Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI

KEUANGAN

LANJUTAN Penjualan Angsuran


Kelompok 4
002 – Aisyah Ariani Kubatini
004 – Aisyah Yuni Nurqorimah
008 – Azar Fahrur Aji
012 – Ahmad Riyansyah
020 – Citra Meida Putri
034 – Qonita Safitra Marliani
038 – Dessy Gita Widiyanti
045 – Chaterine Febby Larasati
050 – Rahma Nur Syaputri
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan
dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan secara
bertahap/berangsur. Karena penjualan harus menunggu
beberapa periode untuk menagih seluruh piutang
penjualannya, maka biasanya pihak penjual akan
membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya.

Penjualan Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini

Angsuran Barang sangat tinggi. Untuk mengurangi hal demikian, penjual


biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement)

Dagangan yang memberi hak kepada penjual untuk menarik Kembali


barang yang telah dijual dari pembeli.
Faktor – Faktor BESARNYA PEMBAYARAN PERTAMA (DP)

Besarnya Down Payment (DP) harus cukup untuk menutup


besarnya semua kemungkinan terjadinya penurunan harga
yang Perlu barang tersebut dari semula barang baru menjadi barang bekas.

Diperhatikan JANGKA WAKTU PEMBAYARAN

Jangka waktu pembayaran di antara angsuran yang satu dengan

Penjual yang lain hendaknya tidak terlalu lama

BESARNYA PEMBAYARAN ANGSURAN PERIODIK

Besarnya angsuran harus diperhitungkan cukup untuk menutup


kemungkinan penurunan nilai barang – barang yang ada
selama jangka pembayaran yang satu dengan pembayaran
angsuran berikutnya.
Untuk mengitung laba bersih pada penjualan
angsuran adalah sangat kompleks, karena beban
sehubungan dengan penjualan angsuran tersebut tidak

Metode hanya terjadi pada saat penjualan angsuran tersebut


dilakukan, melainkan akan terjadi sepanjang
Pengakuan penjualan angsuran tersebut belum dilunasi.

Laba Kotor Sesuai dengan konsep akuntansi yaitu


membandingkan antara beban dengan pendapatan
(matching costs against revenue)
Dalam metode ini, seluruh laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran
yang ditandai oleh timbulnya piutang kepada pelanggan, maka sebagai

Pengakuan
konsekuensinya pengakuan terhadap biaya – biaya yang berhubungan dan
pendapatan yang bersangkutan harus dilakukan.

Laba Kotor Jurnal

Pada Saat Jika barang dijual secara angsuran :


Piutang Usaha Angsuran XXXX

Terjadinya Aktiva Tak Bergerak


Laba Atas Penjualan
XXXX
XXXX

Penjualan Beban pada angsuran berikutnya harus diestimasikan pada periode terjadinya

Angsuran angsuran:
Beban Usaha XXXX
Piutang Usaha Angsuran XXXX
Pengakuan
Laba Kotor Jurnal

Pada Saat Jika pada periode berikutnya penjualan angsuran terjadi


Penyisihan Piutang Angsuran XXXX

Terjadinya Kas
Piutang Usaha Angsuran
XXXX
XXXX

Penjualan
Angsuran
Pengakuan Laba Kotor Sejalan

dengan Realisasi Penerimaan Kas

Dalam metode ini laba kotor diakui sesuai dengan realisasi


penerimaan kas dari penjualan angsuran yang diterima pada
periode akuntansi yang bersangkutan
Prosedur yang Menghubungkan Tingkat dengan Realisasi Penerimaan
Angsuran pada Perjanjian Penjualan Angsuran adalah :

Penerimaan pembayaran pertama Penerimaan pembayaran pertama Setiap penerimaan pembayaran


dicatat sebagai pengembalian Harga dicatat sebagai realisasi keuntungan dicatat sebagai pengembalian Harga
Pokok (Cost) dari barang – barang yang diperoleh sesuai dengan kontrak Pokok (Cost) maupun sebagai
yang dijual atau service yang penjualan. Setelah keuntungan yang realisasi keuntungan di dalam
diserahkan. Setelah seluruh cost ada terpenuhi, maka penerimaan perbandingan yang sesuai dengan
Kembali, maka penerimaan selanjutnya dicatat sebagai posisi harga pokok dan keuntungan
selanjutnya dicatat sebagai pengembalian Harga Pokok (Cost) yang terjadi saat perjanjian penjualan
keuntungan. angsuran ditandatangani
Pengakuan Laba Kotor Sejalan

dengan Realisasi Penerimaan Kas

JURNAL

Jika barang dijual secara angsuran :


Piutang Usaha Angsuran XXXX
Aktiva XXXX
Laba Kotor yang Ditangguhkan XXXX
(yang belum direalisasi)
Pengakuan Laba Kotor Sejalan

dengan Realisasi Penerimaan Kas

JURNAL

Jika terjadi penagihan piutang angsuran :


Kas XXXX
Piutang Usaha Angsuran XXXX

Pada akhir periode dilakukan jurnal penyesuaian :


Laba Kotor yang Belum Direalisasi XXXX
Laba Kotor yang Direalisasi XXXX
Pengakuan Laba Kotor Sejalan dengan

Realisasi Penerimaan Kas

Laba kotor yang belum direalisasi adalah selisih antara penjualan


angsuran dengan harga pokoknya.
Laba kotor yang belum direalisasi akan direalisasi pada saat
penerimaan angsuran piutang usaha angsuran yaitu dengan
mengalikan presentase laba kotor dengan kas yang diterima dari
piutang usaha angsuran tersebut.

Laba Kotor Ditangguhkan = Penjualan – HPP


Laba Kotor yang Belum Direalisasi
% Laba Kotor =
X 100%
Penjualan Angsuran
Pemilikan Kembali Barang
Dagangan
Apabila pihak pembeli tidak dapat menyelesaikan kewajiban atas
saldo piutang angsurannya (sesuai dengan kontrak), pihak penjual
berhak melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Menilai barang – barang yang ditarik kembali dengan nilai wajar
2. Mencatat pemilikan kembali
3. Menghapus saldo perkiraan piutang usaha angsuran
4. Menghapus saldo perkiraan laba kotor yang ditangguhkan
5. Mencatat rugi dari pemilikan kembali
Tukar Tambah
dalam Penjualan
Angsuran
Perusahaan menjual barang – barangnya secara angsuran, kadang – kadang
bersedia menerima barang – barang bekas pakai. Barang – barang bekas tersebut
sebagai bagian dari harga barang – barang baru yang akan dijualnya secara
angsuran. Jadi, barang – barang baru yang dijual dengan angsuran akan ditukar
dengan barang – barang bekas dan sisa dari selisih tersebut diterima dalam
beberapa angsuran. Dalam hal ini, harus dibedakan antara harga menurut tukar
tambah dengan nilai barang bekas sebagai taksiran harga pokoknya.
THANK
you!

Anda mungkin juga menyukai