Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

TEKNOLOGI
BAHAN
DESRIANINGSIH (1840301053)
NURAJIEMA (1840301063)
JENIS PUSPITASARI (1840301082)
SEMEN INSTAN
Bahan bangunan yang dikenal juga dengan nama mortar ini adalah semen yang mudah
digunakan. Tanpa perlu dicampur dengan material lainnya, semen instan cukup dicampur air dan
semen siap digunakan. Umumnya, semen instan memiliki kandungan semen PC1, pasir khusus,
bahan pengisi (premium filler), dan bahan tambahan (aditif) lainnya.

Kegunaan Semen Instan:


Semen instan atau mortar dengan daya rekat yang lebih kuat sering digunakan sebagai perekat
antara berbagai material bangunan seperti menempelkan ubin keramik ke dinding atau
merekatkan batu bata yang ditumpuk. Perlu perhatikan jenis semen instan yang digunakan karena
mereka memiliki daya perekat dengan kekuatan yang berbeda-beda sehingga harus dipastikan
bahwa material-material yang direkatkan tidak mudah retak.
Kelebihan Semen Instan:
• Semen instan tidak memerlukan tambahan bahan seperti pasir untuk membuat
campuran semen layaknya jika menggunakan semen biasa. Cukup campurkan semen
instan dengan air, aduk, dan semen sudah siap digunakan. Membangun rumah pun
akan lebih hemat waktu. 
• Semen instan mengandung banyak bahan tambahan yang berkualitas membantu semen
untuk mendapatkan daya rekat yang lebih kuat sehingga bangunan menjadi lebih
kokoh. Tak heran jika semen instan sangat umum ditemukan saat kontruksi bangunan
high-rise.
• Selain itu, campuran homogen yang lebih baik membuat hasil akhir dari semen instan
jauh lebih halus, estetis, dan rapi jika dibandingkan dengan menggunakan semen biasa.
Campuran homogen dalam semen instan juga mampu meminimalisir kemungkinan
munculnya retak rambut dan retak lainnya yang kerap ditemui pada campuran semen
biasa yang tak maksimal. 
Kekurangan Semen Instan
Dari segi harga, semen instan tentu memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan semen biasa karena kandungannya yang lebih kaya. Namun, mengingat semen
biasa memerlukan material tambahan seperti pasir, memilih semen instan mungkin dapat
meringankan beban biaya material tambahan. Waktu pengerjaan yang lebih singkat juga
menjadi faktor penting dalam memilih semen instan jika memang biaya akan lebih mahal
jika menggunakan semen biasa.
Lain daripada semen biasa, semen instan sudah mengandung campuran semen yang
cocok untuk situasi tertentu. Namun, saat pembangunan, campuran semen yang
dibutuhkan berbeda-beda sesuai keperluan, seperti untuk merekatkan batu bata, membuat
plester, acian, hingga beton dan lainnya. Walaupun semen instan sudah mengandung
komposisi yang sudah diatur, campuran semen instan yang tidak fleksibel dapat
berdampak besar pada bujet pembangunan karena tambahan biaya untuk membeli
campuran semen instan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, semen biasa menjadi lebih
baik karena dapat dibentuk komposisi campuran sesuai keperluan.
Proses Pembuatan Semen Secara umum proses pembuatan semen dibedakan atas dua proses yaitu proses
basah (wet process) dan proses kering (dry process). 
a. Proses Basah Proses ini yaitu denga penambahan air sewaktu penggilingan bahan mentah, sehingga
hasil gilingan mentah berupa lumpur yang disebut slurry dengan kadar air sekitar 30 – 36 %. 
b. b. Proses Kering Proses ini dengan pengaringan bahan mentah sejalan dengan penggilingannya,
sehingga hasil gilingan bahan mentah berupa tepung/bubuk yang disebut raw mix (raw meal),
dengan kadar airnya < 1 %. 

Tahapan Proses Secara umum proses pembuatan semen dapat dibagi menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu: 
1. Penyediaan bahan bahan baku
2. 2. Pengolahan bahan bahan baku 
3. 3. Pembakaran raw mix/slurry menjadi klinker 
4. 4. Penggilingan klinker dan Gypsum menjadi semen
Di bawah ini beberapa ragam dari adukan beserta metode pembuatannya!
1. Adukan untuk Pasangan Batubata
Terdapat dua macam adukan semen dan pasir yang sering digunakan untuk pasangan
batubatu. Yang pertama adalah campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4
untuk membangun dinding yang tertanam di dalam tanah atau bak air. Sedangkan yang
kedua ialah campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:6 yang biasanya
dimanfaatkan untuk mendirikan tembok yang berdiri di atas permukaan tanah.
2. Adukan untuk Plesteran
perbandingan campuran adukan semen dan pasir,Pekerjaan plesteran berfungsi untuk
menutup permukaan dinding sehingga konstruksinya lebih kokoh dan tampak rapi. Sama
seperti adukan pasangan batubata, ada dua ragam adukan yang biasa digunakan untuk
plesteran. Di antaranya yaitu campuran semen dan pasir dengan takaran 1:4 untuk
plesteran di dalam tanah, serta campuran semen dan pasir dengan takaran 1:6 untuk
plesteran di atas tanah.
3. Adukan untuk Beton
Pada umumnya digunakan rumus 1:2:3 dalam pembuatan adukan untuk beton, di mana 1 bagian untuk
semen, 2 bagian untuk pasir, dan 3 bagian untuk split. Komposisi ini sudah terbukti mampu
menghasilkan beton yang memiliki kekuatan yang tinggi. Sementara itu, untuk membuat beton yang
mempunyai fungsi khusus maka dianjurkan untuk menerapkan komposisi 1 semen : 1,5 pasir : 2,5
split.
Untuk dapat membuat campuran adukan semen dan pasir yang berkualitas bagus, Anda perlu
memperhatikan kiat-kiat sebagai berikut :
Simpanlah semen di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang lancar. Berikan juga alas di bawah
semen untuk menghindari kelembaban yang bisa mengakibatkan semen menjadi keras dan tidak layak
digunakan. Jangan pernah pula meletakkan semen di lokasi yang berdekatan dengan air.
Perlu diketahui, ada begitu banyak semen yang dijual di pasaran dengan peruntukkannya masing-
masing. Anda perlu menyesuaikan mana semen yang harus dibeli dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan. Misalnya pakailah semen yang khusus ditujukan untuk membanguan saluran irigasi, dam,
bendungan, dan bangunan tepi pantai karena semen untuk membanguan rumah tidak memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.
Pastikan Anda mengaduk semen dan pasir hingga tercampur secara merata terlebih dahulu
sebelum menambahkan air. Penambahan air sebelum semen dan pasir tercampur justru akan
mengakibatkan kualitas dinding yang dihasilkannya pun tidak sama, ada bagian yang kokoh
tatapi ada juga yang keropos. Selain itu, usahakan pula Anda memakai air dalam jumlah yang
secukupnya.
Gunakan pasir yang bermutu tinggi sebagai bahan pembuatan adukan. Ciri-cirinya antara lain
bersifat remah, tidak mengandung tanah, bersih, serta tidak berlumpur. Pemilihan pasir yang
salah akan menyebabkan campuran adukan menjadi boros semen dan daya rekatnya rendah.
Sesuaikan antara perbandingan bahan-bahan pembentuk adukan dengan jenis pekerjaannya. Beda
lokasi pembangunan biasanya beda pula kebutuhan semen dan pasirnya. Namun pada dasarnya,
komposisi bahan-bahan tersebut tetap mengacu pada ragam campuran adukan seperti yang sudah
kami jelaskan di atas
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN SEMEN,
PASIR DAN KERIKIL PADA PENGECORAN
Dalam melakukan sebuah pengecoran, material yang dibutuhkan terdiri dari semen, pasir dan split.
Pengecoran sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu site mix dan ready mix. Pada kesempatan ini akan
kami ulas tentang bagaimana caranya kita menghitung kebutuhan semen, pasir dan split untuk
pengecoran yang khususnya adalah pengecoran site mix. Bagi yang sudah pengalaman di proyek,
mungkin kita telah familiar dengan istilah perbandingan material pengecoran 1 : 2 : 3. Maksudnya
di sini adalah perbandingan material pengecoran yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 split. Pada kesempatan
ini kita akan menghitung kebutuhan semen, pasir dan split dengan perbandingan tersebut.
Ketentuan yang berlaku di Indonesia adalah bahwa perbandingan ini adalah perbandingan berat
misal 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg split. Tapi untuk pekerjaan misal membuat dak di rumah
sendiri, bisa juga digunakan perbandingan volume. Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi
sebagai ember, misal 1 ember semen : 2 ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3
pasir : 3 m3 split. Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam,
ada yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
Patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
1 zak semen = 5 sekop pengki
1 zak semen = 1 dolak
1 zak semen = 0,024 m3 (pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu 10 cm x 40 cm x 60 cm)

Jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15 pengki split
atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split
atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai