Waktu Satu Bulan Oleh: Irkhas M Nur Al-Qomary NIM: 21030802141072 Latar Belakang Masalah O Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak lepas dari kendala yang dihadapi, sehingga diperlukan alternatif pemecahannya. Salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran, tidak lepas dari model pembelajaran yang digunakan. Secara umum rumusan masalah adalah dengan terasa sulitnya belajar menghafal Al Quran 30 Juz maka sepatutnya diciptakan iklim belajar yang baik dengan melakukan inovasi, setelah melakukan inovasi, hendaknya mengukur sampai sejauh mana kegunaan dan manfaat daripada Inovasi pembelajaran menghafal Al Quran 30 Juz dalam mengatasi kesulitan tersebut untuk mempercepat hafalan dalam kurun waktu 30 hari serta mempertahankan mutu hafidz di PT. Salamadan As- Salam Desa. Mandalawangi Kec. Salopa Kab. Tasikmalaya Rumusan Masalah O Bagaimana konsep inovasi kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran menghafal Al Quran 30 Juz supaya tidak terasa berat dan sulit sehingga dapat mempercepat dengan mudah serta dapat mempertahankan mutu hafidz? O Sampai sejauh mana hasil pembelajaran menghafal cepat yang inovatif tersebut dapat mempertahankan mutu Hafidz? O Masalah-masalah dan kelemahan-kelemahan apa yang muncul dalam penerapan inovasi menghafal cepat tersebut? Batasan Masalah O Untuk menjaga agar tidak meluas masalah yang akan diteliti, maka dari rumusan diatas penulis batasi ruang lingkup objek yang akan diteliti yaitu : Inovasi dalam Proses Pembelajaran Menghafal Cepat Al Quan 30 Juz dalam waktu 30 hari, yang meliputi ; Konsep Inovasi, Pelaksanaan dan Hasilnya serta Masalah dan Kelemahannya. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini paling tidak memiliki dua manfaat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.Dari kedua manfaat tersebut di bawah ini dijelaskan sebagai berikut. O Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan tambahan bekal bagi pengelola pembelajaran Menghafal Cepat Al Quran 30 Juz dalam kurun 30 hari pada PT. Salamadan As-Salam Desa. Mandalawangi Kec. Salopa Kab.Tasikmalaya.Terutama dalam Pengelolaan Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar dalam upaya memperbanyak hafidz dan hafidzoh. O Manfaat Praktis Sebagai landasan dan masukan bagi Muhafidz dan Rois Ma’had dalam melaksanakan ProsesBelajar Mengajar Tahfidzul Quran. Sumbangan pemikiran bagi kelangsungan proses belajar mengajar Tahfidzul Quran di Ma’had-ma’had atau pondok pesantren dan LPTQ Memberi masukan kepada pengelola pembelajaran Tahfidzul Quran untuk mengambil keputusan dan tindakan guna peningkatan mutu pembelajaran tahfidznya Menemukan kiat-kiat baru dalam kegiatan belajar mengajar agar lebih berhasil khususnya bagi peneliti, umumnya bagi para pencari model baru dalam pendidikan. Tujuan Penelitian O Mengetahui konsep pembelajaran dan pelaksanaan Menghafal Cepat Al Quran 30 Juz yang Inovatif pada PT. Salamadan As-Salam Kec. Salopa Kab. Tasikmalaya O Mengetahui Penerapan dan hasil pembelajaran Menghafal Cepat Al Quran 30 Juz yang Inovatif pada PT. Salamadan As-Salam Desa. Mandalawangi Kec. Salopa Kab.Tasikmalaya O Mengetahui Masalah dan Kelemahan pembelajaran Menghafal Cepat Al Quan 30 Juzyang Inovatif pada PT. Salamadan As-Salam Desa. Mandalawangi Kec. Salopa Kab.Tasikmalaya Metode Penelitian O Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif digunakan karena penelitian ini menggambarkan keadaan saat ini, seperti dikemukakan Sukmadinata dan Trisnamansyah (2004:2008) bahwa “penelitian yang menggambarkan keadaan saat ini dikelompokkan sebagai penelitian deskriptif”. O Metode penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik karena selain mendeskripsikan keadaan sekarang, penelitian ini juga menganalisis variable-variabel yang menyertainya. Interprestasi Hasil Penelitian O Dalam temuan penelitian, Konsep atau Bentuk Inovasi pembelajaran menghafal al quran 30 juz Masjid AS-Salam PT Salamadan Salam desa mandala wangi kecamatan Salopa kab.Tasik Malaya, secara umum telah sesuai dengan prinsip, visi, misi dan tujuan serta target yang diharapkan. Untuk menghasilkan generasi penghafal al Quran, keberhasilan pelaksanaan dauroh al quran tersebut khususnya program menghafal 30 juz dalam kurun 30 hari tidak dapat dilepaskan dari inovasi pembelajaran yang diterapkan yaitu teori Yadaen, atau Mnoric dan seperti diungkapkan oleh Joan Rubin dan Irene Thompson Mnemonic are technique that make memorization easier by organizing individual items into patterns and linking things together. Kesimpulan O Konsep atau bentuk Inovasi menghafal Al-Qur’an 30 juz untuk meningkatkan hafalan santri san melestarikan keutuhan Al-Qur’an adalah pola pembelajaran Humanistik (al-insani) berangkat dari aliran teori humanistis yang dikembangkan oleh Bloom dan Rathwohl dengan menitik kecakapan mebaca al-qur’an (tahsin) dan kecakapan mengingat, yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari contoh kecilnya dalam sholat wajib mau sunat, dan strategi yang digunakan adalah system gabungan antara metode perputaran dan metode yadaen/Mnemonic, ini merupakan strategi yang terstruktur. O Menggunakan metode jenis inovasi proses dan inovasi drill, inovasi proses ini merupakan pengarahan terhadap pengefisienan waktu. Sedangkan inovasi drill lebih kepada praktek pengaplikasian suatu hal dijalani. Gabungan antara kedua inovasi ini diterapkan dalam proses hafal menghafal Al-Qur’an O Dalam menghafal al-Qur’an tidak akan selama berlangsung dengan baik sesuai dengan yang kita inginkan, kadadang-kadang lancer kadang-kadang juga tidak, karena dalam pelaksaan menghafal tidak bias lepas dari hambatan hambatan. Seperti di mesjid As-Salam desa mandalawangi kec. Salopa kab. Tasikmalaya. Selanjutnya dalam proses menghafal menyangkut kondisi para santri yang terkadang moodnya berubah rubah, semangatnya turun, pikiran pikiran hal lain yang mengganggu sehingga proses menghafalpun jadi terganggu. Hal ini menjadi sebuah pecutan keran bagi para muhafidz agar lebih giat memberikan motivasi bagi para santrinya. Untuk meningkatkan motivasi dan mengembalikan semangat menghafalnya. O Dalam proses pelaksanaan inovasi menghafal Al-Qur’an dilapangan, ditemukan berbagai kelemahan yang dihadapi yaitu metode yang kurang inovatif dan tidak memudahkan santri belajar menghafal, kehadiran muhafidz/guru yang belum tepat waktu dan mengakhiri dengan tepat waktu, pengelolaan sarana dan prasarana, serta administrasi kurang.