Tujuan
Mengembangkan pola pikir yg rasional.
Menggunakan pengetesan realita.
Membentuk perilaku dgn pesan internal.
Intervensi
Mengajar substitusi pikiran
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif.
Semua masalah keluarga di identifikasi &
kontribusi dari masing –masing anggota terhadap
masalah yg dialami.
Tujuan: Meningkatkan fungsi keluarga.
Terdiri 3 fase : fase pertama, fase kerja, fase
terminasi.
Fase Pertama :
Berkembangnya hub. Terapis-Keluarga.
Isu diidentifikasi
Tujuan ditetapkan
Fase Kerja
Mengubah pola interaksi.
Meningkatkan kompetensi individual.
Eksplorasi batasan, peraturan dan harapan.
Fase Terminasi
Keluarga melihat lagi proses yg dibuat utk
mencapai tujuan.
Cara-cara mengatasi isu yg timbul.
Mempertahankan perawatan yg
berkesinambungan.
TERAPI KELUARGA
Manusia mahluk sosial kelompok
Terapis berinteraksi dgn sekelompok
klien secara teratur.
Tujuan: Meningkatkan kesadaran diri,
meningkatkan hubungan interpersonal,
mengubah perilaku maladaptif.
Ada 3 tahap: fase permulaan, fase kerja
& fase terminasi
Fase permulaan
Priode orientasi
Klien diorientasikan pd apa yg
diperlukan dalam interaksi.
Terapis sbg role model perilakudg
mengusulkan struktur kelompok,
meredakan kecemasan, memfasilitasi
interaksi
Fase Kerja
Terapis membantu eksplorasi isu,
memfokuskan pd “here and now”.
Dukungan diberikan.
Fase Terminasi
Kelompok dihubungkan & dilibatkan dlm
hubungan interpersonal.
Memberi Feedback, dukungan &
toleransi terhadap perbedaan.
Motivasi untuk menyelesaikan masalah.
Premis: Perilaku dipelajari, perilaku sehat dpt
dipelajari & disubstitusi dari perilaku yang
tidak sehat.
Teknik dasar terapi perilaku :
- Role model
- Kondisioning operan
- Desensitisasi sistematis
- Pengendalian diri
- Terapi aversi (refleks kondisi)
Role Model
Penguatan positif.
Terapis memberi penghargaan kepada
klien utk perubahan perilaku yg positif.
Klien akan berubah perilaku seiring dgn
penghargaan & umpan balik positif thdp
perilaku.
Perilaku akan dipertahankan dan
ditingkatkan.
Desensitisasi