Anda di halaman 1dari 25

ARTIKEL

Mekanisme Cedera Dada Pada Kecelakaan Lalu Lintas

Pembimbing
Dr.dr.H.Taufik Suryadi, Sp.F(K), Dipl.BE
KELOMPOK C

Nadhila : 1907101030112 Desy Radhiyah : 1907101030057

Fadhil Malik : 1907101030115 Rizka Ramadhan : 1907101030122

1
2
ABSTRACT :
Trauma dada merupakan luka atau cedera yang mengenai rongga dada sehingga
dapat terjadi kerusakan pada dinding atau bagian dari rongga dada. Angka
kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus meningkat dari 5,4
juta pada tahun 1990 menjadi 8,4 juta pada tahun 2020. Trauma dada terjadi
sekitar hampir 50% kasus dari semua kecelakaan. Trauma dada (toraks)
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu trauma tumpul toraks dan trauma tembus
toraks. Trauma tumpul toraks biasanya disebabkan oleh karena kecelakaan lalu
lintas, sedangkan trauma tembus toraks disebabkan oleh karena trauma tajam
(tusukan benda tajam) atau trauma tembak (akibat tembakan). Mekanisme
cedera thoraks dibagi menjadi beberapa mekanisme, yaitu akselerasi, deselerasi,
torsio atau rotasi, dan blast injury. Konsep dasar mekanisme cedera dan aspek
medikolegal akan membantu dalam menganalisis, mengidentifikasi, dan
mengelola cedera pasien.

Key Words: Cedera Dada, Kecelakaan Lalu Lintas, Medikolegal


3
PENDAHULUAN

Cedera lalu lintas menjadi masalah besar yang


bersifat global hingga saat ini

Berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, dunia


medis ikut merasakan dampaknya akibat
cedera/trauma yang terjadi

Salah satu jenis trauma yang sering terjadi


dalam kecelakaan lalu lintas yaitu trauma dada

Shengcao Z,. Epidemiological and clinical characteristics of road traffic crashes related thoracic traumas: analysis of 5095 hospitalized chest injury patients. Journal of Cardiothoracic Surgery. 16:220;2021
Kevin G. P, Adrian T, Alwin M. Pola trauma tumpul toraks non penetrans, penanganan, dan hasil akhir di Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2014 – Juni 2016. Jurnal e-Clinic
(eCl);4;2;2016
PENDAHULUAN Asia memiliki kasus
kematian tertinggi
akibat trauma

Berdasarkan WHO
sekitar 1,45 juta orang
meninggal dan 20-50
juta orang terluka Trauma dada terjadi
setiap tahun akibat pada sekitar 50%
KLL kasus dari semua
kecelakaan

Trauma merupakan penyebab


utama kematian nomor empat di
Indonesia. Prevalensinya terus
% %
meningkat dari 5,4 juta kasus pada
tahun 1990 menjadi 8,4 juta pada
tahun 2020
FAKTOR RISIKO

Tingginya morbiditas dan mortalitas trauma dada pada KLL


dikaitkan dengan faktor berikut:

Mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi


Kebiasaan tidak menggunakan seat belt

Kevin G. P, Adrian T, Alwin M. Pola trauma tumpul toraks non penetrans, penanganan, dan hasil akhir di Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
6 periode Januari 2014 – Juni 2016. Jurnal e-Clinic (eCl);4;2;2016
MEKANISME CEDERA PADA KLL

DIRECT (LANGSUNG)

AKSELERASI

DESELERASI

KOMPRESI
MEKANISME CEDERA PADA KLL

CEDERA LANGSUNG

Dada menghantam langsung objek


disekitarnya yang dapat menyebabkan
fraktur hingga perdarahan.

8 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
MEKANISME CEDERA PADA KLL

AKSELERASI

Tabrakan dari belakang umumnya akan mengalami


akselerasi dimana penumpang mengalami percepatan
ke arah depan akibat perpindahan energy dari
benturannya.

9 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
MEKANISME CEDERA PADA KLL

DESELERASI

Pada saat benturan terjadi, organ dalam


melaju ke depan & jaringan/ligament yang
memfiksasi organ tersebut dapat mengalami
ruptur.

10 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
MEKANISME CEDERA PADA KLL

KOMPRESI (PAPER BAG EFFECT)

Misalnya sebuah kantung kertas yang ditiup


kemudian ditutup lalu dipukul untuk
menimbulkan efek ledakan. Hal ini juga
dapat terjadi pada organ berongga yang
dapat pecah karena mendapat tekanan.

11 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
MEKANISME CEDERA PADA KLL
PERUBAHAN YANG DAPAT TERJADI PADA CEDERA
DADA
Adanya trauma pada dada dapat menyebabkan hipovolemi (perdarahan),
terganggunya ventilasi paru-paru (contusion, hematom, kolaps alveolus), dan
perubahan tekanan intra torakal (tension pneumothoraks).

Berbagai kondisi tersebut dapat menyebabkan perubahan fisiologis pada


tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Berikut proses yang terjadi:
1. Hipoksia
2. Hipoperfusi
3. Hiperkarbia
4. Asidosis metabolik
12
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
JENIS CEDERA DADA

Trauma Tumpul Dada Trauma Tembus Dada

• Trauma tumpul dada lebih sering terjadi dari • Terjadi ketika jaringan ditembus oleh satu
pada trauma tembus dan secara langsung atau beberapa objek
menyebabkan 20 sampai 25% kematian
akibat trauma • Seringnya disebabkan oleh trauma tajam,
luka tembak atau ledakan. Pada kasus KLL,
• Penyebab paling umum dari trauma dada trauma tembus disebabkan oleh serpihan
tum-pul adalah tabrakan kendaraan bermotor benda-benda akibat ledakan kendaraan
yang menyumbang hingga 80% dari cedera.
• Walaupun KLL lebih sering menyebabkan
• Penyebab lainnya termasuk jatuh, kendaraan trauma tumpul dada, namun trauma tembus
menabrak pejalan kaki, tindakan kekerasan, dada paling sering mengancam jiwa
dan cedera ledakan

Luke E, David F, Sigmon. Michael AG. 2021. Thoracic Trauma.


Ashika J. Amanda L. Sekusky BB. 2021. Penetrating Chest Trauma.
Aghaei Afshar M, Mangeli F, Nakhaei A. Evaluation of Injuries Caused by Penetrating Chest Traumas in Patients Referred to the Emergency Room. Indian J Surg. 2015 Jun;77(3):191-4
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

Kendaraan bertabrakan dengan suatu objek

Perlambatan kendaraan
Akibat pengereman mendadak atau penghentian tiba-tiba selama tabrakan

Perlambatan penumpang
Akibat penahanan oleh seat belts, air bag atau bertubrukan dengan setir kemudi

Perlambatan organ dalam


Organ-organ masih mengalami pergerakan kedepan sampai dihentikan oleh pengekangan anatomis oleh struktur pendukung tubuh

Trauma tumpul dada


Akibat cedera robekan atau kompresi pada bagian anterior organ dan peregangan di bagian posterior

14
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Ada beberapa pola tabrakan yaitu yaitu,


tabrakan depan, tabrakan samping, tabrakan
belakang, rotasi dan berguling-guling.

◆ Tabrakan depan paling sering menyebabkan


trauma tumpul dada.

15 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Penumpang akan mengalami cedera kompresi akibat


benturan dengan seatbelts, air bags, atau setir kemudi.

◆ Cedera yang timbul dapat berupa patah tulang rusuk,


pneumothorax, hemothoraks, ruptur aorta, kontusio
miokardium, tamponade jantung yang ditandai dengan
adanya luka memar pada dada, flail chest, dan lain
sebagainya.

16 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Tabrakan samping cenderung menyebabkan trauma


pada ekstremitas, tetapi juga sering menyebabkan
trauma dada dikarenakan penumpang sering memutar
poros tubuhnya kearah tabrakan

◆ Cedera yang sering terjadi adalah patah tulang rusuk,


lateral flail chest, atau kontusio paru.

17
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Pada tabrakan belakang lebih sering


menyebabkan trauma pada leher dan
kepala dibandingkan dengan trauma dada.

18
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Pada tabrakan sepeda motor sering


menyebabkan trauma tumpul thoraks akibat
benturan dada dengan stang motor atau
penumpang terlempar ke jalanan.

◆ Selain itu sering disertai luka abrasi akibat


bergesekan dengan aspal.

19 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tumpul Dada pada KLL

◆ Pada kasus kendaraan menabrak pejalan


kaki

◆ Cedera pada dewasa lebih sering


menyebabkan luka di kaki atau pelvis.
Sedangkan pada anak-anak sering
menyebabkan trauma di dada seperti patah
tulang rusuk dan sternum.

20
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
JENIS CEDERA DADA

Mekanisme Trauma Tembus Dada pada KLL

◆ Pada kecelakaan lalu lintas, trauma tembus


biasanya terjadi bersamaan dengan trauma tumpul
akibat ledakan kendaraan yang mengalami
tabrakan.

◆ Akibat ledakan tersebut dapat mengalami cedera


oleh salah satu dari empat mekanisme yang
berbeda, yaitu primary blast injury, secondary
blast injury, tertiary blast injury dan
miscellaneous blast injury

21
EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
ASPEK MEDIKOLEGAL

◆ Menghubungkan distribusi luka dengan cara kejadian dan kondisi


TKP
◆ Memperkirakan kecepatan kendaraan
◆ Memperkirakan arah datangnya kendaraan
◆ Penggunaan alat keselamatan dapat ditinjau dari pattern luka
◆ Memperkirakan waktu kejadian
◆ Memperkirakan benda penyebab cedera

22 EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.
Nayduch D. Mechanism of Injury. In: Trauma Care. Jakarta: Salemba Medika; 2013. page 1–32.
KESIMPULAN
Trauma tumpul dada lebih sering terjadi dari pada trauma tembus dada dan secara langsung
menyebabkan 20 sampai 25% kematian akibat trauma. Penyebab paling umum dari trauma tumpul
dada adalah tabrakan kendaraan bermotor (MVC) yang menyumbang hingga 80% dari cedera.
Penyebab lainnya termasuk jatuh, kendaraan menabrak pejalan kaki, tindakan kekerasan, dan blast
injury. Insiden kejadian bervariasi berdasarkan lokasi geografis, dominan di daerah perkotaan,
yang rentan terhadap kekerasan interpersonal, dan daerah konflik.
Morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dikaitkan dengan tabrakan berkecepatan tinggi
dan kurangnya penggunaan sabuk pengaman. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas trauma
toraks dapat disebabkan karena adanya gangguan pernapasan, sirkulasi, atau keduanya. Gangguan
pernapasan dapat terjadi karena cedera langsung pada jalan napas atau paru-paru, seperti halnya
dengan kontusio paru, atau dari gangguan mekanisme pernapasan, seperti patahnya tulang rusuk.
Sedangkan gangguan sirkulasi terjadi pada keadaan kehilangan darah yang signifikan, penurunan
aliran balik vena, dan adanya cedera jantung secara langsung.Pemahaman konsep dasar
mekanisme cedera dan aspek medikolegal akan membantu dalam menganalisis, mengidentifikasi,
dan mengelola cedera pasien.

23
DAFTAR PUSTAKA
1. Shengcao Z, et al. Epidemiological and clinical characteristics of road traffic crashes related thoracic traumas: analysis of 5095 hospitalized chest injury patients. Journal of Cardiothoracic
Surgery. 16:220;2021
2. Kevin G. P, Adrian T, Alwin M. Pola trauma tumpul toraks non penetrans, penanganan, dan hasil akhir di Instalasi Rawat Darurat Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari
2014 – Juni 2016. Jurnal e-Clinic (eCl);4;2;2016
3. Handoyo CN, Supriyanto E. Profil Trauma Toraks di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Gambiran Periode Maret 2017-Maret 2018. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma. 7(2):178-88;2018
4. Gulshan KG, Jagdish KM, Satish D, Sham LS. Clinical and management profile of toracic trauma patients. International Journal of health and Clinical Research. 4(2):51-55;2021
5. American Colledge of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauma Life Support9th ed.633. N. Saint Clair Street. Chicago. p95-96;2012
6. Marcolini EG, Keegan J. Blunt cardiac injury. Emergency Med Clin North Am. 2015; 33(3):519-27. https://doi.org/10.1016/j.emc. 2015.04.003
7. Gentile G, et al. Sudden Death due to Cardiac Contusion: Forensic Implications in a Rare Pediatric Case. J Forensic Sci. 2021;00:1-6.
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/1556-4029.14741.
8. EMS. Trauma Systems and Mechanism of Injury. Miami Dade College, Medical Campus 2010.http://samples.jbpub.com/9781284053845/73991_CH17_002_029.pdf.
9. Sziklavari Z, and Molnar TF. Blast Injuries to the Thorax. J Thorac Dis. 2019 Feb; 11(Suppl 2):S167–S171.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6389562/.
10. vijay KAG, et al. Pattern of chest injury in road traffic incident victims: a six-year retrospective study. Medicine. Science, and Law. 51:93-96;2011
11. Luke E, David F, Sigmon. Michael AG. 2021. Thoracic Trauma. https://www.ncbi.nlm.nih. gov/books/NBK534843/
12. Champion HR, Copes WS, Sacco WJ, Lawnick MM, Keast SL, Bain LW, Flanagan ME, Frey CF. The

24
THANK YOU

25

Anda mungkin juga menyukai