
 Besarnya tegangan untuk menahan air
Pada gerakan jenuh, tegangan airnya rendah, shg hantaran hidraulik berbanding lurus
dengan ukuran pori
Pd tanah pasir, penurunan daya hantar lebih jelas kalau terjadi penurunan kandungan air
tanah
Lapisan pasir dlm profil tanah akan menjadi penghalang gerakan air tidak jenuh
RETENSI AIR TANAH
 Kapasitas Retensi Maksimum : Kondisi tanah pada saat semua pori terisi
penuh air, tanah jenuh air, dan tegangan matrik adalah nol.
 Kapasitas Lapang: air telah meninggalkan pori makro, mori makro berisi udara,
pori mikro masih berisi air; tegangan matrik 0.1 0.2 bar; pergerakan air terjadi
pd pori mikro/ kapiler
 Koefisien Layu: siang hari tanaman layu dan malam hari segar kembali, lama-
lama tanaman layu siang dan malam; tegangan matrik 15 bar. Air tanah hanya
mengisi pori mikro yang terkecil saja, sebagian besar air tidak tersedia bagi
tanaman. Titik layu permanen, bila tanaman tidak dapat segar kembali
 Koefisien Higroskopis : Molekul air terikat pada permukaan partikel koloid
tanah, terikat kuat sehingga tidak berupa cairan, dan hanya dapat bergerak dlm
bentuk uap air, tegangan matrik-nya sekitar 31 bar. Tanah yg kaya bahan koloid
akan mampu menaha air higroskopis lebih banyak dp tanah yg miskin bahan
koloidal.
KLASIFIKASI BIOLOGI AIR TANAH

Klasifikasi Berdasarkan Ketersediaannya Bagi Tanaman:


 Air Berlebihan: air bebas yg kurang tersedia bagi tanaman. Kalau jumlahnya banyak
berdampak buruk bagi tanaman, aerasi buruk, akar kekurangan oksigen, anaerobik,
pencucian air
 Air Tersedia: air yg terdapat antara kap. Lapang dan koef. Layu. Air perlu ditambahkan
untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimum apabila 50 - 85% air yg tersedia
telah habis terpakai. Kalau air tanah mendekati koefisien layu, penyerapan air oleh akar
tanaman tdk begitu cepat dan tidak mampu mengimbangi pertumbuhan tanaman
 Air Tidak Tersedia: Air yg diikat oleh tanah pada titik layu permanen, yaitu air higroskopis
dan sebagian kecil air kapiler.
SUPLAI AIR KE TANAMAN
Dua proses yg memungkinkan akar tanaman mampu menyerap air dalam jumlah
banyak, yaitu:
 Gerakan kapiler air tanah mendekati permukaan akar penyerap
 Pertumbuhan akar ke arah zone tanah yang mengandung air

Laju Perpanjangan Akar


Selama masa pertumbuhan tanaman, akar tanaman tumbuh
memanjang dengan cepat, sehingga luas permukaan akar juga tumbuh
terus. Jumlah luas permukaan akar penyerap yang bersentuhan langsung
dengan sebagian kecil air tanah (yaitu sekitar 1-2%)
EVAPO-TRANSPIRASI
Kehilangan Uap Air Dari Tanah:
 Evaporasi: penguapan air dari permukaan tanah
 Transpirasi: Penguapan air dari permukaan tanaman
 Evapotranspirasi : Evaporasi + Transpirasi

Laju penguapan air tgt pd perbedaan potensial air selisih tekanan uap air
perbedaan antara tekanan uap air pd permukaan daun (atau permukaan tanah)
dengan atmosfer
Faktor Iklim dan Tanah:
 Energi Penyinaran
 Tekanan uap air di atmosfer
 Suhu
 Angin
 Persediaan air tanah
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai