Anda di halaman 1dari 59

PROFIL GAYA HIDUP DAN TEKANAN DARAH

PENDUDUK DEWASA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS KAMONJI PALU

Ida Ayu Putri Herdayanti


NIM : P1C123030
LATAR BELAKANG
Gaya hidup adalah cara hidup atau hal yang biasanya
dilakukan seseorang dilingkungannya. kebiasaan olah
raga, kebiasaan merokok dan kebiasaan minum alkohol
yang dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang.
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada
dinding arteri. Tekanan darah biasanya digambarkan
sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik
dengan nilai normal pada dewasa berkisar dari 100/60
sampai 140/90. Tekanan darah terdiri dari tekanan darah
rendah, tekanan darah normal, dan tekanan darah tinggi.

Seddon C, 2011; Walsh R, 2011; Farhud D, 2015; CDC, 2016; AHA, 2014
Tabel 1. Epidemiologi aktivitas fisik di Dunia
No Penulis Tahun Lokasi Aktif Tidak aktif

1. Eastwood 2014 Scotlandia 73,6 % 26,4 %

2. Eastwood 2014 Wales 70,2 % 29,8 %

3. Peter 2014 England 64,4 % 35,6 %

4. WHO 2015 USA 51,5% 48,5 %

(Sumber: Eastwood, 2014; townsend, N, 2015)


Tabel 2. Epidemiologi aktivitas fisik di
Indonesia

No Penulis Tahun Lokasi Angka Kejadian

1 Riskesdas 2007 Indonesia 48,2%

2 Riskesdas 2013 Indonesia 26,1%

(Sumber: Riskesdas, 2007; Riskesdas, 2013)


Grafik 1. Epidemiologi aktivitas fisik di
Sulawesi tengah
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Palu donggala Poso Parimo Toli-Toli Buol Touna Banggai Bangkep Morowali Sigi Morut Balut

(Dinkes Prov.Sulteng, 2016)


Tabel 3. Epidemiologi kebiasaan minum
alkohol di Dunia
No Penulis Tahun Lokasi Angka Kejadian

1. WHO 2009 Dunia 775.000 jiwa

2. Dicky 2014 Amerika 320.000 jiwa

(WHO,2009;Dicky,2014)
Tabel 4. Epidemiologi kebiasaan minum
alkohol di Indonesia
No Penulis Tahun Lokasi Angka Kejadian

1. Riskesdas 2007 Indonesia 4,6 %

2. Polres 2012 Kecamatan 127 kasus


Gianyar Blahbatuh

(Riskesdas,2007;Polres Gianyar,2012)
Tabel 5. Epidemiologi kebiasaan minum
alkohol di Sulawesi tengah
No Penulis Tahun Lokasi Angka Kejadian

1. Riskesdas 2007 Sulawesi tengah 16,1 %

(Riskesdas,2007)
Grafik 2. Epidemiologi kebiasaan merokok di
Dunia

80%

70%

60%

50%

40%
Pria Wanita
30%

20%

10%

0%
ia ni i s ir il r
es sia Ci
na
na ain
a rk in
a
na
m
an
d
de ys
ia
es di
a
ua
y
tin
a
di
a
az ta ria
n Ru u r Tu ii p
l t ail la la M lan ug n In Br Qa ige
do Y Uk F Vi
e
Th ng a
Po Ur ge N
In Ba M Ar

(Sumber: Global Tobacco Surveillancce System tahun 2015)


Grafik 3. Epidemiologi kebiasaan merokok di
Sulawesi tengah

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
palu donggala poso parimo toli-toli buol touna banggai bangkep morowali sigi morut balut

(Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016)


Tabel 7. Angka kejadian hipertensi

No Nama Penulis Lokasi Tahun Angka Kejadian

1 WHO Dunia 2003 600 juta

2 Riskesdas Indonesia 2013 25,8%

3 Riskesdas Sulawesi Tengah 2013 30%

4 Puskesmas Kamonji Palu Barat 2017 3369

WHO, 2003; Riskesdas, 2013;Puskesmas Kamonji, 2017


RUMUSAN MASALAH
Gangguan tekanan darah merupakan penyakit yang
masih banyak ditemukan di Indonesia dan di Kota Palu,
khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji. Gangguan
tekanan darah bisa terjadi pada usia lanjut dan dapat pula
dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Oleh karena itu hasil
penelitian ini akan menjadi masukan sebagai bahan promosi
kesehatan khususnya untuk pencegahan terjadinya
gangguan pada tekanan darah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah
“Bagaimana profil gaya hidup dan tekanan
darah penduduk dewasa di Wilayah Kerja
Puskesmas Kamonji tahun 2018 ?
PERTANYAAN PENELITIAN
1. Bagaimana gambaran tekanan darah orang dewasa di wilayah
kerja Puskesmas Kamonji Palu?

2. Bagaimana gambaran profil gaya hidup berdasarkan kebiasaan


merokok pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas Kamonji
Palu?

3. Bagaimana gambaran profil gaya hidup berdasarkan kebiasaan


minum alkohol pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas
Kamonji Palu?

4. Bagaimana gambaran profil gaya hidup berdasarkan tingkat


aktivitas fisik pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas
Kamonji Palu?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil gaya hidup dan tekanan


darah pada penduduk dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas
Kamonji Palu tahun 2018 .
Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada penduduk


dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018.
2. Untuk mengetahui gambaran profil gaya hidup berdasarkan
kebiasaan kebiasaan merokok pada penduduk dewasa di
Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018 .
3. Untuk mengetahui gambaran profil gaya hidup berdasarkan
minum alkohol pada penduduk dewasa di Wilayah Kerja
Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018.
4. Untuk mengetahui gaya hidup berdasarkan aktifitas fisikdi
Wilayah kerja puskesmas Kamonji Palu. Pada tahun 2018.
KERANGKA TEORI
Aktivitas fisik

Kebutuhan oksigen
darah meningkat

Kebutuhan aliran
darah

Viskositas darah kemampuan


meningkat pompa jantung
meningkat
KERANGKA KONSEP

Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Minum Alkohol Tekanan Darah

Kebiasaan Aktivitas fisik


DEFINISI OPERASIONAL
1. Tekanan Darah

Tekanan darah yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri atas tekanan
sistolik dan diastolik yang diukur menggunakan sphygmomanometer dan
stetoskop. Tekanan sistolik adalah nilai tekanan atas yang diukur pada
bunyi ketukan pertama saat manset dipompa dan tekanan diastolik adalah
nilai tekanan bawah yang diukur saat bunyi ketukan sudah
menghilang/tidak terdengar lagi saat tekanan manset diturunkan.
Pengukuran dilakukan pada subyek yang telah duduk atau berbaring
kurang lebih 15 menit dan hasilnya dicatat di dalam kuisioner/case report.
Kriteria Obyektif:

Kriteria obyektif : American Heart Association (AHA)

1. Hipotensi : Sistolik ≤90 mmHg dan atau diastolik ≤ 60


mmHg

2. Normotensi : Sistolik ≤120 mmHg dan atau diastolik ≤ 80


mmHg

3. Hipertensi : Sistolik ≥ 130 mmHg dan atau diastolik ≥ 80


mmHg
2. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas yang


dilakukan subyek setiap hari dalam 7 hari terakhir
dan dinilai dengan mengalikan durasi(menit) aktivitas
fisik dalam 1 satu hari dengan dilakukan selama
berapa hari dalam 1 minggu dan MET-menit/minggu
setiap jenis aktivitas. Didapatkan dari wawancara
menggunakan International physical activity
questionnaire (IPAQ) dan dicatat di kuisioner.
Kriteria Obyektif:

1. Rendah: <3 hari melakukan aktivitas dengan intensitas vigorous


selama <20 menit per hari, atau <5 hari melakukan aktivitas
dengan intensitas sedang/moderate dan atau berjalan selama <30
menit per hari, atau <5 hari melakukan aktivitas gabungan mulai
dari berjalan, aktivitas intensitas sedang/moderate atau aktivitas
dengan intensitas vigorous yang mencapai nilai minimum total
aktivitas fisik paling sedikit <600 MET-menit/minggu
2. Sedang: ≥3 hari melakukan aktivitas dengan intensitas vigorous
selama paling sedikit 20 menit per hari, atau ≥ 5 hari melakukan
aktivitas dengan intensitas sedang/moderate dan atau berjalan
selama paling sedikit 30 menit per hari, atau ≥ 5 hari melakukan
aktivitas gabungan mulai dari berjalan, aktivitas intensitas sedang/
moderate atau aktivitas dengan intensitas vigorous yang mencapai
nilai minimum total aktivitas fisik paling sedikit 600
MET-menit/minggu
Lanjutan..

3. Tinggi: Melakukan aktivitas dengan intensitas vigorous selama 3 hari


dengan nilai minimum total aktivitas fisik paling sedikit 1500 MET-
menit/minggu, atau ≥7 hari melakukan aktivitas gabungan mulai dari
berjalan, aktivitas intensitas sedang/moderate atau aktivitas dengan
intensitas vigorous yang mencapai nilai minimum total aktivitas fisik
paling sedikit 3000 MET-menit/minggu
3. Kebiasaan Minum Alkohol

Kebiasaan minum alkohol yang dimaksud adalah


seseorang yang mengkonsumsi alkohol minimal 3 x
dalam seminggu dengan kriteria objektif :
1. Alkoholik
2. Non alkoholik
4. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok yang dimaksud adalah kebiasaan subyek


menghisap batang rokok dengan jenis apapun, kecuali elektrik yang
didapat melalui wawancara dan dicatat di kuisioner.
Kriteria obyektif : Indeks Brinkman
a.Tidak merokok : tidak pernah merokok atau telah
berhenti merokok minimal 5 tahun
b.Perokok ringan : 1 – 200 batang/ tahun
c.Perokok berat : >600 batang/tahun
METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kategorik,


Desain penelitian yang digunakan untuk membahas objek
penelitian adalah desain cross sectional.
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu penelitian : dilakukan pada 09 April s/d 31 Juli


tahun 2018

Tempat penelitian :Tempat penelitian ini dilakukan di


Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Palu.
POPULASI DAN SUBYEK
Populasi penelitian : Semua penduduk dewasa yang berada di
Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Palu pada tahun 2018.

Subyek penelitian : Semua penduduk dewasa yang berada di


Wilayah kerja Puskesmas Kamonji di Keluarahan Siranindi Palu
pada tahun 2018 yang memenuhi kriteria penelitian.
KRITERIA PENELITIAN

Kriteria Inklusi
1. Penduduk dewasa di Wilayah kerja puskesmas Kamonji di
Kelurahan Siranindi Palu
2. Perempuan dan laki-laki
3. Penduduk yang berusia 26-45 tahun
4. Bersedia mengikuti penelitian secara sukarela tanpa ada
paksaan dari pihak manapun
Kriteria Eksklusi

1. Tidak dapat berkomunikasi


2. Responden sedang dalam masa pengobatan penyakit tertentu.
3. Responden mengalami gangguan metabolik atau penyakit kronis
seperti penyakit jantung, diabetes, dan gagal ginjal.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

cluster random sampling

JUMLAH SAMPEL

Menggunakan Tabel Isaac and Michael


• N = 2.691 dibulatkan menjadi 2.600
• Taraf kesalahan = 10%
• S (jumlah sampel) = 245 orang (penduduk dewasa) di wilayah kerja
Puskesmas Kamonji.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Kueisioner

sphygmomanometer dan Stetoskop


ALUR PENELITIAN
Populasi
(Penduduk Dewasa)

Calon Subyek
Penelitian
Sesuai kriteria
inklusi
Sampel Penelitian

Pengambilan data
Wawancara

Kuisioner IPAQ, Pengukuran


kebiasaan merokok Tekanan Darah
& kebiasaan minum
alkohol

Pengumpulan data

Pengolahan Data

Penulisan Hasil

Analisa Data

Penyajian Hasil
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Pengolahan Data
SPSS Statistics 24

Analisa Data

Uji Frekuensi berdasarkan tiap variabel yang


diteliti
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 8. Karakteristik sampel berdasarkan umur dan
jenis kelamin

Variabel Jumlah (N) Persentase (%)

1. Umur

a. Dewasa awal (26 – 35) 88 35,9

b. Dewasa akhir (36 – 45) 157 64,1

1. Jenis kelamin

a. Laki – laki 95 38,8

b. Perempuan 150 61,2


Tabel 9. Profil tekanan darah pada penduduk dewasa di
wilayah kerja Puskesmas Kamonji Palu pada tahun
2018.

Tekanan darah N %
Hipotensi <90/90 mmHg 27 11,0

Normotensi <120/80 mmHg 139 56,7

Hipertensi >130/80 mmHg 79 32,2

Total 245 100 %


Hal ini dikarenakan pengaruh gaya hidup dan faktor makanan
yang tidak terkontrol. Selain itu petugas kesehatan juga diharapkan
perlu meningkatkan untuk melakukan screening atau deteksi dini
tekanan darah tinggi pada masyarakat dan memberikan penyuluhah
tentang hipertensi dan gaya hidup sehat. Penelitian ini sejalan dengan
yang dilakukan oleh Sitti Fatmawati tahun 2017 di Wilayah kerja
puskesmas Puuwatu Kendari yang menyatakan bahwa lebih banyak
penduduk dewasa memiliki tekanan darah yang normal yaitu sebesar
63,8%.
Tabel 10. Gambaran aktivitas fisik penduduk dewasa di wilayah
kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018.

Aktivitas Fisik N %

Tinggi 86 35,1

Sedang 109 44,5

Rendah 50 20,4

Total 245 100


Dari hasil penelitian gambaran aktivitas fisik
penduduk dewasa di wilayah kerja Puskesmas Kamonji
Palu, didapatkan tingkat aktivitas fisik yang sedang
merupakan jumlah yang terbanyak yaitu 109 orang
(44,5%), kemudian yang memiliki aktivitas fisik tinggi
sebanyak 86 orang (35,1%), dan yang terendah adalah
penduduk dengan aktivitas yang rendah yaitu sebanyak
50 orang (20,4%). Hal Ini dikarenakan penduduk
dewasa di wilayah kerja puskesmas Kamonji dominan
memiliki pekerjaan sehari-hari sebagai pekerja kantoran.
Tabel 11. Gambaran kebiasaan minum alkohol pada penduduk
dewasa diwilayah kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018

Kebiasaan minum
N %
alkohol

Alkoholik 59 24,1

Non alkoholik 186 75,9

Total 245 100


Dari hasil penelitian gambaran kebiasaan minum
alkohol penduduk dewasa di wilayah kerja Puskesmas
Kamonji Palu didapatkan hasil sebagian besar penduduk
yang tidak mengkonsumsi alkohol atau non alkoholik
yaitu sebanyak 186 (75,9%), dan penduduk yang
dikategorikan sebagai alkoholik sebanyak 59 orang
(24,1%). Adapun faktor yang membuat sebagian
penduduk masih mengkonsumsi akohol atau dikatakan
alokoholik karena faktor lingkungan, stres, sebagai
pelarian mereka dengan mengkonsumsi alkohol, faktor
pergaulan, dan gaya hidup yang kurang sehat.
Tabel 12. Gambaran kebiasaan merokok penduduk dewasa di
wilayah kerja Puskesmas Kamonji Palu tahun 2018.

Kebiasaan merokok N %

Tidak merokok 134 54,7

Ringan 10 4,1

Berat 101 41,2

Total 245 100


Dari hasil penelitian gambaran kebiasaan merokok
penduduk dewasa di wilayah kerja Puskesmas Kamonji
Palu didapatkan hasil sebagian besar penduduk tidak
merokok yaitu sebanyak 134 orang (54,7%), penduduk
yang dikategorikan sebagai perokok ringan sebanyak 10
orang (4,1%), dan yang dikategorikan perokok berat
sebanyak 101 orang (41,2%). Hal ini akibat adanya
faktor stress yang dikarenakan banyaknya pekerjaan
sehingga mereka mengalihkan stress dengan merokok,
dan selain itu juga kurangnya penyuluhan mengenai
bahaya merokok terhadap kesehatan.
Tabel 13. Gambaran antara aktivitas fisik berdasarkan tekanan
darah
Tekanan darah

Hipotensi Normotensi Hipertensi


Aktivitas Fisik Total
N N N
(%) (%) (%)

Tinggi 24 43 19 86
(88,9%) (30,9%) (24,1%) (35,1%)

Sedang 2 71 36 109
(7,4%) (51,1%) (45,6%) (44,5%)

Rendah 1 25 24 50
(3,7%) (18,0%) (30,4%) (20,4%)

Total 27 139 79 245


(100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%)
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Marina Mila tahun 2016 di
Yogyakarta yang menyatakan bahwa sebagian
besar responden dengan aktivitas fisik rendah
memiliki tekanan darah hipertensi sebanyak
83,3%.
Tabel 14. Gambaran kebiasaan alkohol berdasarkan
tekanan darah

Tekanan darah

Kebiasaan minum alkohol Hipotensi Normotensi Hipertensi Total


N N N
(%) (%) (%)

Alkoholik 2 21 36 59
(7,4%) (15,1%) (45,6%) (24,1%)
Non alkoholik 25 128 43 186
(93,5%) (85,9%) (54,4%) (75,9%)
Total 27 149 79 245
(100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%)
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Monica
ruus tahun 2016 di Kabupaten Minahasa Selatan.
Didapatkan hasil kebanyakan responden yang
mengkonsumsi alkohol memiliki tekanan darah tinggi
(hipertensi) sebanyak 33 responden.
Tabel 15. Gambaran kebiasaan merokok berdasarkan
tekanan darah
Tekanan darah

Kebiasaan merokok Hipotensi Normotensi Hipertensi Total


N N N
(%) (%) (%)

Tidak merokok 21 101 12 134


(77,8%) (72,7%) (15,2%) (54,7%)
Ringan 0 10 0 10
(0,0%) (7,2%) (0,0%) (4,1%)
Berat 6 28 74 108
(19,4%) (18,8%) (83,1%) (40,1%)

Total 27 139 79 245


(100,0%) (100,0%) (100,0%) (100,0%)
Hal ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh
Angela novalia tahun 2012 di Semarang yang
menyatakan bahwa responden yang merupakan perokok
berat sebagian besar mengalami hipertensi yaitu
sebanyak 92,3%.
KESIMPULAN
1. Distribusi tekanan darah terbanyak adalah
tekanan darah normal sebanyak 139 responden
(56,7 %).

2. Profil tekanan darah pada penduduk dewasa


berdasarkan kebiasaan merokok adalah pada
responden yang tidak merokok terbanyak memiliki
tekanan darah normal sebanyak 101 responden
(72,7%). Pada perokok ringan terbanyak
normotensi sebanyak 10 responden (7,2%) dan
pada perokok berat terbanyak mengalami
hipertensi sebanyak 74 responden (83,1%).
3. Profil tekanan darah pada penduduk dewasa berdasarkan
kebiasaan mengkonsumsi alkohol adalah pada alkoholik
terbanyak mengalami hipertensi sebanyak 36 responden
(45,6%) dan non alkoholik memiliki tekanan darah normal yaitu
sebanyak 118 responden (84,9%).

4. Profil tekanan darah pada penduduk dewasa


berdasarkan aktifitas fisik adalah pada aktifitas fisik
tinggi terbanyak memiliki tekanan darah normal
sebesar 43 responden (30,9%) , aktifitas fisik sedang
terbanyak memiliki tekanan darah normal sebesar 71
responden (51,1%) , aktifitas fisik rendah terbanyak
mengalami hipertensi sebanyak 25 (18,0%).
SARAN
1. Harapan penulis bagi petugas kesehatan setempat agar
lebih meningkatkan kegiatan yang dapat memberikan
efek positif pada gaya hidup Masyarakat yang ada di
wilayah kerjanya sehingga Masyarakat dapat
mengetahui macam-macam gaya hidup yang akan
memberikan dampak kurang baik pada kesehatan.

2. Harapan penulis bagi petugas kesehatan agar


melibatkan kader-kader dalam mempromosikan tentang
gaya hidup yang sehat, bagaimana cara melakukan dan
apabila memungkinkan petugas kesehatan juga dapat
selalu turun ke lapangan untuk membantu mengontrol
aktivitas fisik, kebiasaan merokok, kebiasaan minum
alkohol hingga tekanan darah Masyarakat.
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan
masalah gaya hidup dan tekanan darah, diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat
kegiatan maupun program-program guna untuk
meningkatkan pemahaman serta kemauan penduduk
dewasa di wilayah kerja puskesmas Kamonji Palu agar
dapat selalu menerapkan gaya hidup yang sehat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai