Irsyad Al mutawaqil
Kelas : XII-I
“Logam Transisi”
Periode 4
PENGERTIAN
BILANGAN OKSIDASI
yang BERAGAM
Sifat Kemagnetan
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan
unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit ditarik ke dalam medan magnet).
Makin banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat para
magnetnya.
Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, Harga energi ionisasi yang
relative rendah (kecuali seng yang agak tinggi), sehingga mudah membentuk ion
positif. Demikian pula, harga titik didih dan titik lelehnya relative tinggi (kecuali Zn
yang membentuk titik didih dan titik leleh relative rendah)
Ion–Ion berwarna khas
Senyawa unsur transisi (kecuali scandium dan seng), memberikan
bermacam warna baik padatan maupun larutannya.
2. Titanium
Titanium merupakan logam
kesembilan terbanyak, meliputi
0,6% kerak bumi.
3.Vanadium
Vanadium merupakan unsur yang
cukup banyak terdapat (0,02%
kerak bumi) dan ditemukan pada
beberapa macam bijih. Salah satu
bijih yang penting secara komersil
ialah V2S5.
4.Kromium
Kromium merupakan logam keras
berwarna putih. Ditemukan di
alam sebagai bijih krom besi, yaitu
kromit (FeCr2O4) yang banyak
ditemukan di Sumatra Barat,
Sumatra Utara, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, dan Papua.
5.Mangan
Mangan berupa logam yang keras
dan rapuh. Bijih mangan yang
utama adalah
pirolusit, MnO2. Potensi mangan
terdapat di Pulau Sumatra,
Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau
Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
6.Besi
Ferrum atau besi adalah logam yang paling
murah di antara logam-logam yang dikenal
manusia. Besi berwarna putih , cukup lunak,
dan bersifat magnetik. Besi berada di alam
sebagai bijih besi. Bijih utamanya hematit
(Fe2O3), limotit (HFeO2), siderit (FeCO3), pirit
(FeS2), dan ilminit (FeTiO3). Bijih besi
tersebar di daerah Kalimantan Barat,
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan
Sulawesi Tengah.
7.Cobalt
Walaupun kobalt relatif jarang
terdapat di alam, tetapi dapat
ditemukan dalam bijih smaltit
(CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) dalam
kadar yang memadai jika
diproduksi secara ekonomis
8.Nikel
Kelimpahan nikel dalam kulit bumi
berada pada peringkat ke-24,
terdapat dalam bijih bersama-
sama dengan arsen, antimon, dan
belerang.
9.Cuprum
Cuprum atau tembaga merupakan logam
transisi berwarna merah-cokelat, berupa
logam lunak tetapi kuat. Ditemukan di alam
pada batuan tertentu. Senyawaan tembaga,
antara lain pirit tembaga, (CuFe)S2 dan
malasit, CuCO3.Cu(OH)2. Potensi tembaga
terbesar di Indonesia terdapat di Papua,
Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi
Selatan
10. Seng
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai
senyawa sulfida seperti seng
blende (ZnS), sebagai senyawa
karbonat kelamin (ZnCO3), dan
senyawa silikat seperti hemimorfit
(ZnO.ZnSiO3.H2O).
SUMBER MINERAL
LOGAM TRANSISI
“PERIODE 4”
I T O U T !
CHECK
TABEL
SUMBER MINERAL UNSUR TRANSISI
PEMBUATAN
LOGAM TRANSISI
“PERIODE 4”
I T O U T !
CHECK
Pembuatan feromangan
dilakukan dengan Logam krom dibuat
Dibuat dengan mereduksi MnO2 menurut proses
elektrolisis cairan dengan campuran besi goldschmidt dengan jalan
oksida dan karbon. mereduksi Cr2O3 dengan
ScCl3 yang
Reaksinya: logam aluminium.
dicampurkan dengan MnO2 + Fe2O3 + 5C Reaksinya:
klorida-klorida lain. Mn + 2Fe + 5CO Cr2O3 (s) + 2Al(s) Al2O3(s)
+ 2Cr(s)
PEMBUATAN
PEMBUATAN MANGAN (Mn) PEMBUATAN
PEMBUATAN PEMBUATAN
TITANIUM (Ti) VANADIUM (V)
Unsur cobalt diproduksi ketika hidroksida
Pembuatan logam seng hujan, akan timbul
dilakukan dengan (NaOCl) . Berikut reaksinya :
2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq)
pemanggangan seng sulfida +H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq).
(ZnS) kemudian oksida seng Co(OH)3 yang dihasilkan kemudian
direduksi dengan karbon pijar. dipanaskan untuk membentuk oksida dan
kemudian ditambah dengan karbon
sehingga terbentuklah unsur kobalt metal.
Berikut reaksinya
2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O
PEMBUATAN PEMBUATAN
SENG (Zn) KOBALT (Co)
PEMBUATAN
BESI (Fe)
proses pengolahan bijih besi
untuk menghasilkan logam
besi dilakukan dalam tanur
tinggi. Prinsip kerjanya
dengan mereduksi oksida
besi dengan gas karbon
monoksida.
PEMBUATAN
TEMBAGA (Cu)
proses pengolahan tembaga
diawali dengan pemanggangan
kalkopirit (CuFeS2) atau bijih
tembaga lain. Hasil pemanggangan
dioksidasi dalam oksigen. Tembaga
yang dihasilkan dimurnikan secara
elektrolisis dan flotasi (proses
pemisahan yang digunakan untuk
menghasilkan konsentrat tembaga-
emas).
KEGUNAAN
LOGAM TRANSISI
“PERIODE 4”
I T O U T !
CHECK
SEBAGAI BAHAN PEWARNA