1710070140011 D III RADIOLOGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Pengertian K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral tenaga kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal 87
Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yakni setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 )
Seperti yang telah tercantum di undang-
undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa tujuan dari adanya keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja serta lingkungan tempat kerja yakni guna mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, dan juga memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Pendapat lain mengenai tujuan keselamatan kesehatan kerja ( K3 ) Menurut Suma’mur ( 1992 ) ialah sebagai berikut:
Agar melindungi para pekerja atas hak dan
keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraaan dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Agar menjamin keselamatan orang-orang yang berada di tempat kerja tersebut. Dan sumber produksi dipelihara serta dipergunakan secara aman & efisien. Budiono dkk, 2003 : Berikut ini merupakan beberapa faktor yangdapat mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) ialah sebagai berikut :
Yang pertama beban kerja, yakni maksudnya berupa
beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya harus diperhatikan. Yang kedua kapasitas kerja yakni ialah hal yang banyak tergantung pada pendidikan keterampilan, kesegaran jasmani, bentuk tubuh, keadaan gizi dan lainnya. Yang ketiga lingkungan kerja yang berupa faktor fisik,biologik, ergonomik, psikososial dan kimia. Sutrisno & Ruswandi, 2007 Prinsip-prinsip yang mesti dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja yakni sebagai berikut
Memiliki APD (Alat Pelindung Diri)
Memiliki buku petunjuk mengenai penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. Terdapat peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. Memiliki penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja. Memiliki sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan & kesehatan kerja. Tempat kerja harus aman sesuai dengan standar SSLK (syarat- syarat lingkungan kerja) seperti tempat kerja steril dari kotoran,uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara. Demikianlah ulasan saya mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Semoga bermanfaat.