Anda di halaman 1dari 10

PERAN DAN FUNGSI PE

RAWATAN JIWA
WIDYA RAHMAH (1902020)
AINIL HAMNI (1902003)
RATNA SOFIANTI (1902014)
NATASYA FADILA ZAHARA (1802026)
AULIA HAMDI (1902004)
FREDY SEPTIWAN SABELAU (1802008)
A. Definisi Perawatan Jiwa

Perawatan kesehatan jiwa adalah area


yang khusus dalam praktek keperawatan
yang menggunakan teori ilmiah tentang
perilaku manusia dan diri sendiri sec
ara terapeutik sesuai dengan kiat per
awat. Berfokus pola pencegahan dan tu
juan terapeutik dalam meningkatkan ke
sehatan jiwa masyarakat
Tingkat Kinerja

Empat faktor utama yang membantu menentukan ting


kat fungsi dan jenias aktivitas yang dilakukan o
leh perawat jiwa:
1. Legislasi praktik perawat
2. Kualifikasi perawat, termasuk pendidikan, pen
galaman kerja, dan status sertifikasi
3. Tatanan praktik perawat
4. Tingkat kompetensi personal dan inisiatif per
awat Berikut ini adalah dua tingkat praktik kepe
rawatan klinis kesehatan jiwa yang telah diident
ifikasi.
1. Psychiatric-mental health registered nurse
(RN)
2. Advanced practice registered nurse in psychi
atric-mental health (APRN-PMH)
B. Tujuan

Pelayanan perawatan kesehatan jiwa dapat be


rvariasi sesuai dengan tujuan, tipe, lokasi
dan administrasi.
Pencegahan merupakan tujuan utama yang terd
iri dari tiga tingkat yaitu; primer, sekund
er dan tertier. Peran perawat pada masing-m
asing tingkat berbeda sesuai dengan kebutuh
an masyarakat.
C. Lokasi atau lingkungan

Lingkungan praktek perawat kesehatan j


iwa merupakan rentang dari Rumah Sakit
(institusi) sampai masyarakat.
Misalnya ; Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sak
it Umum, Puskesmas, Pusat Krisis, Klin
ik berobat jalan, Sekolah, Penjara, Ka
ntor, Pabrik. Pada setiap tempat memer
lukan fungsi yang mungkin berbeda deng
an tempat yang lain.
D. Administrasi

Perawat dapat pula bekerja sebagai perawat


pelaksana, klinisian, konsultan, peneliti,
yang masing-masing posisi memerlukan peran
dan fungsi tertentu.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan b
ahwa pengetahuan yang dimiliki perawat dite
rapkan dengan cara yang berbeda sesuai deng
an karakteristik pelayanan.
Next...

Peplau (1978, dikutip oleh Evans dan Lewis, 1985, h. 108) menga
sumsi bahwa peran perawat kesehatan jiwa tergantung dari :
1. Kompetensi yang diperoleh dari pendidikan.
Tidak mungkin diberikan peran yang individu tidak mempunyai pen
getahuan dan keterampilan untuk menjalankannya. Kenyataan, kual
itas praktek keperawatan tidak dapat dipisahkan dengan kualitas
pendidikan (ANA, 1979, dikutip oleh Evans dan Lewis, 1985, h. 1
06).

2. Pengertian masalah kesehatan jiwa dan gangguan jiwa yang men


gakibatkan situasi kerja tertentu yang berhubungan dengan peril
aku klien. Tingkat kebutuhan

3. Kesepakatan dan pengakuan peran perawat oleh setiap profesi.


Dalam menjalankan perannya, perawat berhubungan dengan orang la
in yang sebaiknya mempunyai persepsi yang sama akan peran peraw
at.

4. Biaya perawatan dari berbagai asuhan keperawatan. Biaya akan


menentukan jumlah dan tingkat pengetahuan perawat (tentu membed
akan peran) untuk tiap macam asuhan keperawatan.
E. Peran, Fungsi, Tugas Perawat Kesehatan Jiwa

Wilson dan Kneisl (1988, h.39) mengemukakan peran pera


wat kesehatan jiwa diberbagai lingkungan pelayanan seb
agai berikut :
1. Memberi perawatan langung pada klien dan keluarga,
2. Memakai lingkungan secara konstruktif,
3. Mendidik perawatan mandiri,
4. Mengkoordinasi berbagai aspek perawatan,
5. Memberi perawatan kontinu,
6. Membela klien dan keluarga,
7. Melibatkan diri pada aktivitas pencegahan primer,
8. Meningkatkan perikemanusiaan perawatan kesehatan ji
wa.
Next....

Demikian pula Benfer, 1980 (dikutip oleh Evans dan


Lewis, 1985, h. 108) menguraikan peran perawat seb
agai anggota tim kesehatan jiwa sebagai berikut :
1. Mendapatkan riwayat perawatan dan melakukan pen
gkajian,
2. Implementasi rencana perawatan, mengkaji efek,
dan mencatat intervensi dan respons,
3. Menentukan cara pemenuhan kebutuhan klien dalam
lingkungan,
4. Mendidik klien,
5. Mengkoordinasi aktivitas klien,
6. Mengantisipasi dan mencegah.

Anda mungkin juga menyukai