Anda di halaman 1dari 11

UJI KUAT

TEKAN BETON DI
LABORATORIUM
1. Aprilisona (1840301065) 6. Jenis Puspitasari (1840301082)
2. Devie Hestianita (1840301052) 7. Sarina (1840301047)
3. Dewiyanti (1840301058) 8. Nila Riani (1840301062)
4. Desrianingsih (1840301053) 9. Rabiatul Adawiah (1840301066)
5. Nurajiema (1840301063) 10. Natalia (1840301078)
ILUSTRASI PEMBUATAN & PENGAMBILAN
SAMPLE BETON
 Cetakan dibersihkan dan dilumasi dengan minyak
 Adukan dimasukkan kedalam cetakan dengan menggunakan sendok semen, dan dipadatkan
dengan meletakkan cetakan diatas meja penggetar sampai permukaan adukan beton terlihat
basah dan tidak ada gelembung udara yang naik kepermukaan
 Permukaan adukan diratakan dengan pisau perata
 Setelah itu setiap cetakan diberi tanda atau ID serta dicatat tanggal percobaannya
1. Persiapan alat ILUSTRASI PENGAMBILAN
drilling dan mulai
pengeboran SAMPLE BETON
DENGAN DRILLING
2. Drilling sampai
kedalaman yang
telah ditentukan

3. Pengeboran
dihentikan

4. Pengambilan
Sample

5. Sample Beton
Diberi ID dan
Disimpan di
Laboratium
Sebelum Diuji
UJI KUAT TEKAN BETON

■ Pengujian kuat tekan dari sampel tersebut diatas biasanya lebih dikenal dengan
pengujian “Beton Inti” (SNI 03-3403-1994). Alat uji yang digunakan adalah mesin
tekan dengan kapasitas dari 2000 kN sampai dengan 3000 kN.
■ Pemberian beban uji harus dilakukan bertahap dengan penambahan beban uji yang
konstan berkisar antara 0,2 N/mm2 sampai 0,4 N/mm2 per detik hingga benda uji hancur.
■ Bila beton yang diambil berada dalam kondisi kering selama masa layannya, benda uji
silinder beton (hasil bor inti) harus diuji dalam kondisi kering. Bila beton yang diambil
berada dalam kondisi sangat basah selama masa layannya, maka silinder harus direndam
dahulu minimal 40 jam dan diuji dalam kondisi basah.
ILUSTRASI PENGUJIAN, SEBAGAI BERIKUT:
3. Pemberian beban uji harus
dilakukan bertahap dengan
penambahan beban uji yang
1. Pesrsiapkan sample dan alat 2. Benda uji dimasukkan ke
uji tekan dalam alat uji tekan konstan berkisar antara 0,2
N/mm2 sampai 0,4 N/mm2 per
detik hingga benda uji hancur.
 Selanjutnya Kuat tekan beton dengan
dengan ketelitian 0.95 MPa dapat
dihitung sebagai berikut:

 Sedangkan kuat tekan beton dengan ketelitian


sampai dengan 0.5 MPa dapat dihitung
dengan:

(SNI 03-3403-1994)
Dimana:

 Co adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton
inti pada struktur beton, dimana Co adalah sebagai berikut:
− Horisontal (tegak lurus pada arah tinggi dari struktur beton) = 1
− Vertikal (sejajar dengan arah tinggi dari struktur beton) = 0.92
 C1 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan rasio panjang sesudah diberi lapisan
untuk kaping (L’) dengan diameter D dari benda uji, seperti yang diberikan pada table
berikut:

 C2 adalah faktor pengali karena adanya kandungan tulangan besi dalam benda uji beton
inti yang letaknya tegak lurus terhadap sumbu benda uji dapat dihitung dengan rumus:
 Kuat tekan beton pada titik pengambilan contoh dapat dinyatakan tidak membahayakan
jika kuat tekan 3 silinder beton (minimum 3 silinder beton) yang diambil dari daerah
beton tersebut memenuhi 2(dua) persyaratan sebagai berikut:

(1) Kuat tekan rata-rata dari 3 silinder betonnya tidak kurang dari 0,85 fc’

(2) Kuat tekan masing-masing silinder betonnya tidak kurang dari 0,75 fc’.
BEBERAPA KETENTUAN KHUSUS YANG HARUS
DIIKUTI
 Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 20 x 20 x 20 cm cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2
lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 29 kali tusukan; tongkat pemadat diameter 16 mm, panjang 600 mm
 Untuk benda uji berbentuk kubus ukuran sisi 15 x 15 x 15 cm, cetakan diisi dengan adukan beton dalam 2
lapis, tiap-tiap lapis dipadatkan dengan 32 kali tusukan, tongkat pemadat diameter 10 mm, panjang 300 mm
 Benda uji berbentuk kubus tidak perlu dilapisi
 Bila tidak ada ketentuan lain konversi kuat tekan beton dari bentuk kubus ke bentuk silinder, maka gunakan
angka perbandingan kuat tekan seperti berikut :

Tabel Angka
Perbandingan
Kuat Tekan

 Pemeriksaan kekuatan tekan beton biasanya pada umur 3 hari, 7 hari, dan 28 hari;
 Hasil pemeriksaan diambil nilai rata-rata dari minimum 2 buah benda uji;
 Apabila pengadukan dilakukan dengan tangan (hanya untuk perencanaan campuran beton), isi bak
pengaduk maksimum 7 dm3 dan pengadukan tidak boleh dilakukan untuk campuran beton slump.
VIDEO PENGETASAN ALAT UJI TEKAN BETON

Anda mungkin juga menyukai