Anda di halaman 1dari 20

Intranatal care (Inc)

Di susun oleh:
1. Adiesti Ainniah
2. Bela Monita
3. Habibah Nuriyah
4. Dwi Puspita
Intranatal Care
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin +
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar dari kandungan
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba,2014 :164).

Menurut WHO persalinan normal adalah persalinan yang dimulai


secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42
minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi
baik.
Jenis persalinan
Spontan
Proses lahir bayi dengan ibu
sendiri tanpa bantuan dan alat
kurang lebih 24jam
A. MENURUT CARA
Buatan
Persalinan dengan bantuan alat
Persalianan melalui dinding pert dengan
operasi SC

Anjuran
Kekutan yang diperlukan untuk
persalinan disebabkan dari luar
dgn jalan rangsangan
B. Menurut Usia kehamilan
Partus Imaturus
ABORTUS
Pengeluaran buah kehamilan
Pengeluaran buah kehamilan antara 22minggu dan
sebelum kehamilan 22minggu 28minggu
atau bayi BB < 500g
BB antara 500g dan 999 gram

Partus prematurus Partus matures (Aterm)


Pengeluaran buah kehamilan Pengeluaran buah kehamilan
antara 28 minggu dan 37 antara 37 minggu dan 42
minggu atau dengan berat minggu atau bayi dengan BB
badan 1000g dan 2499g 2500g atau lebih

Partus post matures


(serotinus)
Pengeluaran buah kehamilan
setelah 42 minggu.
Fisilogi Persalinan

1. Kontraksi Uterus
a. kontraksi braxton hicks: intensitas frekuensi irregular
b. intensitas dan frekuensi reguler

2. Perubahan – Perubahan Uterus


Keadaan Segmen Atas Rahim (SAR) dan Segmen Bawah Rahim
(SBR). Dalam perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas,
dimana SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang
peranan aktif (berkontraksi) dan dindingnya bertambah tebal
dengan majunya persalinan.
3. Perubahan Pada Serviks

Perubahan pada serviks pada kala II ditandai dengan pembukaan


lengkap, pada pemeriskaan dalam tidak teraba lagi bibir portio,
Segmen Bawah Rahim ( SBR ) dan serviks.

4. Perubahan Pada Vagina dan Dasar Panggul


Pembukaan lengkap dan ketuban pecah terjadi perubahan,
pada dasar panggul yang diregangkan oleh bagian depan janin
sehingga saluran yang dinding – dindingnya tipis karena suatu
regangan dan kepala sampai di vulva, lubang vulva
menghadap kedepan atas dan anus, menjadi terbuka, perineum
menonjol dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada
vulva (Elisabeth, 2015 : 54-55).
Gerakan Janin Pada Persalinan
1. Turunnya kepala
2. Fleksi
3. Putaran paksi dalam
4. Ekstensi
5. Putaran paksi luar
6. Ekspulsi
Tahapan persalinan

 Kala I : kala pembukaan serviks


 Kala II : kala pengeluaran janin
 Kala III : kala pengeluaran plasenta
 Kala IV : 2 jam sejak lahirnya plasenta
KALA I
 Dimulai saat serviks membuka karena his;
kontraksi uterus; teratur, makin nyeri, disertai
pengeluaran darah-lendir
 Berakhir saat pembukaan lengkap, bibir portio
tidak teraba. Selaput ketuban pecah
 Lama: tergantung paritas ibu
Proses pembukaan serviks:
1. Fase laten: 8 jam, pembukaan sgt lambat Ø 4 cm
2. Fase aktif: 3 fase
a. Fase akselerasi. Ø 4 - 5 cm ( 2 jam )
b. Fase dilatasi maksimal. Ø 6 – 9 cm ( 2 jam )
c. Fase deselarasi. Ø 9 cm – lengkap ( 2 jam )
Primigravida: ± 12 jam
Multigravida: ± 7 jam
Frekuensi his: 1x per 10 menit pada awal persalinan
2-3 x per 10 menit pada akhir kala I
Lamanya: kurang lebih satu menit
Nyeri: berasal dari regangan serviks yang membuka.
Terjadi kalau tekanan uterin melebihi 20 mmHg
Darah lendir: keluar akibat pergeseran selaput ketuban dengan
dinding uterus pada waktu pembukaan serviks.
KALA II
 Dengan periksa dalam: serviks membuka lengkap
 Tanda-tanda klinis:
1. Nyeri his yang sangat hebat
2. Pasien merasa ingin mengejan
3. “Darah lendir” bertambah banyak
4. Selaput ketuban pecah
5. Perasaan seperti “mau buang air besar”
6. Hemoroid fisiologik mulai tampak
 Mengejan: karena penurunan kepala yang menekan
rektum » tekanan intraabdominal semakin
memperkuat kontraksi yang membantu pengeluaran
janin
 Perineum yang meregang: terjadi pada waktu kepala
janin mencapai introitus vagina.
 Bertambah meregang pada setiap kontraksi uterus,
dapat mengakibatkan robekan perineum, kecuali
dilakukan episiotomi.
 Munculnya kepala janin diantara labia minora
(crowning) kala II berakhir dengan lahirnya janin.
KALA III

 Dimulai setelah bayi lahir lengkap sampai lahirnya plasenta.


 Pelepasan plasenta akibat dari :

Retraksi otot-otot uterus setelah lahirnya janin yang akan


menekan pembuluh-pembuluh darah ibu. Kontraksi
berlangsung terus-menerus
 Tanda-tanda lepasnya plasenta :

Tali pusat menjulur keluar, atau kalau ditarik tidak ada


tahanan. Segumpal darah keluar dari vagina.
KALA IV

 Ditetapkan selama 2 jam sejak lahirnya plasenta untuk :


observasi ibu terhadap keadaan umum,
kontraksi,perdarahan, hubungan kasih sayang orang tua dan
bayi (bounding attachment), menyusui
FAKTOR-FAKTOR DALAM
PERSALINAN(5P)
1. Power (kekuatan)
2. Passenger (penumpang):
a. Fetus (janin)
b. Placenta
3. Passageway (jalan lahir)
4. Position :
Posisi ibu saat persalinan
5. Psychologic response :
Pengalaman sebelumnya, kesiapan emosional, persiapan, support
system, lingkungan
Diagnosa KALA I & II
DIAGNOSA KALA I:
1. Kecemasan
2. Kurang pengetahuan
3. Resiko < vol cairan
4. Gg rasa nyaman nyeri akut
5. Gg pola eliminasi urin

DIAGNOSA KALA II:


1. Gg. rasa nyaman nyeri akut
2. Gg. cardiac out put
3. Gg. Pertukaran O2 pada janin
4. Gg. Integritas kulit
5. Kurang mampu mengikuti pimpinan persalinan
DIAGNOSA KALA III & IV
DIAGNOSA KALA III:
1. Kurang Vol. Cairan
2. Resiko injury pada ibu
3. Resiko gg. Proses dalam klg
4. Kurang pengetahuan
5. Gg rasa nyaman nyeri

DIAGNOSA KALA IV:


1. Gg. Fungsi genito urinary
2. < Vol. Cairan
3. Resiko Infeksi
4. Gg rasa nyaman nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai