Anda di halaman 1dari 18

PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS

PROGRAM DALAM MENDUKUNG


PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN
MASSAL (POPM) SELAMA 5 TAHUN

Oleh
dr. H. Asrum Tombili, M.Kes.
Kadinkes Prop. Sultra
FILARIASIS
(Penyakit Kaki Gajah)

• Penyakit menular menahun, disebabkan oleh


cacing filaria & ditularkan melalui nyamuk

• Menimbulkan kecacatan menetap, stigma


sosial, hambatan psikologis

• Menurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan


kerugian ekononomi
Penderita Filariasis Kronis
Made In Indonesia
Cacat menetap akibat Filariasis

Di Tangan Pada Anak Di Tangan

Di Kaki Di Payudara Di Skrotum


Kumulatif Kasus Filariasis Kronis yang Cacat
per Provinsi di Indonesia 2002 s/d 2014

3500
3175
3000

2500 2375

2000
1765

1500
1184
1000 811
649
532 524
500 419 365
325 274 257 253
232 227 227 213 207
141 129 96 94 91 74 70
53 37 31 30 27 18 14 13
0
) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta ta
/ ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko /ko
b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b b
ka 1 ka ka 1 ka ka ka 1 ka ka ka 3 ka ka ka ka ka ka 1 ka ka ka ka ka ka ka ka ka 1 ka ka ka ka ka ka ka ka ka ka
0 2 5 8 1 0 9 2 9 0 2 6 1 6 0 7 4 6 4 0 6 1 6 5 5 6 7 8 6 7 4
(2 h (2 t (1 a (2 t (2 h ( u ( r (1 (2 n (1 r (3 t (1 i (1 t (1 n (1 h ( lo ( a (1 g ( (2 n (1 at ( u (1 n ( g ( u ( ta ( ta ( u ( ra ( ra ( li ( B ( ra (
TT ce ar a pu ara nga Ria mu gah ata mu ara mb ara ata nga nta gar itun tara ata Bar kul nte un luk kar kar Ria ta ta Ba NT ta
N A B Pa B e Ti n e l Ti B J a B el e r o ng el U el si ng Ba mp Ma Ja ya an i U U U
T e
T n S a e ra T o e e s uk u an
p ua w
a si
a n
a w ta n
a
S
n G T a
B ra
s i S e
w Be L a KI og
a u t
Pa Ja w e t
an Jaw ant
a Ja at an te nta
r i k te
es ang ma law Sul
e a D I Y ul law al an
u la im u m lim ma ma w D ep Su M lim
S l lim S a B u u K a
Ka Ka Su ali Su
l S S K
Ka K

• Total kasus kronis se Indonesia s/d 2014 adl: 14.932 kasus


• Tersebar di 418 kab/kota di 34 Provinsi
SITUASI FILARIASIS DI INDONESIA S/D TAHUN 2014
511
Kabupaten/Kota

466 45
Sudah dilakukan pemetaan Belum dilakukan pemetaan
endemisitas endemisitas

231 235
Non endemis Endemis Filariasis

142 93
POPM Filariasis Belum POPM Filariasis

29 86 27
Selesai POPMF Sedang POPMF (full) POPMF partial/putus

KETERANGAN :
1. Lebih dari 102 juta jiwa (43%) penduduk Indonesia berisiko tertular filariasis
2. Kriteria daerah endemis: angka mikrofilaria > 1%. Kriteria daerah non endemis: angka
mikrofilaria < 1%
3. 45 kab/kota yg belum dipetakan endemisitasnya akan selesai pemetaan pada awal 2015
Kabupaten/Kota yang belum POPM se-
kabupaten/kota
S
B
K K K

A
K G
J

J
● ●
c

S
r B

A
e
h e e ●
B u
T
i ●
D u b ul al al n al
d e
m
u
r
e m ●
e
s
D
a i a u
n i r i u i
A
K


n
m
c

l
e
r g a
w m
e
m

w m g

u a
h
S o a i a u
e
i k
a a

c
l n K
t *

a
t a
a ●
G
M
t
M n
a

r u
n
a
a o ) a
n
n
al
A
S e t

c b ●
T s ta
e o
T i
ta ai
e
m T t
h
S g r n ●
P n
i
n
r
P r a
n e a n K
u
g

a e e a T

e
k ●
W u
i
l d a o n
i T U rt
l
a
n


N
d n
g e
n a
a
a B o
a ta
u
g
g n
a
a s
n
n
R
n
n a
o
b a m n
a ra
n
e
T g
g
a
y
a
g o
S l T g i g
)

g
u P

B

r
h
a
n
*
e
e id a a
d m
a m i

t
a a k u r
A
) a s h
r
r
n
r)
c
e a * a a
h
*
) t n
g h )
g
u )

Sulawesi Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan

Sumatera Selatan

• Balangan • Lahat • Banggai • Buton • Mamuju

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara
• Tabalong • Bengkayang Kepulauan Tengah
• Sambas • Morowali • Buton
• Sekadau Selatan
• Sintang • Konawe
• Kapuas
Hulu
ELIMINASI FILARIASIS
1. Memutuskan mata rantai penularan filariasis dengan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di daerah endemis Sekali
setahun selama 5 tahun berturut-turut.
2. Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan kasus
filariasis .
Peran aktif keluarga dalam minum obat
pencegahan filariasis dan kecacingan

Dukungan dan Partisipasi


Masyarakat dalam minum obat
pencegahan filariasis dan
kecacingan
Pendekatan

1. Mengoptimalkan Pendekatan Keluarga dalam


Peningkatan Kesehatan Masyarakat

2. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan


melalui gerakan masyarakat sehat
STRATEGI PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT DALAM
MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT
Koordinasi LP dan LS
Dalam Pelaksanaan Program Pencegahan dan
Pengendalian Tular Vektor-Zoonosis: Kasus Filariasis
A. Lintas Program Kesehatan:
1. Nakes - BPPSDM,
2. Kesehatan Lingkungan
3. Obat – Ditjen Binfar
4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Dit Promkes dan Pemberdayaan Kesehatan,
5. Penyebar luasan informasi –data – kebijakan Biro
Komlik dan Pusdatin,
6. Pendekatan siklus kehidupan - Ditjen Kesmas,
Koordinasi LP dan LS
Dalam Pelaksanaan Program Pencegahan dan
Pengendalian Tular Vektor-Zoonosis: Kasus Filariasis
B. Lintas Sektor
1. Melibatkan Institusi Pendidikan – UKS -Kemendikbud,
2. Peran Pemda - Kemendagri,
3. Koordinasi LS - Kemenkokesra,
4. Penyebarluasan infromasi-Kemenkominfo,
5. Peran Tokoh agama, institusi pendidikan agama, dll - Kemenag,
6. Penangulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial -Kemensos,
7. Peningkatan produksi pertanian – Ketersediaan konsumsi Kementan,
8. Peningkatan akses jalan-infrastruktur – KemenPU
9. Pemberdayaan masyarakat – keterlibatan Dasa Wisma- PKK –
Kemendagri
10. Meningkat taraf kesehatan masyarakat desa – Kades – Camat
11. Dll
Dukungan Pembiayaan di Puskesmas

1. Bantuan Operasional Puskesmas


(DAK Non Fisik)
2. Mengupayakan dukungan dana
desa
RINCIAN KEGIATAN PEMANFAATAN BOK
Upaya
Jenis Pelayanan Jenis Kegiatan
Kesehatan
Upaya 1 Sosialisasi dan penyuluhan 1 Sosialisasi dan Penyuluhan kepada masyarakat dan
Pencegahan pemangku kepentingan lainnya
dan 2 Orientasi kepada kader kesehatan
Pengendalian
2 Penemuan dan Pencegahan Dini 1 Penemuan kasus secara dini/ Penyelidikan Epidemiologi
Penyakit Tular
secara aktif ( termasuk Mass Blood survey (MBS)/ Mass Fever Survey
Vektor dan
(MFS))
Zoonotik
(antara lain : 2 Pelacakan kasus kontak
Malaria, DBD, 3 Pemberian obat pencegahan (individu atau massal), termasuk
Chikungunya, BELKAGA
Japanese
enchephalitis, 4 Kunjungan rumah untuk follow up tatalaksana kasus
Filariasis, 5 Pengambilan dan pengiriman specimen ( termasuk sediaan
Schistosomiasi darah)
s, kecacingan, 6 Pendampingan
Rabies, Antrax, 7 Sweeping dan Skrining pada ibu hamil dan populasi berisiko
Flu Burung, 8 Pendataan sasaran
Leptospirosis,
Pes, Taeniasis, 9 Penanganan kejadian ikutan akibat pemberian obat
F. Buski, pencegahan
penyakit massal Filariasis
zoonosa 3 SKD KLB 1 Verifikasi rumor dugaan KLB
lainnya, dll.) 2 Penanggulangan KLB
3 Pengambilan dan pengiriman specimen
4 Mapping masalah
4 Pencegahan Faktor Risiko 1 Distribusi Kelambu
Penular Penyakit
16
Bagaimana dukungan Dana Desa untuk Filariasis?

Prioritas Penggunaan Dana Desa digunakan untuk:


1. Pembangunan Desa
2. Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang dapat


menggunakan dana desa adalah:
Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih
dan sehat, termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan Posyandu,
Poskesdes, Polindes dan ketersediaan atau keberfungsian tenaga
medis/swamedikasi di Desa;

Anda mungkin juga menyukai