Anda di halaman 1dari 38

Etika

Rumah Sakit
1
Rumahsakit (Hospital)
 Morris and Moritz
 A place in which a patient may receive food,
shelter, and nursing care while receiving medical
or surgical treatment.
 An institution for the reception, care and medical
treatment of the sick or wounded; also the building
used for that purpose.
 A place where medicine is practiced by physician.
 Kep Men Kes No. 983 Th. 1992
 Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan
dan penelitian.
2
lanjutan .......

 WHO
 Suatuusaha yang menyediakan rawatinap
yang memberikan jasa pelayanan jangka
pendek dan jangka panjang yang terdiri dari
observasi, diagnostik, terapetik, tindakan
medis dan rehabilitatif kepada orang-orang
yang menderita sakit, terluka dan untuk
mereka yang melahirkan. Disamping itu
menyediakan atau tak meneyediakan
pelayanan rawatjalan kepada pasien-pasien
yang bisa langsung pulang

3
Fungsi rumah sakit
DEPKES
PEMDA Equity
PEMILIK FUNGSI SOSIAL

ORGANISASI
ORGANISASI
Ethical PROFESI
dan
MANAJEMEN conduct
profesional
leadership

Eficiency Quality
FUNGSI BISNIS FUNGSI IPTEK 4
RUMAH SAKIT
YURIDIS MANAJEMEN

STATIS DINAMIS EKONOMI SOSIAL


(FORMIL) (MATERIIL)

ETIK

STATUS
PERSONALIA SARANA DUTY OF CARE

Badan Non badan HOSPITAL LAW


hukum hukum

PIDANA PERDATA ADMIN ETIK


Guwandi, 1991
5
Etika
 Ahli filsafat:
 Etika adalah ilmu atau kajian formal tentang
moralitas
 Moralitas: ha-hal yang menyangkut moral
yaitu sistem tentang motivasi, perilaku dan
perbuatan manusia yang dianggap baik atau
buruk.

6
 Etikasebagai ilmu yang mencari orientasi
bagi usaha manusia untuk menjawab
pertanyaan yang amat fundamental
(Franz Magnis Suseno)
 Bagaimana saya harus hidup dan bertindak ?
 Etika dan moralitas sama artinya (Peter
Singer)
 Bagi sosiolog, etika adalah adat,
kebiasaan dan perilaku orang-orang dari
lingkungan budaya tertentu.

7
 Bagi praktisi profesional termasuk dokter
dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi
harapan (ekspekatasi) profesi dan
masyarakat, serta bertindak dengan cara-
cara yang profesional.
 Etika adalah salah satu kaidah yang
menjaga terjalinnya interaksi antara
pemberi dan penerima jasa profesi secara
wajar, jujur, adil, profesional dan
terhormat.
8
Etika profesi
 Bagi asosiasi profesi, etika adalah
kesepakatan bersama dan pedoman
untuk diterapkan dan dipatuhi semua
anggota asosiasi tentang apa yang
dinilai baik dan buruk dalam
pelaksanaan dan pelayanan profesi itu

9
Etika rumah sakit (Samsi Jacobalis)

 Etika terapan (applied ethics) atau etika praktis


(practical ethics), yaitu moralitas atau etika
umum yang diterapkan pada isu-isu praktis,
seperti
 perlakuan terhadap etnik-etnik minoritas,
 keadilan untuk kaum perempuan,
 penggunaan hewan untuk bahan makanan atau
penelitian,
 pelestarian lingkungan hidup,
 aborsi,
 etanasia,
 kewajiban bagi yang mampu untuk membantu yang
tidak mampu, dan sebagainya.
10
 Bagi pimpinan rumah sakit, berarti;
 Kewajiban dan tanggung jawab khusus
terhadap
 pasien dan klien lain,
 organisasi dan staff,

 diri sendiri dan profesi,

 pemerintah dan

 pada tingkat akhir walaupun tidak langsung

terhadap masyarakat.
 Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan
terhormat tentu berlaku juga untuk eksekutif
lain di rumah sakit.
11
Kode etik profesi
 Seperangkat aturan etika khusus sebagai
consensus semua anggota asosiasi profesi, yang
memuat amar dan larangan yang wajib ditaati
dan dilaksanakan oleh semua anggota asosiasi
dalam menjalankan fungsi dan kegiatan
profesionalnya.
 Perlu pemahaman tentang jenjang dan hubungan
antara konsep-konsep, terutama tentang
beberapa teori etika yang utama, tentang asas-
asas etika, dan kode etik

12
Kelahiran Etika Rumah Sakit
 Lahir pada waktu yang hampir bersamaan dengan
kehadiran etika biomedis (sebagai pengembangan
dari etika biomedika (bioetika).
 Masalah-masalah atau dilema etika sebagai
dampak atau akibat dari penerapan kemajuan
pesat ilmu dan teknologi biomedis, justru terjadi di
rumah sakit.
 Iptekdok untuk menunjang hidup, operasi ganti
kelamin, penelitian serta uji-coba klinis, dan beberapa
terobosan baru lain dari revolusi biomedis sejak tahun
1960-an yang semuanya dilaksanakan di Rumah Sakit

13
Komponen-komponen etika
Rumah Sakit
 Etika
rumah sakit terdiri atas dua
komponen :
 Etika administratif
 Etika biomedis

 Banyak masalah etika biomedis ada aspek


etika administratifnya dan pada semua
kegiatan klinis ada potensi isu etisnya.

14
Isu-isu etika administratif
 Potensi isu etika administratif yang pertama
terkait dengan kepemimpinan dan
manajemen di rumah sakit.
 Fungsi manajemen mencakup kegiatan
menentukan obyektif, menentukan arah dan
memberi pedoman pada organisasi
 Dalam pelaksanaannya seorang pemimpin
sebagai manajer puncak sangat mudah
melanggar asas-asas etika (menghormati
manusia dan berlaku adil disadari atau tidak)

15
lanjutan .....

 Konfidensialitas pasien, seperti rahasia


pribadi, kelainan atau penyakit yang diderita,
keadaan keuangan, dan terjaminnya pasien
dari gangguan terhadap ketersendirian yang
menjadi haknya.
 Kewajiban etis rumah sakit untuk menjaga
dan melindungi privasi dan kerahasiaan
pasiennya.
 Harus diakui, hal itu tidak selalu mudah
berlaku adil (disadari atau tidak)

16
lanjutan .....

 Persetujuan tindakan medis (Informed


consent)
 Masalah etika administratif dapat terjadi, jika informed consent
tidak dilaksanakan sebagaimana seharusnya, yaitu persetujuan
yang diberikan secara sukarela oleh pasien yang kompeten
kepada dokter untuk melakukan tindakan medis tertentu pada
dirinya, setelah ia diberi informasi yang lengkap dan dimengerti
olehnya tentang semua dampak dan resiko yang mungkin
terjadi sebagai akibat tindakan itu atau sebagai akibat sebagai
tidak dilakukan tindakan itu.
 Dalam banyak hal, memang tidak terjadi banyak masalah etika,
jika intervensi medis berjalan aman dan outcome klinis sesuai
dengan apa yang diharapkan semua pihak.

17
lanjutan .....

 Keuangan
 Apakah kemampuan pasien membayar uang
muka adalah faktor yang mutlak bagi rumah
sakit untuk memberikan pertolongan
kepadanya?
 Bagaimana sikap rumah sakit terhadap
dokter tertentu sangat tinggi tarif jasanya?
Jika ditegur ia pasti akan marah, dan
mungkin akan hengkang kerumah sakit lain
padahal ia patient getter yang merupakan
'telur emas' bagi rumah sakit
18
lanjutan .....

 Bagaimana sikap terhadap pasien yang


kurang tepat waktu melunasi piutang
periodiknya, padahal ia sangat
memerlukan tindakan khusus lanjutan?
 Untuk rumah sakit milik pemodal,
bagaimana sikap manajemen jika ada
konflik kepentingan antara kebutuhan
pasien dengan keingginan pemegang
saham yang melihat sesuatu hanya dari
perhitungan bisnis?
19
lanjutan .....

 Bagaimana jika ada konflik kepentingan


antara pemilik, manajemen dan para
klinis yang akar masalahnya adalah soal
keuangan dan pendapatan.
 Bagaimana sikap manajemen terhadap
dokter tertentu yang dapat diduga
melakukan moral hazard dengan
berkolusi dengan PBF?

20
lanjutan .....

 Bagaimana sikap rumah sakit


terhadap teknologi mahal?
 Disatu pihak diperlukan untuk
meningkatkan posisi dan citra rumah
sakit, di pihak lain potensi moral hazard
juga tinggi demi untuk membayar
cicilan kredit atau/leasing?

21
lanjutan .....

 Menyangkut persepsi dan perilaku


profesional dan instutisional terhadap
hidup dan kesehatan manusia dari sejak
sebelum kelahiran, pada saat-saaat sejak
lahir, selama pertumbuhan, jika terjadi
penyakit atau cidera, menjadi tua,sampai
saat-saat menjelang akhir
hidup,kematian,dan malah beberapa
waktu setelah itu.
22
Isu-isu etika biomedis

 Isu-isu etika medis ‘tradisional’ yang


sudah dikenal sejak ribuan tahun, dan
lebih banyak menyangkut hubungan
individual dalam interaksi terapeutik
antara dokter dan pasien.
 Kemungkinan adanya masalah etika
medis dalam pelayanan di rumah sakit
oleh masyarakat (dan media masa)
ditunding sebagai malpraktek
23
Isu-isu bioetik

 Isu-isu:
 kegiatan rekayasa genetik,
 teknologi reproduksi,
 eksperimen medis,
 donasi dan transpalasi organ,
 penggantian kelamin,
 eutanasia,
 isu-isu pada akhir hidup,
 kloning terapeutik dan
 kloning reproduktif.
24
Isu-isu bioetik

 International Association of
Bioethics,
 kegiatan-kegiatan di atas dalam
pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu
biologi tidak hanya menimbulkan isu-
isu etika, tapi juga isu-isu sosial,
hukum, agama, politik, pemerintahan,
ekonomi,kependudukan,lingkungan
hidup,dan mungikin juga isu-isu di
bidang lain.
25
Isu-isu bioetik

 Identifikasi dan pemecahan masalah etika


biomedis dalam arti tidak hanya terbatas
pada kepedulian internal rumah sakit saja
 misalnya Komite Etika Rumah Sakit dan para
dokter melainkan kepedulian dan bidang kajian
banyak ahli multi dan interdispliner tentang
masalah-masalah yang timbul karena
perkembangan bidang biomedis dalam skala
mikro dan makro, dan tentang dampaknya atas
masyarakat luas dan sistem nilainya,kini dan
dimasa mendatang (F.Abel,terjemahan
K.Bertens).
26
Isu-isu bioetik
 Studi formal inter-disipliner dilakukan pada pusat-
pusat kajian bioetika yang sekarang sudah banyak
jumlahnya terbesar di seluruh dunia.
 Yang perlu diketahui dan diikuti perkembangannya
oleh pimpinan rumah sakit adalah tentang 'fatwa'
 pusat-pusat kajian nasional dan internasional,
 deklarasi badan-badan internasional seperti PBB, WHO,
Amnesty International,
 Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional (diIndonesia;AIPI)
tentang isu-isu bioetika tertentu,
 Dan jika terjadi masalah bioetika dirumah sakit yang
belum diketahui solusinya,pendapat lembaga-lembaga
demikian tentu dapat diminta

27
Isu-Isu Etika Medis
 Malpraktek (medis) sebenarnya adalah
istilah hukum yang berarti kesalahan dalam
menjalankan profesi.
 Berkhouwer dan Borstman (dikutip oleh
Veronica Komalawati) mengatakan,
 seorang dokter melakukan kesalahan profesi,
apabila ia tidak memeriksa, tidak membuat
penilaian, tidak melakukan tindakan atau tidak
menghindari tindakan (tertentu), sedangkan
dokter-dokter yang baik pada umumnya pada
situasi yang sama akan melakukan
pemeriksaan, membuat penilaian, melakukan
tindakan atau menghindari tindakan (tertentu)
28
Isu-Isu Etika Medis
 Etika dalam hal ini diartikan sebagai
kewajiban dan tanggung jawab.
 Etika rumah sakit adalah etika institusi, jadi
kewajiban dan tanggung jawab itu adalah
institusional, bukan individual.
 Pimpinan rumah sakit yang oleh pemilik
melalui Governing Board (Badan Pengampu,
Majelis Wali Amanah, Dewan Pembina, atau
nama jenis yang lain) diberi kekuasaan
mengelola dan tanggung jawab rumah sakit,
dengan sendirinya termasuk penanggung
jawab moral dan etika institusional.
29
Isu-Isu Etika Medis
 Etika medis berhubungan dengan hidup dan
kesehatan. Objek kewajiban dan tanggung
jawab pada etika medis adalah hidup dan
kesehatan manusia dan kelompok manusia
dilingkungan luar rumah sakit termasuk
pasien, staf serta karyawan rumah sakit,
dan masyarakat.
 Masalah etika rumah sakit timbul apabila
terjadi pelanggaran terhadap asas-asas
etika (umum)dan Kode Etik Rumah Sakit,
yang adalah uraian lebih operasional dari
asas-asas etika.

30
Asas-asas etika rumah sakit
 Berbuat kebaikan (benifecence) dan
tidak menimbulkan mudharat atau
cidera (nonmalifecence) pada pasien,
staf dan karyawan, masyarakat
umum, serta lingkungan hidup

31
Asas-asas etika rumah sakit
 Asas menghormati manusia (respect for
persons) berarti menghormati pasien,staf dan
karyawan,serta masyarakat dalam hal hidup
dan kesehatan mereka.
 Berarti menghormati otonomi (hak untuk
mengambil keputusan tentang diri sendiri),
 Hak-hak asasi sebagai warga negara,
 Hak atas informasi,
 Hak atas privasi,
 Hak atas kerahasiaan,
 seta harkat dan martabat mereka sebagai manusia
dan lain-lain

32
Asas-asas etika rumah sakit

 Asas keadilan (justice):


 keadilan sosial,
 keadilan ekonomi, dan

 perlakuan yang 'fair'terhadap pasien, staf


dan karyawan, serta masyarakat umum

33
Masalah Etika Di Rumah Sakit
 Apakah pasien, staf dan karyawan, atau
masyarakat umum dalam kasus tertentu itu
diperlakukan seperti saya ingin diperlakukan
dalam kasus seperti itu? The Golden Rule
 Apakah pasien, staf dan karyawan, serta
masyarakat umum cukup dilindungi terhadap
kemungkinan cidera dalam keberadaan dan
pelayanan di rumah sakit?
 Apakah penjelasan tentang informed consent
kepada pasien cukup memberi informasi
baginya tentang apa yang akan dilakukan
pada dirinya?

34
Masalah Etika Di Rumah Sakit
 Adakah pasal-pasal dalam Kode Etik
Rumah Sakit yang dilanggar?
 Adakah asas-asas etika umum yang
dilanggar?
 Teori etika mana yang dapat dipakai
untuk pembenaran keputusan atau
tindakan rumah sakit yang
menimbulkan masalah etika
administratif atau etika biomedis.
35
Pemecahan Masalah
1. Memecahkan struktur masalah yang sudah
teridentifikasi kedalam komponen-komponennya,
menganalisis komponen-komponen itu sehingga
ditemukan akar masalah. Akar masalah adalah
penyebab paling dasar dari masalah etika yang
terjadi. Ia dapat berupa kelemahan pada manusia,
kepemimpinan,manajemen, budaya organisasi,
sarana, alat, sistem, prosedur, atau faktor-faktor
lain.
2. Melakukan analisis lebih dalam tentang akar
masalah yang sudah ditemukan (root cause
analysis),untuk menetapkan arah pemecahannya.

36
Pemecahan Masalah
3. Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan
akar masalah.
4. Memilih alternatif yang situasional terbaik untuk
pemecahan masalah itu.
5. Memantau dan mengevaluasi penerapan upaya
pemecahan yang sudah dilaksanakan.
6. Melakukan tindakan koreksi jika masalah etika
belum terpecahkan atau terulang lagi terjadi.
Tindakan koreksi yang dapat menimbulkan
masalah etika baru adalah jika manusia sebagai
penyebab akar masalah yang berulang-ulang
dikeluarkan dari rumah sakit.

37
38

Anda mungkin juga menyukai