Anda di halaman 1dari 40

Oleh

Dinda mutiara s.p(61300140


Himami firdausiah(6130014001
LAPORAN KASUS Aldania fajrin(61300140
Agus Prayogo (6130014036)
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE
MANIK
Pembimbing
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA Dr.budi cahyono Sp.KJ
RSJ dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA
2018
IDENTITAS  
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. Khusnul
Usia : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ tgl lahir : 29 maret 1963
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Marital : Janda
Pend. Terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat saat ini : Ds. Sumber gedang
kec.pandaan kab. Pasuruan
Waktu Periksa : 2 oktober 2018
No RM : 057049
Pemeriksa : Dokter Muda
• AUTOANAMNESA:
• Pasien perempuan berpenampilan sewajarnya, tidak berbau,
kooperatif. Ketika ditanya namanya pasien bisa menjawab. Ketika
ANAMNESIS ditanya umur,tanggal lahir, pasien bisa menjawab dengan
benar.pasien tahu saat ini sore hari, tahu saat ini sedang berada di
ugd rsj lawang. Pasien tahu di bawah kesini karena waktunya

KU: kontrol dan tidak mau di rawat inap kembali. Pasien mengaku
mendengar suara laki-laki yang terus menerus menyuruh keluar dari
• Marah- rumah sehingga pasien menuruti suara tersebut. Pasienbercerita
marah bahwa sangat menyukai sahrukkan, dan bilang bahwa sahrukkan
adalah jodohnya. Pasien juga bercerita bahwa sahrukan berkata “ Bu
khusnul jangan terlalu banyak nanti gendut”. Pasien mengaku suka
bersosialisai dengan tetangganya. Pasien juga mangaku tidak suka
melakukan kegiatan di rumah. Pekerjaan nya hanya mencuci piring.
• Hetero Anamnesis ( Didapat dari adik pasien)
• 1. rincihan keluhan utama : Pasien sering keluyuran,
bicara melantur, marah-marah sejak pulang dari dirawat
HETERO disini, tidur di tengah jalan, joget-joget.
ANAMNESIS • 2. Gejala lain yang menyertai : Pasien mandi harus di
suruh, tidak mau bekerja, suka main-main saja, makan terus-
terusan dan suka tiba-tiba mengambil barang orang lain.

• 3. Gejala prodormal : Sering bicara
• > Faktor kepribadian
sendiri, sering ketawa sendiri.
• 4. Peristiwa terkait keluhan premorbid : Terbuka
utama : - • > Faktor Keturunan : Tidak
• 5. Riwayat penyakit dahulu : ditemukan
Pasien berkali-kali rawat inap • > Faktor organik : Tidak
• 6. Riwayat kehamilan,
ditemukan
persalinan, dan perkembangan anak :
-
• > Faktor pencetus : Bercerai
• 7. Riwayat sosial dan pekerjaan : dengan suami
Sosial px suka berkumpul dengan
tetangga, pekerjaan px tidak bekerja
(ibu rumah tangga).
• 
PEMERIKSAAN
• a. Status interistik • c. Status psikiatri
• tensi : 155/102 mmHg • Kesan umum : Px perempuan, berpenampilan
• Nadi : 98 x/menit
sewajarnya tidak berbau,kooperatif.
• Respirasi : 20x/menit
• Suhu : 36 C
• Kontak : Verbal +, relevant lancar , kontak mata +.
• KU : cukup • Kesadaran : Berubah kualitatif
• Kepala/leher : A/I/C/D : -/-/-/- pembesaran KGB • Orientasi : w/t/o +/+/+
– • Daya ingat : s/p/pj +/+/+
• Thorax : Cor = S1 S2 tunggal reguler. Pulmo = • Persepsi : Halusinasi auditorik
ves/ves +/+, rh -/- wh -/-
• Proses berpikir: B : non realistik , A : loghorea , I :
• Abdomen : BU + N
• b. Status neurologik waham kebesaran
• GCS = 4 5 6 • Afek/mood : inadekuat
• Meningeal sign : kaku kuduk -, kernig - • Kemauan : ADL menurun , sosial meningkat ,
,Burdzinki - , burdzinski 2 – pekerjaan meningkat
• Refleks fisiologis : BPR +2/+2. TPR +2/+2
• Psikomotor : normal
• Reflek Patologis : Babinski - , Chaddock - ,
• 
hoffman - , Trommer -.
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL

• Axis I : f 25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik


• Z91.1 (minum obat tidak teratur)
• Axis II : Ciri kepribadian histrionik
• Axis III : Hipertensi (observasi)
• Axis IV : Primary support group
• Axis V : 50-41 gafs
RENCANA
TINDAK LANJUT

• MRS, ceklab (observasi tek.darah)


• Injeksi haloperidol 5 mg IM PO.
Clozapine 50mg 1-1-1
• Injeksi Diazepam 10 mg IM Lithium
carbonat 200 mg 1-0-1
• G.prognosis
• Dubia ad malam
 Keluarga pasien mengaku
saat ini pasien sedang banyak •Gejala lain yang
masalah karena memikirkan menyertai keluhan
nasib keponakannya untuk utama
bisa mendapatkan hak waris.  Bicara sendiri
 Pasien sering bertengkar  Senyum sendiri

dengan istrinya karena  Bicara kotor

masalah ekonomi
• Peristiwa yang terkait keluhan
utama
• Gejala prodromal  Sejak 1 minggu yll pasien pernah

 Sulit tidur berkata bahwa merasa gagal membantu


keponakannya untuk mendapatkan hak
terutama saat
waris dari adiknya yg sudah meninggal
malam hari
 Pasien pernah opname 10 thn yll di
 Mondar-mandir
RSJ Lawang dengan gejala serupa,
dan keluyuran namun setelah diizinkan pulang tidak
pernah kontrol sampai saat ini.
RPD

DIABETES MELLITUS (-) , HT (+) ATAU PENYAKIT INFEKSI LAINNYA (-) ,RIWAYAT TRAUMA KEPALA (–),
KEJANG (-)

PASIEN PERNAH MENGALAMI KELUHAN SERUPA PADA TAHUN 2008


• R.Persalinan, • R. Sosial & Pendidikan
 Sosial: pasien pendiam dan
kehamilan,
RIWAYAT
bicara seperlunya, mudah
KEHIDUPAN perkembangan
PRIBADI bergaul, kadang mau
menceritakan masalah dengan
Dalam batas normal
keluarga terdekat
 Pendidikan : tukang ngarit di
sawah, namun 1 bulan terakhir
sudah tidak bekerja
Faktor Kepribadian
Faktor Keturunan
Premorbid  Ada keluarga yang
 Belum ditemukan memiliki gejala
serupa (Adik pasien)

Faktor Pencetus
Faktor Organik
 Hipertensi grade 1  Masalah ekonomi
dalam keluarga
PEMERIKSAAN
FISIK

VITAL SIGN
TENSI : 140/90 MMHG
SUHU : 36,9 C
NADI : 108 X/MENIT
RR : 22 X/MENIT

STATUS GENERALIS
KEPALA/LEHER :
ANEMIS (-/-), IKTERIK (-/-), SIANOSIS (-), DISPNEU (-), JVP TIDAK MENINGKAT

THORAX (PARU & JANTUNG) :


COR : I: ICTUS CORDIS TIDAK TAMPAK
P: ICTUS CORDIS TIDAK TERABA
P: PEMBESARAN JANTUNG (-)
A: S1S2 TUNGGAL, REGULER, MURMUR (-)
PULMO : I: SIMETRIS, RETRAKSI (-)
P: SIMETRIS, TUMOR (-)
P: SONOR
A: VESIKULER RH -/-, WH -/-
Abdomen
I: Flat, spider nevi (-)
A: BU (+) normal
P: Soepel, tumor (-), defans
muscular (-), nyeri palpasi (-)
P: Tympani, meteorismus (-)

Ekstremitas
Akral hangat,
Edema -/- / -/-
CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN SARAF

GCS : E4 V5 M6
MENINGEAL SIGN : KAKU KUDUK (-)
REFLEKS FISIOLOGIK : BPR +2/+2 APR +2/+2
TPR +2/+2 KPR +2/+2
REFLEKS PATOLOGIK : BABINSKI (-) / (-) TROMNER (-) / (-)
CHADDOCK (-) / (-)
Kesan Umum : Pasien laki-laki, roman wajah sesuai usia,
berpenampilan rapi, tidak berbau, tampak gelisah, tidak
STATUS
kooperatif saat ditanya
PSIKIATRI Kontak : Verbal (+), relevan, tidak lancar, kontak mata
K (+)
Kesadaran: berubah kualitatif
Orientasi : Waktu/Tempat/Orang: -/-/+
Daya ingat : Segera/Pendek/Panjang: +/+/+
Persepsi : Tidak ditemukan
Proses berpikir : Bentuk : Non realistik
Arus : Inkoheren
Isi : Waham
Afek/emosi : Kecemasan
Kemauan :ADL (normal), sosial
(normal),pekerjaan
(menurun)
Psikomotor :Meningkat (gaduh gelisah)
DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS

A. GGN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT TANPA SKIZOFRENIA


B. EPISODE DEPRESI TANPA GEJALA PSIKOTIK
C. SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESI
FORMULASI
DIAGNOSIS
Axis I : (F23) Gangguan Psikotik Polimorfik Akut
tanpa Skizofrenia
(Z91.1) Ketidakpatuhan terhadapa Pengobatan
Axis II : Ciri kepribadian tertutup
Axis III : Hipertensi grade I tidak terkontrol dengan
pengobatan
Axis IV : Masalah ekonomi
Masalah dengan “primary support group’’
(keluarga)
Axis V : GAF 20-11
DIAGNOSIS
MULTIAKSIA
L
TATALAKS
ANA

MRS
CEK LABORATORIUM: DL, SGOT/PT, BUN, UREA, SK
INJ. DIAZEPAM 5 MG (P.R.N)
P/O HALOPERIDOL 5 MG 1-0-1
AMLODIPIN 5 MG 1-0-0
• KIE PASIEN • KIE KELUARGA

• Memotivasi pasien agar • Menjelaskan kepada


dpt menjalani keluarga pasien tentang
pengobatan sesuai yang keadaan pasien, faktor
dianjurkan pencetus, perjalan penyakit,
• Memotivasi pasien u/dpt pngobatan, komplikasi,
berkomunikasi dan kemungkinan yg dpt
terbuka dengan terjadi,prognosis dankondisi
permasalahan yang pasien
• Menjelaskan & beri
dihadapi
pengarahan ttg sikap & peran
keluarga thdp kondisi pasien
• MONITORING • REHABILITASI

• Selalu mengawasi -Terapi kerja untuk


mendorong pasien agar
pasien
dapat beradaptasi
• Mengevaluasi
dengan kehidupan
perkembangn keluhan
diluar.
pasien -Stimulasi & mengajak
• Observasi vital sign pasien u/ turut ibadah
dan keadaan umum sebisa mungkin & selalu
• Efek samping obat berdoa.
PROGNOSI
S
HAL-HAL YANG HAL-HAL YANG
MERINGANKAN MEMBERATKAN
PENDAHULUAN
Sedikitnya
20%
Pasien
penduduk
dengan
dewasa
psikotik,
Indonesia saat
harus
Psikotikmerupakan ini menderita
ggn jiwa.
dipikirkan
gangguan jiwa yang ditandai kemungkin
dengan ketidak mampuan Psikotik Akut Dengan 4
an
individu menilai kenyataan jenis penyakit
disebabkan
yang terjadi tersering :
kondisi
Depresi,
umum atau
penggunaan
akibat
alkohol, ggn
penggunaa
bipolar dan
n zat
skizofrenia
DEFINISI
Merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang
terjadi ‘’sense of reality’’yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala
psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid (Kaplan and Sadock, 2010).

Etiologi :
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi
sebagian besar di jumpai pada pasien dengan
gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan
biologis atau psikologis terhadap perkembangan
gejala psikotik.
PATOFISIOLOGI PSIKOSIS

‘’Terlalu banyaknya aktivitas


dopaminergik’’

Kebanyakan obat2 antipsikosis menyekat reseptor


D2 pasca sinaps

Obat yg dpt meningkatkan aktivitas dopaminergic :


levodopa, amphetamine
MANIFESTASI KLINIS

GEJALA GANGGUAN PSIKOTIK AKUT


TERMASUK SEKURANG-KURANGNYA SATU
GEJALA UTAMA:

1. MENDENGAR SUARA YANG TIDAK ADA SUMBERNYA


2. KEYAKINAN/KETAKUTAN YANG ANEH
3. DISORIENTASI ATAU KEBINGUNGAN
4. PERUBAHAN PERILAKU, CONTOH : MENYENDIRI,
KECURIGAAN BERLEBIH, MENGANCAM DIRI SENDIRI
MAUPUN ORANG LAIN, BERBICARA DAN TERTAWA,
MARAH-MARAH DAN MEMUKUL TANPA ALASAN
DIAGNOSIS

PEDOMAN DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III


A. ONSET YANG AKUT (DALAM JANGKA WAKTU 2
MINGGU ATAU KURANG, GEJALA PSIKOTIK TAMPAK
NYATA DAN DPT MENGGANGGU ASPEK KEHIDUPAN DAN
PEKERJAAN
B. ADANYA SINDROMA YG KHAS “POLIMORFIK’’
BERANEKA RAGAM GEJALA DAN BERUBAH CEPAT
C. TIDAK MEMENUHI KRITERIA EPISODE MANIK
MAUPUN DEPRESI
D. TIDAK ADA PENYEBAB ORGANIK
CONTOH : TRAUMA KEPALA, DELIRIUM, DEMENSIA,
INTOKSIKASI OBAT/ALKOHOL
F23.0 Ggn psikotik polimorfik

F23. F23.8 Ggn psikotik akut dan


akut tanpa gejala skizofrenia

GANGGUAN sementara lainnya

PSIKOTIK
F23.1 Ggn psikotik
polimorfik akut dengan AKUT DAN
gejala skizofrenia
SEMENTARA
F23.2 Ggn psikotik
Lir- skizofrenia F23.3 Ggn psikotik akut
lainnya dgn predominan
waham
F23.0 GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT
TANPA GEJALA SKIZOFRENIA
Pedoman diagnostik PPDGJ III

1. 1. Onset akut dari keadaan non-psikotik menjadi


psikotik dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang

2. 2. Harus ada bbrp jenis halusinasi atau waham


yg berubah jenis dan intensitasnya dari hari ke hari
atau jam ke jam

3. 3. Harus ada keadaan emosional yg sama dan


beraneka ragam

4. 4. Tidak memenuhi kriteria skizofrenia, episode


manik maupun depresi
F23.1 GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK AKUT
DENGAN GEJALA SKIZOFRENIA
Pedoman diagnostik PPDGJ III

1. 1. Memenuhi kriteria a, b, c

2. 2. Disertai kriteria diagnosis


skizofrenia

3. Yang harus sudah ada untuk sebagian


besar waktu sejak munculnya gambaran
klinis psikotik secara jelas
F23.2 GANGGUAN PSIKOTIK LIR-SKIZOFRENIA

Pedoman diagnostik PPDGJ III

1. 1. Onset gejala psikotik akut

2. 2. Gejala memenuhi kriteria


skizofrenia

3. harus sudah ada untuk sebagian besar


waktu sejak berkembangnya gambaran
klinis psikotik yang jelas
F23.3 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT LAINNYA
DENGAN PREDOMINAN WAHAM
Pedoman diagnostik PPDGJ III

1. 1. Onset akut gejala psikotik

2. 2. Waham dan Halusinasi harus sudah ada


dalam sebagian besar waktu sejak
berkembangnya keadaan psikotik yang jelas

3. 3. Tidak memenuhi kriteria skizofrenia,


gangguan psikotik polimorfik akut
F23.8 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA
LAINNYA
Pedoman diagnostik PPDGJ III

1. Gangguan psikotik akut lain yang tidak


dapat diklasifikasikan dalam kategori
manapun dalam F23
DIAGNOSIS BANDING

a. Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Skizofrenia


b. Episode Depresi tanpa Gejala Psikotik
c. Skizoafektif Tipe Depresi
TATALAKSANA

1. ANTIPSIKOTIK UNTUK MENGURANGI GEJALA PSIKOTIK


DAPAT DIPERTIMBANGKAN PEMBERIAN HALOPERIDOL,
CHLORPROMAZINE.
●DOSIS HARUS DIMULAI DENGAN DOSIS RENDAH UNTUK
MENGURANGI EFEK SAMPING
●ANTIPSIKOTIK DIBERIKAN SELAMA SEKURANGNYA 3 BULAN
SETELAH GEJALA HILANG
2. ANTIANXIETAS KOMBINASI ANTIPSIKOTIKA UNTUK
MENGENDALIKAN AGITASI AKUT (LORAZEPAM)
3. BILA TERJADI KEKAKUAN OTOT  INJ BENZODIAZEPINE
4. BILA TERJADI KEGELISAHAN MOOTRIK  TURUNKAN DOSIS
TERAPI ATAU BERIKAN BETA BLOCKER
5. BILA TIMBUL GEJALA PARKINSON  ANTIPARKINSON
PROGNOSIS
Pada umumnya, pasien dengan gangguan psikotik akut memiliki prognosis yang baik, dan pada
penelitian di Eropa menyatakan bahwa 50-80% dari semua pasien tidak memiliki maslah psikiatrk
berat lebih lanjut.
Prognosis yang baik dapat terjadi pada kondisi , seperti:
a. Gejala yang lebih singkat
b. Tidak ada riwayat dalam keluarga
c. Onset mendadak
d. Stressor pencetus yang lebih berat
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai