Anda di halaman 1dari 12

HIPOGLIKEMI

Disusun Oleh :
Agung Adi Nanjaya P17420213041
Daril Farahi Kurniawan P17420213046
Desty Dwi Ariyanti P17420213048
Retno Susilowati P17420213059
Rizal Nugroho P17420213061
Sumirat Agustina P17420213068
Tien Restu Puspitasari P17420213069
Ulukhatun Nisa P17420213073
Yunitta Muassas Sari P17420213077
PENGERTIAN

Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah


merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah
berada di bawah normal, yang dapat terjadi
karena ketidakseimbangan antara makanan yang
dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang
digunakan.

(Iswanto, J. 2012).
KLASIFIKASI
• Transisi dini neonatus (early transitional neonatal) :
bayi besar ataupun normal yang mengalami kerusakan sistem
produksi pankreas hiperinsulin.
• Hipoglikemi klasik sementara (classic transient
neonatal) :
bayi yg malnutrisi kekurangan cadangan lemak dan glikogen.
• Sekunder (scondary) :
respon stress neonatus peningkatan metabolisme yang
memerlukan banyak cadangan glikogen.
• Berulang (recurrent) :
adanya kerusakan enzimatis, atau metabolisme
Selain itu Hipoglikemia dapat diklasifikasikan sebagai:
• Hipoglikemi Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL)
Pelimpahan adrenalin ke dalam darah menyebabkan gejala
seperti tremor, takikardi, palpitasi, kegelisahan dan rasa
lapar.
• Hipoglikemi Sedang (glukosa darah <50 mg/dL)
Ketidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala, vertigo,
konfusi, penurunan daya ingat, bicara pelo, gerakan tidak
terkoordinasi, penglihatan ganda dan perasaan ingin
pingsan.
• Hipoglikemi Berat (glukosa darah <35 mg /dL)
Gejalanya mencakup disorientasi, serangan kejang, sulit
dibangunkan bahkan kehilangan kesadaran.
ETIOLOGI
• Dosis suntikan insulin terlalu banyak
• Lupa makan atau makan terlalu sedikit
• Aktifitas terlalu berat
• Minum alkohol tanpa disertai makan
• Menggunakan tipe insulin yang salah pada malam hari
• Penebalan di lokasi suntikan
• Kesalahan waktu pemberian obat dan makanan
• Penyakit yang menyebabkan gangguan penyerapan glukosa
• Gangguan hormonal
• Pemakaian aspirin dosis tinggi
• Riwayat hipoglikemia sebelumnya
PATOFISIOLOGI
Metabolisme otak terutama bergantung pada
glukosa untuk digunakan sebagai bahan bakar.
Apabila jumlah insulin berkurang jumlah glukosa
yang memasuki sel akan berkurang pula, di samping
itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak
terkendali, kedua factor ini akan menimbulkan
hipoglikemia. Akibat defisiensi insulin menyebabkan
dehidrasi,kehilangan elektrolit dan asidosis
metabolik.
PATHWAY
TANDA DAN GEJALA
• Fase pertama yaitu gejala yang timbul akibat aktivasi pusat
autonom di hipotalamus berupa palpitasi, keluar banyak
keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan mual (glukosa
turun 50 mg%).
• Fase kedua yaitu gejala yang terjadi akibat mulai terjadinya
gangguan fungsi otak, gejalanya berupa pusing, pandangan
kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya ketrampilan
motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang- kejang
dan koma (glukosa darah 20 mg%).
Adapun gejala-gejala hipoglikemi yang tidak khas adalah sebagai
berikut:
• Perubahan tingkah laku
• Pusing pagi hari yang hilang dengan makan pagi
• Keringat berlebihan waktu tidur malam
• Bangun malam untuk makan
• Hemiplegi/ afasia sepintas
•  Angina pectoris tanpa kelainan arteri koronaria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Gula darah puasa
Diperiksa sebelum diberi glukosa 75 gram oral dan nilai
normalnya antara 70-110 mg/dl.
• Gula darah 2 jam post prandial
Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa dengan nilai normal < 140
mg/dl/2 jam.
• HBA1c
HBA1c menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada
orang normal antara 4-6%.
• Elektrolit
• Leukosit
PENATALAKSANAAN

Glukosa Oral 
Glukosa Intramuskular
Glukosa Intravena
ASUHAN KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai