Demam
Batuk
Sakit tenggorokan
Hidung berair atau tersumbat
Sakit kepala
Nyeri otot
Kelelahan
Sesak napas
Pada beberapa kasus, gejala lain yang juga dapat timbul antara lain:
Muntah
Sakit perut
Diare
Gusi berdarah
Mimisan
Nyeri dada
Mata merah (konjungtivitis)
Pada kasus infeksi berat, flu burung bahkan bisa menyebabkan infeksi paru-paru, gagal napas
atau acute respiratory distress syndrome (ARDS), kejang, dan gangguan saraf.
Pengobatan Dan Pencegahan Flu Burung
Pengobatan untuk menangani flu burung bisa berbeda-beda, tergantung pada gejala yang
dialami. Pasien yang telah terdiagnosis flu burung akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit
untuk mencegah penularan pada pasien lain.
Obat-obatan antivirus merupakan obat utama yang digunakan untuk mengatasi flu burung.
Beberapa obat antivirus yang biasanya diberikan adalah:
Oseltamivir
Peramivir
Zanamivir
Amantadine
Rimantadine
Obat antivirus dapat meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan peluang
pasien untuk sembuh. Obat ini perlu dikonsumsi secepatnya dalam waktu 2 hari setelah gejala
muncul.
Selain untuk pengobatan, obat antivirus tersebut juga bisa digunakan sebagai obat untuk
mencegah flu burung. Oleh karena itu, obat ini terkadang diberikan kepada orang yang melakukan
kontak langsung dengan pasien, seperti para petugas medis yang menangani pasien, atau
anggota keluarga dan kerabat pasien.
Jika pasien mengalami gangguan napas yang cukup parah, seperti hipoksemia, dokter akan
memasangkan alat bantu napas dan ventilator untuk membantu mengatasinya.
Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi flu burung adalah dengan
mencegah paparan virus. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Mencuci tangan secara rutin atau menggunakan hand sanitizer ketika tidak ada air dan
sabun
Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak hingga matang
Tidak mengunjungi daerah atau tempat terjadinya wabah flu burung
Mengenakan alat pelindung diri sesuai standar jika bekerja di peternakan unggas
Sampai saat ini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah flu burung. Untuk menurunkan
risiko terinfeksi penyakit ini, vaksinasi flu tahunan dapat diberikan kepada orang yang kontak erat
dengan unggas, misalnya peternak unggas dan dokter hewan.
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
ar al i
ti ia a ia an ak os es
h an rk
d k ja am ia ir h
u d ad ep
r t Ir La j a n
gk
o o s es la
J ib nm In an N i ge is ad ai Tu il n
b tn ne M m
ya K N ak gl rb a o am ie o Ju
M P
an ze Th Ti K V
In
d
B A
Manusia
Meskipun tidak biasa bagi manusia untuk terinfeksi virus influenza A langsung dari hewan,
infeksi secara sporadik yang disebabkan oleh virus flu burung dan virus flu babi telah dilaporkan.
Sebagian besar kasus influenza A pada manusia (H5N1 dan H7N9) diasosiasikan dengan kontak
dengan unggas terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Bukti epidemiologis dan virologis
menunjukkan bahwa virus tidak mampu menular dari manusia ke manusia. Beberapa ilmuwan
berpendapat flu burung tidak menular ke manusia karena perbedaan reseptor virus pada sel
manusia dan sel burung