Pada Katarak
Di Susun oleh :
Roza
Ovi Nurjanah
Defenisi
1. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada klien dengan katarak adalah :
A. Identitas
Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan lain mengenai
identitas pasien.
B. Pada pasien dengan katarak konginetal biasanya sudah terlihat pada
usia di bawah 1 tahun, sedangakan pasien dengan katarak juvenile terjadi
pada usia < 40 tahun, pasien dengan katarak presenil terjadi pada usia
sesudah 30-40 tahun, dan pasien dengan katark senilis terjadi pada usia >
40 tahun.
C. Riwayat penyakit sekarang
Merupakan penjelasan dari keluhan utama. Misalnya yang sering terjadi pada
pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman penglihatan.
D. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh pasien seperti DM,
hipertensi, pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic lainnya
memicu resiko katarak.
E. Aktifitas istirahat
Gejala yang terjadi pada aktifitas istirahat yakni perubahan aktifitas biasanya
atau hobi yang berhubungan dengan gangguan penglihatan.
F. Neurosensori
Gejala yamg terjadi pada neurosensori adalah gangguan penglihatan kabur / tidak jelas,
sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer,
kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat atau merasa di ruang gelap. Penglihatan
berawan / kabur, tampak lingkaran cahaya / pelangi di sekitar sinar, perubahan kaca
mata, pengobatan tidak memperbaiki penglihatan, fotophobia (glukoma akut).
Gejala tersebut ditandai dengan mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil
( katarak), pupil menyempit dan merah atau mata keras dan kornea berawan (glukoma
berat dan peningkatan air mata).
G. Nyeri / kenyamanan
Gejalanya yaitu ketidaknyamanan ringan / atau mata berair. Nyeri tiba-tiba / berat
menetap atau tekanan pada atau sekitar mata, dan sakit kepala.
H. Pembelajaran / pengajaran
Pada pengkajian klien dengan gangguan mata ( katarak ) kaji
riwayat keluarga apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem
vaskuler, kaji riwayat stress, alergi, gangguan vasomotor seperti
peningkatan tekanan vena, ketidakseimbangan endokrin dan
diabetes, serta riwayat terpajan pada radiasi, steroid / toksisitas
fenotiazin.
Diagnosa
• Pre Operasi
• Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori/status organ indera.
• Kurang pengetahuan berhubungan tentang penyakit, pengobatan
berhubungan dengan kurang terpajan informasi
• Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan / rencana tindakan
pembedahan.
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan sensori
Diagnosa
• Post operasi
• Nyeri akut berhubungan dengan trauma insisi.
• Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan
dengan kurang terpajan informasi, keterbatasan kognitif.
• Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan penglihatan
• Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi
jaringan tubuh.
1. Resiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan
kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.
Analisa Data
Pre operasi
1. DS.
Pasien mengatakan pandangan kabur
Pasien mengatakan melihat atau merasakan sesuatu melalui pendengaran
Do.
Ketika ditanya pasien melihat tidak terarah
Mata tampak putih susu pada pupil
Mata tampak menyempit dan merah
• MK : Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/status organ indera.
Analisa Data
2 DS.
Pasien mengatakan awalnya mata nya merah dan sakit
Pasien mengatakan tidak tau apa yg harus di lakukan
• Pasien mengatakan tidak pernah berobat
• DO.
• Saat di tanya mengenai sakitnya pasien tampak bingung
• Pasien tidak tau apa yg harus di lakukan
• Saat di tanya pasien mengatakan hanya sakit biasa
• Pasien tidak tau tentang penyakitnya
• Mk: Kurang pengetahuan berhubungan tentang penyakit, pengobatan berhubungan dengan
kurang terpajan informasi
3. DS.
Pasien mengatakan takut akan tindakan yang di lakukan
Pasien mengatakan tidak bisa tidur
DO.
Pasien tampak cemas
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak tidak tenang
• Mk : Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan / rencana tindakan
pembedahan
4. DS.
Pasien mengatakan sulit melakukan aktivitas seperti biasa karna
penglihatannya kabur
Pasien mengatakan butuh bantuan saat akan melakukan aktivitas
Pasien mengatakan saat berjalan tidak nampak dengan jelas
DO.
Pasien saat berjalan memerlukan bantuan atau alat
• MK : Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kerusakan Sensori
Diagnosa
Pre operasi
Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori/status organ indera.
Kriteria Hasil : Pasien dapat melihat dengan normal, pasien dapat melihat
dengan satu arah
Intervensi