Identitas Pasien
■ Nama : Ny. S
■ Jenis kelamin : Perempuan
■ Umur : 62 tahun
■ Alamat : Rappokaleng
■ Tanggal MRS : 21-10-2020
Anamnesis
■ Keluhan utama: Sesak nafas
■ Anamnesis terpimpin:
■ Sesak napas dialami sejak 2 minggu terakhir. Sesak tidak
dipengaruhi oleh aktivitas dan cuaca. Sesak disertai batuk berdahak,
lendir warna putih, tidak ada darah. Nyeri dada tidak ada. Riwayat
sering keringat malam ada, batuk darah tidak ada, batuk ada 2 bulan
terakhir. Demam ada, mual-muntah tidak ada, nafsu makan
berkurang. Penurunan berat badan tidak ada. Pasien merasa lebih
enak bila berbaring ke kanan. Riwayat minum OAT tidak ada.
Riwayat DM ada, riwayat penyakit jantung tidak ada. Riwayat
hipertensi tidak ada. Buang air besar dan buang air kecil baik.
■ Pemeriksaan Fisik
– Keadaan umum : Sakit sedang, composmentis
– Tanda vital
– Suhu : 37.5 oC
– Respirasi : 30 x/menit
– Nadi : 80 x/menit
– Tekanan darah : 110/80 mmhg
Kepala
Rambut :Berwarna hitam dan beruban, tidak rontok
Mata :Konjungtiva anemis (-), Sclera ikterus (-),
Gangguan penglihatan(-)
Telinga : Nyeri (-), Sekret(-), Tinnitus (-), Gangguan
pendengaran (-).
Hidung : Nyeri (-), Epistaksis (-), Rhinorrhea (-)
Mulut :Bibir kering, Gusi berdarah (-), Lidah kotor (-)
Gangguan mengecap (-), Sianosis (-)
Tenggorokan : Nyeri tenggorokan (-), Tonsilitis (-), Abses
peritonsil (-), Laryngitis (-), Perubahan suara(-)
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding dada: asimetris, pergerakan
dada kiri tertinggal, iga gambang tidak ada, tidak
ada retraksi subcostal, intercostal, suprasternalis.
Palpasi : Fremitus raba Vokal Fremitus melemah pada
hemithorax kiri, Nyeri tekan (-), Massa tumor (-)
Perkusi : Redup setinggi ICS II anterior kiri
Auskultasi : Bunyi pernafasan menghilang di hemithorax
kiri.
Ronkhi -/+ Wheezing -/-
Jantung
■ Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
■ Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
■ Perkusi :
– Batas atas ICS II sinistra anterior
– Batas bawah ICS VI sinistra anterior
– Batas kanan linea parasternalis dekstra
– Batas kiri 2 jari lateral dari linea midclavicularis sinistra
■ Auskultasi : Bunyi jantung I dan II, murni, reguler, tidak ada bising.
Abdomen
Inspeksi : Dinding abdomen datar, ikut gerak nafas
Auskultasi: Peristaltik kesan normal
Palpasi : Tidak teraba massa tumor, tidak ada nyeri tekan, hepar
dan lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Hematologi rutin
HCT 16.1 % 37 - 48 %
MCV 70 fl 80 – 97 fl
- Combivent 1 ampul/8jam/inhale
- Ceftriaxone 2mg/24jam/IV
- Ranitidin 50mg/12jam/IV
- Konsul dokter Bedah untuk pemasangan Chest Tube dan WSD
- Kultur dan sensitivitas cairan efusi dan sitologi
DEFINISI EFUSI
PLEURA
Alsagaff H, Mukty H. 2010. Dasar-dasar Ilmu penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press.
Etiologi
Pratomo, Irandi Putra, Yunus, Faisal. 2013.Anatomi dan fisiologi Pleura .Vol.40 No.6 :CDK-205
GAMBARAN RADIOLOGIS
EFUSI PLEURA
Foto Thorax Posisi PA Normal.
• Penetrasi yang cukup karena terlihat
vertebra melalui cor (panah putih).
• Inspirasi baik, dengan hampir 10
costa posterior dapat tervisualisasi.
• Pasien tidak mengalami rotasi,
karena prosesus spinosus (panah
hitam) berada di tengah klavikula
(panah putih putus – putus).
Efusi Subpulmonik
• Hampir sebagian besar efusi pleura
awalnya berkumpul pada lokasi sub
pulmonal dibawah paru – paru,
diantara lapisan parietal yang
melekat pada diafragma dan lapisan
viseral lobus bawah paru – paru.
• Efusi sub pulmonal dapat berpindah
posisi secara bebas sesuai dengan
perpindahan posisi pasien.
Efusi Sub Pulmonal Kanan Pada foto posisi tegak, (A) gambaran
diafragma kanan (bukan merupakan diafragma yang sesungguhnya
sebab telah tertutup oleh efusi yang terjadi) tampak terangkat (panah
hitam ). Pada posisi lateral (B) tampak penumpulan sudut
costophrenicus kanan (panah putih).
Penumpulan sudut costcophrenicus