Anda di halaman 1dari 55

Konsep, Perilaku, dan

Sistem Akuntansi Biaya


KONSEP BIAYA
Menggunakan jasa transportasi
(gratis)
Biaya ?

Mengolah hasil pertanian dengan


traktor
Biaya ?

Membeli Forklift
Biaya ?
Pengertian Biaya (Cost)
• Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk memperoleh manfaat ekonomi

Key word :
- Nilai moneter (kas setara kas)
- Faktor Produksi yang dikorbankan (man, money,
material, machine, method)
- Untuk memperoleh sesuatu  manfaat
Biaya, Beban, Belanja
• Biaya (cost)  pengorbanan untuk memperoleh manfaat
• Beban (expense)  nilai pengorbanan yang sudah diperoleh manfaatnya
• Belanja (expenditure)  pengeluaran kas
Contoh :
1. Saat perusahaan membeli bahan baku Rp 10jt untuk 1000 kg bahan baku, maka
Rp10 jt adalah cost yang akan tercatat sebagai Persediaan Bahan Baku
2. Saat bahan baku digunakan sebanyak 900 kg (Rp9 jt) diolah dengan biaya
tenaga kerja Rp 2jt dan overhead Rp1jt, maka totalnya Rp12jt berlaku sebagai
cost yang tercatat sebagai Barang Dalam Proses
3. Saat persediaan barang dalam proses selesai menjadi barang jadi Rp10 jt, maka
Rp10 jt berlaku sebagai cost yang tercatat sebagai Persediaan Barang Jadi
4. Saat persediaan barang jadi laku dijual Rp 7,5jt, maka berlaku Expense yang
tercatat sebagai Harga Pokok Penjualan
5. Saat perusahaan membayar pembelian bahan baku (pada nomor 1) sebesar
Rp8 jt, maka berlaku expenditure Rp8 jt.
Objek Biaya
• Biaya akan dibebankan kepada OBJEK BIAYA (Cost Object)
bergantung pada tujuannya
• Apakah objek biaya?
Objek biaya adalah suatu item seperti produk, pelanggan,
departemen, aktivitas, dan lainnya dimana biaya itu akan
diukur dan diakui.
Contoh 1 : Sepeda merupakan objek biaya apabila kita menentukan biaya
untuk memproduksi sepeda tersebut.
Contoh 2 : Aktivitas merupakan objek jika aktivitas itu memang menyerap
biaya dan kita akan memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.
Misalnya : Aktivitas melakukan pemindahan bahan baku untuk
diolah di penggilingan
Pembebanan Biaya
• Pembeban biaya (cost assignment) adalah
proses atau kegiatan untuk
membebankan/mengatribusikan biaya pada
objek biaya
Contoh : Bahan yang digunakan sebanyak 10 kg @Rp1000
digunakan untuk produk A = 6 kg, produk B= 3 kg, dan
produk C=1 kg. Berati biaya dibebankan ke produk
A=Rp600, B=Rp300, dan C=Rp100
Pemicu Biaya
• Dalam membebebankan biaya, kita perlu
mengidentifikasikan pemicu biaya (Cost
Driver)
Cost driver adalah kejadian yang menjadikan
konsumsi biaya pada suatu objek biaya itu akan
bergerak naik/turun
Pada contoh sebelumnya COST DRIVER biaya bahan baku adalah
Jumlah kg bahan baku yang digunakan oleh Produk
KLASIFIKASI BIAYA
Klasifikasi Biaya
• Berdasarkan Sumber Daya
• Berdasarkan Perilaku Biaya
• Berdasarkan Kebutuhan Pelaporan Keuangan
Klasifikasi Berdasarkan Sumber Daya
• Biaya Sumber Daya Habis Pakai (Material)
– Bahan Baku
– Perlengkapan Kantor
• Biaya Sumber Daya Manusia (Man)
– Gaji
– Tunjangan
– Insentif
– Bonus
– Lembur
• Biaya Sumber Daya Fisik-Aset Tetap (Machine)
– Penyusutan Peralatan, Gedung
– Pemeliharaan
• Biaya Sumber Daya Non Fisik-Aset Lainnya (Method)
– Amortisasi Aset Tak Berwujud
– Biaya Jasa
• Biaya Sumber Daya Keuangan (Money)
– Biaya Bunga
Berdasarkan Perilaku Biaya
• Biaya Variabel (Variable Cost)
• Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Biaya Semi Variabel (Mixed Cost) (ada
komponen tetap dan variabel)
Suatu biaya dikatakan TETAP , VARIABEL, SEMI
VARIABEL bergantung pada OBJEK Biaya-nya
Perilaku Biaya
Biaya (Y)

Biaya Semi
Variabel  Biaya Tetap
Y=a+bX Y=bX

Biaya Tetap
Y=a

Cost Driver (X)


Fixed
Fixed Costs
Costs
Biaya
Biaya yang
yang jumlahnya
jumlahnya
tidak
tidak terpengaruh
terpengaruh oleh
oleh
jumlah
jumlah output
output yang
yang
dihasilkan
dihasilkan
Fixed
Fixed Costs
Costs
Biaya sewa mesin
adalah $60,000 per
tahun dan kapasitas
produksinya mencapai
240,000 unit per tahun.
Total Fixed Cost Graph
$120,000
$100,000
$80,000 Fixed
Fixed Costs
Costs
Total Costs

F = $60,000
$60,000
$40,000
$20,000
0 60 120 180 240
Units Produced (000)

Lease of Number Units Cost


Machines of Units
$60,000 0 N/A
60,000 60,000 $1.00
60,000 120,000 0.50
60,000 180,000 0.33
60,000 240,000 0.25
Unit Fixed Cost Graph
$1.00

Fixed
Fixed Costs
Costs
Cost per Unit

$0.50
$0.33
$0.25

0 60 120 180 240


Units Produced (000)

Lease of Number Units Cost


Machines of Units
$60,000 0 N/A
60,000 60,000 $1.00
60,000 120,000 0.50
60,000 180,000 0.33
60,000 240,000 0.25
Biaya
Biaya yang
yang bergerak
bergerak secara
secara
proporsional
proporsional dengan
dengan
pergerakan
pergerakan jumlah
jumlah output
output

Variable
Variable
Cost
Cost
Variable
Variable Cost
Cost
Mesin potong menggunakan 0,1 Kwh
per unitnya, sedangkan tarif per Kwh =
$2.00. Sehingga biaya per unitnya
adalah $0.2 ($2 x 0.1).
Total Variable Cost Graph

$48,000
Yv = .20x
$36,000
Variable
Variable Cost
Total Costs

$24,000 Cost
$12,000

0 60 120 180 240


Units Produced (000)

Cost of Number Units Cost


Power of Units
$ 0 0 $ 0
12,000 60,000 0.20
24,000 120,000 0.20
36,000 180,000 0.20
48,000 240,000 0.20
Unit Variable Cost Graph

$0.40
$0.30
Cost per Unit

$0.20 Variable
Variable Cost
Cost
$0.10
0
60 120 180 240
Units Produced (000)

Cost of Number Units Cost


Power of Units
$ 0 0 $ 0
12,000 60,000 0.20
24,000 120,000 0.20
36,000 180,000 0.20
48,000 240,000 0.20
Biaya
Biaya yang
yang memiliki
memiliki
komponen
komponen tetap
tetap dan
dan
komponen
komponen variabel
variabel
Sales representatives
digaji dengan gaji
tetap ditambah
komisi
Mixed Cost Behavior
$130,000
$110,000
$90,000
Total Costs

$70,000
$50,000
$30,000

0 40 80 120 160 180 200


Units Sold (000)

Variable Fixed Total Selling Cost


Inserts Cost of Cost of Selling Cost per Unit
Sold Selling Selling
40,000 $ 20,000 $30,000 $ 50,000 $1.25
80,000 40,000 30,000 70,000 0.86
120,000 60,000 30,000 90,000 0.75
160,000 80,000 30,000 110,000 0.69
200,000 100,000 30,000 130,000 0.65
Kebutuhan Pelaporan Keuangan
Bahan Langsung Pekerja Langsung Biaya Utama
+ =

+
Bahan Tidak Pekerja Tidak Biaya Tidak
+ + = Overhead Pabrik
Langsung Langsung Langsung Lainnya

Meliputi:
Meliputi: Meliputi:
- Perlengkapan pabrik
- Kepenyeliaan - Sewa
- Minyak pelumas
- Pengawasan - Asuransi
- Pemerikasaan - PBB =
- Gaji buruh pabrik - Penyusutan mesin, pabrik
- Hasil kerja cacat - Listrik/Energi
- lain-lain
Biaya Pabrikasi

Beban = Beban
Beban Pemasaran + Administrasi Komersial

Meliputi: Meliputi:
- Gaji bag. Penjualan - Gaji administrasi kantor
- Komisi staf penjualan - PPh pekerja (bag. Admnistrasi =
- PPh pekerja - Penyusutan (bag. Kantor)
- Iklan
- Penyusutan (aktiva bag. Penjualan)
- PBB (bag. Kantor) Total
- Telepon, listrik, air
- PBB (aktiva bag. Penjualan) Biaya Operasi
- Beban ATK
- Telepon, listrik, air
B.Bahan Baku adalah biaya bahan yang bisa ditelusuri
secara langsung pada produk atau jasa yang dihasilkan

Baja untuk bodi mobil


Kayu untuk meubel
Kedelai dalam tempe/tahu
Tanah liat dalam keramik
Batu bata dalam bangunan
B.Tenaga Kerja Langsung adalah biaya tenaga kerja yang bisa ditelusuri secara
langsung dengan barang atau jasa yang diproduksi

Upah pekerja untuk pabrik


rokok
Koki di restaurant
Tukang jahit di Garmen
Customer Service di Bank
B.Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi di luar BB dan BTKL

 Depresiasi peralatan dan


gedung pabrik
 Pemeliharaan
 Biaya Perlengkapan
 Supervisi
 Energi (Listrik)
 PBB
Prime Cost :
Direct Materials Costs + Direct Labor Costs

Conversion Cost:
Direct Labor Costs + Overhead Costs
Biaya
Biayakomersial
komersialadalah
adalahbiaya
biaya
periodik
periodiksebagai
sebagaikonsekuensi
konsekuensi
aktivitas
aktivitasperusahaan
perusahaandi diluar
luar
produksi  Biaya Pemasaran adalah biaya
produksi
untuk menjadikan barang jadi
terjual ke pelanggan
Contoh : Iklan, Gaji Sales
 Biaya Administrasi adalah biaya
untuk mengendalikan aktivitas
organisasi
Contoh : Gaji Direktur, Gaji
Karyawan Kantor, B. Telp.
SISTEM AKUNTANSI BIAYA
Sistem Akuntansi Biaya
Bergantung pada Jenis Usaha:
• Jasa
• Dagang
• Manufaktur

Sistem Jasa
• Pembelian bahan (jika diperlukan)
• Jasa Diberikan

Sistem Dagang
• Barang dagangan dibeli menjadi persediaan
• Penjualan

Sistem Manufaktur
• Pembelian bahan
• Diolah
• Barang Jadi
• Penjualan
ARUS BIAYA PABRIKASI

KAS, HUTANG
PEROLEHAN
USAHA, ATAU dibayarkan disimpan PERSEDIAAN
BAHAN YANG
AKTIVA LAIN- untuk dalam BAHAN
DIBELI
LAIN

dibayarkan untuk atau dikeluarkan untuk


dialokasikan ke

BARANG DALAM PROSES


BIAYA PABRIKASI - Bahan langsung
LAINNYA - Pekerja langsung
- Pekerja langsung
- Overhead pabrik
- Overhead pabrik
diterapkan
*pekerja tidak langsung
*bahan tidak langsung
*Pemanasan HARGA POKOK
*Sumber tenaga BARANG JADI
*Asuransi
*Penyusutan
dikirim ke

PERSEDIAAN HARGA POKOK


BARANG JADI PENJUALAN
Manufacturing Organization
Income Statement
For the Year Ended December 31, 20XX
Sales $2,800,000
Less cost of goods sold:
Beginning finished goods inventory $ 500,000
Add: Cost of goods manufactured 1,200,000
Cost of goods available for sale$1,700,000
Less: Ending finished goods inventory 300,000 1,400,000
Gross margin $1,400,000
Less operating expenses:
Selling expenses $ 600,000
Administrative expenses 300,000 900,000
Income before taxes $ 500,000
Statement of Cost of Goods Manufactured
For the Year Ended December 31, 20XX
Direct materials:
Beginning inventory $200,000
Add: Purchases 450,000
Materials available $650,000
Less: Ending inventory 50,000
Direct materials used $ 600,000
Direct labor 350,000
Manufacturing overhead:
Indirect labor $122,500
Depreciation 177,500
Rent 50,000
Utilities 37,500
Property taxes 12,500
Maintenance 50,000 450,000
Total manufacturing costs added $1,400,000
continued
continuedon
onnext
nextslide
slide
Total manufacturing costs added $1,400,000
Add: Beginning work in process 200,000
Total manufacturing costs $1,600,000
Less: Ending work in process 400,000
Cost of goods manufactured $1,200,000

Work in process consists of all


partially completed units found in
production at a given point in time.
Service Organization
Income Statement
For the Year Ended December 31, 20XX

Sales $300,000
Less expenses:
Cost of services sold:
Beginning work in process $ 5,000
Service costs added:
Direct materials $ 40,000
Direct labor 80,000
Overhead 100,000 220,000
Total $225,000
Less: Ending work in process 10,000 215,000
Gross margin $ 85,000
Less operating expenses:
Selling expenses $ 8,000
Administrative expenses 22,000 30,000
Income before income taxes $ 55,000
Pemrosesan Transaksi Manufaktur
• Pembelian Bahan Baku
• Penggunaan Bahan Baku
• Pembayaran Biaya Pegawai
• Pembebanan Biaya Pegawai
• Pembayaran Biaya Tidak Langsung
• Pengakuan Biaya Tidak Langsung
• Pembebanan Biaya Tidak Langsung
• Penyelesaian Produksi
• Penjualan
Bahan Baku
Contoh :
1. Bahan Baku yang dibeli Rp1.000.000 secara kredit
2. Dari pembelian tersebut, Rp 600.000 dipakai untuk bahan langsung, dan 300.000
sebagai bahan tidak langsung

No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr


1 Pembelian Persd. Bahan 1.000.000
Baku
Hutang Usaha 1.000.000
2 Pemakaian Barang Dalam 600.000
Bahan Proses
Pengendali 300.000
Overhead
Persed. Bahan 900.000
Baku
Biaya Pegawai
Contoh :
1. Biaya pegawai bulan ini sebesar Rp 500.000 diakui dan akan dibayarkan minggu
depan
2. Biaya pegawai tersebut dirinci : untuk pekerja langsung Rp 300.000, untuk pekerja
tidak langsung Rp100.000, dan pekerja di bagian pemasaran Rp60.000, serta pekerja
di bagian adm. Umum Rp 40.000
No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr
1 Pengakuan Biaya Gaji 500.000
Biaya Gaji
Hutang Gaji 500.000
2 Pembebanan Barang Dalam Proses 300.000
Pengendali Overhead 100.000
Pengedali Beban 60.000
Pemasaran
Pengendali Beban 40.000
Adm Umum
Biaya Gaji 500.000
Biaya Tidak Langsung-Riil
Contoh :
1. Dibayarkan biaya utilitas terdiri dari dari biaya listrik, telepon, air, pemeliharaan
dengan total biaya Rp300.000
2. Biaya utilitas tersebut dibebankan dengan perincian sebagai berikut : Untuk pabrikasi
Rp 200.000, untuk pemasaran Rp80.000, dan untuk adm, umum Rp 20.000

No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr


1 Pembayaran Biaya Utilitas 300.000
Biaya Utilitas
Kas 300.000
2 Pembebanan Pengendali Overhead 200.000
Pengedali Beban 80.000
Pemasaran
Pengendali Beban 20.000
Adm Umum
Biaya Utilitas 300.000
Biaya Tidak Langsung-Akrual
Contoh :
1. Diakui adanya biaya penyusutan peralatan sebesar Rp50.000
2. Biaya penyusutan tersebut didistribusikan dengan perincian sebagai berikut : Untuk
pabrikasi Rp 30.000, untuk pemasaran Rp15.000, dan untuk adm, umum Rp 5.000

No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr


1 Pengakuan B Biaya Penyusutan 50.000
Penyusutan Peralatan
Akumulasi 50.000
Penyusutan
Peralatan
2 Pembebanan Pengendali Overhead 30.000
Pengedali Beban 15.000
Pemasaran
Pengendali Beban 5.000
Adm Umum
Biaya Utilitas 50.000
Membebankan Biaya Overhead ke Produk
Dalam membebankan biaya overhead dapat dilakukan dengan beberapa teknis :
1. Teknik Actual Costing : Membebankan overhead secara aktual
• Hitung total overhead yang terjadi pada periode itu
• Buat Tarif Aktual atas overhead yang terjadi
• Bebankan ke produk berdasarkan overhead yang terjadi
2. Teknik Normal Costing : Membuat tarif overhead berdasarkan estimasi
• Hitung total overhead yang diestimasikan pada periode itu
• Buat Tarif overhead dengan membagi overhead dengan estimasi kapasitas
normal
• Bebankan overhead ke produk dengan tarif overhead tersebut
3. Teknik Standar Costing : Membebankan overhead dengan biaya standar
• Hitung total overhead yang dianggarkan pada periode itu
• Buat Tarif overhead dengan membagi overhead dengan estimasi kapasitas yang
dianggarkan
• Bebankan overhead ke produk dengan tarif overhead tersebut
CONTOH: Membuat Tarif Estimasi
•Rencana
  produksi bulan itu sebanyak 200 unit.
Standar jam kerja langsung yang dibutuhkan
adalah 1 jam per unit. Estimasi biaya overhead
pada bulan tersebut adalah Rp600.000. Jika
perusahaan membebankan biaya overhead
dengan menggunakan dasar Jam Kerja Langsung
(JKL) berapakah tarif overhead estimasinya?
Contoh : Membuat Tarif Aktual
• Berdasarkan
  realisasi aktual menunjukan
informasi biaya overhead
Bahan Tidak Langsung 300.000
sebagai berikut ini:
Pekerja Tidak Langsung 100.000
Biaya Utilitas 200.000
Biaya Penyusutan Peralatan 30.000
Total 630.000

• Realisasi JKL pada bulan itu adalah 205 jam.


Maka tarif aktual bulan itu adalah:
Contoh : Membebankan Tarif
Overhead ke Produk
• Pendekatan Actual Costing
– Biaya overhead dibebankan = Konsumsi aktual x
tarif aktual = 205 JKL x Rp3.073 = Rp630.000
• Pendekatan Normal Costing
– Biaya overhead dibebankan = Konsumsi aktual x
tarif estimasi = 205 JKL x Rp3.000 = Rp615.000
• Pendekatan Standar Costing
– Biaya overhead dibebankan = Konsumsi standar x
tarif aktual = 200 JKL x Rp3.000 = Rp600.000
Pembebanan B Overhead
Contoh :
Perusahaan membebankan biaya overhead ke produk dengan pendekatan NORMAL
COSTING, maka biaya overhead dibebankan ke produk adalah 205 JKL x Rp3.000 =
Rp615.000

No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr


1 Pembebanan Barang Dalam 615.000
Overhead ke Proses
Produk
Overhead 615.000
dibebankan
Penyelesaian Produksi
Hasil penyelesaian produksi sebanyak 200 unit produk, dan masih terdapat 10
unit yang masih dalam proses. Di awal bulan terdapat 5 unit barang dalam
proses dengan cost Rp 15.000. Total rekapitulasi biaya pabrikasi bulan itu
adalah sbb:
Bahan Langsung Rp 600.000
Pekerja Langsung Rp 300.000
Overhead Dibebankan Rp 615.000
Total Biaya Pabrikasi Rp 1.515.000

Nilai cost barang dalam proses akhir Rp50.000. Sehingga Harga Pokok Produksi
adalah :
Barang dalam Proses Awal + Biaya Pabrikasi – Barang dalam Proses Akhir
HPProduksi = 15.000 + 1.515.000 – 50.000 = Rp1.480.000
No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr
1 Penyelesaian Barang Jadi 1.480.000
Produksi
Barang dalam 1.480.000
Proses
Menentukan Unit Cost

Barang Selesai Harga Pokok


Produksi/Unit Selesai

JOB ORDER
Biaya COSTING atau
Pabrikasi PROCESS
COSTING

Barang dalam Taksasi Berdasarkan


Proses Penyelesaiannya
Contoh :
Menetukan Unit Cost Produk Jadi
• Berdasarkan
  informasi sebelumnya bahwa
Harga Pokok Produksi = Rp1.480.000 dan unit
produksi selesai = 200 unit
Maka :
Penjualan
Pada awal bulan bulan masih terdapat 15 unit produk jadi dengan cost @Rp 7.300. Hasil produksi
bulan ini 200 unit dengan cost @Rp7.400. Unit yang terjual bulan ini sebanyak 210 unit dengan
harga jual Rp 10.000.
Langkah :
1. Tentukan nilai penjualan  Rp10.000 x 210 unit = Rp2.100.000
2. Tentukan harga pokok penjualan 
– Jika FIFO 
(15 unit x @Rp7300)+(195 unit x @Rp7.400) = Rp109.500+Rp1.443.000 = Rp1.552.500
– Jika AVERAGE 
• Hitung unit cos average ((15 unit x @Rp7300)+(200 unit x @Rp7.400))/215 unit = Rp109.500+Rp1.480.000 = Rp7.393
• Hitung HPP = 210 unit x Rp7.393 = Rp1.552.530

No : Transaksi
Jurnal Akun Debet Akun Kredit Dr Cr
1 Penjualan Piutang Usaha 2.100.000
Penjualan 2.100.000
Harga Pokok 1.552.500
Penjualan
Barang Jadi 1.552.500
Menyesuaian HPP karena adanya Selisih
Overhead dibebankan dengan Aktual
Rekapitulasi Biaya Overhead Aktual
Bahan Tidak Langsung 300.000
Pekerja Tidak Langsung 100.000
Biaya Utilitas 200.000
Biaya Penyusutan Peralatan 30.000
Total 630.000

Overhead dibebankan = 205 JKL x Rp3.000 615.000


Selisih lebih (kurang) dibebankan (15.000)

• Jika overhead dibebankan lebih kecil dari overhead aktual , maka overhead
dinyatakan kurang dibebankan. Sebagai akibatnya HPP tercatat terlalu rendah. HPP
akan dikoreksi dengan mendebit akun HPP, mengkredit akun Pengendali Overhead

• Jika overhead dibebankan lebih besar dari overhead aktual , maka overhead
dinyatakan lebih dibebankan. Sebagai akibatnya HPP tercatat terlalu tinggi. HPP
akan dikoreksi dengan mengkredit akun HPP, mendebit akun Pengendali Overhead
Jurnal Over/Under Applied Overhead dan
Jurnal Penyesuaian HPP
No Transaksi Akun Debet Akun Kredit Dr Cr
1 Menutup Overhead 615.000
overhead dibebankan
dibebankan ke
Pengendali
Overhead
Pengendali 615.000
Overhead
2 Menutup Harga Pokok 15.000
Over/under Penjualan
applied overhead
ke HPP
Pengendali 15.000
Overhead
Membuat Laporan Harga Pokok Penjualan
PT SYZ
Laporan Harga Pokok Penjualan
untuk periode yang berakhir bulan …. 20XX

Bahan Baku Langsung Rp 600.000


Pekerja Langsung Rp 300.000
Overhead
Bahan Tidak Langsung 300.000
Pekerja Tidak Langsung 100.000
Biaya Utilitas 200.000
Biaya Penyusutan Peralatan 30.000
Total Overhead Rp 630.000
Penyesuaian over/under applied -Rp 15.000 Rp 615.000

Total Biaya Pabrikasi Rp 1.515.000

Barang dalam Proses awal Rp 15.000


Rp 1.530.000
Barang dalam Proses Akhir Rp 50.000
Harga Pokok Produksi Rp 1.480.000

Barang Jadi Awal Rp 109.500


Barang tersedia untuk dijual Rp 1.589.500
Barang Jadi Akhir Rp 37.000
Harga Pokok Penjualan Rp 1.552.500
Penyesuaian Over/under applied Rp 15.000
HPP setelah disesuaikan Rp 1.537.500
Menyusun Laporan Laba Rugi
PT SYZ
Laporan Laba Rugi
untuk periode yang berakhir bulan …. 20XX

Penjualan Rp 2.100.000
Harga Pokok Penjualan Rp 1.537.500
Laba Kotor Rp 562.500
Beban Penjualan
Gaji Rp 60.000
Utilitas Rp 80.000
Penyusutan Peralatan Rp 15.000
Total Rp 155.000

Beban Administrasi Umum


Gaji Rp 40.000
Utilitas Rp 20.000
Penyusutan Peralatan Rp 5.000
Total Rp 65.000

Laba Operasional* Rp 342.500

*format lengkap dengan menambahkan Pendapatan/Beban Non Operasional,


dan pajak untuk menghitung Laba Bersih setelah Pajak

Anda mungkin juga menyukai