AKMAL HAIDAR
ADE BAGUS PRAWIRA
ANGGUN SURI
ANGGINI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu rukun yang tidak disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Quran
adalah keyakinan akan ketentuan atau takdir Allah. Tapi sebenarnya bila
seseorang memiliki keyakinan kepada Allah tentu keyakinannya itu
mencakup keyakinan terhadap takdir atau qadla dan qadar Allah. Dalam
hal ini Rasulullah SAW memberikan penekanan saja bahwa segala hal
tergantung kepada ketentuan atau ketetapan Allah, seperti dinyatakan
dalam Al-Quran, yang artinya :
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada
Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” ( QS At Taubah [9] :
51 )
Dasar-dasar keimanan (Arkân al-Imân )
Iman kepada Allah SWT.
Iman kepada malaikat-malaikat Allah. Malaikat-malaikat yang wajib
diketahui sebanyak 10 malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Israfil,
Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, ‘Atid, Malik, dan Ridwan.
Iman kepada kita-kitab Allah. Kitab-kitab yang wajib diketahui
sebanyak empat kitab, yaitu : Taurat ( diturunkan kepada Nabi
Musa ), Zabûr ( diturunkan kepada Nabi
Dawud ), Injil ( diturunkan kepada Nabi Isa ), dan Al-
Qur’an ( diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ).
Iman kepada rasul-rasul Allah. Rasul-rasul yang wajib diketahui
sebanyak 25 orang, yaitu : Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh,
Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf, Ayyub, Syu’aib,
Musa, Harun, Zulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus,
Zakariya, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW.
Iman kepada hari kiamat, sebagai hari pembalasan
terhadap segala perbuatan manusia selama di dunia.
Iman kepada takdir, yaitu ketentuan baik dan buruk dari
Allah SWT.
Di dalam rukun iman yang ketiga disebutkan empat
kitab Allah, tetapi kita sekarang tidak menjadikan
keempatnya pedoman hidup kita. Sebagai kitab Allah
yang terakhir, Al-Quran merupakan pedoman hidup
manusia sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW sampai akhir kehidupan dunia ini. Sedangkan
untuk kitab-kitab sebelumnya, kita hanya wajib
meyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab
tersebut yang menjadi pedoman hidup manusia pada
zamannya.
• Sedangkan di kalangan Syi’ah dikenal lima prinsip
keyakinan, yaitu keyakinan terhadap:
• Keesaan Allah ( al-tawhîd).
• Keadilan ( al’adl ).
• Kenabian (al-nubûwwah).
• Kepemimpinan ( al-imâmah ), dan
• Hari kiamat ( al-ma’âd ).
• Teologi Syi’ah memiliki prinsip ajaran yang dikenal
dengan Imâmah, yang tidak ada dalam keyakinan kelompok
Sunni. Imâmah merupakan kelanjutan dari ajaran
tentang wisyâyah. Wisyâyah ialah keyakinan bahwa Nabi
Muhammad SAW, mewasiatkan bahwa yang akan menggantikan
beliau ialah Ali bin Abi Thalib. Untuk melanjutkan tugas-tugas
kenabian setelah Nabi Muhammad SAW wafat dibutuhkan
seorang imam. Sesuai dengan prinsip keadilan Tuhan, Allah
wajib menetapkan imam yang akan bertugas sebagai pembimbing
manusia, seperti halnya seorang Nabi.
Imâmah (kepemimpinan ) adalah keyakinan bahwa setelah Nabi
Muhammad SAW wafat harus ada pemimpin-pemimpin Islam
yang melanjutkan misi atau risalah Nabi Muhammad SAW.