Anda di halaman 1dari 27

BAHAYA BIOLOGI

Disusun oleh :
1. Elvira Dwi Oktariyeni (2103053)
2. Engsi Novita (2103054)
3. Fanicia Putri (2103055)
4. Frizka Angelina Ispami (2103056)
5. Muhammad Yusuf (2103057)
DEFINISI :

Bahaya adalah semua sumber situasi, ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cidera atau kecelakaan
kerja dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan yang dapat
menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Bahaya biologi adalah
potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara, seperti :
 1. jamur

 2. bakteri

 3. virus

 4. parasit
MACAM-MACAM BAHAYA BIOLOGI
 
BAKTERI 
 Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat, lengkung dan batang.
 Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat :
a. kesehatan yang buruk
b. makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik
c. kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi
 Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri :
a. anthrax
b. tbc
c. lepra
d. tetanus
e. Thypoid dan sebagainya.
  
PENULARAN INFEKSI BAKTERI
1. Secara langsung
Penularan bakteri dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak dengan penderita infeksi. Kontak tersebut
dapat terjadi melalui hubungan seksual, ciuman, serta percikan dahak dari batuk atau bersin. Ibu hamil juga dapat
menularkan bakteri ke janin yang dikandungnya melalui plasenta atau kontak dengan jalan lahir saat persalinan.
2. Secara tidak langsung
Bakteri dapat tertinggal pada benda, seperti handuk, meja, atau gagang pintu. Bakteri di benda tersebut bisa
berpindah ketika orang lain menyentuh benda tersebut kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung, sebelum
mencuci tangan terlebih dahulu.
3. Makanan dan minuman
Bakteri dapat ke luar melalui tinja dan mencemari makanan atau minuman, kemudian menginfeksi seseorang
yang mengonsumsi makanan atau minuman tersebut. Jenis bakteri yang menular melalui makanan
adalah Salmonella typhii yang menyebabkan tipes.
4. Gigitan hewan
Hewan dapat menjadi perantara penularan bakteri, misalnya pada penyakit lyme, yang ditularkan oleh gigitan
kutu.
GEJALA INFEKSI BAKTERI
 Gejala infeksi bakteri pada tiap orang dapat muncul berbeda-beda, tergantung organ tubuh yang terinfeksi dan jenis bakteri
penyebabnya. Beberapa gejala umum yang dapat dialami penderita infeksi bakteri adalah:
• Demam
• Batuk
• Bersin
• Mual dan muntah
• Diare
• Lemas
 Selain gejala di atas, ada beberapa gejala spesifik yang dapat dialami ketika seseorang menderita infeksi bakteri pada kulit,
seperti:
• Ruam
• Kemerahan
• Pembengkakan
• Nyeri
• Benjolan berisi nanah
• Gatal
PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI

 Pengobatan utama infeksi bakteri adalah dengan pemberian antibiotik. Obat ini bertujuan untuk membunuh bakteri
atau memperlambat perkembangbiakannya.

 Jenis antibiotik yang diberikan kepada pasien akan disesuaikan dengan gejala, riwayat kesehatan, tingkat
keparahan, dan hasil pemeriksaan pasien. Beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan adalah:

• Penisilin

• Sefalosporin

• Aminoglikosida

• Tetrasiklin

• Makrolid

• Quinolone
VIRUS
 Ukuran virus sangat kecil antara 16 - 300 nano meter.

 Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas

 Infeksi virus adalah kondisi ketika virus masuk ke dalam tubuh seseorang, kemudian menyerang sel
tubuh dan berkembang biak

 Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus :

a. influenza

b. varicella

c. hepatitis

d. HIV, dan sebagainya.


GEJALA INFEKSI VIRUS
• Demam
• Batuk
• Pilek
• Bersin-bersin
• Sakit kepala
• Nyeri otot dan sendi
• Diare
• Kram perut
• Mual dan muntah
• Nafsu makan menurun
• Berat badan turun tanpa sebab
• Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
• Urine berwarna gelap
• Ruam
• Benjolan di atas kulit
• Perdarahan
PENGOBATAN INFEKSI VIRUS

 Pengobatan infeksi virus tergantung kepada jenis infeksi yang dialami pasien. Namun demikian, dokter
akan meresepkan beberapa jenis obat, tergantung gejala yang dialami pasien, seperti:

• Antiemetik, untuk mengatasi mual dan muntah

• Dekongestan, untuk mengobati pilek atau hidung tersumbat

• Loperamide, untuk menangani diare

• Paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri.

• oseltamivir, acyclovir, valacyclovir, dan nevirapine (Pada kasus infeksi virus seperti flu, herpes, dan HIV)

• Dsb. Tergantung pada jenis virus yang menginfeksi


PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS
 Beberapa infeksi virus dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin yang berfungsi merangsang sistem kekebalan tubuh
seseorang. Vaksin diberikan melalui suntikan pada usia tertentu, sebelum seseorang terinfeksi virus. Sejumlah virus yang
dapat dicegah dengan pemberian vaksin, antara lain:
• Cacar
• Campak
• Demam kuning
• Gondongan
• Hepatitis A
• Hepatitis B
• Human papillomavirus (HPV)
• Influenza
• Japanese encephalitis
• Polio
• Rabies
• Rotavirus
• Rubella
JAMUR

 Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit  pada manusia.


 Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni
 tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel
 Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau
hewan lain.
PENYEBAB INFEKSI JAMUR
1. Candidiasis
disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Infeksi ini terjadi akibat kurangnya kebersihan diri, kebiasaan mengenakan pakaian
ketat, penurunan daya tahan tubuh akibat kondisi tertentu (seperti diabetes atau penyakit autoimun), dan kondisi kulit yang
lembap
2. Infeksi Candida auris
disebabkan oleh jamur Candida auris. Berbeda dari jamur Candida lain, Candida auris kebal terhadap obat antijamur yang biasa
digunakan untuk mengobati candidiasis. Infeksi Candida auris biasanya menyerang pasien yang dirawat dalam jangka panjang
di rumah sakit
3. Kurap
merupakan infeksi kulit akibat jamur yang hidup di tanah, seperti Microsporum, Epidermophyton, dan Trichophyton. Seseorang
bisa terinfeksi kurap bila menyentuh tanah yang terkontaminasi jamur tersebut. Penyebarannya dapat terjadi dari hewan ke
manusia, atau antarmanusia.
4. Infeksi jamur kuku
terjadi ketika jamur di kuku tumbuh tidak terkendali. Jenis jamur penyebab infeksi jamur kuku sama dengan jamur penyebab
kurap. Infeksi jamur kuku dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya lebih tinggi pada penderita diabetes, lansia di atas 65
tahun, pengguna kuku palsu, dan orang yang mengalami cedera kuku.
5. Aspergillosis
terjadi akibat paparan jamur Aspergillus, yang dapat ditemukan di tumpukan kompos, gandum, dan sayuran yang membusuk.
Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah
CONT’S…

6. Infeksi jamur mata


Infeksi jamur mata dapat disebabkan oleh beberapa jenis jamur, misalnya Fusarium, Aspergillus, dan Candida. Infeksi ini
dapat disebabkan oleh beragam kondisi, seperti cedera mata, operasi katarak atau transplantasi kornea, penggunaan obat
tetes mata atau cairan pembersih lensa kontak yang terkontaminasi
7. 7. Pneumocystis pneumonia (PCP)
Penyakit PCP disebabkan oleh jamur Pneumocystis jirovecii yang menyebar melalui udara. PCP lebih berisiko menyerang
individu dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
8. 8. Cryptococcus neoformans
Infeksi ini disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans. Saat terhirup, spora jamur tersebut biasanya hanya
menyebabkan infeksi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
9. 9. Histoplasmosis
disebabkan oleh jamur Histoplasma. Jamur ini dapat ditemukan di tanah yang terpapar kotoran burung atau kelelawar. Infeksi
terjadi ketika spora jamur di tanah terhirup dan masuk ke saluran pernapasan.
10. 10. Mucormycosis
Mucormycosis disebabkan oleh jamur golongan Mucormycetes yang ditemukan di daun, kayu, tanah, atau di tumpukan
kompos.
Mucormycosis terjadi ketika seseorang menghirup spora jamur secara tidak sengaja. Infeksi juga dapat terjadi bila luka
terbuka di kulit terpapar jamur ini. Infeksi ini lebih berisiko terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti
penderita kanker dan diabetes.
PARASIT
 Parasit adalah mikroorganisme yang hidup dan menggantungkan hidup dari
organisme lain. Sebagian parasit tidak berbahaya, sedangkan sebagian lain
dapat hidup dan berkembang di dalam tubuh manusia kemudian
menyebabkan infeksi.
PENYEBAB INFEKSI PARASIT

 Terdapat tiga jenis parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu:
1. Protozoa
2. Cacing
3. Ektopasarit
 Infeksi parasit terjadi ketika parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut atau kulit. Di dalam tubuh,
parasit akan berkembang dan menginfeksi organ tubuh tertentu.
 Infeksi parasit juga dapat terjadi melalui cara lain, seperti:
• Konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit
• Kontak dengan hewan yang terinfeksi parasit atau penderita infeksi parasit, baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya lewat sisir atau topi
• Gigitan nyamuk atau serangga lain yang terinfeksi parasit
• Hubungan seks secara oral (melalui mulut) dan anal (melalui dubur)
GEJALA INFEKSI PARASIT

 Gejala infeksi parasit tergantung pada jenis parasit yang menyerang dan berkembang di dalam tubuh. Sebagai
contoh, trikomoniasis sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, dapat muncul gejala
berupa iritasi, gatal, dan kemerahan di kulit sekitar kelamin, serta keluar cairan yang tidak normal dari kelamin.
 Gejala lain yang mungkin muncul akibat infeksi parasit meliputi:
• Diare
• Dehidrasi
• Sakit perut
• Tinja berminyak
• Nyeri otot
• Pembengkakan kelenjar getah bening
PENGOBATAN INFEKSI PARASIT

 Pengobatan infeksi parasit tergantung pada jenis parasit yang menyerang tubuh dan tingkat
keparahannya. Pada beberapa kasus, infeksi parasit bisa pulih dengan sendirinya.
 Sementara pada kasus lainnya, infeksi parasit perlu ditangani dengan pemberian obat-obatan
antiparasit, seperti:
• Albendazole
• Ivermectin
• Mebendazole
• Nitazoxanide
• Thiabendazole
 MIKROORGANISME PENYEBAB
PENYAKIT DI TEMPAT KERJA
1. DAERAH PERTANIAN

Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah membuat


pekerja dapat terinfeksi oleh mikroorganisme seperti :
1. Tetanus
2. Leptospirosis
3. cacing
4. Asma bronkhiale atau keracunan Mycotoxins yang merupakan
hasil metabolisme jamur.
2. DI LINGKUNGAN BERDEBU (PERTAMBANGAN ATAU PABRIK)

Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang mungkin ditemukan adalah


bakteri penyebab penyakit saluran napas, seperti :
1. Tbc
2. Bronchitis dan Infeksi saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.
3. DI LABORATORIUM

Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama


untuk laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang
megandung organisme pathogen
4. DI PERKANTORAN : (YANG MENGGUNAKAN PENDINGIN TANPA
VENTILASI ALAMI)

Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko mengidap penyakit seperti :
1. Humidifier fever : yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan alergi yang
disebabkan organisme yang hidup pada air yang terdapat pada system pendingin
2. Legionnaire disease penyakit yang juga berhubungan dengan sistem pendingin
dan akan lebih berbahaya pada pekerja dengan usia lanjut.
CARA PENULARAN KEDALAM TUBUH MANUSIA

Banyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit hanya setelah masuk
kedalam tubuh manusia dan cara masuknya kedalam tubuh, yaitu :
1. Melalui saluran pernapasan
2. Melalui mulut (makanan dan minuman)
3. Melalui kulit apabila terluka
MENGONTROL BAHAYA
DARI FAKTOR BIOLOGI
Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain dengan :
1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang mengandung organism pathogen
2.  Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
3. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja
4. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak datu kali setiap bulan
5. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang patogen pada system pendingin.
6. Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum atau setelah beraktivitas
7. Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak hingga matang
8. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi dan benda yang terkontaminasi virus
9. Menghindari gigitan serangga, seperti nyamuk
10. Menutup mulut dan hidung dengan tangan atau tisu bila batuk atau bersin
11. Melakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan mengenakan kondom dan setia terhadap satu pasangan.

Dengan mengenal bahaya dari faktor biologi dan bagaimana mengotrol dan mencegah penularannya diharapkan efek yang
merugikan dapat dihindari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai