Anda di halaman 1dari 21

TAX PLANNING DAN PENGENDALIAN

ATAS UNSUR-UNSUR BEBAN POKOK


PENJUALAN (HPP) DAN PENGURANG
PENGHASILAN BRUTO

Pertemuan VIII
Afni Sirait
Khalidah Nursheilla
Salomo Ruland
PENGANTAR
LANJUTAN....
1. FOREIGN EXCHANGE LOSS
Wajib pajak dapat
menyelenggarakan
pembukuan dengan Di pasal 4 ayat (1)
menggunakan bahasa mengatur tentang
asing dan saat mata keuntungan akibat
uang selain Rupiah fluktuasi kurs
yaitu Bahasa Inggris merupakan salah
dan satuan mata uang satu objek pajak
Dollar Amerika penghasilan
Serikat.

Pasal 6 UU PPh nomor 7 tahun 1983 yang


telah beberapa kali diubah, terakhir
diubah dengan UU PPh no 36 tahun 2008
disebutkan bahwa salah satu biaya yang
dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto adalah kerugian dari selisih kurs.
LANJUTAN....
Wajib Pajak yang Diperbolehkan
Menggunakan Pembukuan Mata Uang Asing
Adalah:
1. Wajib pajak dalam rangka penanaman modal asing yang
beroperasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
Penanam Modal Asing;

2. Wajib pajak dalam rangka kontrak karya yang beroperasi


berdasarkan kontrak dengan Pemerintah Republik Indonesia

3. Wajib Pajak kontraktor kontrak kerja sama yang beroperasi


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
pertambangan minyak dan gas bumi;

4. Bentuk usaha tetap sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2


ayat (5) Undang-Undang PPh atau sebagaimana diatur dalam
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) terkait;

5. Wajib pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian


maupun seluruhnya di bursa efek luar negeri;

6. Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan reksadana


dalam denominasi satuan mata uang dollar Amerika Serikat

7. Atau wajib pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan


induk di luar negeri,
2. CAPITAL EXPENDITURE VERSUS REVENUE EXPENDITURE
Pengeluaran modal atau yang juga dikenal
dengan istilah capex (capital expenditure)
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tetap, menambah kapasitas
output aktiva tetap, menambah tingkat
keefisiensian aktiva tetap, juga
memperpanjang umur ekonomis suatu aktiva
tetap

P
Contoh :
E
Pembelian mesin produksi, pembelian
N
komponen mesin produksi, mengupgrade
Y
MAKA kapasitas mesin produksi, yang rata rata
U
jumlah yang dikeluarkan untuk itu sangat
S
material.
U
T
A
N
LANJUTAN....

Pengeluaran/biaya-biaya
yang hanya memberikan
manfaat ekonomis pada saat Revenue Expenditure
periode berjalan terjadinya
pengeluaran

Contohnya seperti pengeluaran


pemeliharaan mesin, pembersihan
mesin, melumasi mesin agar bisa
beroperasi seperti biasanya.
3. PEMILIHAN METODE PERSEDIAAN
Menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dalam pasal 6
metode persediaan ada 2 yaitu yaitu metode rata-rata (average) atau metode
FIFO (First In First Out).

Metode Average

Tanggal Pembelian Penjualan Sisa Persediaan


01/01/2013         1200 @ Rp 200.000 = Rp 240.000.000
04/01/2013     400 @ 200.000 Rp80.000.000 800 @ Rp 200.000 = Rp 160.000.000
08/01/2013 400 @ Rp 205.000 Rp 41.000.000     1200 @ 167.500 = Rp 201.000.000
15/01/2013     300 @ Rp 167.500 Rp50.250.000 900 @ Rp 167.500 = Rp 150.750.000
25/01/2013 500 @ Rp 212.000 Rp 106.000.000     1400 @ Rp 183.393 = Rp 256.750.200
28/01/2013     800 @ Rp 183.393 Rp146.714.400 600 @ Rp 183.393 = Rp 110.035.800
Total   Rp 147.000.000   Rp276.964.400   Rp110.035.800
LANJUTAN....
Metode FIFO
Tanggal Pembelian Penjualan Sisa Persediaan
01/01/2013        1200 @Rp200.000= 240.000.000
04/01/2013    400 @Rp200.000 80.000.000 800 @ Rp 200.000= 160.000.000
08/01/2013400 @Rp205.000 82.000.000     800 @ Rp 200.000= 160.000.000
          500 @ Rp 205.000= 82.000.000
15/01/2013    300 @Rp200.000 60.000.000 500 @ Rp 200.000= 100.000.000
          500 @ Rp 205.000= 105.000.000
25/01/2013500 @Rp212.000 106.000.000     500 @ Rp 200.000= 100.000.000
          500 @ Rp 205.000= 105.000.000
          500 @ Rp 212.000= 106.000.000

28/01/2013    500 @Rp 200.000 100.000.000 100 @Rp205.000= 20.500.000

      300 @Rp 205.000 61.500.000 500 @Rp 212.000= 106.000.000


Total   188.000.000   301.500.000   126.500.000

Dalam contoh kasus ini HPP yang lebih tinggi adalah menggunakan metode
FIFO, sehinga akan efektif apabila menggunakan metode ini.
4. PEMILIHAN METODE PENYUSUTAN
Menurut PSAK No. 17 (2004.17.1)  “Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu
aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara
langsung maupun tidak langsung”

a. diharapkan untuk
Sedangkan yang digunakan selama lebih
dimaksud dengan dari satu periode
penyusutan menurut
Akuntansi Perpajakan b. memiliki suatu
terapan adalah “Proses aktiva yang manfaat yang terbatas
alokasi sebagian  harga dapat
perolehan aktiva disusutkan
c. ditahan oleh suatu
menjadi biaya
perusahaan untuk
(costallocation), sehingga digunakan dalam
biaya tersebut produksi atau memasok
mengurangi laba usaha” barang dan jasa, untuk
disewakan atau untuk
tujuan administrasi.
LANJUTAN....

Penyusutan dengan metode garis lurus akan menghasilkan biaya penyusutan


yang sama tiap periodenya. Sedangkan saldo menurun akan menghasilkan biaya
penyusutan yang lebih besar pada awal periode dan makin menurun pada
periode-periode berikutnya.
Jika kondisi perusahaan laba dan besarnya penghasilan kena pajak telah
mencapai tarif pajak tertinggi maka metode saldo menurun lebih menguntungkan.
Tetapi sebaliknya jika kondisi perusahaan rugi maka lebih baik menggunakan
metode garis lurus.
5. MENYIASATI SE-46/PJ.4/1995
Apabila jumlah rata-rata pinjaman
sama besarnya dengan atau lebih kecil
dari jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan sebagai deposito
berjangka atau tabungan lainnya,
maka biaya bunga yang dibayar atau
terhutang atas pinjaman tersebut Apabila jumlah rata-rata pinjaman
seluruhnya tidak dapat dibebankan lebih besar dari jumlah rata-rata
sebagai biaya. dana yang ditempatkan dalam
bentuk deposito atau tabungan
lainnya, maka biaya bunga atas
pinjaman yang boleh dibebankan
sebagai biaya adalah bunga yang
dibayar atau terutang atas rata-rata
pinjaman yang melebihi rata-rata
yang ditempatkan sebagai deposito
berjangka atau tabungan lainnya
( selisih rata-rata pinjaman dengan
rata-rata deposito).
6. CADANGAN KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH

2. Penyisihan atau pencadangan


piutang tak tertagih

1. Biaya piutang tak tertagih


LANJUTAN....

Menurut pasal 6 Ayat (1) huruf h Undang-undang Pajak Penghasilan piutang tak
tertagih dapat diakui sebagai beban bila telah memenuhi syarat-syarat yaitu :

2. Wajib Pajak 4. Syarat


3. Telah sebagaimana
harus diserahkan
1. Telah dimaksud pada
menyerahkan perkara angka 3 tidak
dibebankan
daftar piutang penagihannya berlaku untuk
sebagai biaya
yang tidak kepada penghapusan
dalam laporan Pengadilan Negeri piutang tak tertagih
dapat ditagih
laba rugi atau instansi debitur kecil
kepada
komersial; pemerintah yang sebagaimana
Direktorat dimaksud dalam
menangani
Jenderal Pajak; Pasal 4 ayat (1)
piutang negara;
dan huruf k UU PPh.
7. BIAYA ENTERTAINMENT.
Biaya entertainment adalah, representasi, jamuan dan sejenisnya sepanjang
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan pada dasarnya
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 Tahun 2008.
LANJUTAN...

1.
1. Diberikan
Diberikan dalam
dalam bentuk
bentuk perjamuan
perjamuan
maupun
maupun representasi lainya
representasi lainya selain
selain dalam
dalam
bentuk uang
bentuk uang

Biaya
Biaya entertainment
entertainment menurut
menurut penjelasan
penjelasan 2.
2. Diberikan
Diberikan atas
atas nama
nama perusahaan
perusahaan bukan
bukan
 SE-27/PJ
 SE-27/PJ 22/1986 Tanggal 14
22/1986 Tanggal 14 Juni
Juni 1986
1986 atas nama pegawai
atas nama pegawai

3.
3. Wajib
Wajib pajak
pajak harus
harus dapat
dapat membuktikan,
membuktikan,
bahwa
bahwa biaya-biaya tersebut telah
biaya-biaya tersebut telah benar-
benar-
benar
benar dikeluarkan (formal) dan benar
dikeluarkan (formal) dan benar ada
ada
hubungannya dengan kegiatan perusahaan
hubungannya dengan kegiatan perusahaan
untuk
untuk mendapatkan,
mendapatkan, menagih
menagih dan
dan
memelihara penghasilan perusahaan
memelihara penghasilan perusahaan
(materiil).
(materiil).
8. PERSYARATAN-PERSYARATAN BEBAN PROMOSI SESUAI
PERATURAN PERPAJAKAN

Peraturan
Peraturan Menteri
Menteri Keuangan
Keuangan Nomor
Nomor
02/PMK.03/2010
02/PMK.03/2010 tentang
tentang Biaya
Biaya Promosi
Promosi Yang
Yang Dapat
Dapat
Dikurangkan
Dikurangkan Dari
Dari Penghasilan
Penghasilan Bruto.
Bruto.
Biaya
Biaya promosi
promosi adalah
adalah bagian
bagian dari
dari biaya
biaya
penjualan
penjualan yang
yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh
oleh Wajib
Wajib Pajak
Pajak dalam
dalam
rangka
rangka memperkenalkan
memperkenalkan dan/atau
dan/atau menganjurkan
menganjurkan
pemakaian
pemakaian suatu
suatu produk
produk baik
baik langsung
langsung maupun
maupun
tidak
tidak langsung
langsung untuk
untuk mempertahankan
mempertahankan dan/atau
dan/atau
meningkatkan
meningkatkan penjualan.
penjualan.

Biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan


akumulasi dari biaya periklanan (media cetak, elektronik dan/atau media
lainnya), biaya pameran produk, biaya pengenalan produk baru dan/atau biaya
sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk.
LANJUTAN....

Biaya Promosi Yang Tidak Dapat Dikurangkan


Pemberian imbalan berupa uang dan/atau fasilitas,
dengan nama dan dalam bentuk apapun, kepada
pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan
penyelenggaraan kegiatan promosi biaya promosi
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
dan yang telah dikenai pajak bersifat final.
9. BERBAGAI PENGUJIAN UNTUK MENGUJI
KEBENARAN BEBAN POKOK PENJUALAN.
1. Pengujian Keabsahan Dokumen

• pengujian yang dilakukan untuk meyakini keabsahan suatu dokumen yang akan
digunakan dalam pemeriksaan

2. Pengujian Keterkaitan

• pengujian yang dilakukan untuk meyakini suatu transaksi berdasarkan pengujian atas
mutasi pos-pos lain yang terkait atau berhubungan dengan transaksi tersebut

3. Pengujian Kebenaran Fisik

• pengujian yang dilakukan untuk meyakini keberadaan, kuantitas, dan kondisi aktiva yang
dilaporkan Wajib Pajak, misalnya persediaan dan aktiva tetap.

4. Pengujian Kebenaran Penghitungan Matematis

• pengujian yang dilakukan untuk meyakini kebenaran penghitungan matematis, seperti


penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas objek yang diperiksa.
10. EKUALISASI BEBAN POKOK
PENJUALAN DAN BEBAN
OPERASIONAL DENGAN DPP PPN
MASUKAN (BELUM FIX)
Ekualisasi SPT PPh Badan dengan SPT Masa PPN dilakukan
dengan membandingkan omzet penjualan dan penghasilan lain yang.
Merupakan objek PPN di SPT PPh Badan dengan jumlah yang
dilaporkan dalam SPT PPN. Wajib Pajak harus dapat menjelaskan
penyebab timbulnya selisih, yang diantaranya dapat diakibatkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
1. Selisih Kurs Valuta Asing

2. Terjadinya Perbedaan antara Pajak Saat penyerahan Barang Kena


Pajak (BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP)
3. Saat Pembuatan Faktur

4. Saat pelaporan di SPT Masa


TERIMA
KASIH
^_^

Anda mungkin juga menyukai