Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK7

INFERTILITAS
Anggota:

Risa Yulianie 10520006


Ramdhani 10520009
Shakila A 10520017
Neng Sahartati 10520029
Definisi

Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk


mencapai kehamilan setelah bersenggama secara teratur tanpa
menggunakan metode pencegahan (alat kontrasepsi) selama 12 bulan.
Klasifikasi Infertilitas
Infertilitas terdiri dari 2,yaitu

Infertilitas primer yaitu kondisi dimana pasangan suami istri


01 belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun
berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi
dalam bentuk apapun.

Infertilitas sekunder yaitu kondisi ketika pasangan suami istri


02 telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini
belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan
seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Penyebab Infertilitas pada
perempuan (Istri) :

a. Faktor penyakit
• Endometriosis : jaringan endometrium yang semestinya berada di lapisan
paling dalam rahim (lapisan endometrium) terletak dan tumbuh di tempat
lain
• Infeksi panggul : suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita
bagian atas, meliputi radang pada rahim, tuba falopii, ovarium, atau dinding
dalam panggul.
• Mioma uteri : tumor (tumor jinak) atau pembesaran jaringan otot yang ada
di rahim. Tergantung dari lokasinya, mioma dapat terletak di lapisan luar,
lapisan tengah, atau lapisan dalam rahim.
• Polip: adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur yang biasanya
diakibatkan oleh mioma uteri yang membesar dan teremas-remas oleh
kontraksi rahim.
• Kista: suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang
tumbuh abnormal di rongga maupun struktur tubuh manusia.
• Sumbatan pada tuba falopii
• Kelainan pada ovum: umumnya merupakan manifestasi dari gangguan
ovulasi, sekitar 80% penyebab gangguan ovulasi adalah sindrom ovulasi
polikistik
b. Faktor fungsional
• Gangguan system hormonal wanita (dapat disertai dengan kelainan
bawaan /immunologis)
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat
menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.

• Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi) : Ovulasi atau proses


pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan
hormonal. Salah satunya adalah polikistik.

• Gangguan pada leher rahim, uterus, dan tuba falopii


• Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam rahim
Penyebab pada laki-laki (suami):
a. Kelainan pada alat kelamin
• Hipospadia : kondisi dimana uretra tidak berada pada posisi yang seharusnya
• Ejakulasi retrograd : kondisi ketika air mani (semen) tidak keluar melalui
penis saat orgasme, melainkan masuk ke dalam kandung kemih
• Varikokel : Keadaan pembuluh darah menuju testis terlalu besar, sehingga
jumlah dan kemampuan gerak spermatozoa berkurang. Hal ini akan
mempengaruhi kemampuannya dalam konsepsi.

b. Kegagalan fungsional
• Kemampuan ereksi kurang.
• Kelainan pembentukan spermatozoa
• Gangguan pada sperma.
c. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular) : terjadi pada bagian
otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan hormon FSH dan LH.
d. Gangguan di daerah testis (testicular) : kerja testis dapat terganggu bila
terkena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi
e. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular) : terjadi di saluran
sperma sehingga sperma tidak dapat disalurkan dengan lancar, biasanya
karena salurannya buntu. Bisa terjadi karena kelainan kongenital, infeksi
penyakit, serta vasektomi
Penyebab pada suami dan istri
a. Gangguan pada hubungan seksual : Kesalahan teknik sanggama dapat
menyebabkan penetrasi tak sempurna ke vagina, impotensi, ejakulasi
prekoks, vaginismus, kegagalan ejakulasi, dan kelainan anatomik seperti
hipospadia, epispadia, penyakit Peyronie

b. Faktor psikologis antara kedua pasangan (suami dan istri) : Masalah


tertekan karena sosial ekonomi belum stabil, Masalah dalam pendidikan
Emosi karena melihat orang lain sudah hamil.
Patofisiologi
1. Wanita : Penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya
gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan
FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan
folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yang
mengakibatkan gangguan pada ovulasi.
2. Pria : Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi
hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional
testis. Gaya hidup memberikan peran besar dalam mempengaruhi infertilitas
diantaranya merokok, penggunaan obat-obatan & zat adiktif yang berdampak
pada abnormalitas sperma dan penurunan libido.
Manifestasi Klinis
Wanita
o Terjadi kelainan system endokrin
o Hipomenore dan amenore
o Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukkan masalah pada
aksis ovarium hipotalamus hipofisis atau aberasi genetic
o Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak
berkembang,dan gonatnya abnormal
o Wanita infertil dapat memiliki uterus
Pria
o Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi,
rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
o Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
o Riwayat infeksi genitorurinaria
o Hipertiroidisme dan hipotiroid
o Tumor hipofisis atau prolactinoma
o Disfungsi ereksi berat, Ejakulasi retrograt, Hypo/epispadia
o Mikropenis
Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
• Deteksi ovulasi
• Biopsi Endometrium
• Hormonal: FSH, LH, E2, Progesteron, Prolaktin
• USG transvaginal
• Histerosalpinografi
• Pemeriksaan pelvis ultrasound
• Uji paska sanggama (UPS)
• Laparoskopi
Penatalaksanaan Medis
1. Medikasi
• Epimestrol
• Bromokriptin
• HCG
• Danazol
• Progesteron
• Medroksi progesteron asetat 30 - 50 mg/hari
• GnRH agonis
2. Tindakan Operasi Rekontruksi
• Kelainan Uterus
• Kelainan Tuba : tuba plasti
• Miomektomi
• Kistektomi
• Salpingolisis
• Laparoskopi operatif dan Terapi hormonal
• Tindakan operatif pada pria : Rekanalisasi dan  Operasi Varicokel.
KESIMPULAN
Di bidang reproduksi, infertilitas diartikan sebagai kurang mampunya
pasangan untuk menghasilkan keturunan. Sepasang suami istri dikategorikam
mengalami infertilitas jika tidak mengalami fertilisasi sekalipun sudah melakukan
hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi dalam periode setahun.
Infertilitas diklasifikasikan menjadi infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai