Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

Kelompok IV
NILAI NEGATIF TEKNOLOGI DALAM
PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
DENI ANGGARA
1701130387
KARLINA PURWASIH
1701130388
WAHYU TRI WINARTI
1701130383
INDAH RUSPITA DEWI
1701130385
EKA WAHYU NENGSIH
1701130390
A. TERGANTIKANNYA PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

 Guru merupakan pendidik professional yang memiliki


tugas utama mendidik, mengajar membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik.
 Dalam upaya peningkatan mutu mengajar dan mutu
pembelajaran di era ini, guru sebaiknya menguasai
mengenai teknologi dan program dalam komputer, agar
dapat memanfaatkan teknologi yang telah tersedia dan
untuk memudahkan dalam mengajar.
Pengimplementasian teknologi ini mencakup sumber
daya manusia, infrastruktur, hardware, dan software.
 Menurut Kemendikbud RI (2013), ada empat ciri abad 21 yang
terlibat dalam bidang pembelajaran, diantaranya yaitu :
 Tersedianya informasi di mana saja dan kapan saja, melibatkan
bahwa model pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta
didik mencari tahu dari berbagai sumber informasi secara
mandiri.
 Ciri komputasi, yaitu penggunaan mesin yang menyebabkan
semuanya menjadi lebih cepat, mengharuskan pembelajaran
diarahkan untuk mampu merumuskan masalah bukan hanya
menyelesaikan masalah.
 Ciri otomasi, yang mampu menjangkau semua pekerjaan rutin,
membuat pembelajaran harus diarahkan untuk melatih berfikir
analitis (pengambilan keputusan) dan berfikir mekanistis (rutin).
 Ciri komunikasi yang semakin cepat, menuntut pembelajaran
menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah (Suyanto, 2013:3).
 Suyanto menyatakan bahwa oleh karena dalam abad 21
ada banyak alternative sumber belajar yang tersedia,
maka ciri pembelajaran abad 21 meliputi :
 Guru bukan satu-satunya sumber belajar,
 Belajar tidak harus di kelas,
 Murid dapat belajar lebih dulu sebelum diajar guru,
 Guru berperan sebagai tutor, dan
 Proses pembelajaran berubah dari teaching and learning
menjadi learning and tutoring.
Pembelajaran yang konvensional dan kurang bervariasi
akan membuat peserta didik bosan belajar serta kurang
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran di
sekolah. Guru juga memiliki beberapa hambatan mengenai
hal ini, diantaranya, yaitu :

 Rendahnya kompetensi di bidang teknologi informasi,


 Sekolah tidak memiliki infrastruktur yang mendukung, dan
 Sekolah belum memiliki hardware lengkap baik secara kualitas
maupun kuantitas, serta software original.
 Berdasarkan hambatan- hambatan di atas, peran guru dalam
pembelajaran dapat tergantikan oleh teknologi. Di mana e-
learning dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan
mengakibatkan guru menjadi tersingkirkan. Selain itu juga
dapat menyebabkan terciptanya individu dari peserta didik yang
bersifat individual.
B. PESERTA DIDIK BEBAS MENGAKSES KETIKA PEMBELAJARAN

 Penggunaan teknologi dalam pembelajaran memang banyak


memberikan dampak positif, namun disamping dampak positif juga
terdapat dampak negatif karena mereka diperbolehkan untuk
menggunakan handphone disaat jam pembelajaran berlangsung
dengan tujuan mempermudah proses pembelajaran seperti
penambahan pengetahuan melalui internet, namun sebagian peserta
didik ada yang menggunakannya untuk mengakses hal lain seperti
media sosial, sehingga pada saat pembelajaran berlangsung pun
peserta didik bisa mengakses akun media sosial nya dikarenakan dia
merasa nyaman dan senang jika mengakses dunia maya
 salah satu dampak negatif adanya media sosial seperti timbulnya
suatu kebiasaan dari pengguna media sosial yaitu mereka sering
menggunakan media sosial tanpa mengenal waktu dan kondisi
khususnya dalam lingkungan sekolah, hal tersebut akan
mempengaruhi keberhasilan dari sekolah dalam mewujudkan tujuan
Pendidikan.
 Sebenarnya dampak sosial media bisa menjadi positif ataupun
negatif bergantung dari bagaimana peran guru atau pendidik
maupun orang tua yang mengarahkan untuk bisa menajemen waktu
dan memberikan pemahaman tentang tanggung jawab terhadap
suatu tindakan.
 Aktivas internet yang dilakukan oleh para penggunanya, yaitu
 Aktivitas kesenangan (Fun Activities) yaitu suatu aktivitas yang
dilakukan untuk mendapat kesenangan atau hiburan, seperti online
media sosial untuk bersenang-senang, klip video/audio, pesan
singkat, mendengarkan atau mendownload music, bermain game,
atau chatting atau kirim E-mail.
 Kepentingan informasi (information utility) yaitu aktivitas internet
untuk mencari informasi, seperti informasi pengetahuan, informasi
produk, informasi buku, berita, kesehatan, pemerintah dan informasi
lainnya.
 Transaksi (Transaction), yaitu suatu aktivitas transaksi (jual beli
melalui internet, seperti membeli sesuatu, memesan tiket
perjalanan, atau online banking.
C. PESERTA DIDIK ASIK DALAM DUNIA MAYA

 Munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan


IPTEK dapat menimbulkan adanya berbagai perilaku yang
menyimpang. Seperti adanya siswa yang sering menghabiskan
waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook,
chatting, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk
belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga waktu untuk
belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu
akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan
bahkan terjadi kemerosotan moral dari pada siswa.
 Selain berdampak pada waktu belajar dan hasil belajar,
perkembangan IPTEK juga dapat berdampak pada interaksi social
siswa. Siswa yang sering menghabiskan waktu belajarnya untuk
bermain Game, chatting dan sebagainya akan sulit untuk
berinteraksi dengan dengan orang tua, teman-temannya, dan
orang-orang yang berada di sekitarnya, Ia akan lebih sering
menghabiskan waktunya sendirian (mengisolasi diri).
 Salah satu ciri khas pengajaran tatap muka adalah kolektivisme
kolaborasi sementara yang paling banyak fitur khas pengajaran
berbasis teknologi adalah kurangnya rasa kolektivisme atau
kebersamaan. Teori psikoanalitik mendefinisikan isolasi sebagai
mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh pikiran ketika
individu terjebak dalam konteks yang mereka temukan
mengancam atau tidak menyenangkan. Siswa yang sering
menggunakan teknologi secara bertahap akan mengembangkan
rasa aman ketika menyentuh gadget mereka, dan mulai
menjauhkan diri dari semua bentuk koneksi social yang
mungkin membuat hubungan pertemanan atau persahabatan
terputus
D. PESERTA DIDIK KURANG AKTIF DALAM PEMBELAJARAN

 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah


memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pendidikan,
komunikasi dilakukan dengan menggunakan media
komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan
sebagainya. Interaksi antara guru/dosen dan
siswa/mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan
tatap muka, tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Dengan adanya teknologi informasi
sekarang ini guru/dosen dapat memberikan layanan tanpa
harus berhadapan langsung dengan siswa/mahasiswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam
lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space
atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau
internet.
Dalam Sudibyo (2011) dapat dilihat beberapa dampak negatif
dari pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan
antara lain:
 Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan
dunia maya secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi ketika
siswa/mahasiswa tidak memiliki sikap skeptic serta kritis terhadap
sesuatu hal yang baru.
 Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal
ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting
tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya
dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara)
dengan media internet.
 Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu,
baik bagi pelajar/siswa/mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen.
Hal ini dapat dilihat misalnya pada system pembelajaran yang
bersifat virtual maupun e-learning. Di mana sistem pembelajaran
yang tidak saling bertemu antara peserta didik dengan pengajar,
maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem
pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal (Jamal Makmur
Asmani, 2011).
E. MUDAH TERJADI TINDAKAN KRIMINAL (CYBER CRIME)

 Tindakan kriminal dalam teknologi (Cyber Crime) dapat


didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis
pada kecanggihan teknologi komputer dan
telekomunikasi.
 Semakin maraknya tindakan kejahatan yang
berhubungan erat dengan penggunaan teknologi yang
berbasis komputer dan jaringan telekomunikasi ini
semakin membuat para kalangan pengguna jaringan
telekomunikasi menjadi resah. Beberapa jenis kejahatan
atau ancaman (threats) yang dikelompokkan dalam
beberapa bentuk sesuai modus operandi yang ada
 Adapun Karakterstik Cybercrimes di antaranya :
 Perbuatan yang dilakukan secara illegal, tanpa hak atau tidak etis
tersebut terjadi di ruang /wilayah maya (Cyberspace), sehingga tidak
dapat dipastikan yurisdikasi hukum Negara mana yang berlaku
terhadapnya.
 Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun
yang bisa terhubung dengan internet.
 Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun
immateril (waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat,
kerahasiaan informasi )yang cenderung lebih besar dibandingkan
kejahatan konvensional.
 Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya.
 Perbuatan tersebut sering kali dilakuakan secara trennasional
/melintas batas Negara.
 Di dalam dunia pendidikan yang seharusnya segala sesuatunya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah Cyber Crime pun dapat terjadi,
misalnya pencurian dokumen atau assetpenting tentang sebuah
tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen
mengenai ujian akhir atau negara) melalui media internet.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai