Diagonalisasi Nilai Eigen dan Vektor Eigen Definisi Misalkan sebuah matriks Anxn dan x adalah vektor tak nol di Rn dan skalar λ merupakan skalar Rill sehingga memenuhi : Ax=λx dimana λ disebut nilai eigen sedangkan x disebut vektor eigen Contoh 1 2 Diketahui matriks A = 3 2 1 mempunyai vektor eigen x = yang bersesuaian 1 dengan λ = -1. Kenapa? Arti nilai eigen (Secara Geometri) Perhatikan A x = λ x, maka 1. λ > 1, terjadi pembesaran vektor x 2. 0<λ<1, terjadi pengecilan vektor x 3. λ < 0, terjadi pembalikan arah terhadap vektor x Cara mencari nilai eigen Perhatikan A x = λx A x – λx = 0 (A – λI) x = 0 , dimana Inxn adalah matriks identitas Karena x adalah vektor tak nol, maka SPL Homogen ini akan punya solusi tak trivial jika dan hanya jika det(A-λI)=0. det(A – λI)=0 adalah persamaan karakteristik λ. Nilai λ yang memenuhi persamaan tersebut disebut nilai eigen dari matriks A. Cara mencari vektor eigen Setelah nilai eigen didapat, sebut saja λ. Vektor eigen yang bersesuaian dengan suatu nilai eigen λ tersebut merupakan vektor tak nol dalam ruang solusi dari SPL (A – λI) x = 0. Ruang solusi ini dinamakan ruang eigen dari A yang bersesuaian dengan nilai eigen λ. Contoh: 1 1 1 1. Diketahui Matriks A = 1 1 1 1 1 1
a. Tentukan nilai eigen dan vektor eigen dari A!
b. Tentukan basis ruang eigen A! 3 0 0 2. Tentukan basis ruang eigen A = 0 2 0 0 1 2 Diagonalisasi Definisi: Matriks kuadrat Anxn dikatakan dapat didiagonalkan (diagonalizable) jika terdapat matriks P yang mempunyai invers sehingga P–1AP diagonal. Matriks P dinamakan matriks yang mendiagonalkan matriks A. Jika A adalah matriks nxn, maka pernyataan berikut ekivalen satu sama lain: 1. A dapat didiagonalisasi 2. A mempunyai n vektor eigen yang bebas linear Langkah-langkah Diagonalisasi Misal Anxn, cara menentukan P: 1. Tentukan n vektor eigen yang bebas linear, p1, p2, … ,pn 2. Bentuk matriks P di mana vektor-vektor kolomnya adalah p1, p2, … ,pn 3. Matriks P akan mendiagonalkan A, yaitu P -1AP = D, di mana elemen diagonal dari matriks D adalah λi, nilai eigen yang bersesuaian dengan pi Diagonalisasi Matriks Simetri Ortogonal Definisi:Matriks Definisi: Matriks kuadratkita A kuadrat Anxnnamakan dikatakan dapat simetri jika A = At didiagonalkan (diagonalizable) secara ortogonal jika terdapat matriks P sehingga PtAP (P-1AP) diagonal. Matriks P dinamakan matriks yang mendiagonalkan matriks A secara ortogonal. Jika A adalah matriks nxn, maka pernyataan berikut ekivalen satu sama lain: 1. A dapat diagonalisasi ortogonal 2. A mempunyai n vektor eigen yang ortonormal 3. A adalah simetrik (A=At) Jika A matriks simetri,maka vektor-vektor eigen dari ruang eigen yang berbeda akan ortogonal Langkah-langkah Diagonalisasi Ortogonal Misal Anxn, cara menentukan P: 1. Cari basis untuk masing-masing ruang eigen A 2. Terapkan proses gram-schmidt ke masing- masing basis ini untuk mendapatkan basis ortonormal untuk setiap ruang eigen. 3. Bentuk matriks P di mana vektor-vektor kolomnya adalah vektor-vektor basis yang dibangun dalam langkah 2, matriks ini akan mendiagonalkan A secara ortogonal Penerapan Eigen pada Persamaan Diferensial Pendahuluan Pada bagian ini kita telaah bagaimana memecahkan solusi sistem persamaan diferensial yang berbentuk a 11 y1 a12 y 2 ... a 1n y n y'1 a 21 y1 a 22 y 2 ... a 2 n y n y'2 ... a n1 y1 a n 2 y 2 ... a nn y n y'n Dimana y1=f1(x), y2=f2(x), … , yn=fn(x) adalah fungsi yang akan ditentukan, dengan aij adalah konstanta-konstanta. Pada notasi matriks diatas dapat sebagai a 11 a 12 ... a 1n y1 y'1 a 21 a 22 ... a 2 n y 2 y'2 ... ... ... a n1 a n 2 ... a nn y n y'n atau secara lebih singkat Y’ = A Y Langkah-langkah untuk memecahkan sistem Y’ =AY 1. Cari matriks P yang mendiagonalkan A 2. Buatlah subtitusi Y = PU dan Y’=PU’ untuk mendapatkan “sistem diagonal” yang baru U’=DU, dimana D = P-1AP 3. Pecahkan U’ = DU 4. Tentukan Y dari persamaan Y = PU Contoh:Selesaikan sistem! 1. y’1 = y1 + y2 y’2 = 4y1 – 2y2 } dengan kondisi awal y1(0) = 1, y2(0) = 6 2. y’1 = y1 + 4y2 y’2 = 2y1 + 3y2 } dengan kondisi awal y1(0) = 0, y2(0) = 0 3. y’1 = y1 + 3y2 y’2 = 4y1 + 5y2 } dengan kondisi awal y1(0) = 1, y2(0) = 1 4. y’1 = 4y1 + y3 y’2 = –2y1 + y2 y’3 = –2y1 + y3} dengan kondisi awal y1(0)=-1,y2(0)=1, y3(0)=0 5. y’1 = 4y1 + 2y2+ 2y3 y’2 = 2y1 + 4y2+ 2y3 y’3 = 2y1 + 2y2+ 4y3 6. Pecahkan PD y” – y’ – 6y=0 (Petunjuk: Misalkan y1=y, y2=y’) 7. Pecahkan PD y”’ – 6y’’+11y’–6y=0 (Petunjuk: Misalkan y1=y, y2=y’, y3=y’’)