Anda di halaman 1dari 82

Artikel Penelitian

Marlinda
PERBANDINGAN JUMLAH PUBLIKASI TERINDEKS
DI SCOPUS

Sumber: SCIMAGO Journal Ranking (http://www.scimagojr.com)


Jumlah Publikasi Perguruan Tinggi Terkemuka
ASEAN
49227
(Data Scopus sd Januari 2009)
50000
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000 9081
5000 3731
1570 1124 518 512
0
ty r
e si
ty si
a an ia
si o
or es r og
p e r ay ilim n e B
ga ni
v al D do ni
v
an
in U M es fI
n
l U ni
S n ra pi
n o na rta
o f
or ut ty
ity g k
iti
P ilip rsi at
io P e
er
s on s Ph v e N it tu
t
v a l er he ni m
ni h ul ni
v
f t U tna In
s
lU C U o e
na si
ty Vi
it o e r
a v
N ni
U
PENDAHULUAN

SEBELUM MENULIS ARTIKEL ILMIAH ADA


PRASYARAT MUTLAK YANG HARUS DIPENUHI
YAITU ADA PENELITIAN YANG DIRANCANG DAN
DILAKUKAN DENGAN BAIK DENGAN HASIL YANG
SUDAH DIANALISIS, DITABULASIKAN DAN
DIILUSTRASIKAN DENGAN BAIK, DAN TELAH
DIPAHAMI DAN DIKUASAI DENGAN BAIK DAN
YANG TELAH MEMPUNYAI SIMPULAN
Artikel

 Tulisan/karangan yang bersifat utuh dalam


surat kabar, majalah atau bentuk publikasi
yang lain (Hornby, 1980:43)
 Ragam tulisan opini berbentuk ringkas-padat
dalam media masa cetak yang ditulis dari
sudut pandang penulisnya (Wibowo, 2006: xi
& 6)
Jurnal Ilmiah

 Penerbitan berkala yang bisa serupa majalah,


koran, atau buletin yang diterbitkan oleh
perguruan tinggi (Wibowo, 2006: 23)
 Periodikal atau jenis-jenis publikasi yang
mengikuti kaidah-kaidah keilmuan, yaitu
berdasarkan teori dan metode tertentu serta
pemikiran yang logis
Ciri Artikel

 Menonjolkan tujuan eksposisinya, yakni


dalam rangka menerangkan, menjelaskan,
atau memberitahukan pembaca akan sesuatu
hal (Wibowo, 2006: xi & 7)
Bagan Artikel
(Wibowo, 2006:7)
 Ekspositoris-argumentatif;
 Berpeluang mendatangkan pencerahan;
 Topiknya dipicu dari hal yang aktual;
 Pantulan pribadi penulisnya;
 Memecahkan persoalan;
 Bentuk ringkas-padat;
 Gaya & nada penulisannya tegas, lugas, &
serius.
Artikel Meliputi

 Hasil penelitian, non-penelitian, & tinjauan


buku
Ketentuan Penulisan:
Umum
 Hard copy & soft copy
 Arial 11/12 atau Times New Roman 12 pada
kertas A4 (kuarto)
 +/- 15 halaman, 1/5 atau 2 spasi
Foot note hanya untuk info tambahan
 Biodata
Sistematika Artikel Penelitian

 Judul
 Nama penulis (tanpa gelar akademik) & asal instansi
 Abstrak (+/- 60 kt): tujuan, metode, & hasil/ kesimpulan
(dalam Bhs Inggris untuk tulisan berbahasa Indonesia
dsb) & key words
 Pendahuluan: latar belakang, tinjauan pustaka, & tujuan
penelitian
 Metode
 Hasil & pembahasan
 Simpulan (saran)
 Daftar Pustaka
Sistematika Hasil Nonpenelitian

 Judul
 Nama penulis (tanpa gelar akademik) & asal
instansi
 Abstrak (+/- 60 kt) & key words
 Pendahuluan: latar belakang & tujuan/ ruang
lingkup tulisan
 Uraian Permasalahan (dlm sub-judul)
 Penutup/Simpulan
 Daftar Pustaka
Artikel Hasil PPM

 Sumbangan bagi IPTEKS untuk meningkatkan


kesejahteraan
 Dlm bentuk kajian ilmiah
 Diperhitungkan sebagai poin B
Sistematika Penulisan

 Judul
 Nama penulis & asal instansi
 Abstrak: tujuan, metode, & hasil
 Pendahuluan: Analisa Situasi, Identifikasi &
Rumusan Masalah, Tujuan & Manfaat
 Tinjauan Pustaka
 Metode PPM (dlm sub-judul)
 Hasil & Pembahasan (dlm sub-judul)
 Penutup
 Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

 Hornby, A. S. 1980. Oxford Advanced Learner’s


Dictionary of Current English. Oxford: O.U.P.
 Hardjana, A. 1983. Kritik Sastra: Sebuah
Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.
 Semi, A. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Penerbit
Angkasa.
 Wibowo, W. 2006. Berani Menulis Artikel:
Babak Baru Kita Menulis Artikel untuk Media
Massa Cetak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
 Penulisan artikel ilmiah merupakan jembatan
antara peneliti dan pembaca, penulisannya
membutuhkan teknik khusus.
 Penulis artikel dituntut untuk dapat menulis
dengan gaya bahasa sendiri.
 Artikel ilmiah juga merupakan suatu bentuk
kontribusi keilmuan kepada kemajuan iptek dan
dapat dipandang sebagai sarana promosi diri
seorang ilmuwan
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
 Secara universal penulisan artikel ilmiah sudah
dimapankan mengikuti aturan yang ada.
 Hal ini adalah untuk memudahkan komunikasi
antarilmuwan.
 Untuk menjamin efektivitas transformasi ilmiah
maka suatu artikel ilmiah harus memenuhi tiga
unsur, logika ilmu yang tepat, bahasa yang jelas,
lugas dan komunikatif, serta sesuai dengan aturan
jurnal yang akan memuat artikel tersebut.
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
 Seorang penulis perlu taat mengikuti
konvensi dari masing-masing bidang ilmu
yang ditekuninya dengan berpedoman pada
jurnal ilmiahnya.
 Masing-masing jurnal mempunyai gaya
selingkung sendiri yang dapat diikuti pada
petunjuk penulis yang ingin menerbitkan
karya ilmiahnya.
TAHAPAN PROSES PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH
 PEMILIHAN JURNAL
 PENCARIAN PETUNJUK PENULISAN
 PENCARIAN SALAH SATU CONTOH
ARTIKEL
 PENULISAN ARTIKEL MENGIKUTI
PETUNJUK
 PENGIRIMAN NASKAH
TAHAPAN PROSES PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH
 PENGIRIMAN NASKAH
 PENGEMBALIAN NASKAH OLEH KETUA
DEWAN REDAKSI
 PERBAIKAN NASKAH
 PENGIRIMAN NASKAH YANG SUDAH
DIPERBAIKI
 PEMERIKSAAN CONTOH CETAK
TAHAPAN PROSES PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH
 PENYELESAIAN ADMINISTRASI
 PEMESANAN REPRINT ATAU CETAK LEPAS
 PENERIMAAN REPRINT
 PENGIRIMAN REPRINT KE KOLEGA
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

 UKURAN DAN JENIS KERTAS


 SPASI
 PENOMORAN HALAMAN
 JUMLAH BARIS PER HALAMAN
 MARGIN
 PENOMORAN SETIAP BARIS TULISAN
 PENULISAN HALAMAN JUDUL
 PENULISAN BADAN ARTIKEL
PENULISAN HALAMAN JUDUL

 ADA KALANYA JURNAL MENGHARUSKAN


HALAMAN JUDUL YANG TERPISAH DARI
ARTIKEL.
 HALAMAN JUDUL MEMUAT JUDUL
ARTIKEL, NAMA-NAMA PENGARANG ATAU
PENULIS, LEMBAGA AFILIASI MASING-
MASING PENULIS, DAN ALAMT PENULIS
KORESPONDENSI
PENULISAN JUDUL
 Setiap penulis artikel ilmiah pada hakikatnya
berkeinginan tulisannya dibaca secara luas oleh
masyarakat ilmiah.
 Judul merupakan bagian pertama dari suatu artikel
ilmiah yang dibaca sebelum pembaca membaca isi
artikel ilmiah.
 Suatu judul artikel ilmiah, selain harus bersifat khas
untuk meningkatkan daya tarik pembaca, juga
harus singkat dan mampu menggambarkan
keseluruhan isi artikel tersebut.
PENULISAN JUDUL

 Disarankan suatu judul tidak lebih dari 12


kata dalam bahasa Indonesia, 8 kata dalam
bahasa Jerman, dan 10 kata dalam bahasa
Inggris.
 Judul yang singkat tetapi jelas, bukan suatu
hal yang mudah dibuat.
 Judul artikel perlu diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris.
PENULISAN JUDUL

 Beberapa judul artikel pada suatu jurnal


ilmiah sering kali ditemukan terlalu singkat
sehingga judul tersebut kurang
menggambarkan isi artikel.
 Judul yang terlalu panjang sering kali
mengaburkan makna isi artikel, apalagi pada
judul tersebut terdapat kata-kata klise seperti
penelaahan, studi, pengaruh dan lain-lain.
PENULISAN JUDUL

 Hindari penggunaan kata-kata yang rendah


bobot ilmiahnya.
 Untuk menghindari judul yang terlalu panjang
dengan tetap mempertahankan kejelasan makna
judul, maka sebaiknya dibuatkan sub-judul.
 Judul artikel ilmiah ilmu-ilmu sosial sedapat
mungkin dirumuskan dalam kalimat-kalimat
relasional dan menghindari kalimat-kalimat yang
mengandung kausalitas.
PENULISAN JUDUL

 Disarankan dalam penulisan judul untuk


menonjolkan kata kunci.
 Dianjurkan untuk menempatkan kata kunci yang
paling penting dan khas di awal judul.
 Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan
penelusuran pustaka (literature scanning service)
yang sering kali menggunakan “sistem kata kunci”
(key word system).
PENULISAN JUDUL

 Penempatan kata kunci dalam judul


memberikan dua keuntungan bagi penulis.
 Pertama, judul seperti itu merupakan judul
yang paling deskriptif, ini sangat membantu
pembaca untuk mendapatkan gambaran
awal isi artikel juga dapat merangsang
pembaca menjadi pembaca aktif.
PENULISAN JUDUL

 Kedua, judul yang mencantumkan kata kunci,


memungkinkan suatu artikel dikelompokkan
ke dalam klasifikasi yang benar oleh
pelayanan penelusuran pustaka, tentunya
akan sangat membantu ilmuwan lain dalam
penelusuran literatur secara cepat dan tepat.
CONTOH-CONTOH JUDUL ARTIKEL

Contoh judul yang memerlukan perbaikan:


 Studi Penurunan Kandungan Fosfat Dalam Limbah Tahu
 Studi Penggunaan Tembaga (Cu) Sebagai Catalytic Converter Pada
Knalpot Sepeda Motor Dua Tak Terhadap Emisi Gas Co
 Pseudoanerisma
 Tumor stromal gastointestinal
 TAREKAT: SEJARAH TIMBUL DAN PENGARUHNYA DI DUNIA ISLAM
 SPIRITUALITAS – AGAMA: TRANSFORMASI TRADISI INDIVIDUAL KE
KOMUNAL
 Penciptaan Bahan Baku General Seni dengan Memanfaatkan Limbah
Bahan Tanah Liat Keramik Porselin Sebagai Bahan Campuran dengan
Teknik Pengolahan Silinder Putar Guna Meningkatkan Kualitas Bahan
Baku Effisiensi Produk
Next …

 Pembinaan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat


Tentang Pengolahan Buah Nenas Menjadi Dodol Nenas di
Kecamatan Tambang, Kampar, Propinsi Riau
 Keefektifan Zat Penghambat Tumbuh Tanaman Untuk
Pengendalian Tomat “Sweet Cherry” dan Tomat “Yelow
Pear”
 Satu-Dua Aspek Soal Membagi Urusan Pemerintahan
 Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus dan Masalahnya.
 Area and Administration
 Pengaruh Konsentrasi NaOH Terhadap Sifat-Sifat
Karaginan Euhenna Cottonil dari Karimun Jawa dan
Madura
PENULISAN BARIS KREDIT

 Pada suatu jurnal internasional, bila


pembimbing lebih dari satu, maka
pembimbing yang paling senior bertindak
sebagai pengayom penulis muda dan
biasanya namanya ditempatkan paling
akhir.
PENULISAN BARIS KREDIT

 Penulis terakhir sering kali berperanan sebagai


penulis untuk korespondensi dan namanya diikuti
dengan tanda bintang, yang keterangannya
diberikan pada catatan kaki.
 Hal ini dilakukan mengingat penulis pertama
merupakan mahasiswa penulis tesis atau disertasi
yang akan meninggalkan kampus setelah selesai
masa studinya.
PENULISAN BARIS KREDIT
 Penulis korespondensi tidak selalu penulis utama.
 Penulis korespondensi akan bertanggung jawab
atas semua korespondensi serta perbaikan yang
menyangkut artikel tersebut.
 Versi penulisan nama penulis sangat bervariasi,
akan tetapi penulis hendaknya taat asas dalam
menuliskan namanya, khususnya yang tidak
memiliki nama keluarga.
Nama penulis harus konsisten baik dalam bentuk dan pengejaannya.
Perhatikan keragaman dalam penulisan nama berikut ini:

Djohara Djajadinata
- Johara Jayadinata
- Johara Dj.
- Johara J.
- Djajadinata Djohara
- Jayadinata Johara
- Djohara Dj.
- Johara J.
Nama penulis harus konsisten baik dalam bentuk dan pengejaannya.
Perhatikan keragaman dalam penulisan nama berikut ini:

Sutopo Gani Nugroho


- Sutopo G. Nugroho
- Nugroho, S.G.
- S. Gani Nugroho
PENULISAN ALAMAT LEMBAGA
AFILIASI
 Alamat lembaga penulis harus ditulis dan
lengkap, perlu dilengkapi dengan nomor
telepon, fax dan alamat e-mail, untuk
memudahkan korespondensi dengan
ilmuwan lain.
PENULISAN ALAMAT LEMBAGA
AFILIASI
 Nama lembaga yang ditulis pada artikel
ilmiah haruslah nama lembaga tempat
dilakukan penelitian, bukan lembaga asal
penulis.
 Hal ini terutama untuk mahasiswa
pascasarjana yang merupakan penulis tesis
atau disertasi.
PENULISAN ALAMAT LEMBAGA
AFILIASI
 Jika penulis pertama yang merupakan penulis
tesis tersebut ingin memperkenalkan nama
lembaganya sebaiknya ditempatkan pada
catatan kaki dengan menuliskan alamatnya
saat ini (present address).
PENULISAN BADAN ARTIKEL
 ABSTRAK DAN KATA KUNCI
 PENDAHULUAN
 MATERI DAN METODE
 HASIL DAN PEMBAHASAN ATAU HASIL, PEMBAHASAN
 SIMPULAN ATAU IMPLIKASI
 UCAPAN TERIMA KASIH
 DAFTAR PUSTAKA
 TABEL
 JUDUL GAMBAR
 GAMBAR
ABSTRAK DAN KATA KUNCI

 ABSTRAK MERUPAKAN RINGKASAN


KESELURUHAN PENELITIAN YANG MELIPUTI
LATAR BELAKANG, TUJUAN, METODE, HASIL DAN
SIMPULAN DALAM BENTUK SINGKAT DAN JELAS
 JUMLAH KATA DALAM ABSTRAK UMUMNYA
ANTARA 100 DAN 250 KATA
 ABSTRAK DIAKHIRI DENGAN KATA KUNCI
ABSTRAK
 Abstrak merupakan suatu ringkasan yang
lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi
artikel ilmiah.
 Abstrak umumnya disajikan dalam satu
paragraf dan disarankan tidak lebih dari
200 kata.
ABSTRAK
 Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah.
 Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan
mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang
dibaca setelah judul.
 Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah
tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat
membaca abstraknya.
 Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak.
 Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu
kemutlakan yang harus ada.
ABSTRAK

 Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif,


artinya setiap informasi yang terkandung pada
abstrak tersebut harus berdasarkan fakta.
 Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan
untuk mencantumkan informasi yang tidak ada
faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu
abstrak.
ABSTRAK

 Abstrak yang baik harus mengandung


empat unsur: argumentasi logis perlunya
dilakukan observasi atau penelitian untuk
memecahkan masalah, pendekatan yang
digunakan untuk memecahkan masalah
(metode), hasil yang dicapai dalam
penelitian serta simpulan dan saran.
ABSTRAK

 Setiap unsur hendaknya diungkapkan


dalam kalimat yang singkat dan jelas,
dengan demikian keseluruhan abstrak
menjadi tidak terlalu panjang.
ABSTRAK
 Usahakan menulis abstrak sebaik mungkin agar
pembaca dapat menangkap isi artikel tanpa harus
mengacu ke artikel lengkapnya.
 Abstrak harus dapat dimengerti oleh ilmuwan dari
disiplin ilmu apa saja.
 Pelayanan abstrak (abstracting service) menyukai
abstrak yang pendek, karena secara langsung
mengutip keseluruhannya.
ABSTRAK

 Abstrak yang terlalu panjang unit pelayanan


tersebut akan memenggalnya supaya menjadi lebih
pendek.
 Namun, pemenggalan seperti ini seringkali kurang
memperhatikan secara cermat detil isinya, sehingga
dapat mengaburkan makna abstrak keseluruhan.
ABSTRAK

 Kejadian seperti ini tentunya sangat


merugikan penulis, karena pembaca menjadi
kurang berkenan menbacanya karena
kekaburan maknanya.
 Abstrak harus disusun secara lengkap, tetapi
ringkas, cermat, obyektif dan cendikia.
ABSTRAK
 Abstrak haruslah bersifat berdiri sendiri dalam
penyajian informasi, tidak bersifat bergantung pada
teks.
 Data dalam abstrak, hendaknya disajikan secara
tepat dan pasti sehingga pembaca tidak perlu
mengacu pada ilustrasi yang disajikan di dalam teks,
seperti tabel dan gambar.
 Dengan alasan yang sama, sebaiknya dihindari
penggunaan singkatan pada abstrak.
 Penyajian abstrak dengan cara seperti ini menjadi
sangat penting.
ABSTRAK
 Hal ini disebabkan karena sering kali pembaca hanya
membaca abstraknya saja pada suatu waktu, dan dilanjutkan
membaca teksnya pada waktu yang lain.
 Abstrak artikel yang dipublikasikan pada jurnal internasional
akan dipublikasikan secara luas melalui “on line service” di
internet sebelum jurnal yang memuat artikel tersebut
diterbitkan oleh penerbit.
 Pada kondisi seperti ini, bila abstraknya tidak disajikan
dengan baik, maka sudah pasti artikelnyapun tidak akan
diakses oleh para pembaca.
KATA KUNCI

 Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung


konsep pokok yang dibahas dalam artikel.
 Kata kunci dapat diambil dari thesaurus bidang
ilmu masing-masing.
 Kata kunci walaupun sangat sederhana penting
dalam pengindeksan artikel serta dapat
membantu keteraksesan suatu tulisan
kepembaca melalui pemindaian komputer di
internet.
KATA KUNCI

 Bila seseorang ingin mencari suatu artikel dengan


membaca kata kunci maka salah satu kata kunci
yang Anda tuliskan dapat membuka artikel
tersebut.
 Pilihlah kata kunci yang paling baik mewakili
topik yang dibahas dalam artikel tersebut.
 Jumlah kata kunci bervariasi dari 3 sampai 6 kata-
kata tunggal dan cara pengurutannya dari yang
spesifik ke yang umum dan ditulis dalam suatu
baris.
PENILAIAN SISTEMATIKA PADA JUDUL
ARTIKEL

Judul Artikel
 Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek (dapat memenuhi 12 kata).
 Apakah judul telah menggambarkan secara singkat
inti karangan sesuai dengan permasalahannya.
 Apakah judul menarik

 Apakah judul tepat, benar, logis, cermat,


informatif/indikatif
PENILAIAN SISTEMATIKA PADA BARIS
KEPEMILIKAN

Baris Kepemilikan (Baris Kredit)


 Apakah nama-nama sudah diurut sesuai
dengan besarnya peran para penulisnya.
 Apakah nama tersebut sudah ditulis sesuai
dengan aturan jurnalnya
 Apakah alamat korespondensi telah
dilengkapi sesuai aturan yang baku
PENILAIAN SISTEMATIKA PADA ABSTRAK

