Anda di halaman 1dari 18

PREMATUR

Julia Lorensa Latumakulita


10119200027
DEFINISI

Bayi prematur adalah bayi yang


lahir pada usia kehamilan
kurang dari 37 minggu.
● Diperkirakan sekitar 15 juta bayi lahir prematur di
dunia setiap tahunnya dan jumlah ini semakin
meningkat.
● Dari 184 negara di dunia, prevalensi kelahiran
prematur berkisar dari 5%-18% dari seluruh bayi
yang lahir .
EPIDEMIOLOGI ● Indonesia merupakan negara kelima tertinggi di
dunia dengan jumlah kelahiran bayi prematur
sekitar 675.700 per tahun
KLASIFIKASI
Extremely preterm Very preterm Moderate to late preterm

(< 28 minggu) (28 hingga < 32 minggu) (32 hingga < 37 minggu).
PATOFISO
LOGI

PERSALINAN PREMATUR
(BAYI PREMATUR) Ketuban Pecah
• Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
• Panjang badan kurang dari 46 cm.
GAMBARAN • Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas.
• Lingkar kepala kurang dari 33cm.
KLINIS • Lingkar dada kurang dari 30 cm.
• Rambut lanugo masih banyak
• Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
• Tulang rawan daun telinga belum sempurna
pertumbuhannya
• Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
• Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae
pada skrotum kurang. Testis belum turun ke dalam
skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia
minora belum tertutup oleh labia mayora.
• Tonus otot lemah
• Fungsi saraf yang belum atau kurang matang
• Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat
pertumbuhan otot dan jaringan lemak yang masih
kurang.
• Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit.
• Rasio luas permukaan tubuh yang besar dibandingkan
berat badan
PENANGANAN

Pengaturan Suhu
•Rawat didalam inkubator
•Suhu untuk bayi dengan berat badan < 2kg adalah 35ºC
•Suhu untuk bayi dengan berat badan 2-2,5kg adalah 34ºC, agar ia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37ºC.
•Kelembapan inkubator berkisar antara 50-60%.
•Suhu inkubator dapat diturunkan 1ºC perminggu untuk bayi dengan berat badan 2 kg dan secara berangsur-angsur
bayi dapat diletakan didalam tempat tidur bayi dengan suhu lingkungan 27ºC-29ºC

• Bantuan Pernapasan : Resusitasi


• Pencegahan terhadap infeksi
CAIRAN
ENERGI
MAKRONUT
RIENT
PROTEIN
Lemak
MAKRONUT
RIENT
TERIMAKA
SIH
PENANGANAN

Pengaturan Makan
•Kebutuhan Protein 3-5 g/hari dan tingi kalori (110 kal/kg/hari)
•Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam , Sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan
cairan lambung
•Pada umumnya bayi dengan berat lahir 2000 g atau lebih dapat menyusu pada ibunya.
•Bayi dengan berat < 1500 g kurang mampu mengisap air susu ibu atau susu botol, terutama pada hari-hari pertama. Dalam hal
ini bayi diberi minum melalui sonde lambung (orogastric- intubation)
• Jumlah cairan yang diberikan pertama kali adalah 1-5 ml/jam dan
jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit tiap 12 jam.
• Banyaknya cairan yang diberikan adalah 60 ml/kg/hari, dan setiap hari
dinaikkan sampai 200 ml/kg/hari pada akhir minggu kedua.
FAKTOR Faktor Ibu
PREDISPOSISI




Toksemia gravidarum
Kelainan bentuk uterus
Tumor
Ibu yang menderita penyakit
• Trauma pada masa kehamilan
• Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

Faktor Janin
• Kehamilan ganda
• Hidramnion
• Ketuban pecah dini
• Cacat bawaan
• Infeksi (misalnya: rubeolla, sifillis, toksoplasmosis)
• Insufisiensi plasenta
• Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor Rhesus, golongan darah ABO)

Faktor Plasenta

• Solusio plasenta

Idiopatik

Anda mungkin juga menyukai