Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KLINIK KEGAWATANDARURATAN LAUT


DI RUMAH SAKIT dr. F.X SUHARDJO LANTAMAL IXHALONG AMBON

Sebagai Salah Satu Syarat Tugas laporan Mata Kuliah


Kegawatandaruratan Laut Pada Praktek Kegawatandaruratan Laut
Tingkat III Semester VI Jurusan Keperawatan Ambon Politeknik
Kesehatan Kemenkes Maluku Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh :

1. Lia Yuliyana Tira Tanailandu NIM.P07120118069


2. Lilian Sin Siahaya NIM.P07120118070
3. Jubelina Manakane NIM.P07120118068
4. Jordi Manuputty NIM.P07120118067
5. Maribeth Wajabula NIM.P07120118071
6. Nabira Hukul NIM.P07120118072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2021
LAPORAN
PRAKTEK KLINIK KEGAWATANDARURATAN LAUT
DI RUMAH SAKIT dr. F.X SUHARDJO LANTAMAL IXHALONG AMBON

Sebagai Salah Satu Syarat Tugas laporan Mata Kuliah


Kegawatandaruratan Laut Pada Praktek Kegawatandaruratan Laut
Tingkat III Semester VI Jurusan Keperawatan Ambon Politeknik
Kesehatan Kemenkes Maluku Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh :

1. Lia Yuliyana Tira Tanailandu NIM.P07120118069


2. Lilian Sin Siahaya NIM.P07120118070
3. Jubelina Manakane NIM.P07120118068
4. Jordi Manuputty NIM.P07120118067
5. Maribeth Wajabula NIM.P07120118071
6. Nabira Hukul NIM.P07120118072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan

Praktek Klinik Kegawatandaruratan Laut Di Rumah Sakit Dr. F.X Suhardjo

Lantamal IX Halong Ambon, tepat pada waktunya.

Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi penugasan

dari mata kuliah Kegawatdaruratan Laut, dan menambah pengetahuan

kita akan bagaimana pelaksanaan teknik evakuasi medis laut.

Tidak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih terutama

kepada dosen mata kuliah Suardi Zurimi, S. ST.,M.KKK yang senantiasa

memimbing dalam pembuatan laporan ini, juga kepada teman-teman dan

pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk memperbaiki makalah ini, dan agar menjadi pelajaran

dikemudian hari. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan

manfaat besar bagi pembaca khususnya bidang kesehatan dan

keperawatan.

Ambon, 6 April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN............................................................ i


HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................... 2

BAB II GAMBARAN UMUM


A. Visi dan Misi Rumah Sakit dr. F.X Suehardjo Lantamal IX
Ambon.................................................................................... 3
B. Ketenagaan Tim Evakuasi Medis Laut................................... 3
C. Sarana dan Prasarana Evakuasi Medis Laut......................... 4

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK


A. Teknik Pengoreasian Perahu Karet dalam melaksanakan
evakuasi medis laut................................................................ 5
B. Teknik evakuasi medis laut dan penanganan korban pada
korban tenggelam dan kecelakaan laut dengan mnggunakan
tandu air.................................................................................. 6
C. Teknik ultimate ( terapung diatas ait laut )............................. 8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 9
B. Saran...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Kepulauan Maluku terletak pada posisi 2°30'−9° LS

sampai 124°−135° BT, dengan luas wilayah daratan dan lautan

57.326.817 ha. Luas lautan sekitar 90% atau 52.719.100 ha,

sedangkan luas daratannya hanya sekitar 10% atau 4.625.416 ha

(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku 1999).

Maluku sering dijuluki dengan Provinsi Seribu Pulau, karena

wilayah darat annya didominasi oleh pulau-pulau kecil. Jumlah pulau

di Provinsi Maluku berdasarkan identifikasi citra satelit dari LAPAN

mencapai 1.412 buah (Titaley 2006).

Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan

masalah pernapasan dan kardiovaskuler yang penanganannya

memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar dengan

menunjang respirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi,

dan mencegah insufisiensi. Penanganan kegawatdaruratan korban

tenggelam sebaiknya memastikan terlebih dahulu kesadaran, system

pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi dan interaksi yang

konstan dengan korban. Korban tenggelam merupakan salah satu

kegawatdaruratan yang perlu penanganan segera (Novita, 2009).

1
2

Oleh karena itu simulasi pelaksanaan evakuasi medis laut

sangat penting dipelajari mengingat kondisi Provinsi Maluku yang

berbasis kepulauan.

B. Tujuan

Melaporkan hasil Praktek Klinik Kegawatandaruratan Laut di Rumah

Sakit Dr. F.X Suhardjo Lantamal IX Halong Ambon.

C. Manfaat

Memperoleh pengalaman dalam melakukan Evakuasi Medis Laut

(EML) di Rumah Sakit Dr. F. X Suahrdjo Lantamal IX Halong Ambon.


3

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Visi dan Misi Rumah Sakit dr. F.X Suehardjo Lantamal IX Ambon

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit pilihan TNI AL dan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan kesehatan bagi anggota, keluarga

dan masyarakat umum secara optimal.

b. Mempelopori dalam pelayanan kesehatan kepada

masyarakat kepulauan.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pendidikan

kesehatan kelautan.

B. Ketenagaan Tim Evakuasi Medis Laut

Ketenagaan Tim Evakuasi Medis Laut terdiri dari beberapa tim

yaitu tim Evakuasi Medis Laut (Long Spine Board), Tim Uitemate,

Tim penyelamatan dengan Perahu Karet dan Tim RJP (Resusitasi

Jantung Paru), dengan rincian sebagai berikut :

1. Tim Evakuasi Medis Laut (Long Spine Board)

a. Kapten Laut (K) Agus Wijaya, S. Kep

b. Serda Apm Rifin

c. Serka Sugito

d. Sertu Agus Eko


4

3. Tim Uitemate

a. Sertu Tomi

b. Sertu Usnandi

4. Tim Penyelamatan dengan Perahu Karet

a. Sertu Tridarmanto

b. Sertu Edo

5. Tim RJP (Resusitasi Jantung Paru)

a. Ltd Sucahyo

b. Sertu Yunani

C. Sarana dan Prasarana Evakuasi Medis Laut

Pelaksanaan Evakuasi Medis Laut di Rumah Sakit Dr. F.X

Suhardjo Lantamal IX Halong Ambon, menggunakan sarana dan

prasarana berupa :

1. Long Spine Board

2. Perahu Karet (PK)

3. Spamper (pelampung)
5

BAB III
LAPORAN PELAKSAAN PRAKTEK

A. Teknik Pengoreasian Perahu Karet Dalam Melaksanakan

Evakuasi Medis Laut

Dalam melaksanakan evakuasi medis dengan menggunakan

perahu karet dapat dilakukan dengan satu penolong dan dua

penolong. Jika dengan satu penolong dapat menggunakan teknik :

1. Jika korban dalam kondisi berhadapan balikkan tubuh

korban hingga membelakangi perahu karet.

2. Dengan bertumpu pada dasar perahu raih korban,

dan lakukan teknik tarikan bahu untuk memindahkan korban ke

atas perahu.

3. Ubah tumpuan pada sisi perahu karet lalu tarik korban

dengan menggunakan tarikan bahu hingga selutuh badan

korban mencapai perahu.

Sedangkan jika dengan dua penolong prinsip dasar yang digunakan

hampir sama dengan satu penolong, tekniknya yaitu :


6

1. Jika korban dalam kondisi berhadapan

balikkan tubuh korban hingga membelakangi perahu karet.

2. Masing-masing penolong melakukan teknik

tarikan bahu pada lengan korban dengan saling berlawanan

arah (kanan-kiri), dengan satu tangan lainnya menekan tangan

korban pada sisi tubuh untuk menghindari adanya dislokasi.

4. Ubah tumpuan pada sisi perahu karet lalu tarik korban

hingga selutuh badan korban mencapai perahu.

B. Teknik Evakuasi Medis Laut Dan Penanganan Korban Pada

Korban Tenggelam Dan Kecelakaan Laut Dengan Menggunakan

Tandu Air

Penanganan korban tenggelam menggunakan tandu air

umumnya dapat dilakukan oleh 4 penolong. Penolong pertama

bertugas menghampiri korban dan memberikan aba-aba kepada


7

penolong lainnya untuk segera meghampiri korban. Tugas penolong

dapat menggunakan teknik :

1. Mengampiri korban

2. Meraih lengan dan membalikan korban hingga

membelakangi penolong.

3. Kunci pergerakan korban dengan meraih

lengan baju bagian kiri belakang dengan menggunakan tangan

kanan (dapat sebaliknya) sehingga lengan korban terangkat.

4. Letakan lengan pada bagian mandibula dan

cengkram bahu korban dengan gerakan melingkar, tetapi

jangan sampai mencekik korban.

5. Letakan lengan pada bagian dagu

untukmenyanggah jalan nafas, jangan sampai mencekik.

6. Amankan korban (dapat berenang mundur)

7. Memberikan aba-aba kepada penolong lainnya

untuk membawa tandu air untuk mendekati korban.

8. Letakkan korba pada tandu air dan pasang

pengaman.

9. Masing-masing penolong memegang sisi tandu

air dan membawa korban ketempat yang aman.


8

C. Teknik Ultimate (Terapung Diatas Ait Laut)

Teknik Uitemate (mengapung) dapat dilakukan dengan

membiarkan tubuh relaks, mulai dari leher, badan hingga kaki di atas

air. Tenang dan tidak banyakbergerak dengan merentangan

ekstermitas baik ektremitas atas hingga bawah, dengan tubuh

menghadap ke atas.
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik Evakuasi Medis Laut sangat penting diketahui

mengingat Maluku merupakan Provinsi berbasis gugus pulau,

sehingga pentingnya mengetahui teknik evakuasi medis hingga

teknik uitemate meminimalisir terjdinya kematian akibat tenggelam.

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap mahasiswa

khususnya pembaca dalam bidang keperawatan dapat lebih

memahami pentingnya pengethuan mengenai Evakuasi Medis Laut

(EML) dan pentingnya penerapannya pada gugus pulau Maluku.


10

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku. 1999. Peta Zona


Agroekologi skala 1:250.000 Wilayah Provinsi Maluku (termasuk
Maluku Utara). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku,
Ambon.

Levin, dkk. 1993. Drowning and near-drowning dalam Novita.A , 2009.


Diakses pada 3 April 2021

Titaley, P.A. 2006. Kebijakan Revitalisasi Pertanian di Maluku. Makalah


disampaikan pada Lokakarya Sagu dengan Tema “Sagu dalam
Revitalisasi Pertanian Maluku”. Kerja Sama Universitas Pattimura,
Bappeda Maluku, Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Ambon 29−31 Mei 2006.

Anda mungkin juga menyukai