A. PELAYANAN KESEHATAN
Upaya pelayanan kesehatan merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan secara tepat dan cepat, diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
Page | 21
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
Berikut ini disajikan gambaran cakupan K1 dan K4 Puskesmas Simbur
Naik Tahun 2018 - 2020:
Grafik 4.1
Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil
Puskesmas Simbur Naik Tahun 2019 - 2021
100.00%
80.00%
60.00%
40.00% K4
20.00%
K1
0.00%
2018 2019 2020
K1 K4
Sumber: Bidang KIA Puskesmas Simbur Naik Tahun 2019-2021
Page | 22
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
Grafik 4.2
Persentase Cakupan Penolong Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simbur Naik Tahun 2020
78 78 78 78
56
lin s n s A
a ke ta fa IT
rs na ha Ni tV
be e h s e
na
n
pa
Ib
u ol ke ya da
h ng as l a en
la lo i l it pe m
m to as at u
Ju di f Ib
di ap
an an
d
in en
al al
in m
e rs rs u
P pe Ib
Page | 23
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
Grafik 4.3
Cakupan Pelayanan pada Ibu Nifas
Wilayah Kerja Puskesmas Simbur Naik Tahun 2019 – 2020
KNF 3
KNF 2
KNF 1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
2019 2020
Sumber: Bidang KIA Puskesmas Simbur Naik Tahun 2020
Page | 24
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
6. Pelayanan Keluarga Berencana
Capaian pelayanan KB dapat digambarkan melalui kelompok sasaran
program yang sedang dan pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut
daerah tempat tinggal, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor.
Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2020 sebesar 75 % dari 857 Pus
dan cakupan ibu bersalin ber KB sebanyak 97 % dari 78 ibu bersalin. untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 28 dan 29.
Metode suntik masih merupakan jenis alat kontrasepsi yang paling
banyak digunakan oleh akseptor (39%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 4.4
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Wilayah Kerja Puskesmas Simbur Naik Tahun 2020
Chart Title
JUMLAH PUS
PESERTA KB AKTIF KONDOM
PESERTA KB AKTIF SUNTIK
PESERTA KB AKTIF PIL
PESERTA KB AKTIF AKDR
PESERTA KB AKTIF MOP
PESERTA KB AKTIF MOW
PESERTA KB AKTIF IMPLAN
Page | 25
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT-Hib, 4 dosis Polio, 3 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak.
Wilayah kerja Puskesmas Simbur Naik terdiri atas 2 (dua) desa, dan
kedua desa tersebut telah Desa UCI pada tahun 2020 ini. Sedangkan
cakupan imunisasi perantigen tahun 2020 dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Gambar 4.5
Cakupan Imunisasi Perantigen
Di Wilayah Kerja Puskesmas Simbur Naik Tahun 2020
100
98.9 98.9
99
98
97
96 95.4 95.4
95 94.7
94 93.4
93
92
91
90
Hb 0 (<24 Jam) BCG DPT-HB3-Hib 3 POLIO 4 CAMPAK/MR IDL
Page | 26
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
Imunisasi Td pada ibu hamil juga tidak kalah penting. Imunisasi Td
bertujuan untuk mencegah penyakit infeksi seperti difteri, tetanus dan batuk
rejan (pertusis). Tetanus disebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang
tinggal di debu, benda berkarat, kotoran hewan dll. Bakteri dapat masuk
melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang
sistem saraf pusat. Penderita dapat mengalami kejang otot serta diikuti
kesulitan menelan dan kesukaran bernafas. Sungguh sangat berisiko bila
bayi yang dilahirkan dengan bantuan dukun yang menggunakan peralatan
tidak steril.
Penyakit selanjutnya yang dapat dicegah dengan imunisasi Td
adalah penyakit difteri. Penyakit difteri adalah penyakit akut yang bersifat
toxin-mediaed disease yang disebabkan oleh Corynobacterium diphteriae.
Imunisasi Td pada ibu hamil terdiri atas Td1-Td5 dan Td2+. Cakupan
Imunisasi Td pada ibu hamil di tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 24-26.
8. Kunjungan Bayi
Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur
29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan
1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak),
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan,
penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP
ASI).
Cakupan pelayanan kesehatan bayi di wilayah kerja puskesmas
Simbur Naik pada tahun 2020 mengalami penurunan yaitu 85,4% dimana
pada tahun sebelumnya sebanyak 100,5 %. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada lampiran tabel 36.
9. Pelayanan Gizi
a. Pemberian Tablet Besi (Fe)
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah minimal 90 tablet tambah
darah selama periode kehamilannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah
anemia pada ibu hamil dan persiapan melahirkan.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
di wilayah kerja Puskesmas Simbur Naik mengalami kenaikan kembali
Page | 27
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
setelah pada tahun 2019 menurun dari tahun 2018, yaitu sebesar 99,0% di
tahun 2018 menjadi 75,2% di tahun 2019 dan naik kembali menjadi 99,0 %
di tahun 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.7
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapatkan TTD
Wilayah Kera Puskesmas Simbur Naik Tahun 2018 - 2020
66.0%
70.0% 68.8%
60.0% 54.0%
50.0%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
2018
2019
2020
Page | 28
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
Untuk terus meningkatkan capaian ASI Exclusif banyak upaya - upaya
yang dilakukan seperti berupa pemberian penyuluhan pada kelas ibu hamil,
di posyandu dan pada saat melakukan kunjungan neonatal oleh petugas,
penyuluhan di setiap kesempatan atau di pertemuan PKK. Di tahun 2020 ini
Puskesmas dan Tim Penggerak PKK telah membuat inovasi untuk
meningkatkan cakupan Asi Exclusif yaitu KASI (Kelompok Peduli Asi) yang
beranggotakan ibu – ibu anggota PKK yang mana tugasnya adalah
melakukan pendampingan, pengawasan dan dukungan kepada setiapibu
yang baru saja bersalin sampai selesai masa menyusui agar para ibu
menyusui tetap memberikan Asi exclusive kepada anaknya dan jika ada
kendala maka para anggota akan melaporkan ke ketua TP PKK atau
Pengelola program Puskesmas untuk selanjutnya di bahas untuk mencari
solisi sehingga proses pemberian Asi Exclusif tetap berjalan.
Page | 29
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
d. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Tidak ditemukan kasus gizi buruk pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Simbur Naik Tahun 2020. Sehingga cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan adalah 0,0%.
Page | 30
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
seperti mengadakan sosialisasi jaminan kesehatan dan berkoordinasi
dengan lintas sektoral terkait.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Rumah Sehat
Rumah sehat diartikan sebagai bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat,
sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi rumah baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2020, terdapat 1.238
rumah tangga yang dipantau. Dari rumah tangga yang dipantau tersebut,
sebanyak 613 (49,5%) rumah tangga yang memenuhi syarat rumah sehat.
Page | 31
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
2. Keluarga Memiliki Akses Terhadap Air Bersih
Sarana air bersih yang dimiliki masyarakat terdiri dari dua kategori
yaitu bukan jaringan perpipaan (sumur gali terlindung, sumur gali dengan
pompa, sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindung, dan
penampungan air hujan) dan perpipaan (PDAM, BPSPAM).
Tahun 2020 sebanyak 3.504 (65,0%) penduduk dengan akses air
minum berkualitas dari total 5.393 penduduk. Sebagian besar penduduk
menggunakan sarana air bersih jenis perpipaan, yaitu 2.459 pendudukdan
sisanya menggunakan sarana jenis bukan perpipaan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 72 dan pada gambar berikut ini:
Gambar 4.9
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan
Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak)
PENAM-
SUMUR PUNGAN
BOR AIR HU-
DENGAN JAN
SUMUR GALI POMPA
POMPA
DEPOT
AIR
MINUM
PERPIPAAN
Page | 32
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020
4. Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Terdapat dua desa di wilayah kerja Puskesmas Simbur Naik dan
kedua desa telah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Namun, belum ada desa dengan Stop BABS (SBS).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan Desa Stop BABS,
seperti melakukan pemicuan STBM. Masyarakat telah berkomitmen untuk
stop BABS namun belum sepenuhnya terpenuhi. Pemantauan dan evaluasi
terus dijalankan, diharapkan kedepannya paling tidak satu desa stop BABS.
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 75.
12 8
6
8 3
1 1
4 0 0
0
Page | 33
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SIMBUR NAIK 2020