 Abstrak
 Apakah merupakan suatu abstrak satu paragraf atau
abstrak terstruktur
 Apakah sudah tercakup komponen IMRAD. (introduction,
methods, results and discussion)
 Bacalah ide pokoknya, apakah abstrak yang dibuat telah
tersusun sebagaimana mestinya dan sesuai dengan
kaidah yang berlaku dalam hal panjang maupun gaya
penulisannya serta merupakan satu kesatuan ide.
 Apakah abstrak sudah informatif/indikatif
PENDAHULUAN
 PENDAHULUAN MENGANDUNG ALASAN
MELAKUKAN PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN
TUJUAN PENELITIAN
 PENDAHULUAN MENGANDUNG PERUMUSAN
MASALAH
 PENDAHULUAN MENGANDUNG PENJELASAN
STATE OF THE ART PENELITIAN
 PENDAHULUAN MENGANDUNG PEMIKIRAN
PENULISAN ATAS PERMASALAHAN
PENDAHULUAN

 PENDAHULUAN JANGAN DISAMAKAN


DENGAN TINJAUAN PUSTAKA
 PERUJUKAN PUSTAKA JANGAN TERLALU
BANYAK DALAM PENDAHULUAN
 JUMLAH KATA DALAM PENDAHULUAN
JUGA DIBATASI
MATERI DAN METODE

 KESAHIHAN HASIL YANG DIPEROLEH DALAM


PENELITIAN DITENTUKAN OLEH MATERI DAN
PENDEKATAN METODOLOGI YANG DIGUNAKAN
 JELASKAN SECARA RINCI MATERI DAN METODE
YANG DIGUNAKAN
 JELASKAN SEBAIK-BAIKNYA MENGENAI
PERLAKUAN CARA DAN FREKUENSI PEMBERIAN
MATERI DAN METODE

 JELASKAN SECARA RINCI:


 CARA DAN FREKUENSI PENGAMBILAN SAMPEL
 VARIABEL DAN CARA PENGUKURANNYA
 PROSEDUR ANALISIS KIMIA ATAU FISIK SAMPEL
 PROSEDUR ANALISIS STATISTIK YANG
DIGUNAKAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

 DALAM MENYAJIKAN HASIL


UNGKAPKANLAH HASIL SECARA JELAS
DAN LUGAS DENGAN KALIMAT
SEDERHANA
 UNTUK PENYAJIAN DATA SEDERHANA
GUNAKAN TABEL, UNTUK DATA YANG
BANYAK GUNAKAN GRAFIK ATAU GAMBAR
HASIL DAN PEMBAHASAN
 JANGAN MENYAJIKAN GAMBAR YANG DIBANGUN
DARI DATA YANG DISAJIKAN DALAM TABEL
 MULAILAH MENULIS HASIL DENGAN CARA YANG
SISTEMATIS
 CARA PENULISAN HARUS BERSISTEM YAITU
MEMULAI DARI PENYAJIAN HASIL UTAMA
KEMUDIAN DIIKUTI DENGAN DATA
PENDUKUNGNYA ATAU SEBALIKNYA
HASIL DAN PEMBAHASAN

 PEMBAHASAN DITULIS DENGAN BAHASA YANG


JELAS DAN JANGAN MENGGUNAKAN KALIMAT
YANG TERLALU PANJANG
 TULISLAH PEMBAHASAN SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA JELAS TERLIHAT PERBEDAAN ANTARA
HASIL PENELITIAN YANG SEDANG DILAPORKAN
DAN HASIL PENELITIAN RUJUKAN PUSTAKA
HASIL DAN PEMBAHASAN

 PEMBAHASAN SELALU DIARAHKAN KE


HIPOTESIS (MENERIMA ATAU MENOLAK
HIPOTESIS) DAN MENGAPA DEMIKIAN
 PENGUTIPAN DALAM PEMBAHASAN
JANGAN TERLALU PANJANG, DAN LEBIH
BAIK DITULIS DENGAN BAHASA SENDIRI
HASIL DAN PEMBAHASAN

 JANGAN SEKALI-KALI MENGUTIP


PENDAPAT ORANG DI TEMPAT YANG
SALAH
 KELOMPOKKAN BEBERAPA PENELITIAN
SEJENIS DAN BISA DIKUTIP SECARA
BERKELOMPOK SEHINGGA NASKAH AKAN
MENJADI LEBIH PENDEK DAN ENAK
DIBACA
SIMPULAN ATAU IMPLIKASI

 SIMPULAN ADALAH JAWABAN ATAS


HIPOTESIS YANG DIAJUKAN (ATAU JUDUL)
 HINDARI SPEKULASI DALAM
PENGAMBILAN SIMPULAN
 SIMPULAN HARUS DIDASARI FAKTA YANG
DITEMUKAN DALAM PENELITIAN
SIMPULAN ATAU IMPLIKASI

 IMPLIKASI PENELITIAN PERLU


DIKEMUKAKAN UNTUK MEMPERJELAS
MANFAAT YANG DIHASILKAN OLEH
PENELITIAN
 KALAU ADA SARAN UNTUK PENELITIAN
LEBIH LANJUT BISA DITAMBAHKAN
UCAPAN TERIMA KASIH
 UCAPAN TERIMA KASIH DITEMPATKAN SEBELUM DAFTAR
PUSTAKA
 UCAPAN TERIMA KASIH TERUTAMA KEPADA PEMBERI
DANA DENGAN NOMOR KONTRAK PENELITIAN
 UCAPAN TERIMA KASIH JUGA DIBERIKAN KEPADA
INDIVIDU YANG MEMBERIKAN SUMBANGAN BERARTI
DALAM PENELITIAN, PENGOLAHAN DATA, DAN
PENULISAN ARTIKEL TANPA IMBALAN DI LUAR PENULIS
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

 NAMA PENULIS
 TAHUN PENERBITAN
 JUDUL
 SUMBER
 HALAMAN
PENULISAN TABEL

 DALAM PENYIAPAN NASKAH ARTIKEL, TABEL


SELALU DITULIS DALAM HALAMAN TERPISAH
DARI TEKS
 SETIAP TABEL DIBERI NOMOR URUT DALAM
ANGKA ARAB DAN DIKETIK DALAM HALAMAN
TERPISAH
 IKUTI SECARA CERMAT FORMAT PENULISAN
TABEL
PENULISAN TABEL

 UMUMNYA GARIS HORISONTAL


SEPANJANG HALAMAN YANG
DIPERBOLEHKAN HANYA TIGA, DUA DI
BAGIAN ATAS, DAN SATU PENUTUP TABEL
 GARIS VERTIKAL SAMA SEKALI TIDAK
DIPERBOLEHKAN
PENULISAN TABEL

 JUDUL TABEL DITEMPATKAN DI ATAS


TABEL
 PERHATIKAN FORMAT PENULISAN JUDUL
TABEL
 PERHATIKAN PENULISAN SATUAN
 ANGKA DALAM TABEL DIFORMAT SESUAI
DENGAN ANGKA DESIMAL
PENULISAN TABEL

 CANTUMKAN SD ATAU SE
 CANTUMKAN JUMLAH PENGAMATAN
 CANTUMKAN SUPERSKRIP UNTUK PERBEDAAN
STATISTIK
 KALAU ADA SINGKATAN BERIKAN PENJELASAN
PADA CATATAN KAKI
 TABEL HARUS BISA BERDIRI SENDIRI TANPA
HARUS MEMBACA TEKS
JUDUL FIGUR ATAU GAMBAR

 JUDUL GAMBAR DILAMPIRKAN SETELAH


TABEL
 TULISKAN JUDUL MASING-MASING
GAMBAR DALAM HALAMAN YANG
TERPISAH DARI GAMBARNYA ITU SENDIRI
FIGUR ATAU GAMBAR
 FIGUR DIGUNAKAN UNTUK MENYAJIKAN DATA
YANG SANGAT BANYAK
 SETIAP GAMBAR DICETAK PADA HALAMAN
TERPISAH
 BERIKAN IDENTIFIKASI NOMOR GAMBAR (DAN
NAMA PENULIS) DI HALAMAN BELAKANG
GAMBAR TERSEBUT
 BILA PERLU, TUNJUKKAN BAGIAN ATAS ATAU
BAWAH GAMBAR TERSEBUT
FIGUR ATAU GAMBAR
 SERTAKAN UKURAN PENYEBARAN SD ATAU SE
 KETERANGAN SIMBOL-SIMBOL YANG DIGUNAKAN
DALAM GAMBAR SEBAIKNYA DIJELASKAN DALAM JUDUL
 UNTUK DATA DENGAN SATUAN YANG SAMA GUNAKAN
SATU SUMBU X DAN SATU SUMBU Y
 UNTUK DATA DENGAN SATUAN YANG BERBEDA
GUNAKAN SUMBU YANG BERBEDA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai