nia Oleh : Ika Nurlya Ramadhona Definisi • Pneumonia adalah salah satu penyait peradangan a kut parenkim yang biasanya dari satu infeksi saluran pernafasan bawah akut. Denga gejala batuk disertai dengan sesak nafas disebabkab agen infeksius sepe rti virus bakteri dan fungi (Huda, 2015) ETIOLOGI
• Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah staphylococcus aureus
, streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus, influenza, eneterobacter. • Bakteri-bakteri tersebut berada pada kerongkongan manusia sehat, setelah sys tem pertahanan menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan. • Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza, adenovirus,chick en-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang saluran pernafasan bagi an atas, tetapi gangguan ini dapat memicu pneumonia, terutama pada anak-an ak. • Organism mirip bakteri yaituMicoplasma pneumonia. Pneumonia jenis ini berb eda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia yang diduga dis ebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini sering disebut pneumonia yang ti dak tipikal. Mikoplasma ini menyerang segala jenis usia. • Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans (Meadow, 2015) MANIFESTASI
• Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk
berdahak, sputum kehijauan atau kuning, demam ti nggi yang disertai dengan menggigil. Disertai nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada pleuritis ,nye ri tajam atau seperti ditusuk. Salah satu nyeri atau k esulitan selama bernafas dalam atau batuk. Patifisiologi Konsep Asuhan Keperawatan P ada pneumonia • Pengkajian 1.identitas : Nama, Umur, Hub dengan pasien, Pekerjaan dan Ala mat 2.Riwayat Kesehatan Keluhan utama Keluhan utama merupakan hal-hal yang dirasakan oleh pasien se belum masuk ke rumah sakit. Riwayat Kesehatan Sekarang Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat kesehatan keluarga Biasanya pasien mempunyai anggota keluarga yang pernah mend erita penyakit yang sama dengan pasien. • Pemeriksaan Fisik (dada Paru) • Inspeksi: • Amati bentuk thorax • Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya • Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan diapragma, penggunaan otot Bantu pernapas an • Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal • Gerakan dada • Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea • Apakah daa tanda tanda kesadaran meenurun • Palpasi • Gerakan pernapasan • Raba apakah dinding dada panas • Kaji vocal premitus • Penurunan ekspansi dada • Auskultasi • Adakah terdenganr stridor • Adakah terdengar wheezing • Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan • Perkusi • Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru normal • Hipersonor , adanya tahanan udara • Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura • Redup/Dullnes, adanya jaringan padat • Tympani, terisi udara • Pola Kebutuhan • Aktivitas/istirahat • Gejala : Kelemahan, kelelahan, insomnia • Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas. • Sirkulasi • Gejala : Riwayat adanya • Tanda : Takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat • Makanan/cairan • Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes mellitus • Tanda : Kistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk, penampilan kakeksia (malnutrisi) • Neurosensori • Gejala : Sakit kepala daerah frontal (influenza) • Tanda : Perusakan mental (bingung) • Nyeri/kenyamanan • Gejala : Sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia, artralgi • Tanda : Melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan) • Pernafasan • Gejala : Adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea. • Tanda : Sputum: merah muda, berkarat • perpusi: Pekak datar area yang konsolidasi • premikus: Taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi • Bunyi nafas menurun : Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku • Keamanan • Gejala : Riwayat gangguasn sistem imun misal: AIDS, penggunaan steroid, demam. • Tanda : Berkeringat, menggigil berulang, gemetar (Wong, 2009). Diagnosa keperawatan • Diagnosa Keperawatan • Menggunakan sumber Wong (2009), diagnosa yang di dapat yaitu : • Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan aku mulasi eksudat dan peningkatan produksi mukus. Rencana Keperawatan
• Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan aku
mulasi eksudat dan peningkatan produksi mukus. • Tujuan: Pertukaran gas dapat diperbaiki • Kriteria Hasil: • Respirasi anak mudah dan kecepatan respirasi dala m batas normal • Warna kulit tampak merah muda • Gelisah menurun Intervensi Rasional
Kaji status pernapasan anak terhadap Tanda-tanda adanya dyspnea, takipnea,
adanya dyspnea, takipnea, wheezing, wheezing, krekel, ronchi, dan sianosis krekel, ronchi, dan sianosis menunjukan pengobatan yang tidak Berikan anak istirahat yang cukup efektif dan kondisi anak mungkin buruk Berikan lingkungan yang dingin dan Periode istirahat yang cukup menghema lembab pada bagian facemask, energi yang butuh untuk penyembuhan pemberian oksigen maupun dengan infeksi. tanda oksigen Dingin dan lembab dapat melembabkan Atur posisi anak setiap 1-2 jam jalan napas dan membantu mengurangi Biarkan anak beransumsi untuk sekresi dan edema bronchial merasakan posisi yang nyaman baginya. Posisi yang diubah membantu mobilisas Lakukan fisioterapi dada setiap 4 jam sekresi sesuai order. Anak berasumsi merasakan posisi yang Anjurkan pemberian intake cairan oral, nyaman seperti semi fowler membuat jika tidak ada kontraindikasi anak bernapas lebih mudah. Anjurkan anak untuk batuk, latihan napas fisioterapi dada termasuk perkusi dalam setiap 2 jam. manual, vibrasi, dan tekanan dad, batuk Kolaborasi: Berikan oksigen melalui kekuatan ekspirasi, dan latihan napas masker, kanul, maupun tenda oksigen dalam untuk membersihkan mukus dari sesuai order. jalan napas serta meningkatkan pengembangan paru kembali. Pemberian cairan dapat mengencerkan sekresi. Batuk merupakan mekanisme pembersihan jalan napas alami, dan membantu silia