ۤتَ ۡعِقلُ ۡوَن َتلَّ َعلَّ ُك مۡ َعَربِيًّا قُ ۡ ٰرءنًا اَ ۡنَز ۡلنٰهُ اِنَّا
b. Manfaat praktis
1). Sebagai landasan dan masukan bagi Rois yayasan dalam
melaksanakan ProsesBelajar Mengajar Tahfidzul Quran.
2). Sumbangan pemikiran bagi kelangsungan proses belajar mengajar
Tahfidzul Quran di Ma’had-ma’had atau pondok pesantren dan LPTQ.
3). Memberi masukan kepada pengelola pembelajaran Tahfidzul
Quran untuk mengambil keputusan dan tindakan guna peningkatan
mutu pembelajaran tahfidznya.
4).Dari penelitian ini penulis berharap dapat menambah khazanah keilmuan,
wawasan dan pengalaman serta mengetahui pengaruh kemampuan bahasa
Arab terhadap prestasi menghafal Al-Quran bagi santri-santri Yayasan Al-
Amrainilan Thadillu Abadan Ciparay Kabupaten Bandung.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari aktifitas yang
menghasilkan perubahasn pada individu, baik aktual maupun
potensial.
3). Menghafal Al Quran
mengidentifikasikan diri.
bahasa yang dipakai anak cucu syam dan menurut istilah mereka
yaitu bahasa penduduk yang berada diantara dua sungai dan jazirah
keinginanya.
b. Asal-Usul Bahasa
Diantara pendapat mengenai sejarah asal mula bahasa Arab dan
benda dan berbagai hal atau sifat di dunia ini telah di ajarkan
Arab telah dikuasi oleh Adam tanpa belajar dan langsung dari
ada yang lucu, ada yang aneh, sampai ke yang berbau ilmiah.
artinnya:
ٰۤ ْ
ض خَ لِ ْيفَةً ۗ قَالُ ْٓوا
ِ ْرَ اْل ا ىِ ف ل
ٌ اع
ِ ج
َ ي
ْ ِّ نِ ا ة
ِ َ
ك x
ِ ٕى
ِٕ ل ك لِل َم َ ََواِ ْذ ق
َ ُّال َرب
productive skills).
banyak latihan.
Indonesia.
memenuhi kebutuhannya.
sewajarnya.
writing skill)
mengarang.
2. Menghafal Al-Qur’an
Menurut Imam Rosidi lafal kata Al-Qur‟an berasal dari kata قشأ
dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Adapun secara istilah, Al-
mengucap kembali tanpa harus melihat buku teks atau mushaf Al-
berfirman :
ب هّٰللا ِ َواَ َقامُوا الص َّٰلو َة َواَ ْن َفقُ ْوا ِممَّا َر َز ْق ٰن ُه ْم سِ ًّرا
َ اِنَّ الَّ ِذي َْن َي ْتلُ ْو َن ك ِٰت
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen.Dokumen
ini berupa satuan pembelajaran yang dibuat oleh subjek
penelitian.Informasi dalam penelitian ini adalah siswa/santri di
Yayasan Al-Amrainilan Thadillu Abadan.
Disamping siswa/santri tersebut, yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah:
1. Pimpinan Yayasan Al-Amrainilan Thadillu Abadan
2. Ketua Pelaksana Program
3.Guru/Muhafidz
4.Santri/siswa
Alasan pengambilan Pimpinan yayasan atau Waka, sebagai
responden karena mereka adalah pemimpin tertinggi di Yayasan Al-
Amrainilan Thadillu Abadan, sedangkan Guru/Muhafidz diambil
sebagai responden karena Guru/Muhafidz adalah yang melakukan
proses belajar mengajar. Dan siswa/santri karena mereka adalah pihak
yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, juga dari
siswa/santri akan diketahui hasil dari penerapan hubungan kemampuan
bahasa arab terhadap prestasi menghafal Al-Qur’an.
G. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif
digunakan karena penelitian ini menggambarkan keadaan saat ini, seperti
dikemukakan Sukmadinata dan Trisnamansyah (2004:2008) bahwa
“penelitian yang menggambarkan keadaan saat ini dikelompokkan sebagai
penelitian deskriptif”.
Pada bagian lain Hadari dan Mimi dalam Rohiyat (2003, 75)
mengemukakan: “Metode penelitian deskriftif merupakan penelitian yang
bertujuan memberikan uraian atau gambaran mengenaifenomena atau
gejala sosial yang diteliti dengan mendeskriftifkan variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independen) berdasarkan indikator-indikator dari
variabel yang diteliti guna untuk eksplorasi atau klarifikasi dengan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan variabel yang
diteliti”.
Metode penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif analitik karena selain mendeskripsikan
keadaan sekarang, penelitian ini juga menganalisis variable-variabel yang
menyertainya. Sukmadinata dan Trisnamansyah (2004,29) menjelaskan
mengenai metode deskriptif analitik sebagai berikut:
“…….Penelitian ini bersifat deskriptif karena mendeskripsikan keadaan
yang ada, tetapi juga analisis karena menganalisis fokus masalah atau
aspek atau variable-variabel, dan aspek atau variable-variabel tersebut
dicari hubungannya.”
Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini bersifat
menyeluruh dan tidak dimaksudkan untuk melakukan generalisasi yang
terikat pada konteks.Pendekatan ini berusaha memahami dan menaksirkan
suatu makna interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu.
Bodgan dan Birklen dalam Siregar (2003:40) menjelaskan bahwa
penelitian kualitatif memiliki karakteristik antara lain: Qualitstive
research has the normal setting as the direct source of data and in the
research researcher is the key instrument, Qualitative research is
descriptive, Qualitative researchers are concerned with process rather
than simpl with outcomes or products, Qualitative researchers tend to
analyze their data induvtively, Meaning is of essensial concern to the
qualitative approach.
Karakteristik pertam a menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang dilakukan langsung di lapangan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data dari sumber data tanpa melakukan intervensi
apapun.
Karakteristik kedua menguraikan bahwa penelitian kualitatif adalah
merupakan suatu deskripsi, artinya hasil dari wawancara, observasi dan
dokumentasi dianalisis dalam bentuk uraian naratif mengenai situasi yang
diteliti. Menurut Meleong dalam Siregar (2003:41) “laporan penelitian
kualitatif akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran
penyajian laporan tersebut dalam usaha menjawab pertanyaan penelitian”.
Karakteristik ketiga, dalam penelitian kualitatif peranan proses sangat
dominan sekali dibandingkan hasil.
Karakteristik keempat adalah melakukan langkah induktif, artinya
dalam penelitian kualitatif menganalisis data secara induktif sehingga
dalam proses pelaksanaan penelitian masalah yang diteliti tidak akan
digeneralisasikan.
Karakteristik kelima, karakteristik ini menyebut bahwa hal yang
paling utama dalam penelitian naturalistic kualitatif adalah pemahaman
(understanding) dan penarikan makna dari fenomena yang terjadi
dilakukan melalui penyajian deskriptif analitik.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini sesuai dengan data yang diperlukan, yaitu pengumpulan data dari
sumber data, dalam hal ini adalah Rois Ma’had, Muhafidz, bagian tata
usaha, santri/peserta didik, akan dilakukan dengan menggunakan beberapa
teknik, yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.
Maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mecari data tertulis dari buku-
buku (literature) sebagai kerangka teori dalam mengembangkan pemikiran
dan gagasan yang berkaitan dengan problematika pembelajaran
hafalan.Studi kepustakaan diawali dengan membaca literature, kemudian
melakukan analisis dengan memanfaatkan pendekatan korelasioner,
komparatif, dan kooperatife, sehingga membentuk kerangka teori yang
utuh, dalam hal ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan hafalan dan
buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Observasi
Observasi menjadi instrument pengumpul data yang penting
dalam penelitian ini, karena pendekatan penelitian kualitatif yang
menekankan pada proses, hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan
Ridwan (2002:30);
“Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat lebih dekat kegiatan yang dilakukan.
Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia,
fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses
kerja, dan penggunaan responden kecil.”
a) Observasi atau pengamatan yaitu salah satu teknik pengumpulan
data yang lebih menekankan pada ketajaman pandangan mata.
Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melihat kondisi
objektif lokasi penelitian yakni di ponpes nur syipay ciparay
yang menyangkut sarana dan prasarana pembelajaran serta
pelaksanaan pembelajaran Menghafal Cepat Al-Qur’an 30 Juz di
Ma’had tersebut. Guna mendukung observasi dibuat pedoman
observasi, sehingga dalam pelaksanaannya peneliti memiliki
acuan yang jelas tentang data yang harus dikumpulkan melalui
observasi.
3. Wawancara
Menurut Ridwan (2002:29) wawancara adalah cara
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya, teknik ini dilakukan bila ingin mengetahui
hal-hal dari responden secara lebih dalam serta jumlah responden
sedikit.
Wawancara digunakan untuk memperoleh data melalui
pengajuan pertanyaan-pertanyaan kepada sumber data.Dalam hal ini
wawancara dilakukan dengan Rois Pimpinan Yayasan, Waka Bidang
Kurikulum, guru/Muhafidz, siswa/santri, dan staf tata usaha. Pokok
masalah yang diwawancarakan berhubungan dengan kebijakan
program pembelajaran kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi
menghafal Al-Qur‟an pada santri dan sistem pembelajarannya, serta
problem pembelajaran dan upaya mengatasi problem pembelajaran
hubungan kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi menghafal Al-
Qur‟an pada santri di Yayasan Al-Amrainilan Thadillu Abadan
Ciparay Kabupaten Bandung
4. Studi Dokumentasi
Teknik ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip, buku-buku, teori, dalil, hukum,
undang-undang dan sebagainya.
Arikunto (1999:149) mengemukakan mengenai dokumentasi
sebagai berikut:
“Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-arang tertulis. Di dalam melaksanakan metode-metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya”.
Data-data yang berupa dokumen dikumpulkan dengan
menggunakan studi dokumentasi, sehingga dengan studi ini diperoleh
informasi yang benar tentang hal yang diteliti, seperti administrasi
pembelajaran, arsip hasil belajar, publikasi, informasi, dan foto-foto
yang berkaitan dengan pembelajaran kemampuan bahasa Arab
terhadap prestasi menghafal Al-Qur‟an pada santri.
H. Sistematika Penulisan
JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR MOTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK
DAFTAR TABEL
TALKHIS
KATA PENGANAR
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
GAFTR GAMBAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUANLATAR BELAKANG MASALAH
A. RUMUSAN MASALAH
B. BATASAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
E. ASUMSI PENELITIAN
F. PERTANYAAN PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PSTAKA
A. . LANDASAN PUSTAKA
1. LANDASAN TEORI
TEORI YANG MELANDASI
a. PENGERTIAN BAHASA
I.
Daftar Pustaka
Abdul, Ro‟uf Abdul Aziz. 2002. Mushaf Al Qur’an Terjemah. Jakarta: Al Huda.
Al-Bukhari, Imam Ibnu Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim. 2013.
Shohih Bukhari, Bairut: Darl al-Kutub al-Alamiyah.
Abdur, Ro‟uf Abdul Aziz. 2010. Pedoman Dauroh Al Qur’an Kajian Ilmu Tajwid
Disusun Secara Aplikatif. Jakarta: Markas Al Qur‟an.
Al-Faruq, Umar. 2014. 10 Jurus Dahsyat Hafal Al- Qur’an. Banyu Anyar
Surakarta: Ziyad Book.
Al-Qosim, Abu Hurri. 2010. Cara Cerdas Hafal Al Qur’an Metode Al Qosim.
Sukoharjo: Al Hurri.
Rofiq, Aunur. 2007. Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab. Gresik: pustaka Al-
Furqon.
Sayyidatul Hauro, Umniyyati. 2017. Adab Penghafal Al-Qur’an. Sukoharjo: Al
Qowam.
Tholib, Muhammad. 2009. Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab. Jogjakarta: Media
Hidayah.
Zaidah, Jurji.1987. Adabi A l-Luqhoti Al-Arabiyah, Jakarta: Darul Hilal.